Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Dr (Cand) Soep, SKp, M.Kes

Disusun Oleh:

Kelas: 3C

Betti Agustina Situmorang (P07520120087)

Fawanis Maswah (P07520120092)

Yuwanda Citra Barus (P07520120123)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

2022
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
PASIEN
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke I (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang menganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran pendengaran

3. Tujuan
a. Pasien mampu mengidentifikasi jenis halusinasi
b. Pasien mampu mengidentifikasi isi halusinasi
c. Pasien mampu mengidentifikasi waktu halusinasi
d. Pasien mampu mengidentifikasi frekuensi halusinasi
e. Pasien mampu mengidentifikasi siruasi yang menimbulkan halusinasi
f. Pasien mampu mengidentifikasi respon terhadap halusinasi
g. Pasien mampu mengontrol halusinasi (menghardik) dan memasukkannya
kedalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
SP I P
a. Identifikasi jenis halusinasi pasien
b. Identifikasi isi halusinasi pasien
c. Identifikasi waktu halusinasi pasien
d. Identifikasi frekuensi halusinasi pasien
1
e. Identifikasi siruasi yang menimbulkan halusinasi
f. Identifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g. Latih pasien cara kontrol halusinasi dengan cara menghardik
h. Bimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Perawat Fawanis Maswah, Ibu bisa
memanggil saya Maswah. Saya mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan yang
bertugas pada pagi hari ini. Saya disini akan membantu menyelesaikan masalah
yang Ibu hadapi. Kalau boleh tahu nama Ibu siapa ya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini?
“Apakah Ibu masih mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya? Apakah
mengganggu Ibu?
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu Ibu dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah
Ibu bersedia?”
2) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang dengan waktunya 20 menit bu”
3) Tempat
“Karena Ibu bersedia, dimana kita mau berbincang-bincang? bagaimana  kalau
kita bicarakan masalah ini di taman? Atau ibu ada tempat lain yang ibu suka?”

2. Kerja
“Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Ibu
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu.”
“Apakah Ibu mendengarnya trus menerus atau sewaktu-waktu?”
“Kapan yang paling sering Ibu mendengar suara itu?”
“Berapa kali dalam sehari Ibu mendengarnya?”

2
“Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Ibu rasakan ketika mendengar suara itu?”
“Kemudian apa yang Ibu lakukan?”
“Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?”
“Apa yang Ibu alami itu namanya Halusinasi Pendengaran. Ada empat cara
untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, menemui orang lain, minum
obat, dan melakukan aktifitas.”
“Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan
menghardik, apakah Ibu bersedia?”
“Bagaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya akan mempraktekan dahulu baru
Ibu mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan.”
“Begini bu jika suara itu muncul katakan saja: (Pergi, pergi! Saya tidak mau
dengar! kamu suara palsu!) sambil menutup kedua telinga Ibu. seperti ini ya bu.
Coba sekarang Ibu praktekkan lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus sekali
bu, coba sekali lagi bu. Wah bagus sekali bu”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi sekali lagi cara mengatasi suara-suara tersebut bu!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya, Bu.”
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya”
“Bila Ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila Ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah Ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
cara yang kedua yaitu dengan menemui orang lain untuk mencegah
suara-suara itu muncul, apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu

3
“Kapan kita akan berbincang-bincang? Kita berbincangnya besok jam 10.00
WIB selama 20 menit”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu
saja?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu”

4
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke II (dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
c. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan cara berbincang dengan orang lain

4. Tindakan Keperawatan
SP II P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain
c. Membimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?”
“Hebat. Ibu masih ingat nama saya.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”

5
”Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah ibu bisa menjelaskan
kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan apakah ibu bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik?”
“Coba lihat jadwal hariannya bu, sudah diisi kan? Ya, bagus sekali bu.”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, sekarang kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengatasi suara-suara yang tidak ada wujudnya tersebut
dengan cara yang kedua, yaitu berbincang dengan orang lain.”
2) Waktu
“Kita akan berbincang selama 20 menit saja bu”
3) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, bu? Bagaimana kalau
di ruang tamu saja? Atau tempat lain yang ibu suka?”

2. Kerja
“Kalau ibu mendengar suara yang kata ibu kemarin mengganggu dan membuat ibu
jengkel, apa yang ibu lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan kemarin? ya
bagus!”
“Cara yang kedua adalah ibu langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat bahwa
ibu mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak ibu mengobrol sehingga suara itu
hilang dengan sendirinya. “

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi sekali lagi cara mengatasi suara-suara tersebut dengan cara yang
kedua bu!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya, Bu.”

6
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, mau jam berapa saja latihannya?”
“Bila ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara tersebut dengan cara yang ketiga, yaitu melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal?”
2) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang lagi besok jam 10.00 WIB selama 20 menit”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang bu? Bagaimana kalau di ruang tamu
saja? Atau ada tempat yang ibu suka?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu.”

7
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke III (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan kegiatan yang terjadwal (yang biasa
dilakukan pasien)

5. Tindakan Keperawatan
SP III P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan kegiatan yang terjadwal (yang biasa
dilakukan pasien)
c. Membimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?”
“Hebat. Ibu masih ingat nama saya.”

8
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
”Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah ibu bisa menjelaskan
kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan apakah ibu bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik dan yang kedua yaitu berbincang dengan orang lain?”
“Coba lihat jadwal hariannya bu, sudah diisi kan? Ya, bagus sekali bu.”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, sekarang kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengatasi suara-suara yang tidak ada wujudnya tersebut
dengan cara yang ketiga, yaitu melakukan kegiatan yang sudah terjadwal”
2) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit bu”
3) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Bu? Bagaimana
kalau di taman saja? Atau ibu ada tempat lain bu?”

2. Kerja
“Cara yang ketiga adalah ibu menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan yang
bermanfaat yang sudah terjadwal. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja”
“Jika ibu mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan kegiatan
seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan lain.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi sekali lagi cara mengatasi suara-suara tersebut dengan cara yang
ketiga bu!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya, Bu.”

9
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, mau jam berapa saja latihannya?”
“Bila ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara tersebut dengan cara yang ke empat, yaitu minum obat dengan
teratur?”
2) Waktu
“Bu, besok kita berbincang-bincang jam 10.00 WIB selama 20 menit”
4) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu saja?
Atau tempat yang lain bu?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu.”

10
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke IV (empat)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat (prinsip 5 benar
minum obat)

6. Tindakan Keperawatan
SP IV P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan teratur minum obat (prinsip 5 benar
minum obat)
c. Membimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?”
“Hebat. Ibu masih ingat nama saya.”

11
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
”Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah ibu bisa menjelaskan
kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan apakah ibu bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik, yang kedua yaitu berbincang dengan orang lain, dan yang ke tiga
yaitu melakukan kegiatan yang sudah terjadwal?”
“Coba lihat jadwal hariannya bu, sudah diisi kan? Ya, bagus sekali bu.”
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, sekarang kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengatasi suara-suara yang tidak ada wujudnya tersebut
dengan cara yang keempat, yaitu dengan teratur minum obat.”
4) Waktu
“Kita berbincangnya selama 20 menit bu”
5) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Bu? Bagaimana
kalau di ruang tamu saja? Atau tempat lain yang ibu suka bu?”

2. Kerja
“Ini Bu, obat-obatan yang nanti di minum yang orange namanya CPZ, yang merah
muda ini Halloperidol, obat – obatan ini semuanya untuk mengendalikan suara-suara
yang sering Ibu dengar, obat ini di minum 3x sehari masing-masing 1 tablet, tidak
boleh lebih atau kurang.”
“Dengan minum obat ini Ibu akan mengantuk, lemas, ingin tidur terus tapi itu tidak
apa-apa.”
“Bagaimana, apa Ibu sudah jelas? Obat ini harus tetap di minum terus, mungkin
berbulan atau bahkan bisa selamanya. Tidak usah khawatir obat ini aman jika Ibu
minum sesuai yang di anjurkan.”
“Jangan berhenti minum obat walaupun Ibu sudah merasa sehat. Kalau Ibu
menghentikan obat tanpa sepengetahuan dokter atau perawat, gejala-gejala seperti
yang Ibu alami seperti sekarang akan muncul lagi.”
“Ibu harus mengingat 5 hal saat minum obat yaitu :

12
1. Benar obat, kalau yang orange namanya Cpz kalo yang merah muda halloperidol
2. Benar bahwa obat ini untuk Ibu
3. Benar cara meminumnya 3x sehari masing masing 1 tablet tidak boleh lebih atau
kurang
4. Benar waktunya 3x sehari siang, sore, malam
5. Benar dosisnya obat ini aman jika diminum sesuai yang dianjurkan. Diingat ya,
Ibu.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi?”
3) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi sekali lagi cara mengatasi suara-suara tersebut dengan cara yang
keempat bu!”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya, Bu.”
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, mau jam berapa saja latihannya?”
“Bila ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suara-suara tersebut dengan cara yang kelima, yaitu meminta orang lain untuk
menyapa ketika halusinasi muncul?”
2) Waktu
“Besok kita akan berbincang-bincang besok jam 10.00 WIB selama 20 menit?
5) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu saja?
Atau ada tempat lain yang ibu suka bu?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu.”

13
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke V (lima)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan meminta orang lain untuk menyapa
ketika halusinasi muncul

7. Tindakan Keperawatan
SP V P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan meminta orang lain untuk menyapa
ketika halusinasi muncul
c. Membimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?”
“Hebat. Ibu masih ingat nama saya.”

14
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
”Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah ibu bisa menjelaskan
kepada saya tentang isi suara-suara yang ibu dengar dan apakah ibu bisa
mempraktekkan cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan
menghardik, yang kedua yaitu berbincang dengan orang lain, yang ketiga yaitu
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat yaitu meminta orang
lain untuk menyapa ketika halusinasi muncul?”
“Coba lihat jadwal hariannya bu, sudah diisi kan? Ya, bagus sekali bu.”
c. Kontrak
2) Topik
“Sesuai dengan kontrak kita yang kemarin, sekarang kita akan berbincang-
bincang tentang cara mengatasi suara-suara yang tidak ada wujudnya tersebut
dengan cara yang kelima, yaitu dengan meminta orang lain untuk menyapa
ketika halusinasi muncul.”
6) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit bu”
7) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, Bu? Bagaimana
kalau di ruang tamu saja? Atau tempat yang lain bu?”

2. Kerja
“Ibu belum bisa mengontrol suara-suara palsu? tapi Ibu tau kalau suara-suara itu
palsu? Saya disini akan menjelaskan masalah tentang mengatasi halusinasi dengan
meminta orang lain untuk menyapa ketika halusinasi muncul. Saya disini akan
mengajarkan cara dengan berbicara dengan orang lain. Jadi begini bu, Ibu jangan
sampai sendirian, kalau ada waktu kosong mengobrol lah dengan teman Ibu, topiknya
bisa apa saja, tapi ibu biasanya ngobrol dengan orang lain kan? Bagus kalau ibu sudah
bisa mengalihkan halusinasi dengan orang lain. Kalau bisa ibu jangan sendirian ya bu,
kalau bisa pagi-pagi misal ada perawat, bisa mengobrol dengan perawat ya supaya
ada temannya.”

3. Terminasi

15
a. Evaluasi
2) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan tadi?”
4) Evaluasi Obyektif
“Coba ulangi sekali lagi cara mengatasi suara-suara tersebut dengan cara yang
kelima bu!”
d. Rencana Tindak Lanjut
“Kalau suara itu muncul lagi silakan coba cara tersebut ya, Bu.”
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya, mau jam berapa saja latihannya?”
“Bila ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
e. Kontrak
3) Topik
“Bagaimana kalau kegiatan kita selanjutnya mengikuti kegiatan TAK (Terapi
Aktifitas Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik?”
4) Waktu
“Bu, besok kita latihan jam 10.00 WIB selama 30 menit”
6) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di taman saja?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu.”

16
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke I (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
a. Keluarga mampu mengungkapkan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien
b. Keluarga mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya halusinasi
c. Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien halusinasi

4. Tindakan Keperawatan
SP I K
a. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, jenis halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya halusinasi
c. Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan halusinasi

17
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu, perkenalkan nama Perawat Betti Agustina Situmorang,
Senangnya dipanggil Betti. Saya mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Medan.
Saya yang akan merawat Ibu Wanda. Kalau boleh tahu nama Ibu siapa ya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu Wanda, bu? Apakah masih sering mendengar hal-hal
yang tidak ada wujudnya?”
c. Kontrak
1) Topik
“Tujuan saya kesini yaitu untuk berbincang-bincang dengan ibu mengenai
masalah yang dihadapi ibu dalam merawat Ibu Wanda. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Bu, kita akan berbincang-bincang selama 30 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang, bu? Kalau kita berbincang-bincang di
ruang perawat, bagaimana bu? Atau ibu ada tempat yang disuka?”

2. Kerja
“Apa yang ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Ibu Wanda? Apa yang ibu
lakukan?”
“Ya, gejala yang dialami oleh ibu itu dinamakan halusinasi pendengaran, yaitu
mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.”
”Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau marah-marah tanpa sebab”
“Jadi kalau Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada.”
”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada beberapa
cara untuk membantu ibu Wanda agar bisa mengendalikan halusinasi
pendengarannya. Cara-cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan Ibu, jangan
membantah halusinasi atau menyokongnya. Katakan saja Ibu percaya bahwa Ibu
memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi ibu sendiri tidak
mendengarnya”. 

18
”Kedua, jangan biarkan Ibu melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi
akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat
kegiatan keluarga seperti makan bersama atau bermain bersama-sama. Tentang
kegiatan, saya telah melatih Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong
ibu pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia melakukan!”
”Ketiga, bantu Ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa
konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih Ibu untuk minum obat
secara teratur. Jadi Ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang
orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau bayangan.
Diminum 3 x sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih
namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang
biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan
CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan”
”Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi Ibu dengan
cara menepuk punggung Ibu. Kemudian suruhlah Ibu menghardik suara tersebut.
Ibu  sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi pendengarannya”.
”Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi Ibu. Sambil menepuk punggung Ibu,
katakan: Ibu, sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila
suara-suara itu datang?  Ya..Usir suara itu, Ibu Tutup telinga dan katakan pada suara
itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang, bu”
”Sekarang coba ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan”
”Bagus bu”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara merawat
Ibu Wanda?”
2) Evaluasi Obyektif
“Dapatkah ibu jelaskan kembali masalah yang dihadapi dan bagaimana cara
merawatnya?”

19
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah setiap kali ibu kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.
Setelah ini coba ibu ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk Ibu Wanda ya bu”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara
memutus halusinasi secara langsung kepada Ibu?”
2) Waktu
“Bu, besok kita latihan selama 20 menit jam 10.00 WiB”
3) Tempat
“Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di taman saja? Atau ibu ada
tempat lain yang disuka?”
“Baiklah, sampai bertemu dua hari lagi Ibu”

20
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke II (dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggu.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
a. Keluarga mampu mempraktikan cara merawat klien halusinasi.
b. Keluarga mampu melakukan cara merawat langsung klien halusinasi

4. Tindakan Keperawatan
SP II K
a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan halusinasi
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien halusinasi

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini?”
”Apakah ibu masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi Ibu wanda yang
sedang  mengalami halusinasi pendengaran? Bagus!”

21
c. Kontrak
1) Topik
“Sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita ketemu lagi untuk
latihan cara memutus halusinasi pendengaran di hadapan Ibu Wanda.”
2) Waktu
“Kita akan latihan selama15 menit bu”
3) Tempat
“Dimana kita akan latihan? Bagaimana kalau di taman?”
“Baiklah sekarang kita temui Ibu Wanda.”

2. Kerja
”Selamat pagi Ibu Wanda”
”Bu, kakak Ibu sangat ingin membantu Ibu mengendalikan suara-suara yang sering
Ibu dengar. Untuk itu  pagi  ini kakak Ibu  datang untuk mempraktekkan cara
memutus suara-suara yang Ibu dengar.
”Bu nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau tersenyum-senyum sendiri,
maka ibu akan mengingatkan seperti ini”
”Sekarang, coba ibu peragakan cara memutus halusinasi pendengaran yang sudah kita
pelajari sebelumnya. Tepuk punggung Ibu Wanda lalu suruh Ibu Wanda mengusir
suara dengan menutup telinga dan menghardik suara tersebut” (saudara
mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap pasien) Bagus sekali!
Bagaimana, Bu? Senang kakak ibu kan? Nah ibu ingin melihat jadwal harian Ibu.
(Pasien memperlihatkan dan dorong keluarga memberikan pujian). Baiklah,  sekarang
saya dan Ibu permisi dulu” (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk
melakukan terminasi dengan keluarga)

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Baiklah mbak, latihan kita sudah selesai. Bagaimana perasaan mbak setelah
kita latihan memutus halusinasi langsung kepada Ibu?”
2) Evaluasi Obyektif
“Coba mbak jelaskan cara memutus halusinasi langsung kepada Ibu!”

22
b. Rencana Tindak Lanjut
“Setelah ini Mbak dapat melakukan cara yang sudah kita latihan ini kepada Ibu,
baik disini maupun jika sudah di rumah ya, bu. Setelah ini coba ibu ingatkan
jadwal yang telah dibuat untuk Ibu ya”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Karena Ibu sebentar lagi sudah mau pulang bagaimana kalau 2 hari lagi Ibu
bertemu saya untuk membicarakan jadwal aktivitas Ibu selama di rumah
nanti.”
2) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit bu.”
3) Tempat
“Lalu dimana kita akan berbincang-bincang? Di ruang perawat? Baiklah,
bu.”

23
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Masalah : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke III (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan mendengar suara perempuan yang mengganggunya.
2) Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
b. Data objektif :
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

3. Tujuan
a. Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
secara mandiri.
b. Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk kesembuhan klien.
c. Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan pada klien.

4. Tindakan Keperawatan
SP III K
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu. Masih ingatkah dengan saya kan, bu?”

24
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana bu, selama ibu membesuk apakah sudah terus berlatih cara merawat
Ibu Wanda?”
c. Kontrak
1) Topik
“Karena besok Ibu sudah boleh pulang, maka sesuai janji kita sekarang
ketemu, nah sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah?”
2) Waktu
“Berapa lama ibu mau kita berbicara? Bagaimana kalau 20 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau birbincang-
bincangnya disini saja?”

2. Kerja
“Ini jadwal kegiatan Ibu yang telah disusun. Jadwal ini dapat dilanjutkan. Coba ibu
lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan
mengingatkan?”
”Bu jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
Ibu selama di rumah. Misalnya kalau Ibu terus menerus mendengar suara-suara yang
mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika  hal ini terjadi segera bawa
kerumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan ulang dan di berikan tindakan”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana bu apakah sudah paham? Ada yang ingin ditanyakan?
2) Evaluasi Obyektif
“Coba Mbak sebutkan apa saja yang perlu diperhatikan” (jadwal kegiatan,
tanda atau gejala, follow up ke rumah sakit).
b. Rencana Tindak Lanjut

25
“Jangan lupa ya, bu materi yang telah saya ajarkan 3 hari ini, baik cara merawat
Ibu maupun mengatur jadwal Ibu dirumah nanti diterapkan, ya.”
“Baiklah, silakan menyelesaikan administrasi ya, bu”
“Saya akan persiapkan pakaian dan obat.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Karena Ibu sudah boleh pulang, nanti silahkan mbak datang lagi untuk
memeriksakan atau mengontrolkan keadaan Ibu Wanda ya, bu. Bagaimana
perkembangan kondisi Ibu”
2) Waktu
“Satu bulan kemudian ya, bu.”
3) Tempat
“Tempatnya nanti silahkan datang ke rumah sakit lagi ya, bu.”

26

Anda mungkin juga menyukai