Anda di halaman 1dari 25

Jurnal Reading

Neonatal Pertusis, an Under Recognized Health Burden and


Ratonale for Maternal Immunization : A Systematic Review of South
and South East Asian Countries

Annisa Anggriana M 1840312728

Preseptor :
dr. Asrawati, M. Biomed, Sp.A(K)
Abstrak
- Pertusis -> penyebab kesakitan dan kematian pada neonatus yang
jarang diketahui
- Peningkatan jumlah kasus -> awal tahun 2000 -> 61 - 92,9% (usia
0-3 bulan)
- Gejala paling umum -> batuk dengan atau tanpa paroksismal,
sianosis, apnea, takipnea.
- komplikasi -> memperpanjang masa rawatan, pneumonia, kejang
• Tujuan -> untuk review informasi (3 database bibliografi) ->
epidemiologi dan beban penyakit dari pertusis pada neonatus di
negara negara selatan dan asia tenggara.
• Pemberian imunisasi pertusis selama tahap tahap akhir
kehamilan -> efisien dan dapat ditoleransi dengan baik
Pendahuluan
• Di 2016 -> 2,6 juta bayi yang baru lahir meninggal (7000 / hari)
-> 46% dari seluruh kematian pada anak-anak -> komplikasi
infeksi
• Pertusis (batuk rejan) -> Bordetella Pertusis -> sangat menular
-> dicegah dengan vaksin pertussis
• Individu yang rentan -> tidak imunisasi / tidak lengkap imunisasi
• Sumber penting penularan pertusis pada bayi -> anggota
keluarga, terutama ibu-ibu.
• Di sebagian besar negara Asia (india, korea dan filiphina) ->
kurangnya data beban penyakit neonatal dan surveilans ->
pertussis dianggap penyakit yang biasa -> dampak buruk
• Data beban penyakit neonatal dan epidemiologi di berbagai
negara Selatan dan Asia Tenggara -> memandu HCP (local
healthcare professionals) -> dalam membuat keputusan
tentang va
• ksinasi pertusis untuk bayi yang baru lahir.
Material dan
Metode
• A systematic literature review -> untuk identifikasi epidemiologi
dan beban penyakit pertussis pada neonates di negara selatan
dan asia tenggara -> guidelines Cochrane Handbook for
Systematic Reviews of Interventions and Preferred Reporting
Items for Systematic Literature Reviews and Meta-Analyses
(PRISMA)
Data dan pelaporan
• -> menggunakan lembar data terstandarisasi -> setting
penelitian, waktu, vaksinasi, sumber penularan pertusis,
prevalensi, kematian dan beban penyakit (rawat inap, perawatan
intensif, lama tinggal)
• Data beban penyakit dan status imunisasi pertusis di negara-
negara Selatan dan Asia Tenggara.
Hasil
• Mengidentifikasi 1235 artikel (Juli 2018) -> skrining
31 artikel -> 10 yang direview
• Beban Neonatal Pertusis Penyakit di Negara Asia
Selatan dan Tenggara
Gejala paling umum
» -> batuk dengan atau tanpa paroxysms, sianosis, apnea, takipnea,
kesulitan untuk bernafas dan leukositosis.
» Dalam beberapa studi
• Filipina -> batuk paroksismal (100%), sianosis (100%) dan takipnea
(93%), karakteristik whoop tidak ada, dan semua pasien leukositosis.
• Nepal -> batuk dan kesulitan untuk bernafas
• Singapura -> batuk, apnea, sianosis, dan demam.
Komplikasi, kebutuhan ICU dan lama rawatan
• Filipina -> pneumonia karena penggunaan ventilasi mekanik, acute
respiratory distress syndrome (ARDS) (28%), kejang (21%),
nosocomial pneumonia (11%) dan miokarditis(11%). Lama masa
rawatan -> rata rata 7,4 hari.
• Singapore -> usia < 6 bulan -> lama rawatan rata rata 5,1 hari. Usia > 6
bulan rata rata 3,5 hari rawatan.
Faktor resiko di Singapure -> usia 3 bulan, riwayat kontak, komorbid,
prematurity, tidak vaksin DPT, limfositosis, hiperleukosiyosis,
thrombositosis dan pneumonia
Kematian
• Angka kematian
India -> 15 orang usia < 1 tahun
Filiphina -> 46%, rata rata usia 7 minggu. Sebelas pasien tidak
mendapatkan vaksin DPT
Vaksin pertusis
• Paling cepat diberi usia 6 minggu, setlah itu bisa diberi usia
6 bulan -> byk negara yang juga memberi booster ->
mengurangi beban penyakit pada populasi rentan
• Adanya peningkatan kejadian pada semua kelompok umur
-> melindungi bayi baru lahir -> dari waktu lahir sampai
waktu pemberian vaksin pertama -> vaksin pada ibu saat
kehamilan -> antibodi dari ibu -> transplasental ->
ditoleransi baik oleh ibu dan bayi
• Ketika vaksin diberikan selama kehamilan -> memberi manfaat
-> antibodi IgG ibu memicu respon antibodi -> efek sama saat
diberi vaksin primer pada bayi
Diskusi
• imunisasi ibu -> melindungi neonatus dari pertusis -> cukup umur
untuk menerima seri vaksinasi primer
• WHO -> imunisasi ibu -> strategi yg efektif terutama biaya dan
merekomendasikan penggunaannya -> di negara-negara dengan
morbiditas dan mortalitas pertusis yang tinggi
Kesimpulan
• Pertusis pada neonatus -> mengancam jiwa -> harus melindungi
populasi ini
• Imunisasi ibu -> strategi yg terbukti efektif biaya -> mencegah
pertusis pada neonatus saat imunisasi dasar dimulai pada 6
atau 8 minggu -> direkomendasikan WHO -> vaksinasi ibu harus
terus didukung

Anda mungkin juga menyukai