Anda di halaman 1dari 22

BUNYI DAN

BISING JANTUNG
RESIDEN ANESTESI FK UNS
LISTRIK JANTUNG
impuls listrik dari SA node 
melalui atrium  AV node 
berkas His  serabut Purkinje
kedua ventrikel
perbedaan waktu 0.10 detik
antara atrium dan ventrikel
atrium kontraksi lebih awal 
darah masuk ke ventrikel 
ventrikel kontraksi
BUNYI JANTUNG
bunyi vibrasi daun katup dan cairan sekitarnya saat
katup menutup
saat katup membuka umumnya tidak terdengar
karakteristik vibrasi
◦ frekwensi : jumlah vibrasi per menit
◦ intensitas : keras atau lemah
◦ durasi : lama vibrasi panjang atau pendek
◦ kwalitas : warna nada seperti musik atau kasar-keras
AREA AUSKULTASI
JANTUNG
area Aorta : sela iga 2 parasternal
kanan (upper right sternal border)
Pulmonal : sela iga 2 parasternal
kiri (upper left sternal border)
Trikuspid : sela iga 4 – 5
parasternal kiri (lower left sternal
border)
Mitral: apeks jantung – sela iga 5
garis mid klavikula kiri
BUNYI JANTUNG
Bunyi jantung 1 (S1)
penutupan katup atrio-ventrikular (mitral dan trikuspid)

Bunyi jantung 2 (S2)


penutupan katup semilunar (aorta dan pulmonal)

Bunyi jantung 3 (S3)


peregangan dinding ventrikel yang tiba-tiba saat pengisian ventrikel

Bunyi jantung 4 (S4)


kontraksi atrium
BUNYI JANTUNG 1 (S1)
bunyi pergerakan penutupan daun katup atrio-ventrikular
(mitral dan trikuspid)
awal fase sistol
low pitch dan relatif panjang
paling jelas terdengar di apeks
untuk bedakan dengan S2 :
sambil raba nadi karotis  S1 segera sesudah nadi karotis teraba
Splitting S1 :
◦ M1 dan T1  jarak 0,02 – 0,03 detik
◦ wide splitting : RBBB, VES, VT
BUNYI JANTUNG 1 (S1)
intensitas dipengaruhi :
◦ faktor ekstra kardiak
◦ tebal dinding dada
◦ cairan perikardial
◦ faktor kardiak :
◦ Posisi daun katup AV
◦ Kontraksi LV :
◦ keras : anemia, tirotoksikosis, demam, aktivitas fisik, anxietas
◦ Lemah : hipotiroidism, kardiomiopati, miokarditis, syok, LBBB

kondisi patologis :
◦ mitral stenosis – S1 keras dan terlambat
◦ aorta insufisiensi – S1 lemah dan mungkin absen
BUNYI JANTUNG 2 (S2)
bunyi penutupan katup semilunar
◦ A2 : akhir periode ejeksi LV
◦ P2 : akhir periode ejeksi RV
◦ A2 lebih dulu dari P2
◦ A2 lebih keras dari P2
high pitch dan lebih pendek
dipengaruhi :
◦ fleksibilitas daun katup : klasifikasi atau menebal  S2 hilang
◦ diameter katup : Ao atau PA dilatasi  S2 mengeras
◦ viskositas darah : anemia  S2 mengeras
BUNYI JANTUNG 2 (S2)
Single S2
◦ Splitting (-) saat inspirasi ataupun ekspirasi
◦ P2 tak terdengar : Tetralogi Fallot, PA, PS berat
◦ Posisi Ao anterior P : TGA

P2 keras
hipertensi pulmonal

A2 keras
◦ hipertensi sistemik, coarctatio aorta
BUNYI JANTUNG 3 (S3)
fase diastolik
low pitch
vibrasi akibat keterbatasan ekspansi longitudinal dari
dinding ventrikel yang tiba-tiba saat pengisian
ventrikel yang cepat pada awal diastol
normal pada anak dan dewasa muda
insipirasi : lebih keras
jelas terdengar di apeks dengan posisi tidur miring ke
kiri
BUNYI JANTUNG 4 (S4)
bunyi atrial = atrial gallop = presystolic gallop
normal pada atlit terlatih dan orang tua
vibrasi akibat kontraksi atrium
low pitch
jelas terdengar di apeks
ekspirasi : lebih keras
SUMMATION GALLOP
S3 dan S4 terdengar bersama-sama
Patologis  gagal jantung
BUNYI JANTUNG
TAMBAHAN
fase sistolik
◦ mid systolic click
katup mitral (MVP)
di apeks dan posisi tegak (berdiri/duduk)
◦ ejection click
katup aorta atau pulmonal (AS atau PS)
di ULSB (P) atau apeks (Ao), awal sistol, high pitch

fase diastolik
◦ opening snap
katup mitral (MS - RHD)
di mid precordium sela iga 4, sesudah S2
BISING JANTUNG
vibrasi aliran darah yang turbulensi akibat :
◦ koneksi abnormal antara rongga-rongga jantung
◦ kelainan katup jantung
◦ stenosis
◦ regurgitasi

klasifikasi berdasarkan waktu timbulnya dalam siklus


jantung
◦ bising sistolik : antara S1 dan S2
◦ awal, mid dan akhir
◦ bising diastolik : antara S2 dan S1
◦ Awal, mid dan akhir (= pre sistolik)
◦ bising kontinyu : mulai dari sistol sampai diastol
BISING JANTUNG
Intensitas :
◦ grade 1 : halus dan sering tak terdengar sehingga harus dengan
konsentrasi penuh
◦ grade 2 : masih halus tapi lebih keras dari grade 1
◦ grade 3 : intensitas intermediate, terdengar jelas dan mungkin
teraba thrill
◦ grade 4 : intensitas intermediate, lebih keras dari grade 3 dan
teraba thrill
◦ grade 5 : sangat keras, terdengar walaupun hanya sebagian
stetoskop yang menyentuh dinding dada dan teraba thrill
◦ grade 6 : paling keras, terdengar walaupun stetoskop tak melekat
di dinding dada dan teraba thrill
BISING SISTOLIK
bising ejeksi
◦ atau bising mid sistolik  saat mid sistol
◦ ejeksi darah ke aorta atau pulmonal
◦ AS atau PS

bising regurgitasi
◦ atau bising holosistolik --. Sepanjang sistol
◦ kebocoran katup atrio-ventrikular (MI dan TI)
◦ kebocoran sekat ventrikel (VSD)
BISING DIASTOLIK
selalu patologis
kelainan katup jantung
◦ stenosis katup atrio-ventrikular : MS atau TS
◦ kebocoran katup semilunar : AI atau PI
BISING KONTINYU
mulai fase awal sistol sampai akhir diastol
◦ machinery murmur : PDA

to–and–fro murmur
◦ berbeda dengan bising kontinyu
◦ gabungan bising sistolik dan diastolik
◦ kelainan 2 katup bersamaan : AS dan AI

pericardial friction rub


◦ inflamasi perikardium
◦ bunyi khas akibat perikardium parietal bersentuhan dengan
perikardium viseral
MACAM-MACAM BISING

Anda mungkin juga menyukai