EFEK VENTILASI
Jika ventilasi lebih besar ,maka
konsentrasi gas alveolar akan lebih cepat
meningkat
SECOND GAS EFFECT
Jika gas ke dua di berikan bersama ,
misalnya pada N20 / 02 di berikan
halotan ,maka peninggian halotan di alveoli
akan lebih cepat .
hal ini terjadi karena cepat nya N20 masuk
ke dalam tubuh melalui paru ,maka unsur
lainnya yang ada dalam udara inspirasi
termasuk gas dan uap anestesi lainnya
akan ikut masuk dengan cepat .
CARDIAC OUTPUT
Darah membawa gas dari paru , maka bila
cardiak output meningkat , uptake juga
meningkat
MINIMAL ALVEOLAR CONCENTRATION
(MAC ) :
Dosis obat pada umumnya di tentukan oleh
berat badan ,tetapi dosis obat anestesi inhalasi di
tentukan oleh MAC.
konsentrasi minimal gas anestesi di dalam
alveoli pada tekanan 1 atmosfir dimana 50 %
penderita tidak bergerak bila di berikan noxius
stimuli
STADIUM I STADIUM II
(St. Analgesia) (St. Eksitasi;St. Delirium)
(St. Disorientasi)
Sejak akhir Stadium I ->
Induksi -> hilangnya kesadaran hilangnya refleks menelan dan
Sensasi rangsang sakit tidak kelopak mata
berubah, biasanya operasi
kecil sudah bisa dilakukan Pernafasan irreguler
Akhir stadium I -> refleks bulu Pupil melebar, refleks cahaya
mata (-) (+), pergerakan bola mata
tidak teratur
Lakrimasi
Tonus otot meninggi
Stadium III
Mulai sejak berakhirnya stadium II, pernafasan teratur
Terbagi dalam 4 plana:
• Plana 1
pernafasan teratur,
pernafasan torakal = pernafasan abdominal,
pergerakan bola mata terhenti,
pupil mengecil , refleks cahaya (+),
lakrimasi akan ↑
refleks farings dan muntah menghilang,
tonus otot ↓
• Plana 2
Golongan Narkotika
analgetika sangat kuat.
Jenisnya : petidin, fentanyl, dan morfin.
Tujuan: mengurangi rasa nyeri saat
pembedahan.
Kerugian:
o Dapat meningkatkan resistensi respirasi
o Trauma jalan nafas
Ekstubasi
adalah proses pengeluaran trakeal tube (TT)
dari saluran napas
Tujuan Ekstubasi
Menjaga agar pipa endotrakheal tidak
menimbulkan trauma.
Mengurangi reaksi jaringan laringeal dan
menurunkan resiko setelah ekstubasi
Kriteria ekstubasi yang berhasil bila :
Vital capacity 10 – 15 ml/kg BB
Tekanan inspirasi diatas 20 cm H2O
PaO2 diatas 80 mm Hg
Kardiovaskuler dan metabolik stabil
Tidak ada efek sisa dari obat pelemas otot
reflek jalan napas sudah kembali (batuk,
gag) dan penderita sudah sadar penuh.
OBAT – OBAT ANESTESI UMUM
ANESTETIK INHALASI
IV 0.03 – 0.04**
IM 3 – 5 mg/ kg
•Epinephrine (Adrenalin)
Dosis 1 mg i.v dapat diberikan / diulang setiap 3 – 5 menit,
dan dapat pula diberikan bertahap meningkat (Tappering Up)
dengan dosis 1-3-5 mg setiap 3 menit.
Indikasi pemberian :
asistole, VF (Ventricle Fibrilation), PEA (pulseless electrical activity)
dan EMD (Electro Mechanical Dissociation).
•Lidocain (lignocain, xylocain)
Dosis 1 – 1,5 mg mg/kgBB diberikan bolus i.v ulang 3 – 5 menit
dosis total 3 mg/kgBB.
•Atropin
Dosis 0,5 – 1 mg i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit
dosis total 0,3 – 0,4 mg/kgBB.
Digunakan pada bradikardi (denyut nadi < 60 x/ menit),
dengan tujuan untuk menurunkan tonus vagal dan
memperbaiki sistem konduksi atrioventrikuler.
•Obat-obatan untuk perbaikan sirkulasi
A.Dopamine
•Dosis 5 – 10 µg (dosis inotropik) untuk merangsang efek α dan β
adrenergik agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac
output) dan tekanan darah meningkat.
Dobutamine
Dosis : 2 – 10 µg/kgBB (maks. 20 µg/kgBB/menit)
•Metaraminol (Aramine)
Dosis : 0,4 mg/ml (100 mg / 250 ml), memperbaiki sirkulasi.
•Noradrenalin
Dosis : 3 mg (0,2 ml/menit), digunakan untuk memperbaiki
sirkulasi efek simpatomimetik.
Lain-lain
•Morphine
•Kortikosteroid Natrium Bikarbonat
•Kalsium Glukonat / Kalsium Klorida
•Nitropruside (Niprid)
•Nitroglycerin (NTG)
•.
Untuk persiapan induksi anestesi kita ingat kata
STATICS :
S : Scope Stetoskop, untuk mendengar suara paru dan jantung. laringo-scope. Pilih
bilah atau daun yang sesuai dengan usia pasien. lampu harus cukup terang.
T: Tape Plaster untuk fiksasi pipa supaya tidak terdorong atau tercabut.
I : Introduser Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastik ( kabel) yang
mudah dibengkokan untuk memandu supaya pipa trachea mudah dimasukan.