Anda di halaman 1dari 13

Professional Nursing Program

Faculty of Nursing, Universitas Klabat


Cardiovascular System

Nursing Resume for Cath Lab

Student’s Name : Lovely Jellita Najoan


ID Number : 106022110015

1. Pengkajian data:
Ruangan : Cath Lab Alamat : Pinokalan
Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2021 TB : 170 cm
Dokter PJ :dr. Janry A. Pangemanan, Sp.JP (K)BB : 92 kg
Inisial Pasien : Tn. G.L. No. RM 748632
Diagnosa Medik : CAD Jenis Tindakan : PTCA
Umur : 45 tahun

2. Informasi pasien :
Tn. G. L. datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri hilang timbul yang dikira sakit maag,
namun setelah beberapa lama, pasien sudah curiga kalau ini bukan lagi rasa sakit maag yang
terasa sudah sampai dada menjalar ke bagian belakang, bagian leher, bagian tangan, lalu pasien
dibawa di RS. Pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien merupakan perokok aktif sejak
masih kuliah pada tahun 70an, sehari pasien merokok 2 bungkus. Pasien mengkonsumsi obat
atorvastatin 1x80mg, clopidogrel 1x75mg, aspilet 1x80mg, bisoprol 1x2,5mg, ramipril 1x
2,5mg, nitrokaf 2x2,5mg. Hasil pemeriksaan angiografi terdapat sumbatan di RCA, LCX, dan
LAD.

3. Persiapan pasien pra tindakan :


a. Fisik:
1) Pasien dipuasakan 6 jam sebelum tindakan
2) Hasil pemeriksaan diagnostik diperiksa
3) TTV pasien sebelumnya: T: 36,4o C BP : 187/95 mmHg RR: 15x/mnt HR: 66 x/mnt
4) Tes Allen untuk persiapan arteri radialis
b. Administrasi
Informed Consent pasien telah ditandatangani oleh keluarganya
c. Mental
Melakukan pendidikan kesehatan tentang prosedur tindakan agar pasien tidak cemas

4. Laporan prosedur tindakan

Sebelum masuk ke ruangan kateterisasi, pasien dipersiapkan di ruangan pre tindakan untuk
dilakukan pemeriksaan allen test, lalu dilakukan pengecekan data pasien, pasien puasa 6 jam, gigi
palsu, penggunaan protesis dalam, perhiasan dilepas, penggunaan alat bantu seperti kaca mata atau
alat pendengaran. Setelah selesai pasien masuk ke ruangan pukul 09.00 WITA, kemudian pasien
dibaringkan ke meja prosedur, kemudian pasien dipasangkan elektroda pada bagian perut dan dada,
pemasangan EKG, pulse oxymetri di jari tangan, IV line ditangan kiri pasien, manset blood pressure
pada kaki sebelah kiri, setelah itu pasien ditutup menggunakan kain kecuali bagian kepala. Preparasi
regio arteri radialis dextra menggunakan larutan iodine sebelum dilakukan pungsi. Kemudian pasien
diberikan anestesi local dengan lidocaine 2% di area arteri radialis dextra. Setelah itu dilakukan
pungsi arteri radialis dextra, pungsi berjalan lancer. Kemudian dimasukkan sheath 6F, heparin 3000
u IA, NTG 300mcg 1A, heparin 3000 u IV. Setelah berhasil dilakukan kanulasi LCA dan kanulasi
RCA dengan TIG 5F. Dari evaluasi angiografi menunjukkan: dominan kanan LM:Short, LAD:
Diffuse stenosis 90-95% osteal-prox, CTO mid LAD mendapat kolateral dari LCx (rentrop 2),
adanya klasifikasi grade 2. LCX: Diffuse stenosis 95-99% proximal LCx sebelum OM1, difuse
stenosis 90-95% distal setelah OM 2, adanya klasifikasi grade 2, RCA : Discrete stenosis 75-80%
proximal RCA, tubular stenosis 90% mid RCA, CTO distal RCA mendapat kolateral dari RV branch
(rentrop 2), adanya kalsifikasi grade 2.
PCI-RCA: Guiding dengan AL1 3.5/6F, wiring dengan Marvel tidak dapat menembus lesi
hingga distal RCA. Wiring digantikan dengan Pilot 200 dapat menebus hingga ke distal RCA.
Dilakukan dilatasi balon ikazuchi 2.0x15 mm dikembangkan berkali-kali hingga 14 ATM di distal
RCA. Diberikan Heparin 1000 Unit dan NTG 100 mcg intrakoroner. Dilakukan dilatasi balon
Ikazuchi 1.2x6 mm dikembangkan hingga 10 ATM di distal RCA. Dilakukan dilatasi balon ikazuchi
2.0x15 mm dikembangkan berkali-kali hingga 20 ATM di distal RCA. Dilakukan dilatasi balon
dengan Sapphire II Pro 1,0x10 mm dikembangkan hingga 14 ATM di distal RCA. Dilakukan dilatasi
balon Ikazuchi 1.2x6 mm dikembangkan hingga 14 ATM di distal RCA. Dilakukan dilatasi balon
Ikazuchi 2.0x15 mm dikembangkan berkali-kali hingga 14 ATM di distal RCA. Diberikan NTG 100
mcg intrakoroner. Wiring digantikan dengan Marvel menebus hingga ke RPL. Dilakukan stenting
dengan Eucalimus 3.0x48 mm di mid-distal RCA dikembangkan hingga 16 atm. Dilakukan dilatasi
dengan balon stent Eucalimus 3.0x48 mm di prox-mid RCA dikembangkan hingga 18 ATM.
Diberikan Heparin 1000 Unit dan NTG 100 mcg intrakoroner. Evaluasi angiografi TIMI flow 3,
residual stenosis tidak ada, residual thrombus tidak ada.
PCI-LAD: Guiding dengan AL1 3.5/6F, wiring dengan PILOT 200 menembus hingga mid
LAD.Dilakukan dilatasi balon Ikazuchi 2.0x15 mm dikembangkan hingga 14 ATM di osteal-prox
LCX. Wiring dengan ATW menembus hingga Distal LCX sebagai backup wire. Dilakukan dilatasi
dengan balon Ikazuchi 1.2x6mm dimasukkan hingga mid LAD dikembangkan berkali-kall hingga 12
ATM, Dilakukan dilatasi balon Ikazuchi 2.0x15 mm dikembangkan berkali-kali hingga 16 ATM di
prox-mid LAD. Dilakukan stenting dengan Promus Premier 3.0x38 mm di osteal-prox LAD
dikembangkan hingga 14 atm. Dilakukan dilatasi dengan balon stent Promus Premier 3.0x38 mm di
mid LAD dikembangkan hingga 16 ATM. Dilakukan stenting dengan Promus Premier 2.75x24 mm
di mid LAD overlapping dengan stent sebelumnya dikembangkan hingga 16 atm. Diberikan NTG 100
mcg IC. Dilakukan post dilatasi dengan balon stent Promus Premier 2.75x24 mm di mid LAD
dikembangkan hingga 4 ATM. Evaluasi angiografi TIMI flow 3, residual stenosis tidak ada, residual
thrombus tidak ada. Tindakan selesai. Tekanan darah: 156/86 mmHg, HR: 64 bpm. Total perdarahan:
55 cc. Jenis dan jumlah media kontras: Ultravist300 sebanyak 300 mL. Radiasi: 2729 mGy.
Kesimpulan: pasien dengan CAD 3VD post PCI with 1 stent at RCA, 2 stent at LAD. Proses diakhiri
tanpa komplikasi, keadaan hemodinamik pasien stabil, ada keluhan nyeri bagian tangan kanan di area
arteri radialis. Pasien dipindahkan ke ruangan.

5. Perawatan pasien pasca tindakan


a. Tindakan selesai dilakukan pada pukul 10.56 WITA
b. Kateter dikeluarkan, pasien dirapihkan dan dipindahkan ke ruang pemulihan
c. Sheat dilepas setelah tindakan dan dilakukan penekanan pada arteri radialis dengan
menggunakan ichiban.
d. Anjurkan pasien untuk tidak menekuk daerah tangan kanan dan tidak dijadikan sebagai
tumpuan dulu setelah setiap 1 jam akan dilonggarkan bagian arteri radialis, dianjurkan tidak
mengangkat beban berat, berhenti merokok dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

6. Asuhan keperawatan
Student’s Name :
ID Number :
P Faculty of Nursing, Universitas Klabat
Cardiovascular System
r
o
12 Leads ECG Interpretation Format
f
e
s
s
i
o
n
a
l

N
u
r
s
i
n
g

P
r
o
g
r
a
m

DASMA
A. DAtabase Pasien
 Nama :
 Umur :
 JK :
 Diagnosa Medis :
 Keluhan/alasan di EKG :
 EKG Rekaman lama :
 Informasi lain :

B. Standarisasi perekaman EKG


 Kecepatan : 25 mm/mV
 Voltase : 10 mm/mV
C. MApping
 Bentuk gelombang P : Bentuk P tidak sama di lead 5
 PP Interval : Semua sama jaraknya
 RR Interval : Semua sama jaraknya
 Kompleks QRS : Tidak lebih dari 3 kotak kecil (1,5-3 kk)

ISHA EKSBOS PREMIS


1. Irama: Teratur/ Reguler

2. Sumber Pacemaker: SA Node

3. HR:

4. Aksis Jantung:

5. EKStrasistole:
 Di SA Node :
 Di Atrial :
 Di AV Node :
 Di Ventrikel :

6. Blok:
 Di SA Node :
 Di Atrial :
 Di AV Node :
 Di Ventrikel :
- RBBB :
- LBBB :
- LAFB :
- LPFB :

7. Pembesaran Otot Jantung


 Atrium Kanan :
 Atrium Kiri :
 Ventrikel Kanan :
 Ventrikel Kiri :

8. Sirkulasi Koroner
 Klinis khas koroner :
 Perubahan EKG khas koroner :
 Kenaikan enzim jantung :

9. PRE Eksitasi:

10 . MISclleaneous:

KESIMPULAN:
Gambaran EKG
Professional Nursing Program
Faculty of Nursing, Universitas Klabat
Cardiovascular System

12 Leads ECG Interpretation


Student’s Name : Lovely Jellita Najoan
ID Number : 106022110015

DASMA
A. DAtabase Pasien
 Nama : Tn. S
a Professional Nursing Program
Faculty of Nursing, Universitas Klabat
Cardiovascular System

Example Nursing Resume for Cath Lab

Student’s Name : Cinta Laura


ID Number 72718989

7. Pengkajian data:
Ruangan : Cath Lab Alamat : Manado
Tanggal Pengkajian : 4 Oktober 2021 TB : 152 cm
Dokter PJ : dr. Liana, Sp.JP. BB : 42 kg
Inisial Pasien : Tn. M No. RM 123535
Diagnosa Medik : CAD One Vessel Disease Jenis Tindakan : PTCA
Umur : 60 tahun

8. Informasi pasien :
Tn. M datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri hilang timbul. Pasien mempunyai riwayat
DM dan hipertensi. Pasien mengkonsumsi obat miniaspi 1x80mg, nitrokaf 2x2.5mg, bisoprolol
1x2.5mg, simvastatin 1x40mg, catopril 2x12,5mg, an furosemide 1x40mg. Hasil pemeriksaan
Angiografi Coronary adalah Coronary artery one vessel disease dan dianjurkan untuk PTCA di
LAD.

9. Persiapan pasien pra tindakan :


a. Fisik:
1) Pasien dipuasakan 4-6 jam sebelum tindakan
2) Hasil pemeriksaan diagnostik diperiksa
3) TTV pasien sebelumnya: T: 36,2o C BP : 150/80 mmHg RR: 20x/mnt HR: 84 x/mnt
4) Tes Allen untuk persiapan arteri radialis
5) Mengecek sirkulasi ke perifer untuk persiapan arteri femoralis.
b. Administrasi
Informed Consent pasien telah ditandatangani oleh keluarganya
c. Mental
Melakukan pendidikan kesehatan tentang prosedur tindakan agar pasien tidak cemas

10. Laporan prosedur tindakan


Pasien masuk keruangan lab kateter jantung pada pukul 11.15 WITA. Sebelum memasuki ruang
tindakan, pasien dipersiapkan diruang recovery untuk di pasangi infus RL 16 tpm.Selanjutnya
Pasien dibawa ke ruang cath Lab; kemudian pasien dibaringkan di meja. Setelah itu, pasien
dipasangkan elektroda di bagian dada dan kaki. Dilakukan preparasi di regio arteri radalis
dekstra dengan larutan betadin. Anestesi lokal di berikan di daerah radialis kanan dengan
lidocain 2 %, punksi arteri femoralis kanan berjalan lancar , lalu sheath dimasukkan, kanulasi
left coronary artery dengan hearttrail Jl 4.0/SF dan 3.5/6F di, didapatkan hasil: LAD: mid total
oklusi. Wiring distal LCA dengan proteksi diagonal 1 dengan menggunakan Runthrough NS
Floopy. Dilakukan predilatasi dengan baloon Tazuna 25x10mm. Mid LCA kemudian kemudian
dipasang stent ultimaster di mid. Evaluasi angigrafi hasil baik, timi flow, tanpa residual
stenosis. Setelah tindakan tidak di dapatkan komplikasi, tindakan selesai dan selama tindakan
tidak di temukan penyulit. Kesimpulan: telah dilakukan percutaneus coronary intervension
dengan implantasi satu drug eluting stent di mid left anterior desending artery. Anjuran yang
diberikan kepada pasien
adalah berobat teratur. Prosedur diakhiri tanpa komplikasi dan pasien diobservasi di ruang
pemulihan. Pasien dalam keadaan hemoninamik stabil dan tanpa keluhan.. Prosedur diakhiri
dan pasien dipindahkan ke ruang recovery.

11. Perawatan pasien pasca tindakan


a. Tindakan selesai dilakukan pada pukul 12:45 WITA
b. Kateter dikeluarkan, pasien dirapihkan dan dipindahkan ke ruang pemulihan
c. Sheat dilepas setelah tindakan dan dilakukan penekanan pada arteri radialis dengan
menggunakan ichiban.
d. Anjurkan pasien untuk tidak menekuk daerah tangan kanan dan tidak dijadikan sebagai
tumpuan dulu setelah 2-4 jam dan tidak mengangkat beban > 5 kg selama seminggu ke
depan.

12. Asuhan keperawatan


Professional Nursing Program
Faculty of Nursing, Universitas Klabat
Cardiovascular System

Student’s Name : 12 Leads ECG Interpretation Format


ID Number :

DASMA
D. DAtabase Pasien
 Nama :
 Umur :
 JK :
 Diagnosa Medis :
 Keluhan/alasan di EKG :
 EKG Rekaman lama :
 Informasi lain :

E. Standarisasi perekaman EKG


 Kecepatan :
 Voltase :
F. MApping
 Bentuk gelombang P :
 PP Interval :
 RR Interval :
 Kompleks QRS :

ISHA EKSBOS PREMIS


10. Irama:

11. Sumber Pacemaker:

12. HR:

13. Aksis Jantung:

14. EKStrasistole:
 Di SA Node :
 Di Atrial :
 Di AV Node :
 Di Ventrikel :

15. Blok:
 Di SA Node :
 Di Atrial :
 Di AV Node :
 Di Ventrikel :
- RBBB :
- LBBB :
- LAFB :
- LPFB :

16. Pembesaran Otot Jantung


 Atrium Kanan :
 Atrium Kiri :
 Ventrikel Kanan :
 Ventrikel Kiri :

17. Sirkulasi Koroner


 Klinis khas koroner :
 Perubahan EKG khas koroner :
 Kenaikan enzim jantung :

18. PRE Eksitasi:

10 . MISclleaneous:

KESIMPULAN:
Gambaran EKG

Anda mungkin juga menyukai