Anda di halaman 1dari 16

ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA

DAN TIDAK MENGANCAM JIWA

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Kritis

Yang dibimbing Oleh Bapak Dr. Moch Bahrudin, M.Kep, Sp.KMB

Disusun Oleh:

Kelompok 12

Dimas Dwi Nugroho

Kurniawati

PROGRAM PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

2019/2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari Pembimbing. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. DR. MUHAMMAD BAHRUDIN, M.KEP, SP.KMB selaku Dosen
Keperawatan Medikal Bedah.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Surabaya, 27 Januari 2019

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... i


Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Aritmia........................................................................................................ 3
2.2 Pembagian Aritmia ................................................................................................... 4
2.3 Aritmia Yang Mengancam Jiwa ............................................................................... 5
2.4 Aritmia Yang Gawat ............................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan ............................................................................................................. 12
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aritmia merupakan istilah umum untuk setiap irama jantung yang berbeda
dari irama sinus normal jantung atau Normal Sinus Rhythm (NSR) (Rofi’i et
al., 2016). Salah satu jenis aritmia adalah Atrial Fibrilation (AF). AF adalah
takikardia supraventrikular dengan karakteristik aktivitas atrium yang tidak
terkoordinasi (Yansen et al., 2000). Kondisi dimana jantung mengalami
fibrilasi saat impuls listrik mengganggu dan kontraksi atrias menjadi tidak
teratur (Abdul-Kadir et al., 2014).
Pasien yang memiliki kelainan AF mungkin tidak selalu mengancam jiwa,
namun ada peningkatan risiko stroke dan berpotensi gagal jantung. Ketika
mengalami AF dan darah tidak memompa secara efektif, darah bisa
menempel di bagian atrium. Pembekuan darah akan terbentuk dan dapat
berpindah ke otak atau jantung, hal itu dapat menyebabkan serangan stroke
atau jantung. Pasien penderita AF memiliki kemungkinan lima kali lebih
besar terkena stroke (McCabe et al., 2011).
Karakteristik dari AF adalah ketidakteraturan interval RR, yaitu tidak ada
pola repetitif pada EKG, tidak ada gambaran gelombang P yang jelas pada
EKG, siklus atrial (jika terlihat) yaitu interval di antara dua aktivasi atrial
sangat bervariasi (300 kali per menit) (Yansen et al., 2000). Kecilnya
gelombang P mengakibatkan sulitnya mendeteksi AF. Data dari hasil pre-
pocessing dan ekstraksi ciri yang tidak sesuai akan mengakibatkan hasil pada
tahap klasifikasi tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Elektrokardiogram (EKG) dapat menunjukkan adanya AF pada jantung
pasien (Padmavathi and Sri Ramakrishna, 2015). EKG adalah sinyal yang
dihasilkan dari aktivitas kelistrikan jantung yang dibuat oleh
elektrokardiograf.Rekaman sinyal tersebut didapatkan dengan cara
menempatkan elektroda pada permukaan dada (Batista, 2014).
Pada umumnya metode yang dipakai untuk deteksi AF terdiri dari tiga
tahapan yaitu pre-processing, ekstraksi ciri, dan klasifikasi. Tahap pre-

1
processing adalah tahap awal untuk menghilangkan noise pada sinyal dan
mengubah data sinyal menjadi data diskrit. Tahap ekstraksi ciri adalah
tahapan mengekstrak ciri dan kemudian akan menjadi variabel masukan
dalam tahap akhir proses deteksi, yaitu tahap klasifikasi. Pada tahap
klasifikasi, nilai akurasi yang diperoleh dari keseluruhan proses deteksi
menjadi acuan parameter keberhasilan sistem. Oleh karena itu pemilihan
algoritma klasifikasi yang tepat sangat penting.
Penggunaan algoritma klasifikasi KNN untuk proses deteksi sudah banyak
dilakukan (Prasojo and Kusumadewi, 2013; Padmavathi and Sri
Ramakrishna, 2015; Rofi’i et al., 2016). Pada Tugas Akhir ini, dilakukan
studi pada algoritma klasifikasi KNN dengan membandingkan hasil
performansi pengukuran jarak dan menerapkan hasil KNN terbaik pada
prototype untuk dilakukan deteksi AF menggunakan Sensor EKG
1.2 Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan artimia ?
Apakah aritmia yang mengancam jiwa dan tidak ?
1.3 Tujuan Masalah
Mengetahui apa yang dimaksud aritmia
Mengetahui aritmia yang mengancam jiwa dan tidak

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Aritmia

Aritmia adalah gangguan pembentukan dan atau penghantaran impuls.


Untuk analisa suatu aritmia diperlukan suatu sandapan panjang yang cukup
untuk membuat diagnosis. Sandapan panjang ini harus dipilih yang
menggambarkan gelombang P yang jelas, yaitu terutama sandapan II atau V1.

Yang dimaksud dengan Irama sinus normal adalah suatu irama jantung
dengan pemacu di simpul sinus dengan frekuensi 60 – 100 per menit. Irama
jantung yang bukan irama sinus normal di sebut Aritmia

3
2.2 Pembagian Aritmia

Pada umumnya aritmia dibagi menjadi dua golongan besar :

1. Ganguan Pembentukan Impuls


a. Gangguan pembentukan impuls di sinus
 Takikardia sinus
 Bradikardia sinus
 Aritmia sinus
 Henti sinus
b. Pembentukan impuls di atria ( aritmia atrial )
 Ekstrasistol atrial
 Takikardia atrial
 Gelepar atrial
 Fibrilasi atrial
 Pemacu kelana atrial
c. Pembentukan impuls di penghubung AV ( aritmia penghubung )
 Ekstrasistole penghubung AV
 Takikardia penghubung AV
 Irama lolos penghubung AV
d. Pembentukan impuls di ventrikel ( aritmia ventrikuler )
 Ekstrasistole ventrikuler

4
 Takikardia ventrikuler
 Gelepar ventrikuler
 Fibrilasi ventrikuler
 Henti ventrikuler
 Irama olos ventrikuler
2. Gangguan Penghantaran Impuls
a. Blok sini-atrial
b. Blok atrio-ventrikuler
c. Blok intraventrikuler
Aritmia atrial dan aritmia penghubung disebut juga aritmia
supraventrikuler.
Untuk memudahkan penilaian klinis, aritmia dapat dibagi menjadi :
1. Taki-aritmia adalah aritmia dengan frekuensi ventrikuler ebih dari
100x/menit.
2. Melihat fokusnya, taki-aritmia dapat dibagi menjadi :
3. Supraventrikuler
4. Ventrikuler
5. Bradi-aritmia adalah aritmia dengan frekuensi ventrikuler kurang
dari 60x/menit
6. Bradi-taki-aritmia adalah aritmia dimana terdapat taki-aritmia dan
bradi-aritmia secara bergantian

2.3 Aritmia yang Mengancam Jiwa


Aritmia yang disertai gangguan hemodinamik, yang bila tidak diterapi
dengan segera atau cepat dapat mengakibatkan ancaman pada jiwa /
Cardiac Arrest
1. Gejala Klinis
a. Kesadaran menurun
b. Kejang
c. Apneu
d. Decompensasi Cordis
e. Cardiac Arrest

5
2. Penyebab
a. Intra Cardial : Cardiomyopati, Cardiomegali, Kelainan Katub,
Infark Miokard,dll
b. Extra Cardia : Hipoksia, Hipo / hiperkalemia, Hipocalcemia, dll
c. Sering etiologi dari suatu aritmia tak dapat ditentukan secara pasti,
tetapi secara praktis peru ditentukan penyakit jantung dasar yang
menyertai aritmia tersebut. Pada umumnya semua penyakit jantung
dapat menyebabkan aritmia.
3. Tindakan Keperawatan
a. Rekam EKG 12 lead
b. Lapor dokter
c. Bila ada gangguan hemodinamik siapkan DC-Shock ( Kardioversi
atau defibrilasi )
d. Siapkan obat anti aritmia
e. Siapkan obat emergency
f. Lakukan massage pada arteri carotis bila ada indikasi
g. Cari kemungkinan penyebab : hipoksia? Nyeri dada? gangguan
keseimbangan elektrolit ?
4. Jenis Aritmia Yang Mengancam Jiwa
a. Supraventrikuler
 Bradikardia
 Atrial fibrilasi respon cepat
 Atrial Flutter
 Paroxysmal atrial tachicardia
b. Ventrikuler
 Premature ventricular contraction ( PVC)
 Multiple – multifokal, R on T
 Bigimini, salvo
 Ventrikel takikardia
 Ventrike fibrilasi
 Torsaden de pointes

6
Aritmia Sinus
•Irama sinus
•Interval PP bervariasi > 0,16 detik
•Bisa karena pernafasan :
a.Inspirasi : rate meningkat
b.Ekspirasi : rate menurun
•Efek Hemodinamik : biasanya normal

7
Arrest Sinus
a.Tidak ada gelombang P
b.Pemacu jantung diambil alih oleh pemacu sekunder dibawahnya
frekuensi menjadi lambat

Penyebab:
a.Peningkatan tonus vagal
b.Penyakit jantung koroner
c.Efek obat

Efek Hemodinamik:
a.Bila hanya jarang-jarang: tidak ada perubahan
b.Sering: curah jantung tensi menurun

Bradikhardi Sinus
•Irama sinus
•Frekuensi < 60/menit
•Orang dalam keadaan tidur

Patologis
•Stimulus vagal meningkat
•Efek obat (negative chronotropis)

8
•SA Node Ischemia (Infark pada SA)
•Hipoksia
•Kenaikan T.I.K

Efek Hemodinamik : curah jantung bisa normal/turun

Takhikardi Sinus
a.Irama sinus (vektor P dari sinus)
b.Frekuensi > 100/menit
c.Respons normal dari peningkatan kebutuhan jantung: latihan, emosi,
stimulans,febris, gangguan status cairan, hipoksia

Efek Hemodinamik VT:


a.Waktu pengisian ventrikel menurun
b.Curah jantung menurun
c.Tensi turun
d.Konsumsi oksigen miokard meningkat (bahaya pada CAD)

9
Atrial Fibrilasi
 EKG
 Ritme ireguler
 Gelombang P tidak dapat diidentifikasi
 Rate ventrikular bervariasi
 Manifestasi Klinis
 Asimtomatis
 Berdebar
 Sesak saat aktifitas, mudah lelah, edema paru akut

10
2.4 Aritmia Yang Gawat

Gangguan hemodinamik adalah gangguan yang terpenting pada aritmia.


Gangguan hemodinamik yang terjadi pada dasarnya adalah menurunnya
curah jantung sehingga secara klinis terdapat gejala-gejala sebagai berikut

a. Tekanan darah menurun, hingga bisa terjadi shock kardiogenik


b. Curah jantung yang menurun bisa menyebabkan gagal jantung, yang bisa
berbentuk edema paru akut
c. Menurunnya curah jantung mendekati no disebut henti jantung
d. Menurunnnya curah jantung yang cepat tapi sementara menyebabkan
kolaps atau pingsan sementara yang disebut sindroma Adams-Stokes

Pada umumnya keadaan hemodinamik mencerminkan kegawatan suatu


aritmia.

Derajat kegawatan suatu aritmia tergantung pada :

1. Jenis aritmia
 Frekuensi ventrikuler yang sangat tinggi ( ebih dari 160/menit )
 Frekuensi ventrikuler yang sangat lambat ( kurang dari 40/menit )
 Takikardia ventrikuler dan Fibrilasi Ventrikuler adalah yang paling
gawat
2. Kelainan dasar aritmia
Kelaianan jantung yang disertai keadaan miokard yang jelek akan
sangat memburuk bia disertai suatu aritmia. Sebagai contoh : infark
miokard akut, miokarditis, kardiomiopati, gagal jantung. Penyakit
jantung koroner merupakan penyebab utama dari aritmia ventrikuler
yang gawat.
3. Kelainan – kelainan di luar jantung, dapat juga menambah derajat
kegawatan suatu aritmia, misalnya : gangguan elektrolit, asam basa,
anemia, demam, penyalit – penyakit lain diluar jantung.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Aritmia dihasilkan dari gangguan pembentukan impuls, konduksi atau
keduanya.
2. Aritmia bradikardi maupun takikardi dapat menyebabkan gangguan
hemodinamik
3. EKG sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya gangguan irama
jantung seseorang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Albert L. Waldo, M.D.,Andew L.Wit,Ph.D.Mechanismof Cardiac


ARRHYTMIAS AND Conduction Disturbances. The Heart,
Hurt’s, Eight Edition, 1994,p.659-697

Erick Sandoe, Bjarne Sigurd Arrhytmia-a Guide to Clinical Electrocardiology.

Publishing Partners Verlags Gmbh.,

Bahan Kuliah; Materi Kuliah Kursus Dasar Keperawatan Kardiovaskular RS.


Jantung Harapan Kita ( 2000 ); Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai