OLEH:
4. SASARAN
a. Langsung : Keluarga dan Pasien Poli Bedah RSSA Malang
b. Tidak langsung : Keluarga dan Pasien Poli Bedah RSSA Malang
5. MATERI
. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
7. MEDIA
a. LCD
b. Leaflet
8. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
⮚ Peserta hadir di tempat penyuluhan
⮚ Penyelenggaraan penyuluhan di lakksanakan di Poli Bedah RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
⮚ Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
⮚ Peserta antusias dengan materi penyuluhan
⮚ Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan tanpa alas an penting
⮚ Peserta mengajukan pertanyaan dan memahami pertanyaan dengan baik.
c. Evaluasi Hasil
⮚ Peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang PERTOLONGAN PERTAMA PADA
SUMBATAN JALAN NAPAS meliputi:
a. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Sumbatan Jalan Napas
b. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Sumbatan Jalan Napas
c. Teknik Pertolongan Pertama Pada Sumbatan Jalan Napas
I. Pengertian
Tindakan yang dilakukan untuk membebaskan jalan napas dengan tetap memperhatikan
kontrol servikal
II. Tujuan
Membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara normal
sehingga menjamin kecukupan oksigenase tubuh
4. Finger Swap
Teknik finger swap digunakan dengancara menyapu bagian dalam mulut bila di
temukan benda asing dilakukan dengan cara menggunakan 2 jari (jari telunjuk dan
jari tengah) yang bersih atau dibungkus dengan sarung tangan/kassa/kain untuk
membersihkan rongga mulut dengan gerakan menyapu.
Mengatasi jalan napas parsial
5. Back Blow
Teknik ini dilakukan dengan tepukan pada punggung korban, lakukan back blow
5 kali (hentakan keras pada punggung korban di titik silang garis antar belikat
dengan tulang punggung/vertebrae)
- Pada bayi
- Pada dewasa
6. Manuver Heimlich
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan hentakan secara mendadak pada
bagian hulu hati korban untuk membebaskan sumbatan. penolong harus berdiri di
belakang korban, lingkari pinggang korban dengan kedua lengan penolong,
kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol tangan kepalan pada
perut korban, sedikit di atas pusar dan di bawah ujung tulang sternum. Pegang erat
kepalan tangan dengan tangan lainnya. Tekan kepalan tangan ke perut dengan
hentakan yang cepat ke atas. Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan yang
jelas.
7. Chest Thrust
- Pada bayi
Bila penderita bayi sadar, lakukan chest thrust 5 kali (tekan tulang dada dengan
jari telunjuk atau jari tengah kira-kira satu jari di bawah garis imajinasi antara
kedua putting susu pasien).
- Pada dewasa
korban harus diletakkan pada posisi terlentang dengan muka ke atas. Penolong
berlutut di sisi paha korban. Letakkan salah satu tangan pada perut korban di
garis tengah sedikit di atas pusar dan jauh di bawah ujung tulang sternum,
tangan kedua diletakkan di atas tangan pertama. Penolong menekan ke arah
perut dengan hentakan yang cepat ke arah atas
-
B. Definitif Management Airway
1. Orofaringeal Airway
Teknik ini digunakan untuk membantu memberikan nafas bantuan melalui mulut
korban agar tidak bersentuhan langsung.
Hal yang dilakukan pertama adalah mengukur ukuran Orofarinal Airway (OPA) /
Mayo dari mulut hingga telinga korban.