Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PEMERIKSAAN FISIK ”
(KULIT & KUKU)

OLEH

(KELOMPOK 7 KELAS 3A KEP)


SOFIA MA’RUF
WAHYUNINGSIH HUSAIN
MUTMAINAH LAKIBU
ADITYA P. MOKODOMPIT
GITA AZIZAH RAFID

SI KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2014-2015
KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Pemeriksaan fisik khususnya pada kulit & kuku“

Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah
satu tugas dalam mata kuliah “Pemeriksaan Fisik”. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis


dan pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih.

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I “Pendahuluan”
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II “ pembahasan”
A. Pengertian Pemeriksaan Thoraks
B. Pemeriksaan Fisik Sistem Respirasi
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi

BAB III “ PENUNTUP”


A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan
dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik
dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak.
Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi,
beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.
Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat
menyususn sebuah diagnosis diferensial,yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin
menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab
tersebut.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah mempelajari pemeriksaan fisik pada manusia, mahasiswa diharapkan mampu
memahami pemeriksaan fisik pada manusia
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Sistem Integumen : Untuk mengetahui cara pemeriksaan kulit,kuku.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan tugas ini adalah :
1.4.1 Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang pemeriksaan
fisik pada manusia.
1.4.2 Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemeriksaan Sistem Integumen


Kulit, atau sistem integumen, adalah sistem organ yang bisa dengan mudah
dilakukan pemeriksaan. Kulit memberikan perlindungan antara individu dengan lingkungan
eksternal, yaitu:

1. Kulit akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal.


2. Kulit juga mencerminkan adanya perubahan yang terjadi dalam tubuh.
3. Pemeriksaan yang seksama pada kulit akan mendapatkan informasi tentang status
kesehatan umum klien.  kulit juga akan memberikan informasi spesifik yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyakit sistemik atau masalah pada kulit.

Kulit dan organ pendukung yaitu rambut, kuku, kelenjar sebasea, ekrin dan apokrin;
adalah organ tubuh terbesar. Fungsi penting kulit adalah menjaga kehilangan atau
keseimbangan cairan dan elektrolit, melindungi tubuh dari agen luar penyebab injuri dan
infeksi yang masuk ke dalam tubuh, menjaga regulasi temperatur dan tekanan darah, organ
perasa dari sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri, memelihara integritas permukaan tubuh
dengan penggantian sel berkelanjutan dan meningkatkan regenerasi untuk penyembuhan
luka, memelihara fungsi perlindungan kulit oleh ekrin dan kelenjar sebasea untuk melindungi
melindungi mikroorganisme dan jamur, membantu memproduksi vitamin D, memperlambat
reaksi hipersensitivitas substansi asing,mengindikasikan emosi melalui perubahan kulit
Pemeriksaan kulit dilakukan untuk menilai warna, adanya sianosis, ikterus, ekszema,
pucat,purpura, eritema, makula, papula, vesikula, pustula, ulkus, turgor kulit, kelembaban
kulit, tekstur kulit, dan edema.Penilaian warna kulit untuk mengetahui adanya pigmentasi dan
kondisi normal yang dapat disebabkan oleh melanin pada kulit.
Teknik pengkajian penting untuk mengevaluasi integumen yang mencakup teknik inspeksi
dan palpasi.

A. Teknik – teknik pemeriksaan


1. Pemeriksaan Kulit
Periksa seluruh permukaan kulit dibawah cahaya yang baik.inspeksi dan palpasi setiap area.
Perhatikan :
 Warna : sianosi, ikterus, kerotenemia,perubahan melamin
 Kelembapan : lembap ,kering, berminyak
 Temperatur : dingin, hangat
 Tekstur : licin, kasar
 Mobilitas-kemudahan : menurun pada idema lipatan kulit untuk dapat digerakkan.
 Turgor—kecepatan : menurun pada dehidrasi lipatan kulit kembali ke keadaan
semula perhatikan adanya lesi dan
 Lokasi dan distribusi : merata Terlokalisasi anatomisnya
 Susunan dan bentuknya : linier, berkumpul, dermatomal
 Tipe : makula, papula, pustula, bula, tumor
 Warna : merah, putih, cokelat, lembayung muda

Pemeriksaan Kuku
Pemeriksaan kuku dilakukan dengan mengadakan inspeksi terhadap warna, bentuk, dan
keadaan kuku. Adanya jari tubuh (clubbed fingers) dapat menunjukkan penyakit pernafasan
kronis, atau penyakit jantung. Bentuk kuku yang cekung atau cembung menunjukkan adanya
cedera defisiensi besi, atau infeksi.
Inspeksi dan palpasi kuku jari tangan dan kaki
Perhatikan
 Warna : sianosis, pucat
 Bentuk : jari tubuh (clubbing)
 Adanya lesi : paronkia, onikolisis

Bantuan interpretasi

warna / mekanisme Penyebab khusus


Cokelat : peningkatan melanin (lebih Terpajan sinar matahari
besar kuantitasnya dari norma genetik Kehamilan (melasma)
seseorang) Penyakit addison

Biru (sianosis) :Peningkatan Ansietas atau lingkungan yang dingin


deoksihemoglobin karena hipoksia perifer Penyakit jantung paru – paru
Sentral Hemoglobin abnormal Methemoglobinemia, sulfhemoglobinemia

Merah : peningkatan visibilitas Demam, kulit menyemu, asupan alkohol,


oksihemoglobin karena :Dilatasi pembuluh inflamasi setempatPemajanan terhadap
darah superfisial atau peningkatan aliran dingin(mis... telinga dingin)
darah kekulit Penyakit hepar, hemilisis sel-sel darah merah
 Penurunan penggunaan oksigen Peningkatan asupan karoten dari buah-
buahan atau sayuran yang berwana kuning
Albinisme, vitiligo, tinea
versikolorSinkopeatau syok Anemia Sindrom
nefrotik
Kuning : peningkatan bilirubin ikterik
(sklera tampak kuning)
Karotenemia (sklera tidak tampak kuning)
Pucat : penurunan melanin
Penurunan visibilitas oksihemoglobin
karena :
 Penurunan aliran darah kekulit
 Penurunan jumlah oksihemoglobin
Adema (dapat menyamarkan pigmen kulit)

Lesi kulit yang menonjol


Lesi primer
lesi datar, ada perubahan warna kuli makula bercak datar dan keil, berukuran sampai
1,0 vitiligoPenonjolan dapat teraba : massa padat
nevus yang menonjol berukuran 1,0 cm
plak – lesi permukaan yang menonjol 1,0 cm atau lebih, sering dibentk oleh kumpulan
papula

Elevasi yang dapat dipalpasi pada rongga yang berisi cairan


herpes simpleks
cacar (impetigo)
Lesi skunder (dapat muncul dari lesi primer)
kulit kering
keloid – pembentukan jaringan parut hipertrofik yang meluas melewati batas cedera

aslinya
Lesi kulit dalam
ulkus – hilangnya epidermis dan dermis dapat berdarah dan membentuk jaringan parut
erosi – kehilangan epidermis superfisial tanpa jaringan parut; permukaannya lembap tetapi tidak
berdarah.
Lasi vaskular dan purpura kulit
Lesi Gambaran
Angioma ceri Tampilan : merah terang atau rubi, dapat menjadi
kecokelatan sesuai usia ; 1-3 mm; bulat, datar, kadang
Spider angioma menonjol; dapat dikelilingi suatu halo pucat
Penyebaran : ditemukan pada tubuh atau epidermistas
Spider nevi Makna : tidak ada; peningkatan ukuran dan jumlah sesuai
penuaan
Petekia dan purpura
Tampilan : merah api; sangat kecil sampai 2 cm; ditengah
Ekimosis tubuh;, kadang menonjol, menyebar seperti eritema
Penyebaran : wajah, leher, lengan, dan tubuh atas, tetapi
hampir ridak pernah dibawah pinggang
Makna : penyakit hati, kehamilan, defisiensi vitaminB;
normal pada beberapa orang

Tampilan : kebiruan; bervariasi dari yang berukuran


sangat kecil sampai beberapa inci; dapat menyerupai laba-
laba atau suatu bentuk linier, tidak teratur, atau kaskade
Penyebaran : sebagian besar sering terjadi di kaki, vena
terdekat; juga pada dada anterior
Makna : sering disertai dengan peningkatan tekanan dalam
vena superfisal, seperti pada verises vena

Tampilan : merah gelap atau ungu kemerahan; memudar


setiap saat; berukuran 1-3 mm atau lebih besar; melingkar,
kadang-kadang tidak teratur, datar
Distribusi : berveriasi
Makna : darah diluar pembuluh darah; dapat menunjukkan
gangguan perdarahan atau, jika itu merupakan petekia,
emboli pada kulit

Tampilan : ungu atau birukeunguan, memudar menjadi


berwarna hijau, kuning, dan cokelat setiap saat; brukuran
lebih lebar dari petekia; melingkar, oval, atau tidak teratur
Penyebab : bervariasi
Makna : darah diluar pembuluh darah; sering akibat
memar atau trauma;juga terlihat pada gangguan perdarahan
Kesimpulan
Pemeriksaan fisik pada kulit dan kuku yang dilakukan adalah Inspeksi dan palpasi pada
warna, susunan bentuknya, tipe dll.

Anda mungkin juga menyukai