Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP


PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI
FRAKTUR

Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Biostatistik

Disusun Oleh:

Nadiyah Fithriyani
NIM . 171.0065

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2021
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI
FRAKTUR

A. Variabel
1. Variabel Independent
Dari jurnal yang berjudul “Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur” yang disusun
oleh Muhammad Arif dan Yuli Permata Sari, variabel independent dalam
jurnal tersebut adalah pemberian terapi musik mozart kepada pasien post
operasi fraktur di Ruangan Ambun SuriLantai 1, dan 2 RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi.

2. Variabel Dependent
Dari jurnal yang berjudul “Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur” yang disusun
oleh Muhammad Arif dan Yuli Permata Sari, variabel dependent dalam
jurnal tersebut adalah penurunan intensitas nyeri pasien post operasi
fraktur di Ruangan Ambun SuriLantai 1, dan 2 RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi.

B. Teknik Sampling
Dari jurnal yang berjudul “Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur” yang disusun oleh
Muhammad Arif dan Yuli Permata Sari, sampel pada penelitian mereka
adalah pasien post operasi fraktur yang berjumlah 15 orang yang diambil
dengan teknik sampling Accidental Sampling. Peneliti menemui calon
responden dan menjelaskan tentang tujuan, manfaat penelitian kemudian
memberikan informed consent. Calon responden yang menyetujui di jadikan
responden dalam penelitian, diminta untuk menandatangi lembar informed
consent.
C. Desain Penelitian
Dari jurnal yang berjudul “Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur” yang disusun oleh
Muhammad Arif dan Yuli Permata Sari, penelitian mereka merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre Experimental Design
dengan metode One-grup pretest postest, karena desain ini belum merupakan
eksperimen sunguh-sungguh. Pre Experimental Design biasa digunakan
untuk penelitian pendahuluan. One-grup pretest postest, yaitu mengukapkan
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
Peneliti melakukan pretest dengan memberikan responden lembar kuesioner
numeric rating scale (NRS) dan lembar observasi diisi oleh peneliti. Peneliti
melakukan intervensi dengan pemberian terapi musik mozart selama 30
menit. Peneliti melakukan postest dengan kuesioner yang di berikan pada
responden dan lembar observasi yang diisi oleh peneliti.

D. Uji Analisis Data


1. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
karakteristik responden yaitu usia, JK, pendidikan dan pekerjaan dari
masing-masing responden. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel
univariat adalah intensitas nyeri dengan skala nyeri numeric tidak nyeri
(0), ringan (1-3), sedang (4-6), berat (7-9), nyeri sangat berat (10). Hasil
dari analisa univariat dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebelum
dilakukan intervensi terapi musik mozart sebagian besar responden
intensitas nyerinya berada pada kategori nyeri berat berjumlah 11 orang
(73,3%). Dan sesudah dilakukan intervensi terapi musik mozart lebih dari
separuh responden intensitas nyerinya berada pada kategori sedang
berjumlah 8 orang (53,3%).

2. Uji Normalitas
Tahapan yang harus dilakukan sebelum analisa bivariat adalah uji
normalitas, setelah diketahui hasilnya normal maka dilakukan pengujian
dengan uji paired sampel t-test. Jika hasilnya tidak normal maka
dilakukan pengujian non parametrik uji Wilcoxon. Uji normalitas
menggunakan uji saphiro-wilk karena termasuk penelitian uji parametrik
yang memiliki sampel kecil. Dan didapatkan nilai p sebelum intervensi
p=0,414 dan setelah intervensi p= 0,475. Hal ini berarti nilai p>0,05 yang
seharusnya menunjukkan data terdistribusi normal, akan tetapi peneliti
beranggapan bahwa data berdistribusi tidak normal, maka tidak dapat
dilanjutkan dengan melakukan Paired t test, melainkan menggunakan uji
Wilcoxon untuk melihat pengaruh sebelum dan sesudah pemberian
intervensi terapi musik klasik mozart pada pasien pasca operasi fraktur.

3. Analisa Bivariat
Penilaian intensitas nyeri pada setiap pasien fraktur menunjukkan hasil
yang berbeda-beda. Peneliti menggunakan uji statistik Wilcoxon untuk
membandingkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Dat didapatkan hasil analisis uji statistik non parametrik
dengan menggunakan Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05) diperoleh nilai p value adalah 0,001 dengan demikian p value> α
(0,001>0,05), maka Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa terapi mozart efektif dalam penurunan Intensitas
Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur. Peneliti menggunakan uji statistik non
parametrik dikarenakan mereka menggunakan skala data ordinal yakni
derajat berat ringannya intensitas nyeri dengan indikator skala nyeri
numeric tidak nyeri (0), ringan (1-3), sedang (4-6), berat (7-9), nyeri
sangat berat (10), dengan ukuran sample yang berukuran relatif kecil
yakni berjumlah 15 orang. Kelebihan dari uji statistik non parametrik
antara lain sesuai untuk sample yang berukuran relatif kecil, asumsi data
tidak harus menggunakan distribusi normal, serta bisa digunakan untuk
skala data nominal dan ordinal.

Anda mungkin juga menyukai