• Jadi kesimpulannya dari hasil diskusi kami adalah :
• Data : bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi / keterangan baik kualitatif ataupun kuanttatif • Syaratnya : akurat, relevan dengan fakta, up to date • Data diperoleh dari data primer karena data yang dikumpulkan sendiri langsung oleh sumbenya. • Data menurut Waktu pengumpulan data cross sectional : data yang dikumpulkan pada suatu periode tertentu pada beberapa objek • Data menurut sifatnya data kualitatif berupa pendapat (kata/kalimat) bukan angka diperoleh dengan wawancara, analisis, dokumen, observasi lapangan. • Variable yang di gunakan sikap citra tubuh remaja putra pada perubahan fisik masa pubertas dan citra tubuh remaja putri pada perubahan fisik masa pubertas. Menggunakan skala ordinal • Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada kelompok dari objek- objek yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu sifat lain yaitu jarak yang sama dari satu peringkat dengan peringkat di atasnya atau di bawahnya. Pada skala interval, setiap peringat memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. • Data skala interval diberikan apabila kategori yang digunakan bisa dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu tetapi tidak bisa dibandingkan. Data skala interval diperoleh sebagai hasil suatu pengukuran dan biasanya mempunyai satuan pengukuran. Nilai-nilai dari objek dapat diperingkatkan dan diukur jarak diantaranya dengan kecermatan tertentu dengan menyepakati dua titik penyajian sehngga keudian apa yang disepakati mengenai satu satuan ukur dapat dimengerti. • Ciri penting skala interval adalah datanya bisa ditambahkan, dikurangi, digandakan dan dibagi tanpa mempengaruhi jarak reatif di antara skor- skornya. Karakteristik lainnya adalah skala pengukuran ini tidak mempunyai nilai nol mutlak sehingga tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dari rasio tertentu. • Pada skala pengkuran interval, rasio antara dua interval sembarang tidak tergantung pada nilai nol dan unit pengukuran. Contoh: dapat diperhatikan pengukuran suhu dalam skala Celcius. Bila ada bak yang berisi air dengan suhu 0 derajat Celsius, 50 derajat Celsius, dan 100 derajat Celsius, aka selang suhu dari 0 derajat Celsius ke 50 derajat Celsius dan dari 50 derajat Celsius ke 100 derajat Celsius menyatakan adanya perbedaan suhu yang sama antara kedua selang suhu tersebut. Akan tetapi tidak dapat dikatakan bahwa air yang suhu 100 derajat Celsius dua kali lebih panas daripada air yang bersuhu 50 derajat Celsius. SEBAB titik 0 derajat Celsius hanyalah suatu titik nol buatan yang didefinisikan sebagai suhu air yang mencair dari es pada tekanan 1 atmosfir.