Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing:

Ns. Wiwit Febrina, S. Kep, M. Kep

Disusun Oleh :

Puti Rania Yulastari 1714201019 Kiki Auliani Anugrah 1714201014

Sisi Oktavia 1714201010 Sri Winda Pratiwi 1714201001

Nadia Eka Putri 1714201024 Dafid Purnama 1714201030

Deny Riya Oktavia 1714201005

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI FAKULTAS KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN NERS

2020 / 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan Bencana ini.
Makalah ini merupakan bahan materi untuk proses belajar mengajar, Dimana
makalah ini membahas tentang manajemen keperawatan. Dan makalah ini juga telah
disusun oleh kelompok dengan semaksimal mungkin dan juga mendapat bantuan dari
beberapa pihak dan sehingga memperlancar kelompok dalam membuat makalah ini.
Untuk itu kelompok menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan dan membantu dalam pembuatan mahalah ini.

Akhir kata kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan, untuk itu dengan rendah hati dan lapang dada, kelompok kami menerima
segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan bagi Penulis sendiri
dan pembaca sekalian, Terimakasih.

Bukittinggi, 07 Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengendalian
B. Prinsip Pengawasan Dan Pengendalian

C. Manfaat Pengawasan
D. Karakteristik Pengendalian Yang Baik
E. Langkah – Langkah Pengendalian / Pengontrolan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BBELAKANG
Dalam manajemen keperawatan, filosofi dapat diaktualisasikan dengan menyakini
bahwa mengerjakan hari ini lebih baik dari esok. Manajerial keperawatan merupakan
fungsi utama bidang keperawatan. Peningkatan mutu kinerja perawat berarti peningkatan
pengetahuan keperawatan bagi pelaksana yang merupakan tanggung jawab bidang
keperawatan. Selain itu, tim keperawatan harus mempercayai bahwa pendidikan
berkelanjutan dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan keperawatan bagi pelaksana
dan merupakan tanggung jawab bidang keperawatan. Tim keperawatan bertanggung jawab
dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan yang diberikan pada kliennya.
Tim perawat harus menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan
keperawatan yang bermutu. Perawat adalah advokasi pasien yang berpartisipasi melalui
fungsi komunikasi dan koordinasi segala tindakan keperawatan. Selain itu, perawat
berkewajiban memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam upaya
meningkatkan fungsi yang optimal.

Tujuan pelayanan keperawatan pada umumnya ditetapkan untuk meningkatkan


dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit serta meningkatkan penerimaan
masyarakat tentang profesi keperawatan. Tujuan ini dicapai dengan mendidik perawat agar
mempunyai sikap profesional dan bertanggung jawab dalam pekerjaan, meningkatkan
pelaksanaan kegiatan umum dalam upaya mempertahankan kenyamanan pasien, dan
meningkatkan komunikasi antar staf serta meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja
staf/karyawan.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Konsep dalam Controlling atau pengawasan dalam manajemen keperawatan?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui bagaimana konsep Controlling atau pengawasan dalam manajemen


keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGENDALIAN
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol
(1998) mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang
terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta
prinsip-prinsip yang ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi
kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting
dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera
direspons dengan cepat dengan cara duduk bersama.
Menurut Mockler (1984), pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis
untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk
mendesain sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada
deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan
untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien
mungkin untuk mencapai tujuan. Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa
aktivitas yang dilakukan adalah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi
untuk menjamin mutu serta evaluasi kinerja.

B. PRINSIP PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


Prinsip pengawasan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan
pengembangan fungsi pengawasan
1. Pengawasan yang dilakukan oleh manajer keperawatan dapat dimengerti oleh staf,
Hasilnya dapat diukur
2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang penting untuk meyakinkan
proses mencapai tujuan organisasi tercapai dengan baik
3. Standar unjuk kerja (standart of performance) harus dijelaskan kepada semua staf
pelaksana. Kinerja staf dinilai oleh manajer sebagai bahan pertimbangan memberikan
reward kepada mereka yang mampu bekerja profesional

C. MANFAAT PENGAWASAN
Apabila fungsi pengawasan dan pengendalian dapat dilaksanakan dengan tepat maka akan
diperoleh manfaat:

1. Dapat diketahui apakah suatu kegiatan atau program telah dilaksanakan sesuai dengan
standar atau rencana kerja.

2. Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengetahuan dan pengertian staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya lainnya telah mencukupi kebutuhan dan
telah digunakan secara benar.

4. Dapat diketahui staf yang perlu diberikan penghargaan atau bentuk promosi dan latihan
kerja.

D. KARAKTERISTIK PENGENDALIAN YANG BAIK


Terdapat 10 karakteristik suatu sistem kontrol yang baik:

1. Harus menunjukkan sifat dari aktifitas

2. Harus melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera

3. Harus memandang kedepan

4. Harus menunjukkan penerimaan pada titik krisis

5. Harus obyektif

6. Harus fleksibel

7. Harus menunjukkan pola organisasi


8. Harus ekonomis

9. Harus mudah dimengerti

10. Harus menunjukkan tindakan perbaikan

E. LANGKAH – LANGKAH PENGENDALIAN / PENGONTROLAN


Supaya kegiatan pengendalian/pengontrolan dapat berjalan secara efektif, seorang
manajer harus memperhatikan langkah-langkah pengendalian. Tahukah anda,
bagaimanakah langkah-langkah pengendalian dalam manajemen keperawatan? Berikut
ini adalah langkah-langkah pengendaalian/pengontrolan:

Proses pengontrolan merupakan proses yang kontinyu antara pengukuran,


perbandingan dan kegiatan. Ada 4 langkah dalam melakukan proses pengontrolan :
pengembangan standar/ performance kerja, penilaian kinerja, membandingkan penilaian
kinerja dengan standar performance kerja, dan memperbaiki tindakan, yaitu:
Langkah 1. mengembangkan standar performance kerja/kinerja. Standar dibuat
secara objektif pada saat melaksanakan perencanaan. Standar merupakan pedoman dalam
melakukan penilaian. Dalam standar tersebut terdapat pernyataan-pernyataan mengenai
hasil dari layanan, servis/pelayanan, peralatan yang dipakai, sumber daya manusia, dan
unit organisasi. Biasanya dibuat pada skala numerik dan digunakan untuk kualitatif,
kualtitatif seta waktu.Toleransi biasanya muncul daalm penetapan stabdar hal ini
didefinisikan sebagai sebuah penyimpanagn terhadap standar yang diperbolehkan.
Langkah 2. Penilaian performance kerja/kinerja. Supervisor mengumpulakan data
untuk melakukan penilaian penampilan kerja/kinerja karyawan utnuk menentukan
berbagai variasi dari stanandar. Penulisan data termasuk waktu kerja, produktifitas dan
laporan hasil observasi yang dilakukan oleh manajer, laporan statistik, lapran langsung,
dan penulisan alporan daap digunakan untuk penilaian performance kerja. Management
by walking around, atau observasi pekerjaan karyawan, penyedian unfilter informasi,
perluasan jaringan informasi dan kemampuan untuk membaca antar garis. Sistem
komputerisasi dapat digunakan oleh supervisor dalam menggumpulkan data dan
referensi. Komputer juga merupakan alat yang penting dalam menilai kinerja bagi
organisasi yang sudah menggunakan teknoogi komputerisasi.
Langkah 3. Membandingkan penilaian kinerja dengan standar performance kerja
membandingkan hasil pekerjaaan dengan standar yang telah ditentukan. Beberapa variasi
hasil akan muncul pada semua aktivitas yang dilakukan dan tugas supervaisior adalah
mengembangkan range variasi tersebut. Perbedaan dan penyimpanagn dari standar yang
telah ditentukan, hal itu akan menjadi tanda bagi supervaisor bahwa ada masaalh yang
terjadi.Dua metode pengukuran yang digunakan untuk mengkaji pencapaian tujuan-
tujuan keperawatan adalah analisa tugas dan control kualitas. Pada analisa tugas kepala
perawata melihat gerakan-gerakan, tindakan-tindakan dan prosedur-prosedur yang
tersusun dalam pedoman tertulis, jadwal-jadwal, aturan-aturan, catatan-catatan dan
anggaran. Hal ini adalah suatu studi tentang proses pelayanan keperawatan yang
diberikan. Hal tersebut hanya mengukur dukungan fisik saja, dan secara relaif beberapa
alat digunakan untuk analisa tugas dalam keperawatan. Pada kualitas control kepala
perawat dihadapkan pada pengukuran kualitas dan akibat-akibat dari pelayanan
keperawatan. Melakisme atau model-model pelaksanaan telah dikembangkan oleh
American Nurses’Association (ANA), the Joint Comission on Accreditation of
Healthcare Organization (JCAHO) dan lain-lain. Banyak teknik-teknik jaminan kualitas
mengacu pada audit.
Langkah 4. Memperbaiki tindakan. Seorang supervisor harus bisa menemukan
penyebab terjadinya penyimpangan tindakan dengan standar yang telah ditentukan,
kemudian setelah itu, dia mengambil tindakan untuk memperbaiki dan meminimalisir
penyebab tersebut .Jika supervisor melihat bahwa perbaikan yang telah dilakukannya itu
kembali menjadi sebuah penyimpangan maka supervisor dapat mengambil tindakan
untuk memperbaiki akar dari permasalahannya dengan menentukan bagaimana dan
kenapa performance kerja karyawan mengalami penyimpangan dan mengoreksi sumber
penyebab penyimpangan tersebut.Melakukan perbaikan kerja secepat mungkin
merupakan hal yang sangat efisien karena bagaimanapun juga perbaikan tindakan harus
berdasarkan kepada akan permasalahnya sehingga akan menjadi lebih efektif dalam
memecahkan masalah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan


standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain sistem
umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan
standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi dan untuk mengukur
signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien mungkin untuk mencapai
tujuan. Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan
adalah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu
serta evaluasi kinerja

B. SARAN

Diharapkan bagi pembaca dapat menambah wawasan dalam menguasai materi


manajemen dalam keperawatan khususnya pada fase controlling atau pengawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.


Jakarta:EGC
Monica, Elaine L. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: pendekatan
Berdasarkan Pengalaman.Jakarta:EGC
Mugiati Sri. 2016. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Kementrian
kesehatan Republik Indonesia: Jakarta selatan

Anda mungkin juga menyukai