Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN GIZI BURUK PADA ANAK N


YOGYAKARTA

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Dosen pengajar Ibu Susan Susyanti, M.Kep
” Keperawatan Keluarga“

Disusun Oleh :
Epi Fitriani (KHGA18013)
Erlin Herlani M (KHGA18055)
Fitri Setiawati (KHGA18056)
Ilham Taufik H (KHGA18058)
Herdi Muhamad I (KHGA18057)

STIKes KARSA HUSADA GARUT


2020/2021
A. Konsep Teori
1. Pengertian
a. Berat Badan Kurang
Berat badan kurang adalah kondisi di mana berat badan kurang Sampai
60 % dari berat badan normal ,biasanya di sebabkan karena Kekurangan zat
gizi.
b. Pengertian Zat Gizi
Zat gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2009).
c. Pengertian Gizi
Gizi (Nutrion) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, matabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, 2012).
d. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang gizi,
baik, dan lebih (Almatsier, 2009).
e. Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)
Kurang Energi Protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan
sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu (Supariasa, 2012).

2. Etiologi
Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makanan sumber
energi secara umum dan kekurangan sumber protein (Almatsier, 2009). Penyebab
kurang gizi dapat bersifat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat
akan protein, energi, atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat,
atau sekunder, akibat adanya penyakit yang dapat menyebabkan asupan kurang
optimal, gangguan penyerapan, dan peningkatan kebutuhan karena terjadi
kehilangan zat gizi atau keadaan stres (Alpers, 2006).

3. Patofisiologi
Asupan makanan yang kadar proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh,

mengakibatkan kekurangan asam amino esensial yang diperlukan dalam

pertumbuhan dan perbaikan sel. Apabila kebutuhan zat gizi akan protein tidak

tercapai maka tubuh akan menggunakan cadangan makanan yang ada, dimulai

dengan pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta

protein dengan melalui proses katabolik. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu

lama, cadangan itu akan habis dan akan menyebabkan kelainan pada jaringan,

dan proses selanjutnya dalam tubuh akan menunjukkan manifestasi Kurang

Energi Protein (KEP) berat yang biasa disebut kwashiorkor (kekurangan protein)

ataupun marasmus (kekurangan energi).


anoreksia

Kegagalan melakukan
sintesa kalori dan protein

Reaksi infeksi

Intake kurang dari Sosek rendah krg asupan


kebutuhan makanan bergizi
Keadaan umum lemah

Daya tahan tbh menurun Defisiensi kalori dan Defisiensi pengetahuan


protein

Hilangnya lemak Fungsi saluran cerna Asam amino esensial


dibantaklan kulit terganggu menurun dan produksi
albumin menurun

Turgor kulit menurun Ggn periltastik &


dan keriput penyerapan usus Atropi otot

Kerusakan integritas Periltastik Keterlambatan


kulit meningkt,air & garam pertumbuhan &
terbawa ke usus pertumbuhn

Anoreksia ,diare

Gambar . Bagan terjadinya


Cairan elektrolit
kekurangan energi protein (KEP). terbuang
(Sumber: A. Aziz Alimul Hidayat,
2006. Pengantar Ilmu Ketidak seimbangan
nutrisibkurang dari
Keperawatan Anak, EGC. Jakarta)
kebutuhan tubuh

4. Manifestasi Klinis
Menurut Departemen Kesehatan RI (1999) yang dikutip dari Supariasa (2012),
anak yang mengidap KEP ringan dan sedang pada pemeriksaan hanya nampak
kurus. Namun gejala klinis KEP berat secara garis besar dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu marasmus, kwasiorkor, atau marasmus-kwasiorkor.
Pada pemeriksaan klinis, penderita KEP berat akan memperlihatkan tanda-
tanda sebagai berikut:
a). Marasmus
1) Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
2) Wajah seperti orang tua
3) Cengeng dan rewel
4) Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit, bahkan sampai
tidak ada
5) Sering disertai diare kronik atau konstipasi/susah buang air, serta
penyakit kronik
6) Tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan berkurang.
b). Kwasiorkor
1) Edema umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki
2) Wajah membulat dan sembab
3) Otot-otot mengecil (atropi), lebih nyata apabila diperiksa pada posisi
berdiri atau duduk, anak berbaring terus-menerus
4) Perubahan status mental: cengeng, rewel, kadang apatis
5) Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
6) Pembesaran hati
7) Sering disertai infeksi, anemia, dan diare/mencret
8) Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
9) Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi
hitam terkelupas
10) Pandangan mata anak tampak sayu.

5. Penatalaksanaan
Menurut Wong (2009), penanganan gizi kurang adalah:
a. Pemberian diet dengan protein.
b. Karbohidrat, vitamin dan mineral kualitas tinggi.
Penatalaksanaan keperawatan menurut Ngastiyah (2005), pasien yang
menderita defisiensi gizi tidak selalu dirawat di rumah sakit kecuali yang
menderita malnutrisi berat, seperti: kwashiorkor, marasmus, marasmus-
kwasiorkor atau malnutrisi dengan komplikasi penyakit lainnya. Masalah pasien
yang perlu diperhatikan adalah memenuhi kebutuhan gizi, bahaya terjadinya
komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman/psikososial dan kurangnya
pengetahuan orang tua pasien mengenai makanan.
Kebutuhan nutrisi pada setiap anak berbeda, mengingat kebutuhan untuk
pertumbuhan dan perkembangan sel atau organ pada anak berbeda, dan perbedaan
ini yang menyebabkan jumlah dan komponen zat gizi berlainan. Menurut Hidayat
(2012), kebutuhan nutrisi yang dikelompokkan berdasar usia anak (terutama anak
berumur kurang dari 5 tahun):
1. Umur 0-4 Bulan
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu ibu
yang terdapat komponen yang paling seimbang, akan tetapi apabila terjadi
ganggguan dalam air susu ibu maka dapat menggunakan susu formula dan
nilai kegunaan atau manfaat jauh lebih baik dari menggunakan Air Susu
Ibu (ASI). ASI mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan bagi anak mengingat zat gizi yang ideal terdapat di
dalamnya, di antaranya: Imunoglobulin (Ig A, Ig G, Ig M, Ig D, Ig E)
merupakan protein yang dapat bergabung dengan bakteri dan
menghasilkan imunitas pada tubuh, lisozim merupakan satu enzim yang
tinggi jumlahnya dan berfungsi sebagai bakteriostatik (penghentian atau
penghambatan pertumbuhan bakteri) terhadap enterobakteria dan kuman
gram negatif dan sebagai pelindung terhadap berbagai macam virus,
kemudian laktoperoksidase enzim yang berfungsi membunuh strepkokus
dan lain-lain.
Pemberian ASI Ekslusif adalah sampai empat bulan tanpa makanan
yang lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
pada bayi, dan proses pemberian ASI ini dapat dilakukan melalui proses
menyusui.
2. Umur 4-6 Bulan
Pada usia ini kebutuhan nutrisi pada anak tetap yang utama adalah Air
Susu Ibu (ASI) kemudian ditambah lagi dengan bubur susu dan sari buah.
3. Umur 6-9 Bulan
Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah tetap diteruskan
kebutuhan nutrisi dari ASI kemudian ditambah dengan bubur susu, bubur
tim saring dan buah.

4. Umur 10-12 Bulan


Pada usia ini anak tetap diberikan Air Susu Ibu (ASI) dengan
penambahan pada bubur susu, bubur tim kasar dan buah, bentuk makanan
yang disediakan dapat lebih padat dan bertambah jumlahnya mengingat
pertumbuhan gigi dan kemampuan fungsi pencernaan sudah bertambah.
Pada usia ini anak senang makan sendiri dengan sendok atau suka makan
dengan tangan, pada anak seusia ini adalah merupakan usaha yang baik
dalam menuntun ketangkasan dan merasakan bentuk makanan.

5. Usia Todler dan Prasekolah (3-6 Tahun)


Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi sudah mulai muncul, sehingga segala peralatan yang berhubungan
dengan makan seperti garpu, piring, sendok dan gelas semuanya harus
dijelaskan pada anak atau diperkenalkan dan dilatih tentang
penggunaannya, sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam
pemenuhan nutrisi pada usia ini sebaiknya penyediaan bervariasi
menunya untuk mencegah kebosanan, berikan susu dan makanan yang
dianjurkan, antara lain: daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Pada anak
usia ini juga perlu makanan padat sebab kemampuan mengunyah sudah
mulai kuat.

6. Kemungkinan Diagnosa
1. Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
2. Resiko pertumbuhan tidak proposional
3. Kerusakan integritas kulit
4. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
B. Proses Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Indentitas klien
Nama An. N
Tempat, Tanggal Lahir Banyumas, 30 November 2013
Usia 4thn 2 bulan
Jenis kelamin Perempuan
Berat badan 10,7kg
Pemdidikan Belum sekolah
Agama Islam
Alamat Jln gunung wayang , rt6 rw3 , Desa bobosan
kecamatan perwokerto , Kabupaten
banyumas
Nama ayah Tn.W
Nama IBu Ny. S
Usia ayah 40thn
Usia Ibu 39thn
Pendidikan Ayah SMP
Pendidikan Ibu SD
Suku bangsa Suku jawa , bahasa Indonesia
Bahasa yang di gunakan Bahasa jawa

b. Riwayat penyakit
Keluhan Utama Ny. S mengatakan anaknya mempunyai
masalah dalam nafsu makan, An.N
mengalami nafsu makan kurang.

Riwayat Penyakit Sekarang Saat ini An. N berusia 4 tahun 2 bulan


mengalami masalah nafsu makan dan
dalam pertumbuhan mengalami
keterlambatan, yaitu berat badan 10,7 kg dan
tinggi badan 96 cm yang seharusnya berat
badan ideal An.N dengan usia 4 tahun 2
bulan adalah 16,4 kg dan tinggi badan
normal adalah 103,9 cm

Riwayat Natal Ny. S mengatakan An. N lahir premature di


Bidan Hendarwati pada tanggal 30
November 2013 dengan berat badan 2
kg pada usia kehamilan 34 minggu (
kelahiran prematur )

Tumbuh Kembang Anak Pada pemeriksaan Kuesioner Pra Skrining


perkembangan, An.N mempunyai tumbuh
kembang yang sesuai dengan tubuh
kembang diusianya yaitu dapat mengayuh
sepeda sejauh 3 meter, dapat berdiri satu
kak tanpa berpegangan, dapat melompati
panjang kertas dengan mengankat kedua
kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari, kemudian setelah makan, An.N dapat
mencuci dan mengeringkan tanganya
dengan baik, dapat bermain ular tangga
dengan aturanya dan dapat mengenakan
celana panjang tanpa dibantu, kemudian
An.N dapat menggambar lingkaran,
dapat meletakkan 8 buah kubus satu
persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus dan An.N
dapat menyebutkan namanya secara
lengkap.

Riwayat dirawat di RS Ny. S mengatakan An. N tidak pernah


dirawat di rumah sakit. An.N hanya
melakukan rawat jalan di Puskesmas
Purwokerto Utara 1

c. Pengkajian pola fungsional gordon


Pola kesehatan klien
Pola nutrisi-metabolik DS : Ny.S mengatakan An.N makan 3 kali
sehari. Makanan sehari-hari An.N berupa
nasi, dan lauk-pauk, An.N kurang menyukai
sayur mayur, dan hanya menghabiskan 5-6
sendok dalam sekali makan. Ny.S
mengatakan An.N minum air putih sampai 8
gelas kecil (450ml). Ny.S mengatakan An.N
diberikan ASI hingga usia 2 tahun namun,
sebelum usia 6 bulan An.N sudah diberikan
makanan pendamping ASI.
DO : Berat badan An.N saat ini usia 4 tahun 2
bulan dengan berat badan 10,7 kg, tinggi
badan 96cm, nampak kurus, perut agak
buncit. Untuk usia 4 tahun 2 bulan berat
badan normal An.N adalah 16,4 kg dan tinggi
badan normal adalah 103,9 cm
Pola aktivitas-latihan DS : Ny.S mengatakan An.N kurang aktif dan
cenderung memisahkan diri dari teman
sebayanya. Aktivitas makanan, mandi,
toileting, dan berpakaian, An.N melakukan
secara mandiri
DO : An.N terlihat diam dan cenderung malu
saat dilakukan pengkajian
d. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Keadaan baik
Kesadaran Composmentis
Gsc 15 (E4 V5 M6)
Tanda – tanda vital nadi 88x/menit
Pernafasan 22x/menit
Suhu 36,7◦C
Berat badan 10,7kg
Tinggi badan 96cm

Pemeriksaan Head To Toe

Genetalia Pasien berjenis kelamin laki laki dan


tidak ada kelainan pada daerah
genetalia

Ekstremitas Atas : LILA 10,5 cm dan jari


jaritangan panjang
Bawah : jari-jari kakikecil dan
panjang

e. Analisa Data
NO ANALISA DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Kurang asupan Ketidakseimbangan
- Ny. S mengatakan makanan nutrisi kurang dari
anaknya kebutuhan tubuh
mempunyai
masalah dalam
nafsu makan
- An.N mengalami
nafsu makan
kurang
DO :
- An.N umur 4
tahun 2 bulan, BB
10,7kg dan TB
96cm
- An.N menolak
ketika diberi susu
dan snack atau
makanan ringan
2 DS : Malnutrisi Resiko pertumbuhan
- Ny.S mengatakan tidak proposional
An. N mengalami
masalah dalam
pertumbuhan BB
dan TB yang tdk
sesuai dengan
usianya
DO :
- BB 10.7kg Tb
96cm
- Pada buku kms
menunjukkan
pertumbuhannya
naik turun
dibawah garis
merah sejak usia
15 bulan
f. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang
asupan makanan
2. Resiko pertumbuhan tidak profosional b.d malnutrisi

g. Intervensi
Dx
No Kriteria Haasil Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Ketidakseimban Setelah dilakukan tindakan asuhan a. Management Nutrisi
gan nutrisi : keperawatan selama 2x24 jam 1. Tentukan status gizi
kurang dari diharapkan Ketidakseimbangan pasien dan
kebutuhan tubuh nutrisi : kurang dari kebutuhan kemampuan pasien
berhubungan tubuh berhubungan dengan Kurang untuk memenuhi
dengan Kurang Asupan Makanan dapat teratasi kebutuhan gizi
Asupan dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi adanya
Makanan NOC = Asupan Nutrisi Kriteria Hasil alergi atau intoleransi
Kriteria Hasil Aw Tujuan makanan yang dimiliki
al pasien.
Asupan Kalori 1 5 3. Tentukan apa yang
Asupan Protein 2 5 menjadi preferensi
Asupan Lemak 1 5 makanan bagi pasien.
Asupan 4. Instruksikan pasien
2 5
Karbohidrat mengenal kebutuhan
Asupan Serat 2 5 nutrisi (yaitu :

Asupan Vitamin 2 5 membahas pedoman diet

Asupan Mineral 3 5 dan piramida makanan)

Asupan Zat Besi 1 5 5. Bantu pasien alam

Asupan Kalsium 1 5 menentukan pedoman

Asupan Natrium 1 5 atau piramida makanan


yang paling cocok
Keterangan skala :
1. Tidak adekuat dalam memenuhi
2. Sedikit adekuat kebutuhan nutrisi dan
3. Cukup adekuat preferensi (misalnya :
4. Sebagian besar adekuat Piramida Makanan,
5. Sepenuhnya adekuat Vegetarian Piramida,
Panduan Makanan,
Piramida Makanan
untuk Lanjut Usia Lebih
dari 70).
6. Tentukan jumlah kalori
dan jenis nutrisiyang
dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan
gizi.
7. Berikan pilihan
makanan sambil
menawarkan bimbingan
terhadap pilihan
makanan yang lebih
sehat, jika diperlukan.
8. Atur diet yang
diperlukan (yaitu :
menyediakan makanan
protein tinggi ;
menyarankan
menggunakan bumbu
dan rempah-rempah
sebagai alternatif untuk
garam, menyediakan
pengganti gula,
menambah atau
mengurangi kalori,
menambah atau
mengurangi vitamin,
mineral, atau suplemen).
9. Lakukan atau bantu
pasien terkait dengan
perawatan mulut
sebelum makan.
10. Ciptakan lingkungan
yang optimal pada
saat mengkonsumsi
makan (misalnya :
bersih, berventilasi,
santai, dan bebas dari
bau yang menyengat).
11. Pastikan pasien
menggunakan gigi
palsu yang pas, dengan
carayang tepat
12. Beri obat-obatan
sebelum makan
(misalnya : penghilang
rasa sakit, antiemetik),
jika diperlukan.
13. Anjurkan pasien untuk
duduk pada posisi tegak
dikursi, jika
memungkinkan.
Pastikan makanan
yang disajikan dengan
cara yang menarik dan
pada suhu yang paling
cocok untuk konsumsi
secara optimal.
14. Anjurkan keluarga
untuk membawa
makanan favorit pasien
sementara (pasien)
berada dirumah sakit
atau fasilitas perawatan,
yang sesuai.
15. Bantu pasien membuka
kemasan
makanan, memotong
makanan, dan makan,
jika diperlukan.
16. Anjurkan pasien
mengenai modifikasi
diet yang diperlukan
(misalnya : cairan
bening, cairan
penuh, lembut, atau diet
sesuai toleransi).
17. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet
untuk kondisi sakit
(yaitu : untuk pasien
dengan penyakit
ginjal, pembatasan
natrium, kalium,
protein, dan cairan).
18. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan
makanan tertentu
berdasarkan
perkembangan atau
usia (misalnya :
peningkatan kalsium,
protein, cairan, dan
kalori untuk wanita
menyusui ; peningkatan
asupan serat untuk
mencegah konstipasi
pada orang dewasa yang
lebih tua
19. Tawarkan makanan
ringan yang padat gizi.
20. Pastikan diet mencakup
makanan yang tinggi
kandungan serat
untuk mencegah
konstipasi.
21. Monitor kalori dan
asupan makanan.
22. Monitor kecenderungan
terjadinya penurunan
dan kenaikan berat
badan.
23. Anjurkan pasien untuk
memantau kalori dan
intake makanan
(misalnya : buku harian
makanan).
24. Dorong untuk
(melakukan) bagaimana
cara menyiapkan
makanan (dengan) aman
dan teknik-teknik
pengawetan makanan.
25. Bantu pasien untuk
mengakses program-
program gizi komunitas
(misalnya : Perempuan,
Bayi, dan Anak, kupon
makanan, dan makanan
yang dianter kerumah).
26. Berikan arahan, bila
diperlukan
b. Monitor Nutrisi
1. Timbang berat badan
pasien.
2. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan.
3. Lakukan pengukuran
antopometrik
pada komposisi tubuh
(misalnya: indeks masa
tubuh, pengukuran
pinggang, dan lipatan
kulit).
4. Tentukan banyaknya
penambahan berat
badan selama periode
antepartum.
5. Identifikasi perubahan
berat badan terakhi
6. Monitor kecenderungan
turun dan naiknya
berat badan (misalnya :
pada pada pasien anak-
anak, pola tinggi dan
anak-anak sesuai standar
growth chart).
7. Monitor turgor kulit dan
mobilitas.
8. Mobilitas abnormalitas
kulit (misalnya : memar
berlebihan,
penyembuhan luka
buruk dan perdarahan).
9. Identifikasi (adanya)
abnormalitas
rambut (misalnya :
kering, tipis, kasar, dan
mudah patah).
10. Monitor adanya mual
dan muntah
11. Identifikasi
abnormalitas eliminasi
bowel (misalnya : diare,
darah, mokus, dan
eliminasi yang nyeri
dan tidak teratur).
12. Monitor diet dan asupan
kalori.
13. Identifikasi perubahan
nafsu makan dan
aktivitas akhir-akhir ini.
14. Monitor tipe dan
banyaknya latian yang
biasa dilakukan.
15. Diskusikan peran dari
aspek sosial dan emosi
terkait dengan
mengkonsumsi makanan
16. Monitor adanya warna
pucat, kemerahan
dan jaringan
konjungtiva yang
kering.
17. Tentukan pola makan
(misalnya, makanan
yang disukai dan tidak
disukai, konsumsi yang
berlebihan terhadap
makanan siap saji
makan yang
terlewati, makan
tergesa, Interaksi anak
dan orang tua selama
anak, dan frekuensi serta
lamanya bayi maka)
18. Identifkasi (adanya)
ketidaknormalan kuku
(misalnya: bentuk
cembung, retak,
terpisah, pecah, rapuh,
dan kaku).
19. Lakukan evaluasi
(kemampuan)
menelan (misalnya :
fungsi motorik wajah,
mulut, otot-otot lidah ;
reflek menelan ; dan
reflek gag).
20. Identifikasi adanya
ketidaknormalan dalam
rongga mulut
(misalnya : inflamasi,
kenyal, ompong, atau
gusi berdarah ; kering ;
bibir pecah-pecah
bengkak ; merah tua;
lidah kasar dan papilla
hiperemi dan hipertrofi).
21. Monitor status mental
(misalnya : bingung,
depresi, dan cemas).
22. Identifikasi
abnormalitas (yang
ada) dalam sistem
musculoskeletal
(misalnya: atrofi otot,
nyeri sendi, patah tulang
dan postur yang buruk).
23. Lakukan pemeriksaan
laboratorium dan
monitor hasilnya
(misalnya, kolesterol,
serum albumin,
transferin, prealbumin,
nitrogen urin selama 24
jam, Blood Urea
Nitrogen (BUN),
kreatinin, Hemoglobin
(Hb), Hematokrit(Ht),
Imunitas selular, hitung
limfosit total dan nilai
elektrolit).
24. Tentukan rekomendasi
energi
(misalnya :
Recommended
Dietary Allowance)
berdasarkan faktor
pasien (misalnya: umur,
berat badan, tinggi
badan, gender, dan
tingkat aktivitas-
aktivitas fisik).
25. Tentukan faktor Faktor
yang mempengaruhi
asupan nutrisi
(misalnya, pengetahuan
komet persediaan dan
kemudahan memperoleh
produk-produk makanan
yang berkualitas,
pengaruh agama dan
budaya, gender,
kemampuan
menyiapkan makanan,
isolasi sosial,
hospitalisasi,
mengunyah tidak
adekuat gangguan
menelan, penyakit
periodontal, gigi yang
buruk, penurunan dalam
merasakan makanan,
penggunaan obat dan
status penyakit atau
setelah pembedahan)
26. Tinjau ulang sumber
lain terkait data status
nutrisi (misalnya: diari
makanan pasien dan
catatan tertulis)
27. Mulai tindakan atau
berikan rujukan, sesuai
rujukan, sesuai
kebutuhan
2. Risiko Setelah dilakukan tindakan asuhan a. Dukungan Pengasuhan
pertumbuhan keperawatan selama 2x24 jam (Caregiver Support)
tidak diharapkan risiko pertumbuhan tidak 1. Kaji tingkat
proporsional proposional berhubungan dengan pengetahuan
berhububungan malnutrisi dapat teratasi dengan 2. Dukung upaya
dengan kriteria hasil : bertanggung jawab
malnutrisi NOC : Perilaku patuh untuk diet caregiver, sesuai dengan
yang sehat kebutuhan.
Indikator Awal Tujuan b. Management Nutrisi
Menggunakan 1. Tentukan status gizi
panduan anak dan kemampuan
nutrisi yang untuk memenuhi
direkomendasikan 1 5 kebutuhan gizi.
untuk 2. Bantu pasien untuk
merencanakan memilih makanan
menu makanan kesukaan yang sesuai
Memilih makanan dengan diet yang
1 5
sesuai dengan disarankan.
panduan nutrisi 3. Sediakan contoh menu
yang makanan yang sesuai.
direkomendasikan 4. Berikan pilihan
Memilih makanan sambil
porsi sesuai menawarkan bimbingan
dengan panduan 1 5 terhadap pilihan
nutrisi yang makanan yang lebih
direkomendasikan sehat
Menyiapkan 5. Atur diet yang
makanansesuai diperlukan :
dengan menyediakan makanan
rekomendasi diet 1 5 protein
untuk lemak, tinggi, menyarankan
sodium (garam), menggunakan bumbu
dan karbohidrat. dan rempah rempah
Keterangan skala : sebagai alternatif untuk
1. Tidak pernah dilakukan garam, menambah
2. Jarang dilakukan kalori, vitamin, mineral
3. Kadang-kadang dilakukan c. Terapi Nutrisi
4. Sering dilakukan 1. Monitor pertumbuhan
5. Dilakukan secara konsisten dan perkembangan
2. Monitor intake
makanan/cairan dan
hitung masukan kalori
perhari, sesuai
kebutuhan.
3. Monitor instruksi diet
yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi anak perhari,
sesuai kebutuhan.
4. Tentukan jumlah kalori
dan tipe nutrisi yang
diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi
dengan berkolaborasi
bersama ahli gizi sesuai
kebutuhan

h. Implementasi
Diagnosa
keperawata 19-09-2018 20-09-2018 21-09-2018 22-09-2018
n
DX 1 08.00 membina 08.00membin 08.00 membina *monitor
hubungan saling a hubungan hubungan masukan
percaya dengan saling percaya saling percaya kalori an.n
ny.s dan an N 08.05 08.05 *mendukung
08.05 menjelaskan mengingatkan mengingatkan oeningkatan
waktudan jadwal jadwal kemarin kalori an.n
kunjungan kepada kemarin yang dengan
ny s dan an N direncanakan direncanakan memberikan
08.15 memberikan 08.10 monitor 08.10 monitor sarden buah
infromed consent asupan kalori asupan kalori dan puding
sebagai persetujuan an. N an. N pada an.n
antara mahasisawa *monitor tife 08.15 *membantu
dan pasien dn banyaknya mengidentifikas pasien
08.20 melakukan latihan yang i adanya membuka
pengkajian. Kepada biasa di intoleransi kemasan
an N melalui ny s lakukan makanan yang makanan
08.30 pasien di miliki pasien puding
mengidentifikasi *menyiapkan * mengkaji *menganjurka
adanya perubhan kesiapan dan tingkat n pasien dan
berat badan terakhir kesediaan ny s pengetahuan keluarga
09.40 melakukan untuk ny.s mengenai pasien
pemeriksaan fisik pemberian diet an.n mengenal
thd an.n dengan penyuluhan *melaksanakan kebutuhan
menimbang berat kesehatan penyuluhan nutrisi
badan pasien, tentang gizi tentang *menentikan
monitor perubahan buruk kesehatan jumlah kalori
dan perkembangan * mengkaji mengenai dan tife nutrisi
an. N melakukan tingkat nutrisi dan gizi yang
pengukuran pengetahuan dier buruk diperlukan
antrioponetrik pada pasien tentang * membantu untuk
posisi tubuh dan gizi buruk an.n memilih memenuhi
monitor *melakukan makanan nutrisi pada
kecenderungan penyuluhan kesukan sesuai ny.s untuk
turun naiknya berat tentang gizi diet yang berpedoman
badan dan monitor buruk pada disarankan piramida
adanya pasien dan *menyediakan makanan
abnormalitas keluarga contoh menu *motivasi
rambut pasien makanan yang keluarga untuk
08.50 monitor * meminta sesuai terus
turgor pasien ny.s untuk *mengatur diet melaksanakan
08.55 monitor menyebutkan yang diperlukan diet yang di
mobilitas kembali menyediakan anjurkan
abnormalitas kulit. tentang gizi makanan
09.00 buruk protein tinggi
mengidentifikasi *mendukung menyarankan
abnormalitas bowel oeningkatan menggunakan
09.05 monitor kalori dengan bumbu dan
adanya ketidk menyarankan rempah rempah
normalan kuku ny.s sebagai
09.10 monitor memberikan alternatir garam
adanya ketidk susu bubuk untuk protein
normalan rongga tinggi kalori vitamin dan
mulut pada pasien mineral
09.15 monitor *menyaranka *memberikan
adanya warna pucat n ny.s untuk ny. S materi
kemerahan. Dan memberi yang di tulis
jaringan makan posrsi sesuai
konjungtiva yang sedikit tapi kebutuhan
kering sering pengetahuan
09.20menwntikan *menyaranka yang telah
statis gizi pasien n ny.s untuk diidentifikasi
09.25. Menentukan menciptakan *menyarankan
faktor faktor yang lingkungan ny s untuk
mempengaruhi yang memberikan
asupan nutrisi menyenangka makanan tinggi
09.30 monitor n dan protein dan
masukan makanan memberikan kalori seperrti
pasien saran kepada daging telur
09.35 menyarankan ny.s untuk *menyarankan
keluarga pasien membawa untuk
untuk mengenl an.n keluar menyajikan
kebutihan nutrisi sambil makanan yang
pasien memberi menarik
09.45 makan *menentukan
mengidentifikasi *memberikan pola makan
adanya perubahan pilihan pasien dengan
nafsu mkan makanan menyarankan
09.50 sambil keluarga agar
menganjurkan ny. S menawarkan yidak memberi
untuk makanan makanan siap
meningkatkan ringan yang saji
asupan makanan padat gizidan *menjelaskan
pada an. N memberikan pada pasien
10.00 membantu bimbingan mengenai
pasien dalam pilihan tujuan
menentukan makanan yang kepatuhan
pedoman atau lebih sehat terhadap diet
piramida makanan dan memberi yang di
yang paling cocok eskrim pada sarankan terkait
dalam memenuhi anak an.n kes secara
kebutuhan nutrisi *memastikan umum
pasien dengan makanan yang *mendukung
memberikan di sajikan upaya
informasi tentang menarik dan bertanggung
makanan gizi oada suhu jawab sesuai
seimbang kepada yang cocok dengan
ny. S untuk di kebutuhan
10.10menentukan konsumsi *menyampaika
j7mlah kalori *menciptakan n kontrak
pasien dengan lingkungan selanjutnya
rumuh BB ideal optimal pada untuk evaluasi
menurut oemwnkes mengosumsi
RI thn 2011 makanan
dikalikan keb. dengan keluar
Kalori anak umur rumah
4-6 adalah *membantu
90(kkal/kgBB) oasien
Sehingga membuka
90x16,8=1503 kemasan
kal/hari dan untuk eskrim
memberikan agar *
lebih jelas maka menyarankan
mahasiswa ny.s
memeberi tabel menyiapkan
kandungan kalori makanan yang
Setiap makanan aman dan
kepada keluarga teknik teknik
pasien pengawetan
10.25 mengkaji mkanan
pemberian makanan *menyaranka
tambhan dari n ny.s untuk
puskesmas. memantau
10.15 menyarankan kalori dan
ny. S untuk intake
menyajika. makanan
Pemberian * memastikan
makanan tambahan bahwa diet
yang menarik yang
10.35 mencakup
mengobservasi makanan yang
keadaan lingkungan tinggi
rumah an. N kandungan
10.45menyampaika serat untuk
n dan kontrak mencegah
waktu pertemuan konstipasi
selanjutnya untuk *kontrak
penyuluhan waktu dengan
kesehatan kepada ny.s untuk
ny. S tentang gizi pemberian
buruk penyuluhan
kesehatan
tenyang gizi
buruk
i. Evaluasi
DX 19-09-2018 20-09-2018 21-09-2018 22-09-2018
DX S: NY. S S: Ny.S S: Ny. S S: NY. S
1 mengatakan a n. N mengatakan An. N mengatakan mengatakan
mengalami masih mengalami An. N sarapan sudah
masalah dalam masalah dalam nasi sayur memberikan
nafsu makannya nafsu makannya, bayam dan ikan makanan dengan
yaitu nafsu makan tetapi sedikit ada asin dengan porsi sedikit dan
kurang. peningkatan dalam porsi sedikit sering.
O: Ain. M umur 4 menghabiskan dan habis. O: Ny. S terlihat
tahun 2 bulan, BB makanan yang O: An. N sedang
10,7 kg dan TB 96 disediakan. sarapan nasi memberikan
cm dan An.N O: An. N terlihat sayur bayam puding kepada
menolak ketika disuapi oleh NY. S dan ikan asin An. N
diberi susu dan sambil bermain di dengan porsi A: masalah
snack atau jajanan luar rumah sedikit tapi teratasi sebagian
ringan. A: masalah belum sering dan P: lanjutkan
A : masalah belum teratasi habis. intervensi pada
teratasi P: lanjutkan A: masalah keluarga dalam
P : lanjutkan intervensi pada teratasi kehidupan
intervensi pada keluarga dalam sebagian sehari-hari
keluarga dalam kehidupan sehari- P: lanjutkan meliputi :
kehidupan sehari- hari meliputi: intervensi pada 1. monitor
hari meliputi 1. monitor asupan keluarga dalam asupan kalori
1. monitor asupan kalori setiap hari kehidupan setiap hari
kalori setiap 2. dukung sehari-hari 2. dukung
hari peningkatan meliputi peningkatan
2. dukung asupan kalori 1. monitor asupan kalori
peningkatan 3. instruksikan asupan 3. instruksikan
asupan kalori Inter cara kalori setiap kepada pasien
3. intruksikan cara meningkatkan hari untuk
meningkatkan asupan kalori 2. dukung merencanakan
asupan kalori 4. sajikan makanan peningkatan diet yang
4. sajikan dengan menarik kalori sesuai
makanan 5. Tentukan 3. Tentukan
dengan menarik makanan pola makan
5. Tentukan pola intruksikan 4. instruksikan
makan kepada pasien kepada
6. instruksikan untuk pasien untuk
kepada pasien merencanakan merencanaka
untuk mencerna diet yang sesuai n diet yang
makan diet yang 6. bantu pasien sesuai
sesuai untuk memilih 5. bantu
7. bentuk pasien makanan pasien
untuk memilih kesukaan yang untuk
makanan sesuai dengan memilih
kesukaan yang diet yang makanan
sesuai dengan disarankan kesukaan
diet yang 7. sediakan contoh yang sesuai
diserahkan menu makanan dengan diet
8. sediakan contoh yang sesuai yang di
menu makanan 8. Tentukan pola saranka
yang sesua maka
DX S: Ny.S S: Ny. S S: Ny.S S: Ny. S
2 mengatakan mengatakan masih mengatakan mengatakan
pertumbuhan An. belum memahami memiliki sudah mampu
N yang di bawah nutrisi untuk An. N keterbatasan memodifikasi
garis merah dan namun sudah biaya dalam minuman untuk
tidak sesuai berusaha untuk memenuhi An.N dengan
dengan usianya meningkatkan kebutuhan bahan-bahan
Ny. S tidak nutrisi untuk An. N protein untuk yang mudah di
memahami O: Ny. S tampak An.N jangkau
makanan yang menyiapkan menu O: An.N O: NS membuat
tepat untuk An. N makanan seperti makan dengan campuran
O: buku KMS yang mahasiswa lauk daging minuman dari
menunjukkan sampaikan yaitu lebih dari 1 tepung susu,
pertumbuhan yang sedikit tapi sering minggu sekali margarin dan
naik turun di dan menarik An.N terlihat gula yang
bawah garis merah A : masalah belum masih diberi dicampur.
sejak usia 15 teratasi susu kaleng A: masalah
bulan, susu yang P: lanjutkan kental manis belum teratasi
diberikan berupa intervensi pada yang bukan P: lanjutkan
susu kaleng kental keluarga dan untuk usianya intervensi pada
manis. kehidupan sehari- dan hanya keluarga dengan
A: masalah belum hari meliputi : menghabiskan aktivitas sehari-
teratasi 1. Kaji tingkat setengah gelas hari, meliputi:
P: lanjutkan pengetahuan kecil (75ml) 1. berikan
lanjutkan 2. Ajarkan A: masalah pilihan
intervensi pada caregiver belum teratasi makanan
keluarga dalam mengenai P: lanjutkan sambil
kehidupan sehari- pemberian terapi intervensi pada menaarkan
hari meliputi: bagi pasien keluarga dalam bimbingan
1. kaji tingkat sesuai kebutuhan kehidupan terhadap
pengetahuan 3. berikan pilihan sehari-hari, pilihan
2. dukung upaya makanan sambil meliputi : makanan
bertanggung menawarkan 1. berikan protein tinggi,
jawab sesuai bimbingan pilihan yang
dengan terhadap pilihan makanan
kebutuhan makanan yang sambil
3. atur diet yang lebih sehat menawarkan
diperlukan 4. Atur diet yang bimbingan
4. ajarkan keluarga diperlukan : terhadap
mengenai diet menyediakan pilihan
yang dianjurkan makanan protein makanan
5. intruksikan tinggi, yang lebih
orangtua atau menyarankan sehat
pengasuh untuk menggunakan 2. Atur diet
menawarkan bumbu dan yang
makanan rempah-rempah diperlukan :
makanan tinggi sebagai alternatif menyediakan
protein dan untuk garam, makanan
kalori menambah kalori protein
vitamin, minera tinggi,
5. Ajarkan keluarga menyarankan
mengenai diet menggunaka
yang dianjurkan n bumbu dan
rempah-
rempah
sebagai
alternatif
untuk garam,
menambah
kalori,
vitamin,
mineral
3. monitor
intake
makanan
atau cairan
dan hitung
masukan
kalori per
hari, sesuai
kebutuhan
4. instruksikan
orangtua atau
pengasuh
untuk
menawarkan
porsi kecil
dan
pemberian
makanan
yang sering

Anda mungkin juga menyukai