Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA: TUTI HENDRAWATI


NIM : 1490122192
KELAS: AHLI JENJANG PROFESI A
HIPERTENSI KEL : KLOMPOK 1

A. DEFINISI
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara terus
menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau
lebih.Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat
secara kronis.Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh .Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
secara terus menerus hingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg
.Sedangkan hipertensi tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau tekanan distolik
lebih tinggi dari 90mmHg. (Widyanto, 2020)

B. ETIOLOGY
Penyebab hipertensi sesuai dengan tipe masing-masing hipertensi, yaitu:
a. Hipertensi Primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui, namun penyebab sekunder dari
hipertensi esensial juga tidak ditemukan. Pada hipertensi esensial tidak ditemukan penyakit
renivaskuler, gagal ginjal maupun penyakit lainnya, genetik serta ras menjadi bagian dari
penyebab timbulnya hipertensi esensial termasuk stress, intake alkohol moderat, merokok,
lingkungan dan gaya hidup. (Widyanto, 2020)
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan pembuluh darah, ginjal,
gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), hiperaldosteronisme, penyakit parenkimal.

C. FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi, yaitu :
1) Faktor resiko yang tidak dapat di kontrol
a) Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria dengan wanita.Wanita diketahui mempunyai
tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria ketika berusia 20-30 tahun. Tetapi akan
mudah menyerang pada wanita ketika berumur 55 tahun, sekitar 60% menderita
hipertensi berpengaruh pada wanita. Hal ini dikaitkan dengan perubahan hormon pada
wanita setelah menopause (Widyanto, 2020)
b) Umur
Perubahan tekanan darah pada seseorang secara stabil akan berubah di usia 20-40 tahun.
Setelah itu akan cenderung lebih meningkat secara cepatSehingga, semakin bertambah
usia seseorang maka tekanan darah semakin meningkat. Jadi seorang lansia cenderung
mempunyai tekanan darah lebih tinggi dibandingkan diusia muda
c) Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik tentu akan berpengaruh terhadap keluarga yang telah menderita
hipertensi sebelumnya. Hal ini terjadi adanya peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium individu sehingga pada orang tua
cenderung beresiko lebih tinggi menderita hipertensi dua kali lebih besar dibandingan
dengan orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi (Widyanto.
2020)
d) Pendidikan
Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi tekanan darah.Tingginya resiko
hipertensi pada pendidikan yang rendah, kemungkinan kurangnya pengetahuan dalam
menerima informasi oleh petugas kesehatan sehingga berdampak pada perilaku atau pola
hidup sehat (Rahmatika., 2021)
2) Faktor resiko hipertensi yang bisa di kontrol
a) Obesitas
Pada usia pertengahan dan usia lanjut, cenderung kurangnya melakukan aktivitas
sehingga asupan kalori mengimbangi kebutuhan energi, sehingga akan terjadi
peningkatan berat badan atau obesitas dan akan memperburuk kondisi (Widyanto.2020).
b) Kurang olahraga
Jika melakukan olahraga dengan teratur akan mudah untuk mengurangi peningkatan
tekanan darah tinggi yang akan menurunkan tahanan perifer, sehigga melatih otot jantung
untuk terbiasa melakuakn pekerjaan yang lebih erat karena adanya kondisi tertentu.
c) Kebiasaan merokok
Rokok menghasilkan nikotin dan karbon monoksida suatu vasokontriktor poten
menyebabkan hipertensi.Merokok meningkatkan tekanan darah juga mulai peningkatan
noreprinefrin plasma dan saraf simpatetik.Efek sinergistik merokok dan tekanan darah
tinggi pada risiko kardiovaskular telah jelas. Setiap batang rokok dapat meningkatkan
tekanan darah 7/4 mmHg, perokok pasif dapat meningkatkan 30% risiko penyakit
kardiovaskular dibandingkan dengan peningkatan 80% pada perokok.
d) Mengkonsumsi garam berlebih
WHO merekomendasikan konsumsi garam yang dapat mengurangi peningkatan
hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol
(sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram)
e) Minum alcohol
Konsumsi alkohol akan meningkatkan risiko hipertensi, namun mekanismenya belum
jelas, mungkin akibat meningkatnya transport kalsium kedalam sel otot polos melalui
peningkatan katekolamin plasma.terjadinya hipertensi lebih tinggi pada peminum
alkohol berat akibat dari aktivasi simpatetik (Widyanto. 2020)
f) Minum kopi
Kopi dapat meningkatkan tekanan darah secara akut dengan memblok reseptor
vasodilatasi adenosine dan meningkatkan neropinefrin plasma. Minum dua sampai 3
cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah secara akut, dengan variasi yang luas
antara individu dari ¾ mmHg sampai 15/13mmHg. Dimana tekanan darah akan mencapai
puncak dalam satu jam dan kembali ketekanan darah dasar setelah 4 jam. (Rahmatika,
2021).
g) Kecemasan (stress)
Kecemasan akan menimbulkan stimulus simpatis yang akan meningkatkan frekuensi
jantung, curah jantung dan resistensi vaskuler, efek samping ini akan meningkatkan
tekanan darah. Kecemasan atau stress meningkatkan tekanan darah sebesar 30 mmHg.
Jika individu meras cemas pada masalah yang di hadapinya maka hipertensi akan terjadi
pada dirinya. Hal ini dikarenakan kecemasan yang berulang-ulang akan mempengaruhi
detak jantung semakin cepat sehingga jantung memompa darah keseluruh tubuh akan
semakin cepat.

D. KLASIFIKASI
1) Sistolik 120 - 129 Distolik : 80 - 84 MmHg
2) High Normal : Sistolik 130 - 139 Distolik : 85 – 89 MmHg
3) Hipertensi (Grade I) : Sistolik 140 – 159 Distolik 90 – 99 MmHg
4) Hipertensi (Grade II) : Sistolik 160 – 179 Distolik 100 – 109 MmHg
5) Hipertensi (Grade III) : Sistolik 180 209 Distolik 110 – 119 MmHg
6) Hipertensi berat atau maligna (Grade IV) : Sistolik > 210 Distolik > 120 MmHg

7) PATOFISIOLOGI
Nyeri Akut
Nyeri Akut Intoleransi
Aktivitas
Defisit Hipervolemia
Pengetahuan
Intoleransi Aktivitas

Defisit Nutrisi

8) TANDA DAN GEJALA


Gejala yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epitaksis, marah, telinga berdenging, mata
berkunang-kunang dan pusing.Pada tingkat awal sesungguhnya, hipertensi, mempunyai gejala :
1. Sakit kepala
2. Epitaksis spontan yaitu pendarahan spontan yang berasal dari dalam rongga hidung
3. Kelelahan, Sesak nafas
4. Penglihatan kabur
5. Palpitasi akibat dari jantung yang memompa terlalu cepat sehingga menyebabkan jantung
berdebar-debar. (Rahmatika, 2021).
9) DIAGNOSTIK PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa hipertensi menurut
Rahmatika, 2021 antara lain :
1) EKG : Hipertropi ventrikel kiri pada keadaan kronis lanjut.
2) Kalium dalan serum : meningkat dari ambang normal.
3) Pemeriksaan gula darah post prandial jika ada indikasi DM.
4) Urine :
a) Ureum, kreatinin : meningkat pada keadaan kronis dan lanjut dari ambang normal.
b) Protein urine : positif

10) ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1 Data Subjectif: Agen Pencedera Nyeri Akut
- Mengeluh nyeri Fisiologis (D.0077)

Data Objectif:
- Tampak meringis
- Bersikap protektif (waspada, menghindari
nyeri)
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas, nafsu makan berubah
- Proses berfikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
- diaforesis

2 Data Subjectif: Peningkatan Defisit Nutrisi


- Cepat kenyang setelah makan Kebutuhan (D.0019)
- Kram/nyeri abdomen Metabolisme
- Nafsu makan turun

Data Objectif:
- Berat badan turun min imal 10% dibawah
rentang ideal
- Bising usus hiperaktif
- Membrane mukosa pucat
- Serum albumin turun
- Deare
- Sariawan
- Otot mengunyah dan menelan menurun
3 Data Subjectif: Kurang Defisit
- Menanyakan masalah yang sedang dihadapi Terpapar Pengetahuan
Informasi (D.0111)
Data Objectif:
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap
masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan ( apatis,
bermusuhan, agitasi, histeria)
4 Data Subjectif: Gangguan Hipervolemia
- Orthopnea, dispnea, paroxysmal nocturnal mekanisme (D.0022)
dyspnea (PND) regulasi

Data Objectif:
- Edema anasarca/perifer
- BB meningkat dalam waktu singkat
- JVP/CVP meningkat
- Distensi vena jugularis
- Terdengar suara napas tambahan
- Hepatomegaly
- Kadar Hb/Ht turun
- Oliguri, kongesti paru
- Intake lebih banyak daripada output
5 Data Subjectif: Kelemahan Intoleransi
- Mengeluh Lelah Aktivitas
- Dyspneu saat/setelah aktivitas (D.0056)
- Merasa tidak nyaman setelah aktivitas
- Merasa lemah

Data Objectif:
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat
- TD berubah >20% dari kondisi istirahat
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia
saat/setelah aktivitas
- Gambaran EKG menunjukkan iskemia
- Sianosis

11) RINGKASAN DIAGNOSTIK KEPERAWATAN

Dx Keperawatan Nyeri Akut D.0077


Definisi Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
keruakan jaringan actual atau fungsional dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsug kurang dari 3 bulan
Batasan Karakteristik Data Mayor:
DS:
- Mengeluh nyeri
DO:
- Tampak meringis
- Bersikap protektif (waspada, menghindari nyeri)
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur

Data Minor:
Ds: -
Do:
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas, nafsu makan berubah
- Proses berfikir terganggu
- Menarik diri
- Berfokus pada diri sendiri
- Diaforesis

Pengkajian - Kaji tingkat nyeri, skala dan respon terhadap nyeri


- Tentukan intervensi yang tepat untuk penanganan
- Ajarkan tehnik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Faktor yang berhubungan - Agen Pencedera Fisiologis
- Agen Pencedera Kimiawi
- Agen Pencedera Fisik
Alternatif Dx Gangguan Rasa Nyaman
Intoleransi Aktivitas
Nursing Outcome (NOC) - Tujuan Jangka Panjang: Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan nyeri akut menghilang
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): Stelah dilakukan
tindakan keperawatan 3x 24 jam tingkat nyeri menurun
- Kriteria Hasil: (Tingkat Nyeri L.08066)
- Kemampuan menuntaskan aktivitas (meningkat)
- Keluhan Nyeri(menurun)
- Meringis (menurun)
- Sikap protektif (menurun)
- Gelisah (menurun)
- Kesulitan tidur(menurun)
- Frekuensi nadi (membaik)

Intervensi (NIC) Intervensi : Manajemen Nyeri (1.08238)


Obesrvasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi :Kolaborasi pemberian obat, jika perlu

(PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Hal 172, PPNI. 2019. Standart
Luaran Keperawatan Indonesia Hal 145 & PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan
Indonesia )

Dx Keperawatan Defisit Nutrisi (D.0019)


Definisi Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
Batasan Karakteristik Data Subjectif:
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan turun

Data Objectif:
- Berat badan turun min imal 10% dibawah
rentang ideal
- Bising usus hiperaktif
- Membrane mukosa pucat
- Serum albumin turun
- Deare
- Sariawan
Otot mengunyah dan menelan menurun
Pengkajian - Kaji status nutrisi
- Tentukan kebutuhan nutrisi yang belum
terpenuhi
Faktor yang berhubungan - Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi protein
- Peningkatan kebutuhan metabolism
- Faktor ekonomi
- Faktor psikologis
Alternatif Dx Intoleransi Aktivitas
Gangguan Rasa nyaman
Ansietas
Nursing Outcome (NOC) - Tujuan Jangka Panjang: Setelah
dilakukan tindakan keperawatan deficit
nutrisi tidak terjadi.
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): Stelah
dilakukan tindakan keperawatan 3x 24
jam status nutrisi membaik
- Kriteria Hasil: L.03030) Status Nutrisi –
Membaik
- Porsi makanan yang dihabiskan
(meningkat)
- Verbalisasi keinginan untuk
meningkatkan nutrisi (meningkat)
- Pengetahuan tentang pilihan makanan
yang sehat (meningkat)
- Sikap terhadap makanan atau minuman
sesuai dengan tujuan kesehatan
(meningkat)
- Perasaan cepat kenyang (menurun)
- Nyeri abdomen (menurun)
- Frekuensi makan (membaik)
- Nafsu makan (membaik)
- Bising usus (membaik)
Intervensi (NIC) (I.03119) Manajemen Nutrisi
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
- Identifikasi makanan yang disukai
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
- Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral hygiene sebelum makan,
jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis. piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik dan
suhu tubuh yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makanan melalui
selang nasogastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu

(PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Hal 96, PPNI. 2019. Standart
Luaran Keperawatan Indonesia Hal 121 & PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan
Indonesia )

Dx Keperawatan Defisit Pengetahuan (D.0111)


Definisi Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif
yang berkaitan dengan topik tertentu
Batasan Karakteristik Data Subjectif:
- Menanyakan masalah yang sedang
dihadapi

Data Objectif:
- Menunjukkan perilaku tidak sesuai
anjuran
- Menunjukkan persepsi yang keliru
terhadap masalah
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukkan perilaku berlebihan ( apatis,
bermusuhan, agitasi, histeria)
Pengkajian - Kaji tingkat pengetahuan
- Kaji kesiapan menerima informasi
- sediakan media yang sesuai untuk
Pendidikan kesehatan
Faktor yang berhubungan - Keteratasan kognitif
- Kekeliruan mengikuti anjuran
- Gangguan fungsi kognitif
- Kurang terpapar informasi
- Kurang minat dalam belajar
- Kurang mampu mengingat
- Ketidaktahuan menemukan sumber
informasi
Alternatif Dx Ansietas
Intoleransi Aktivitas
Nursing Outcome (NOC) - Tujuan Jangka Panjang: Setelahdilakukan
tindakan keperawatan deficitpengetahuan
tidak terjadi
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): Stelah
dilakukan tindakan keperawatan 3x 24
jam tingkat pengetahuan meningkat
- Kriteria Hasil: (Tingkat pengetahuan
:L.12111)
- Perilaku sesuai anjuran (meningkat)
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik (meningkat)
- Kemampuan menggambarkan
pengalaman sebelumnya yang sesuai
dengan topik (meningkat
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan
(meningkat)

Intervensi (NIC) Intervensi : Edukasi Kesehatan (1.12383)


Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan akan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

(PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Hal 96, PPNI. 2019. Standart
Luaran Keperawatan Indonesia Hal 146 & PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan
Indonesia hal 65 )

Dx Keperawatan Intoleransi Aktivitas (D.0056)


Definisi Ketidakcukupan energi fisiologis atau
psikologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang
ingin atau harus dilakukan
Batasan Karakteristik Data Subjectif:
- Mengeluh Lelah
- Dyspneu saat/setelah aktivitas
- Merasa tidak nyaman setelah aktivitas
- Merasa lemah

Data Objectif:
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari
kondisi istirahat
- TD berubah >20% dari kondisi istirahat
- Gambaran EKG menunjukkan aritmia
saat/setelah aktivitas
- Gambaran EKG menunjukkan iskemia
- Sianosis
Pengkajian - Kaji respon emosi, sosial, dan spiritual
terhadap aktivitas
- Evaluasi motivasi dan keinginan pasien
untuk meningkatkan aktivitas
Faktor yang berhubungan - Ketidakseimbanagan antara supplay dan
kebutuhan oksigen
- Tirah baring
- Kelemahan
- Imobilitas
- Gaya hidup monoton
Alternatif Dx Intoleransi aktivitas
Keletihan
Hambatan mobilitas fisik
Deficit nutrisi
Nursing Outcome (NOC) - Tujuan Jangka Panjang: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan intoleransi terhadap
aktivitas tidak terjadi
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): Stelah
dilakukan tindakan keperawatan 3x 24
jam toleransi aktivitas meningkat
- Kriteria Hasil:Toleransi Aktivitas
(L.05047)
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari
- Menurunnya keluhan lemas
- Membaiknya Frekwensi nadi
- Keluhan Lelah menurun

Intervensi (NIC) Intervensi (Manajemen Energi 1.05178)


Obesrvasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus (cahaya, suara,
kunjungan)
- Lakukan latihan rentang gerak aktif dan
pasif
- Berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan untuk melakukan aktivitas
secara bertahap
- Anjurkan untuk menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi :Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
(PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Hal 128, PPNI. 2019. Standart
Luaran Keperawatan Indonesia Hal 149 & PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan
Indonesia)
Dx Keperawatan Hipervolemia (D.0022)
Definisi Peningkatan volume ingtravaskular,
interstisial dan atau intraseluler
Batasan Karakteristik Data Subjectif:
- Orthopnea, dispnea, paroxysmal nocturnal
dyspnea (PND)

Data Objectif:
- Edema anasarca/perifer
- BB meningkat dalam waktu singkat
- JVP/CVP meningkat
- Distensi vena jugularis
- Terdengar suara napas tambahan
- Hepatomegaly
- Kadar Hb/Ht turun
- Oliguri, kongesti paru\
- Intake lebih banyak daripada output
Pengkajian - Kaji output dan input
- Kaji status cairan
Faktor yang berhubungan Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan natrium
Gangguan aliran balik vena
Efek agen farmakologis
Alternatif Dx Deficit nutrisi
Intoleransi aktivitas
Gangguan rasa nyamabn
Defisit pengetahuan
Nursing Outcome (NOC) - Tujuan Jangka Panjang: Setelah dilakukan
tindakan keperawatan hypervolemia
tidsak terjadi
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): Stelah
dilakukan tindakan keperawatan 3x 24
jam status cairan membaik
- Kriteria Hasil: Status Cairan (L.03028)
- Kekuatan nadi meningkat
- Turgor kulit meningkat
- Output urin meningkat
- Ortopnea menurun
- Dispnea menurun
- Edema anasarca dan perifer menurun
- Tekanan darah membaik

Intervensi (NIC) Intervensi: manajemen hypervolemia


(I.03114)
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hypervolemia
- Identifikasi penyebab hypervolemia
- Monitor status hemodinamik
- Motinor intake dan output
Teraupetik
- Batasi asupan cairan dan garam
- Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
derajat
Edukasi
- Ajarkan cara membatasi asupan cairan
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretic
- Kolaborasi penggantian kehilangan
kalium akibat diuretik
(PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Hal 62, PPNI. 2019. Standart
Luaran Keperawatan Indonesia Hal 107 & PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan
Indonesia hal 181)
12) INTERVENSI KEPERAWATAN

No Dx.Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri Akut - Tujuan Jangka Panjang: Setelah Intervensi : Manajemen Nyeri (1.08238) - Untuk mengidentifikasi tingkat
(D.0077) dilakukan tindakan keperawatan Obesrvasi nyeri
diharapkan nyeri akut menghilang - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Untuk mengidentifikasi respon
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): frekuensi, kualitas, intensitas nyeri nyeri non verbal
Stelah dilakukan tindakan - Identifikasi skala nyeri - Untuk mengkaji vital sign lebih
keperawatan 3x 24 jam tingkat nyeri - Identifikasi respon nyeri non verbal lanjut
menurun - Untuk mengidentifikasi faktor
- Kriteria Hasil: (Tingkat Nyeri - Identifikasi faktor yang memperberat dan
pemberat dan memperingan
L.08066) memperingan nyeri nyeri
- Kemampuan menuntaskan Terapeutik - Untuk meminimalisir
aktivitas (meningkat) - Berikan teknik non farmakologis untuk penggunaan obat
- Keluhan Nyeri(menurun) mengurangi rasa nyeri - Memberikan lingkungan tenang
- Meringis (menurun) - Fasilitasi istirahat dan tidur - Memberikan edukasi untuk
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa meningkatkan pengetahuan
- Sikap protektif (menurun)
nyeri - Berkolaborasi dengan medis
- Gelisah (menurun) untuk mempercepat
- Kesulitan tidur(menurun) Edukasi
penyembuhan
- Frekuensi nadi (membaik) - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi :Kolaborasi pemberian obat, jika perlu

2 Defisit Nutrisi - Tujuan Jangka Panjang: Setelah (I.03119) Manajemen Nutrisi - Untuk mengidentifikasi status
(D.0019) dilakukan tindakan keperawatan Observasi nutrisi
deficit nutrisi tidak terjadi. - Identifikasi status nutrisi - Untuk mengidentifikasi
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan kebutuhan nutrisi
Stelah dilakukan tindakan - Identifikasi makanan yang disukai - Untuk mengetahui kondisi lebih
keperawatan 3x 24 jam status nutrisi lanjut
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
membaik - Untuk pemenuhan nutrisi
- Kriteria Hasil: L.03030) Status nutrien - Untuk peningkatan status
Nutrisi – Membaik - Identifikasi perlunya penggunaan selang nutrisi
- Porsi makanan yang dihabiskan nasogastrik
(meningkat) - Monitor asupan makanan
- Verbalisasi keinginan untuk - Monitor berat badan - Untuk perencanaan diet guna
meningkatkan nutrisi (meningkat) - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium menongkatkan asupan makanan
- Pengetahuan tentang pilihan Terapeutik yang kaya energi
makanan yang sehat (meningkat) - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
- Sikap terhadap makanan atau perlu
minuman sesuai dengan tujuan - Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
kesehatan (meningkat) piramida makanan)
- Perasaan cepat kenyang (menurun) - Sajikan makanan secara menarik dan suhu
- Nyeri abdomen (menurun) tubuh yang sesuai
- Frekuensi makan (membaik) - Berikan makanan tinggi serat untuk
- Nafsu makan (membaik) mencegah konstipasi
- Bising usus (membaik) Kolaborasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein kolaborasi dengan tim gizi
- Berikan suplemen makanan, jika perlu

3 Defisit - Tujuan Jangka Panjang: Setelah Intervensi : Edukasi Kesehatan (1.12383) - Untuk mengetahui tingkat
Pengetahuan dilakukan tindakan keperawatan Observasi : kemampuan dalam menerima
(D.0111) deficit pengetahuan tidak terjadi - Identifikasi kesiapan dan kemampuanmenerima informasi
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): informasi - Untuk mengetahui faktor yang
Stelah dilakukan tindakan - Identifikasi faktor-faktor yang dapat dapat meningkatkan motivasi
keperawatan 3x 24 jam tingkat perilaku hidup bersih dan sehat
meningkatkan dan menurunkan motivasi
pengetahuan meningkat - Agar media yang digunakan
- Kriteria Hasil: (Tingkat pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat dalam edukasi tepat
:L.12111) Terapeutik : - Menambah pengetahuan klien
- Perilaku sesuai anjuran (meningkat) - Sediakan materi dan media pendidikan - Meningkatkan Kesehatan klien
- Kemampuan menjelaskan kesehatan
pengetahuan tentang suatu topik - Jadwalkan akan pendidikan kesehatan sesuai
(meningkat) kesepakatan
- Kemampuan menggambarkan - Berikan kesempatan untuk bertanya
pengalaman sebelumnya yang sesuai Edukasi :
dengan topik (meningkat
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan - Jelaskan faktor resiko yang dapat
(meningkat) mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

4 Intoleransi - Tujuan Jangka Panjang: Setelah Intervensi (Manajemen Energi 1.05178) - Untuk mengidentifikasi pilihan
Aktivitas dilakukan tindakan keperawatan Obesrvasi aktivitas
(D.0056) intoleransi terhadap aktivitas tidak - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Untuk mekanisme koping
terjadi mengakibatkan kelelahan - Untuk mengkaji tanda-tanda
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): - Monitor kelelahan fisik dan emosional vital lebih lanjut
Stelah dilakukan tindakan Terapeutik - Untuk meningkatkan kekuatan
keperawatan 3x 24 jam toleransi - Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah otot
aktivitas meningkat stimulus (cahaya, suara, kunjungan) - Untuk meningkatkan aktivitas
- Kriteria Hasil:Toleransi Aktivitas - Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif sehari-hari
(L.05047) - Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan - Untuk merencanakan diit guna
- Kemudahan dalam melakukan Edukasi meningkatkan asupan makanan
aktivitas sehari-hari - Anjurkan tirah baring kaya energi
- Menurunnya keluhan lemas - Anjurkan untuk melakukan aktivitas secara
- Membaiknya Frekwensi nadi bertahap
- Keluhan Lelah menurun - Anjurkan untuk menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi :Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
5 Hipervolemia - Tujuan Jangka Panjang: Setelah Intervensi: manajemen hypervolemia (I.03114) - Untuk mengetahui tanda dan
(D.0022) dilakukan tindakan keperawatan Observasi gejala hypervolemia
hypervolemia tidak terjadi - Periksa tanda dan gejala hypervolemia - Untuk mengetahui penyebab
- Tujuan Jangka Pendek (SMART): - Identifikasi penyebab hypervolemia hypervolemia
Stelah dilakukan tindakan - Monitor status hemodinamik - Batasi cairan agar
keperawatan 3x 24 jam status cairan - Motinor intake dan output hypervolemia tidak semakin
membaik Teraupetik parah
- Kriteria Hasil: Status Cairan - Batasi asupan cairan dan garam - Meningkatkan pengetahuan
(L.03028) - Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat klien
- Kekuatan nadi meningkat Edukasi - Mempercepat proses
- Turgor kulit meningkat - Ajarkan cara membatasi asupan cairan penyembuhan
- Output urin meningkat - Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan
- Ortopnea menurun dan haluaran cairan
- Dispnea menurun Kolaborasi
- Edema anasarca dan perifer menurun - Kolaborasi pemberian diuretic
- Tekanan darah membaik - Kolaborasi penggantian kehilangan kalium
akibat diuretik
DAFTAR PUSTAKA

Rahmatika, fitri, aufa. 2021. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Medika Utama. Vol 2, No2

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Cetakan II. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Cetakan II. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Cetakan II. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan : Dewan Pengurus Pusat

Widayanto, aris. 2020. Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi. Jurnal Emphathy Pengabdian
Kepada Masyarakat. Vol.1, No.2.
PENUGASAN INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA :
HIPERTENSI

MAHASISWA:
TUTI HENDRAWATI
1490122192

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIX INSTITUT KESEHATAN


IMMANUEL

TA 2022/2023
Format Pengkajian Askep Gerontik

A. DATA
DEMOGRAFI
Petunjuk Pengisian
1) Berilah tanda check list ( √ ) pada tempat yang disediakan
2) Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban

1. Usia 62 Tahun
2. Jenis Kelamin :

Laki √ Perempuan

3. Pendidikan terakhir :
Tidak Sekolah SLTP Diploma

SD √ SMU
Sarjana

4. Status pekerjaan terdahulu :

√ Ibu Rumah Tangga Buruh PNS

Swasta Wiraswata

5. Status pekerjaan sekarang :

Bekerja √ Tidak Bekerja

Jika Bekerja: …………………………….


6. Status perkawinan :

Tidak Menikah √ Menikah Janda / duda


7. Keluarga yang tinggal serumah :

Tinggal Sendiri √ Suami/Istri

Anak
√Lainnya
Keterangan: tinggal dengan suami dan anak

8. Jumlah penghasilan lansia/keluarga per bulan :


≤ 1.000.000 rupiah

1.000.000 – 3.000.000 rupiah

√> 3.000.000 rupiah

9. Pengukuran TD :
Tanggal pemeriksaan : 01 Februari2023
Tekanan Darah : 150/90mmHg

Tanggal pemeriksaan : 02 Februari2023


Tekanan Darah : 140/88mmHg
B. Format Pengkajian
RIWAYAT KESEHATAN
Nama (inisial) : Ny. Y Jenis Kelamin: P
Usia : 62 TH
Alamat : Kp. Cebek
KELUHAN DAN PENYAKIT 3 BULAN TERAKHIR: Kepala pusing setelah aktivitas

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA: Klien mengatakan dalam kluarga tidak ada yang Hipertensi

GENOGRAM
x

Keterangan:

: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki :Tinggal dalam satu rumah
: Klien
RIWAYAT JATUH
WAKTU : > 3 TAHUN/ 2 TAHUN/1 TAHUN/ < 6 BULAN YG LALU
LOKASI & PENYEBAB: tidak pernah jatuh

DAMPAK PADA KESEHATAN: -

*GEJALA ‘FEAR OF FALLING’: ADA/ TIDAK ADA


(*Lingkari jawaban yang menunjukkan kondisi klien)
STATUS KESEHATAN
SAAT INI
KELUHAN UTAMA (PQRST): Kepala pusing setelah melakukan aktivitas, nyeri area tengkuk sampai
kepala, skala 4 hilang timbul
*POSTUR TUBUH (TULANG BELAKANG): TB/BB: 158. cm / 52kg
TEGAP /MEMBUNGKUK/KIFOSIS/SKOLIOSIS Lingkar betis : 34 cm
TTV:Nadi(88/mnt);Respirasi(20/mnt);Suhu(36);TD(150/90mmHg)(01 Februari2023)

PENGGUNAAN ALAT BANTU: Tidak


BERJALAN JENS ALAT BANTU: Tidak
LAMA PEMAKAIAN: -

PENGKAJIAN LANSIA (01 Februari2023)


PENGKAJIAN FUNGSIONAL: Mandiri
PENGKAJIAN SKALA KESEPIAN : Tidak kesepian
PENGKAJIAN KOGNITIF: Normal
AMT: Normal
PENGKAJIAN JATUH: Resiko Rendah
PENGKAJIAN NUTRISI: Nutrisi BAik
PENGKAJIAN GERIATRIC DEPRESSION SCALE: Normal
PENGKAJIAN NYERI (RENTANG 0 – 10): 4
PENGKAJIAN FISIK
KEPALA: Simetris, tidak ada benjolan, tidak cyanosis, LEHER: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
rambut berwarna putih uban tidak ada pembesaran vena jugularis

MATA: simetris, pupil isokor kanan dan kiri, kongjungtiva DADA: simetris tidak ada nyeri tekan, bergetar
merah muda, sklera putih sama antara kanan dan kiri, tidak ada retraksi
dinding dada

HIDUNG: tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada ABDOMEN: tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen, bersih,bentuk simetris pembesaran lien, hepar, tidak kembung,tympani,

MULUT DAN TENGGROKAN: GENETALIA:


Terdapat Caries gigi,gigi tanggal ada 4, tidak ada amandel Tidak ada kelainan genetal
TELINGA: Elastis, tidak ada serumen, EKSTREMITAS: tidak ada kelainan, jari jari
pendengaran normal lengkap ekstremitassimetris, tidak ada
kelemahan
INTEGUMEN: CRT < 2dtk, akral hangat kulit agak REFLEKS: normal
keriput
OBAT-OBATAN YANG
DIKONSUMSI
RESEP DOKTER: tidak pernah berobat TANPA RESEP DOKTER: tidak pernah minum
obat

PERILAKU TERHADAP
KESEHATAN
KEBIASAAN MEROKOK: > 3 BTG sehari / < 3 BTG sehari / TIDAK MEROKOK/ INGIN
BERHENTI/TIDAK INGIN BERHENTI

KEBIASAAN MENGKONSUMSI ALKOHOL: TIDAK MENGKONSUMSI / > 200 ml / < 200


ml sehari
*OLAH RAGA: SELALU / KADANG-KADANG / TIDAK WAKTU/LAMA OLAH
PERNAH RAGA: +- 15 menit
*JENIS: BERJALAN/BERLARI/ SENAM / BERENANG / OLAH Ket: jalan jalan pagi sekitar
RAGA rumah
LAINNYA
POLA TIDUR
JUMLAH WAKTU TIDUR SEHARI: MALAM: ± 6 ½ JAM / SIANG: ± 1 JAM
>6 JAM/4-6 JAM/ < 4 JAM
GANGGUAN TIDUR: TIDAK ADA / ADA *INSOMNIA/SERING TERBANGUN/SULIT
MENGAWALI/ LAINNYA
KEBIASAAN KHUSUS: tidak ada kebiasaan khusus
POLA ELIMINASI
BAK: > 5 KALI/3 -5 KALI/ < 3 KALI /HARI BAB: 1 KALI / 2 KALI / ≥ 3 KALI / HARI
WARNA URINE: KUNING JERNIH/PUTIH KONSISTENSI: ENCER / KERAS / LEMBEK
JERNIH/KUNING KERUH
GANGGUAN BAK: TIDAK ADA / ADA* GANGGUAN BAB: TIDAK ADA / ADA*
Ket: Ket :
MASALAH DGN POLA BAK: TIDAK ADA / MASALAH DGN POLA BAB: TIDAK ADA /
ADA* ADA*
POLA KEBERSIHAN DIRI
MANDI:1KALI/2 KALI/ ≥3KALI DENGAN SABUN/TIDAK Ket: mandi 2-3x sehari dengan
sabun
SEHARI DENGAN SABUN
SIKAT GIGI: YA/TIDAK
FREKUENSIDLMSEHARI:1KALI/2KALI/≥3KALI SAAT MANDI/SETELAH
MAKAN/SEBELUM
TIDUR/ LAINNYA
MENGGUNAKAN PASTA GIGI / KADANG - KADANG / TIDAK MENGGUNAKAN*
BERGANTI PAKAIAN BERSIH: 1 KALI SEHARI/ > 1 KALI SEHARI/ 2 HARI SEKALI
PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
FREKUENSI MAKANAN SEHARI: 1 KALI / 2 HABIS 1 PORSI / ½ PORSI / < ½
KALI / 3 PORSI/LAINNYA
KALI / TIDAK TERATUR (…….)
JENIS MAKANAN (Observasi satu hari)
Pagi: nasi lauk bersantan dan asin
Siang: nasi lauk sayur
Malam: nasi ikan dan sayur
Snack/Makanan tambahan: roti

PREFERENSI MAKANAN KHUSUS: tidak ada


MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: tidak ada masalah
PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN
FREKUENSI MINUM: < 3 GELAS* / > 3 GELAS Ket: minum banyak
SEHARI
JENIS MINUMAN: AIR PUTIH / TEH / SUSU / KOPI / LAINNYA (............................ )
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: tidak ada masalah
POLA SOSIALISASI
KEMAMPUAN SOSIAL: mudah berinteraksi dengan tetangga
SIKAP KLIEN TERHADAP ORANG LAIN: terbuka
MASALAH DALAM BERSOSIALISASI: tidak ada masalah
PEMENUHAN KEBUTUHAN
SPIRITUAL
PANDANGAN KLIEN: pandangan bahwa beribadah adalah kewajiban
KEGIATAN YANG DILAKUKAN: Sholat dan mengaji
MASALAH DALAM UPAYA PEMENUHAN: tidak ada masalah
C. PENGKAJIAN COMPREHENSIF GERIATRIC ASSESSMENT (CGA)

PENGKAJIAN FUNGSIONAL: BARTHEL ACTIVITIES of DAILY LIVING INDES (B-ADL)

Nama Klien : Ny. Y Usia : 62 TH


Tempat : Rumah Ny.Y Tanggal : 01 Februari 2023
1. Pengkajian Barthel digunakan untuk mengidentifikasi apa yang klien bisa lakukan/kerjakan, tidak
untuk mendokumentasikan apa yang klien mungkin bisa lakukan (verbal).
2. Tujuan utama adalah untuk menetapkan tingkat kemandirian klien dari segala bantuan (fisik atau
verbal), baik minor atau tidak.
3. Performa klien harus dikaji berdasarkan bukti yang tersedia.
4. Menggunakan alat bantu diperbolehkan untuk memfasilitasi kemandirian.

NO FUNGSI NILAI

1. Mengendalikan rangsang pembuangan tinja


Keterangan:
0= tak terkendali/ tak teratur (perlu pencahar) 1= 2
kadang-kadang tak terkendali (1x seminggu)
2= terkendali teratur
2. Mengendalikan rangsang berkemih
0= tak terkendali atau pakai kateter
2
1= kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/24 jam)
2= mandiri
3. Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat
gigi) 0 = tergantung pertolongan orang lain 1
1= mandiri
4. Penggunaan jamban,masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana,
membersihkan, menyiram)
0 = tergantung pertolongan orang lain
2
1= perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri
beberapa kegiatan yang lain
2 = mandiri
5. Makan
0 = tidak mampu 2
1 = perlu ditolong memotong makanan
2 = mandiri
6. Berubah sikap dari berbaring ke duduk
0= tidak mampu
1 = perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang) 3
2 = bantuan minimal 1 orang
3 = mandiri
7. Berpindah/berjalan
0 = tidak mampu
1 = bisa (pindah) dengan kursi roda 3
2 = berjalan dengan bantuan 1 orang
3 = mandiri
8. Memakai baju
0 = tergantung orang lain
2
1 = sebagian dibantu (misalnya mengancing baju)
2 = mandiri
NO FUNGSI NILAI

9. Naik turun tangga


0 = tidak mampu
2
1 = butuh pertolongan
2 = mandiri
10. Mandi
0 = tergantung orang lain 1
1= mandiri
JUMLAH 20

Dari hasil pengkajian CGA, pasien berada di tingkat mandiri dengan hasil 20
Penilaian:
20 : Mandiri
12 - 19 : Ketergantungan ringan
9 - 11 : Ketergantungan sedang
5 –8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan
Bandung 01./ Februari/2023

(TUTI H )

Sumber:
Mahoney, F.I., & Barthel, D. (1965). Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State Med
Journal, 14: 56-61.
PENGKAJIAN FUNGSIONAL: INDEKS KATZ

Nama Klien : Ny. Y Usia : 62 TH


Tempat : Rumah Ny. Y Tanggal : 16 Februari2023

Pedoman: Lingkari skor yang menampilkan kegiatan yang mampu dilakukan oleh klien

SKO KRITERIA
R
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandiri
B Kemandirian dalam semua hal kecuali dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu
fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah
dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Penilaian Indeks Katz menurut Maryam, R., Siti. Dkk 2011

Bandung 01/Februari/2023

(Tuti H)
MINI MENTAL STATUS EXAM (MMSE)
Nama Klien : Ny. Y Usia : 62 TH
Tempat: Rumah Ny. Y Tanggal : 01 Februari2023
NO Aspek Yang Skor Skor Klien
Dikaji
1 Sekarang hari? rabu 1 1
Tanggal 16 1 1
Bulan 11 1 1
Tahun 2022 1 1
Musim penghujan 1 1
2 Sekarang kita berada di Negara? indonesia 1 1
Sekarang kita di Provinsi? Jawa barat 1 1
Sekarang kita di kota? bandung 1 1
Sekarang kita di dimana (jalan)? 1 1
Sekarang kita di ruang / wisma? ruangtamu 1 1
3 Pewawancara menyebutkan nama tiga buah benda (Contoh: bola,
kursi, lampu), ucapkan perlahan 1 detik untuk tiap benda.
Mintalah lansia untuk mengulang ke tiga nama tersebut
3 3
Berikan 1 angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah, ulanglah menyebutkan 3 benda tersebut sampai
lansia dapat menyebutkan dengan benar.
4 Ejalah kata dunia/lampu/lipat (kata dengan 5 huruf) dari akhir ke 5 4
awal. Contoh: a-i-n-u-d/ u-p-m-a-l/ t-a-p-i-l
5 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan 3 3
sebelumnya (registrasi).
Berikan angka 1 untuk setiap jawaban yang benar.
6 Apakah nama benda-benda ini? (perlihatkan pensil dan arloji) (2 2 2
angka bila benar).
7 Ulangilah kalimat berikut: “Jika Tidak Dan Atau Tapi” 1 1
8 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: ‘PEJAMKAN MATAANDA’ 1 1
9 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk menulis 1 1
sebuah kalimat
10 Laksanakan 3 buah perintah ini: “peganglah selembar kertas dengan 3 3
tangan kanan, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkanlah di
lantai (3 angka bila benar)
11 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk meniru gambar 1 1
ini ( 1angka bila benar)
NO Aspek Yang Skor Skor Klien
Dikaji
Dokumentasi gambar: 1

Skor Total 30 30
Catatan Pemeriksa: Saya lagi duduk
normal

Hasil pengkajian MMSE, untuk hasil pasien yang didapat Normal


Interpretasi hasil:
Skor 24-30 : Normal
Skor 18-23 : Kemungkinan mengalami gangguan
kognitif Skor 0 -17 : Klien mengalami gangguan kognitif

Bandung 01/Februari/2023

(Tuti H )

Sumber:
Folstein, M., Folstein, S.E., McHugh, P.R. (1975). “Mini-Mental State” a practical method for grading
the cognitive state of patients for the clinician. Journal of Psychiatric Research, 12(3): 189-198.
ABBREVIATED MENTAL TEST

Nama Klien : Ny. Y Tanggal : 01 Februari2023


Usia : 62 TH Jenis Kelamin : Perempuan
Instruksi: berikan tanda centang pada jawaban klien.
NO PERTANYAAN SALAH (0) BENAR (1)

A. Berapakah umur Anda 62 tahun 1


B. Waktu / jam sekarang 08.00 1
C. Alamat tempat tinggal Bandung 1
D. Tahun ini 2022 1
E. Saat ini berada di mana dirumah 1
F. Mengenali orang lain di RS (dokter, perawat, dll) 1
G. Tahun kemerdekaan RI 1945 1
H. Nama Presiden RI Jokowi 1
I. Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir 1955 1
J. Menghitung terbalik (20 s/d 1) 20 19 18 17 16 15 14 13 1
Skor Total 10
K. Perasaan hati (afeksi) 1
1. Baik
2. Labil
3. Depresi
4. Gelisah
5. Cemas

Interpretasi hasil:
0 – 3 = gangguan ingatan berat 4
–7 = gangguan ingatan sedang 8
– 10 = normal
Bandung 01/Februari/2023

( Tuti H )
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
SKRINING RISIKO JATUH HENDRICH II FALL RISK MODEL (RAWAT JALAN)

Nama Klien : Ny. Y Tanggal : 01 Februari2023


Usia : 62 TH Jenis Kelamin : Perempuan
NO PENGKAJIAN Poin NILAI
Risiko
a. Confusion/disorientasi/impulsivitas 4 0
b. Depresi simptomatik 2 0
c. Gangguan BAB/BAK 1 0
d. Sempoyongan / vertigo 1 1
e. Laki-laki 1 0
f. Pemberian antiepilepsi/antikonvulsan jenis apapun: 2 0
(Karbamazepin, Sodium Divalproat, Ethotoin, Ethosuksimid,
Felbamat, Fosfenitoin, Gabapentin, Lamotrigin, Mefenitoin,
Methsuksimid, Fenobarbital, Fenitoin, Primidon, Topiramat,
Trimethadion, Asam valproat)
g. Pemberian Benzodiazepin jenis apapun: 1 0
(Alprazolam, Kloridiazepoksid, Klonazepam, Dipotasium
Klorazepat, Diazepam, Flurazepam, Halazepam, Lorazepam,
Midazolam, Oksazepam, Temazepam, Triazolam)
Get-Up-and-Go Test: “Bangun dari kursi”
Jika tidak dapat diperiksa, amati perubahan tingkat aktivitas, kaji adanya faktor risiko lain,
catat keduanya di rekam medis pasien dengan membubuhkan tanggal dan jam.
h. Kemampuan bangun dari kursi dalam satu kali gerakan – tanpa 0 0
kehilangan keseimbangan dalam melangkah
i. Sambil melakukan dorongan untuk bangun dari kursi, sukses 1 0
dalam sekali percobaan
j. Percobaan lebih dari sekali namun berhasil 3 1

k. Tidak dapat bangun dari kursi tanpa bantuan selama tes 4 0


Jika tidak dapat diperiksa, catat hal ini pada rekam medis pasien
dengan membubuhkan tanggal dan jam
l. Skor ≥ 5 = risiko tinggi Total 2
Skor

Bandung ,01 Februari2023

(Tuti H)
PENGKAJIAN RESIKO JATUH
‘TIMED UP AND GO TEST’

Nama Klien : Ny. Y Usia : 62 TH


Tempat: Rumah Ny. Y Tanggal: 01 Februari2023

1. Peralatan: kursi dengan lengan, tape meter, stop watch


2. Tempatkan selembar selotip atau tali raffia kuning di lantai sepanjang 3m dari kursi, penempatan
harus mudah dilihat oleh lansia
3. Klien diminta untuk duduk secara nyaman di bangku dengan lengan. Kursi harus stabil dan di
posisikan sehingga tidak mudah bergerak pada saat klien bangun dari kursi dan hendak duduk
kembali. Klien diperbolehkan untuk menggunakan lengan kursi pada saat duduk danberdiri
4. Klien menggunakan sepatu atau sandal yang tidak licin, atau dapat menggunakan alat bantu jalan
saat bergerak, tetapi tidak boleh dibantu oleh orang lain. Tidak ada batasan waktu. Klien dapat
berhenti sejenak jika mereka menginginkan.
5. Instruksi pada klien: “Bapak/Ibu saat saya berkata Maju, Bapak/Ibu akan berdiri, berjalan di
sepanjang garis ini sampai batas yang ditentukan, kemudian putar balik kembali ke kursi dan duduk
kembali.” Bapak/ Ibu dapat berjalan dengan kecepatan biasa.
6. Klien dapat diberikan kesempatan untuk berlatih tanpa pengukuran waktu, sebelum test dilakukan.
7. Persiapkan stopwatch. Jika klien sudah siap, test dimulai (pada kata “mulai”) dan berakhir pada
saat klien sudah duduk.
8. Klien lansia yang sehat umumnya dapat mengerjakan test dengan waktu sekitar 10 detik. Klien
lansia yang lemah ‘frail’ atau gangguan mobilitas membutuhkan waktu sekitar 2 menit atau lebih.
9. Observasi meliputi waktu berjalan, fase transisi (pada saat berdiri, memulai berjalan,
berputar balik, keseimbangan, melangkah, dan duduk di kursi), daya ingat.
Kriteria berdasarkan usia
Kelompok Gender Mean (detik) Normal
Usia (detik)
60-69 L 8 4-12
60-69 P 8 4-12
70-79 L 9 3-15
70-79 P 9 5-13
80-89 L 10 8-12
80-89 P 11 5-17
Indikator hasil:
< 14 detik : resiko jatuh rendah
≥ 14 detik : resiko jatuh tinggi
Tanggal : 01 Februari 2023
Test 1 : 11 detik
Observasi : resiko rendah

Tanggal : 02 Februari 2023


Test 2 :10 detik
Observasi : resiko rendah
Bandung ,02 Februari2023

(Tuti H)
Sumber:

Jacobs, M., & Fox, T. (2008). Using the “Timed Up and Go/TUG” test to predict risk of falls. Assisted
Living Consult.
Podsiadlo, D., & Richardson, S. 1991. The timed Up & Go: a test of basic functional mobility for frail
elderly persons. J Am Geriatr Soc, 39(2): 142-148.
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) (SHORT FORM)

Nama Klien : Ny. Y Tanggal: 02 Februari2023


Usia : 62 TH Tempat: Rumah Ny. Y
Instruksi: Lingkari jawaban yang mengekspresikan perasaan klien dalam dua minggu terakhir.
Berikan nilai sesuai dengan jawaban di kriteria penilaian.
NO PERTANYAAN JAWABAN NILAI
1. Apakah Bapak/Ibu sekarang ini merasa puas 0
dengankehidupannya? Ya/Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan 1


atauhobi akhir-akhir ini? Ya /Tidak

3. Apakah Bapak/Ibu merasa hampa/kosong didalam hidup ini? 0


Ya /Tidak

4. Apakah Bapak/Iibu sering merasa bosan? 0


Ya/Tidak

5. Apakah Bapak/Ibu merasa bersemangat di setiap waktu? 0


Ya/Tidak

6. Apakah Bapak/Ibu merasa takut sesuatu yang buruk 0


akanterjadi pada Bapak/Ibu? Ya/Tidak

7. Apakah Bapak/Ibu merasa bahagia di setiap saat? 0


Ya/Tidak

8. Apakah Bapak/Ibu merasa tidak berdaya? 0


Ya/Tidak

9. Apakah Bapak/Ibu memilih untuk tinggal di rumah, 1


dibandingpergi keluar dan melakukan hal yang baru? Ya/Tidak

10. Apakah Bapak/Ibu akhir-akhir ini sering pelupa? 0


Ya/Tidak

11. Apakah 0
Bapak/Ibu berpikir bahwa hidup sekarang Ya/Tidak
inimenyenangkan?
12. Apakah Bapak/Ibu sering merasa tidak berharga akhir- 0
akhir ini? Ya/Tidak

13. Apakah Bapak/Ibu selalu bersemangat untuk beraktivitas? 0


Ya/ Tidak

14. Apakah Bapak/Ibu sering merasa sedih dan putus asa? 0


Ya/Tidak

15. Apakah Bapak/Ibu merasa orang lain hidup lebih 0


baikdibanding Bapak/Ibu? Ya/Tidak

Total 2

Keterangan skor total Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal; setiap jawaban bercetak tebal
mempunyai nilai 1
Interpretasi hasil
Skor 0-4 : Normal (tidak depresi)
Skor 5 - 9 : kemungkinan besar
depresi Skor > 10 : Depresi

Bandung ,02 Februari2023

(Tuti H)
MINI NUTRITIONAL ASSESSMENT

Nama Klien : Ny. Y Jenis kelamin : Perempuan


Usia : 62 TH BB : 65kg TB : 152cm
Instruksi: lengkapi pernyataan dibawah ini dengan mengisi kotak berdasarkan angka sesuai dengan
kondisi klien. Jumlahkan semua point dan bandingkan dengan kategori yang tersedia.
Pengkajian Skor
A. Apakah asupan makanan klien berkurang dalam tiga bulan terakhir berhubungan 2
dengan kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, kesulitan mengunyah.
0= asupan makanan berkurang berat ‘severe’
1= asupan makanan berkurang sedang 2=
asupan makanan biasa saja

B. Penurunan BB dalam tiga bulan terakhir 3


0 = penurunan BB lebih dari 3 kg 1
= tidak mengetahui
2 = kehilangan berat badan 1-3 kg
3 = tidak ada penurunan BB
C. Mobilitas 3
0 = harus berbaring di tempat tidur atau menggunakan kursi roda
1 = bisa keluar dari tempat tidur / kursi roda, tetapi tidak bisa keluar rumah 2 =
bisa keluar rumah
D. Mengalami stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir 0
0 = Ya 2 = Tidak
E. Masalah kognitif dan saraf 2
0 = demensia atau depresi berat 1 =
demensia ringan
2 = tidak ada masalah kognitif
F. Indeks Massa Tubuh ‘Body Mass Index’ 3
0 = BMI kurang dari 19
1 = BMI ≥ 19 < 21
2 = BMI ≥ 21 < 23
3 = BMI ≥ 23
JIKA BMI TIDAK DAPAT DITENTUKAN, ITEM TERSEBUT DAPAT DIGANTI
DENGAN PENGUKURAN
LINGKAR BETIS ‘ÇALF CIRCUMFERENCE’
F2. Lingkar Betis (cm) 1
0 = LB < 31
3 = LB ≥ 31
Total Skor (Skor maksimal 14) 12

Kategori:
12- 14 : Nutrisi baik
Skor ≤ 11 : Resiko malnutrisi
Bandung ,02 Februari2023

(Tuti H )
PENGKAJIAN UCLA LONELINESS SCALE (SKALA KESEPIAN)

Nama Klien : Ny. Y Tanggal : 02


Februari2023
Usia : 62 TH Jenis Kelamin : Perempuan

Petunjuk Pengisian:
1. Berikut terdapat pernyataan yang menjelaskan tentang bagaimana anda merasakan sesuatu. Untuk
tiap pernyataan menjelaskan seberapa sering yang anda rasakan.
2. Pada lembar jawaban terdapat 4 kolom alternatif jawaban atas respon anda. Lingkari setiap
jawaban yang sesuai dengan pilihan anda yaitu
TP (Tidak Pernah) : jika pernyataan tersebut tidak pernah anda rasakan J
(Jarang) : Jika pernyataan tersebut jarang anda rasakan
Kadang-kadang : Jika pernyataan tersebut sering anda rasakan
Selalu : Jika pernyataan tersebut sangat sering anda rasakan

No Pertanyaan Tidak Jaran Kadang- Sangat Nilai


Pernah g kadang Sering
1. Seberapa sering anda merasa cocok 4 3 2 1 1
dengan orang-orang di sekitar anda?
2. Seberapa sering anda merasa tidak 1 2 3 4 1
punya teman dekat?
3. Seberapa sering anda merasa tidak ada 1 2 3 4 1
orang untuk berbagi bila ada masalah?
4. Seberapa sering anda merasa sendiri? 1 2 3 4 1

5. Seberapa sering anda merasa menjadi 4 3 2 1 1


bagian dari teman-teman?
6. Seberapa sering anda merasa memiliki 1 2 3 4 1
banyak kesamaan dengan orang-orang
disekitar anda?
7. Seberapa sering anda merasa tidak ada 1 2 3 4 1
satu orang pun yang dekat dengan anda?
8. Seberapa sering anda merasa bahwa hobi 1 2 3 4 1
atau ide anda tidak ditanggapi oleh
orang disekitar anda?
9. Seberapa sering anda merasa menjadi 4 3 2 1 1
orang yang mudah bergaul dan ramah?
10. Seberapa sering anda merasa dekat 4 3 2 1 1
dengan orang disekitar anda?
11. Seberapa sering anda merasa 1 2 3 4 1
ditinggalkan atau jauh dari orang sekitar?
12. Seberapa sering anda merasa hubungan 1 2 3 4 2
anda dengan orang lain tidak berarti?
13. Seberapa sering anda merasa tidak seorang 1 2 3 4 1
pun mengenal anda dengan
baik?
No Pertanyaan Tidak Jaran Kadang- Sangat Nilai
Pernah g kadang Sering
14. Seberapa sering anda merasa terisolasi 1 2 3 4 1
dari orang lain?
15. Seberapa sering anda mendapatkan 4 3 2 1 1
bantuan orang lain ketika dibutuhkan?
16. Seberapa sering anda merasa ada orang 4 3 2 1 1
yang benar-benar memahami anda?
17. Seberapa sering anda merasa malu? 1 2 3 4 2

18. Seberapa sering anda merasa bahwa 1 2 3 4 1


orang-orang ada disekitar anda, tetapi
tidak bersama anda?
19. Seberapa sering anda merasa bahwa ada 4 3 2 1 1
orang yang mau diajak ajak bicara
(ngobrol)?
20. Seberapa sering anda merasa ada orang 4 3 2 1 1
yang bisa dijadikan sebagai tempat
mengadu?

Total Skor 22

Skor item 22

Interpretasi Mendukung (positif) Tidak Mendukung (negative)


( Pertanyaan no 1, 5, 9, 10, (Pertanyaan No: 2,3,4,6,7,8,11,
15, 16, 19, 20) 12, 13, 14, 17, 18
Tidak Pernah 4 1
Jarang 3 2
Kadang-kadang 2 3
Selalu 1 4

Hasil Skor UCLA


20 – 34 : tidak kesepian
35 – 49 : kesepian ringan
50 – 64 : kesepian sedang
65 – 80 : kesepian berat

Bandung ,02 Februari2023

( Tuti H )
H. Analisa Data minimal 4 dx keperawatan tunggal
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif : Kurang terpaparya informasi Defisit Pengetahuan
- Keluarga mengatakan tidak (D.0111)
tahu cara merawat Ny. Y
- Ny. Y mengatakan masih
mengkonsumsi makanan asin
dan kopi, santan
- Keluarga bertanya-tanta
tentang penyakit Ny. Y

Data Objektif :
K/U Sedang
TD: 150/90
N : 80x/m
R:20 x/m
S: 36 C
Tampak gelisah, dan kebingungan

2 Data Subjektif : Agen Pencedera Fisiologis Nyeri Akut (D.0077)


- Keluarga mengatakan Ny. Y
dibawa ke faskes jika sudah sakit
parah
- Ny. Y tidak rutin minum
obat,minum jika sakit saja
- Ny. Y jika sakit/pusing hanya
istirahat saja nanti juga sembuh
- Ny. Y mengatakan pusing sakit
seperti tertimpa benda berat area
tekuk ke kepala, skala 4 hilang
timbul

Data Objektif :
Ny. Y K/U Sedang, tampak
meringis memegangi kepala
TD: 150/90
N : 88x/m
R:20 x/m
S: 36 C
3 : Data Subjecktif: Ny. Y Kelemaah Intoleransi Aktivitas
mengatakan lemas dan pusing (D.0056)

Data Objectif:
- Ny. Y tampak lemas
- Ny. Y tampak tidak bertenaga
- Skala pusing 4
- N : 88x/mnt
- TD: 150/90 mmHg
- S: 36.OC
- RR: 20x/mnt
Aktivitas berat kadang dibantu
anak, karena setelah aktivitas
pusing
2. Intervensi Keperawatan (4 intervensi mandiri dan 2 intervensi kolaborasi)
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Defisit Pengetahuan - Tujuan Jangka Panjang: Intervensi : Edukasi Kesehatan (1.12383) - Untuk mengetahui tingkat
(D.0111) Setelah dilakukan tindakan kemampuan dalam menerima
Observasi :
keperawatan deficit informasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pengetahuan tidak terjadi - Untuk mengetahui faktor yang
- Tujuan Jangka Pendek menerima informasi dapat meningkatkan motivasi
(SMART): Stelah - Identifikasi faktor-faktor yang dapat perilaku hidup bersih dan sehat
dilakukan tindakan meningkatkan dan menurunkan motivasi- Agar media yang digunakan
keperawatan 3x 24 jam perilaku hidup bersih dan sehat dalam edukasi tepat
tingkat pengetahuan - Menambah pengetahuan klien
meningkat Terapeutik : - Meningkatkan Kesehatan klien
- Kriteria Hasil: (Tingkat - Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan :L.12111) kesehatan
- Perilaku sesuai anjuran - Jadwalkan akan pendidikan kesehatan sesuai
(meningkat) kesepakatan
- Kemampuan menjelaskan - Berikan kesempatan untuk bertanya
pengetahuan tentang suatu
Edukasi :
topik (meningkat) - Jelaskan faktor resiko yang dapat
- Kemampuan mempengaruhi kesehatan
menggambarkan - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
pengalaman sebelumnya Kolaborasi
yang sesuai dengan topik
(meningkat - Berkolaborasi dengan tim gizi untuk nutrisi
- Perilaku sesuai dengan yang sesuai
- Berkolaborasi dengan tim medis pemberian
pengetahuan (meningkat)
obat hipertensi
2 Nyeri Akut (D.0077) - Tujuan Jangka Panjang: - Untuk mengidentifikasi tingkat
Setelah dilakukan tindakan Intervensi : Manajemen Nyeri (1.08238) nyeri
keperawatan diharapkan Obesrvasi - Untuk mengidentifikasi respon
nyeri akut menghilang - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, nyeri non verbal
- Tujuan Jangka Pendek frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Untuk mengkaji vital sign lebih
(SMART):Stelah dilakukan - Identifikasi skala nyeri lanjut
tindakan keperawatan 3x 24 - Untuk mengidentifikasi faktor
- Identifikasi respon nyeri non verbal
jam tingkat nyeri menurun pemberat dan memperingan nyeri
- Kriteria Hasil: (Tingkat - Identifikasi faktor yang memperberat dan - Untuk meminimalisir penggunaan
Nyeri L.08066) memperingan nyeri obat
- Kemampuan - Memberikan lingkungan tenang
Terapeutik
menuntaskan aktivitas - Berikan teknik non farmakologis untuk - Memberikan edukasi untuk
(meningkat) meningkatkan pengetahuan
mengurangi rasa nyeri - Berkolaborasi dengan medis
- Keluhan - Fasilitasi istirahat dan tidur untuk mempercepat penyembuhan
Nyeri(menurun) - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
- Meringis (menurun) nyeri
- Sikap protektif Edukasi
(menurun) - Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Gelisah (menurun) - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Kesulitan
tidur(menurun) Kolaborasi :
- Frekuensi nadi - Kolaborasi pemberian obat, jika perlu
(membaik) - Kolaborasi gizi
3 Intoleransi Aktivitas - Tujuan Jangka Panjang: Intervensi (Manajemen Energi 1.05178) - Untuk mengidentifikasi pilihan
(D.0056) Setelah dilakukan tindakan Obesrvasi aktivitas
keperawatan intoleransi- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Untuk mekanisme koping
terhadap aktivitas tidak mengakibatkan kelelahan - Untuk mengkaji tanda-tanda vital
terjadi - Monitor kelelahan fisik dan emosional lebih lanjut
- Tujuan Jangka Pendek - Untuk meningkatkan kekuatan
Terapeutik
(SMART): Stelah dilakukan otot
- Sediakan lingkungan yang nyaman dan
tindakan keperawatan 3x 24 - Untuk meningkatkan aktivitas
rendah stimulus (cahaya, suara, kunjungan)
jam toleransi aktivitas sehari-hari
- Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
meningkat - Untuk merencanakan diit guna
- Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
- Kriteria Hasil:Toleransi meningkatkan asupan makanan
Edukasi
Aktivitas (L.05047) kaya energi
- Anjurkan tirah baring
- Kemudahan dalam
- Anjurkan untuk melakukan aktivitas secara
melakukan aktivitas sehari-
bertahap
hari
- Anjurkan untuk menghubungi perawat jika
- Menurunnya keluhan lemas
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
- Membaiknya Frekwensi
Kolaborasi :
nadi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
- Keluhan Lelah menurun
meningkatkan asupan makanan
- Kolaborasi pemberian suplemen
3. lmplementasi dan Evaluasi
Tgl/ jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi Paraf
03 1 Edukasi Kesehatan (1.12383) S: Tuti
Februari2023 Observasi : - Keluarga mengatakan sudah sedikit tahu cara
15.00 - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan merawat Ny. Y
menerima informasi - Ny. Y mengatakan akan mengurangi
Keluarga tampak bertanya-tanya tentang konsumsimakanan asin dan kopi dan santan
bagaimana untuk pencegahan penyakit Ny. Y - Keluarga mengetahui bagaimana senam
selanjutnya Hipertensi dan senam pencegahan stroke
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasiO :
perilaku hidup sehat Ny. Y K/U sedang, tampak
Jarang berolahraga, Ny. Y suka makan asin rileksTD: 150/90
Terapeutik : N : 85x/m
- Menyediakan materi dan media pendidikan R:20 x/m
kesehatan Tentang Senam hipertensi S: 36 C
- Menjadwalkan akan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan A : Masalah deficit pengetahuan teratasi Sebagian
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi : P : Intervensi Dilanjutkan
- Menjelaskan faktor resiko yang dapat Observasi :
mempengaruhi kesehatan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Pola makan tidak teratur, makan asin, tidak informasi
minum obat rutin, tidak pernah periksa ke - Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
fasyankes dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
- Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat dan sehat
Kolaborasi Terapeutik :
- Berkolaborasi dengan tim gizi untuk nutrisi - Berikan kesempatan untuk bertanya
yang sesuai diit RG Edukasi :
- Berkolaborasi dengan tim medis pemberian - Ajarkan pasien dan keluarga Tata cara senam
obat hipertensi amlo 10mg 0 0 anti hipertensi dan stroke
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Kolaborasi : diit dan obat hipertensi
03Februari20 2 Manajemen Nyeri (1.08238) S: Tuti H
23 Obesrvasi - Keluarga mengatakan akan memeriksakan Ny.
15.30 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Yrutin ke faskes
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Ny. Y akan minum obat rutin
Kepala sakit seperti tertimpa benda berat, - Ny. Y mengatakan pusing cengeng seperti tertimpa
hilang timbul benda berat area tekuk ke kepala berkurang, skala 3
- Mengidentifikasi skala nyeri
Skala 4 O:
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal Ny K K/U sedang, tampak rileks
Ny. Y Tampak gelisah dan meringis TD: 140/80
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat N : 85x/m
dan memperingan nyeri Aktivitas R:20 x/m
Terapeutik S: 36 C
- Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri A :Masalah Teratasi Sebagian
Distraksi relaksasi nafas dalam
- Memfasilitasi istirahat dan tidur P : Intervensi Dilanjutkan
- Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri Obesrvasi
Edukasi - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu kualitas, intensitas nyeri
nyeri Hipertensi - Identifikasi skala nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Minum obat teratur dan rutin cek ke faskes, Terapeutik
Kolaborasi - Berikan teknik non farmakologis untuk
- Kolaborasi pemberian terapi medis yang mengurangi rasa nyeri
sesuai (amlodipine 10mg.0 0) Edukasi
- Berkolaborasi pemberian diit yang sesuai - Jelaskan strategi meredakan nyeri
(RG) Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat dan diit
03 3 Intervensi (Manajemen Energi 1.05178) S : Ny K mengatakan lemas berkurang, tadi malam Tuti H
Februari2023 Obesrvasi bisa tidur
17.00 - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
pasien merasa pusing, cemas dan lemas O : pasien masih tampak lemah, aktivitas kadang
- Memonitor pola dan jam tidur masih dibantuanak, TD : 150/90 mmHg, Nadi :
pasien mengatakan sulit untuk mencoba tidur 85x/mnt, S: 36oC, RR 20x/mnt, pasien tampak
Terapeutik rileks
- Menyediakan lingkungan yang nyaman dan
rendah stimulus (cahaya, suara ) A : masalah belum teratasi
- Memberikan aktifitas distraksi yang
menenangkan P: Intervensi dilanjutkan
Edukasi Obesrvasi
- Menganjurkan tirah baring - Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Menganjurkan untuk melakukan aktivitas - Monitor pola dan jam tidur
secara bertahap Terapeutik
Kolaborasi - Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara Edukasi
meningkatkan asupan makanan - Anjurkan untuk melakukan aktivitas secara
- Berkolaborasi pemberian suplemen bertahap
makanan/vit Kolaborasi
Vit b6 Kolaborasi dengan ahli gizi dan pemberian
sumplemen
04 1 Edukasi Kesehatan (1.12383) S: Tuti H
Februari2023 - Keluarga mengatakan sudah sedikit tahu cara
15.00 Observasi : merawat Ny. Y
- mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan - Ny. Y mengatakan akan mengurangi
menerima informasi konsumsimakanan asin dan kopi dan santan
Keluarga tampak bertanya-tanya tentang - Keluarga mengetahui tentang penyakit Hipertensi
penyakit Ny. Y Ny.A
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapatO :
meningkatkan dan menurunkan motivasiNy. Y K/U cukup, tampak
perilaku hidup sehat rileksTD: 140/90
Keluarga mempunyai motivasi untuk N : 85x/m
mengetahui tentang hipertensi dan cara R:20 x/m
merawat S: 36 C
Terapeutik :
- Menyediakan materi dan media pendidikan A : Masalah deficit pengetahuan teratasi Sebagian
kesehatan Tentang hipertensi dan jus
mentimun untuk mengurangi hipertensi P : Intervensi Dilanjutkan
- Menjadwalkan akan pendidikan kesehatan Observasi :
sesuai kesepakatan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
- Memberikan kesempatan untuk bertanya informasi
Edukasi : - Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
- Menjelaskan faktor resiko yang dapat dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
mempengaruhi kesehatan dan sehat
Pola makan tidak teratur, makan asin, tidak Terapeutik :
- Berikan kesempatan untuk bertanya
minum obat rutin, tidak pernah periksa ke
Edukasi :
fasyankes - Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
- Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat kesehatan
Kolaborasi - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Berkolaborasi dengan tim gizi untuk nutrisi Kolaborasi: obat hipertensi dan diit
yang sesuai diit RG
- Berkolaborasi dengan tim medis pemberian
obat hipertensi amlo 10mg 0 0
04 2 Manajemen Nyeri (1.08238) S: Tuti H
Februari2023 Obesrvasi - Keluarga mengatakan akan memeriksakan Ny.
15.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Yrutin ke faskes
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Ny. Y akan minum obat rutin
Kepala cengeng seperti tertimpa benda berat, - Ny. Y mengatakan pusing sakit seperti tertimpa
hilang timbul benda berat area tekuk ke kepala berkurang, skala 2
- Mengidentifikasi skala nyeri
Skala 3 O:
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal Ny K K/U cukup, tampak rileks
Ny. Y Tampak gelisah dan meringis TD: 140/90
Terapeutik N : 85x/m
- Memberikan teknik non farmakologis untuk R:20 x/m
mengurangi rasa nyeri S: 36 C
mengulangi Distraksi relaksasi nafas dalam
Edukasi A :Masalah Teratasi Sebagian
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Minum obat teratur dan rutin cek ke faskes, P : Intervensi Dilanjutkan
jus timun untuk menurunkan tekanan darah
Kolaborasi Obesrvasi
- Kolaborasi pemberian terapi medis yang - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
sesuai (amlodipine 10mg.0 0) kualitas, intensitas nyeri
- Berkolaborasi pemberian diit yang sesuai - Identifikasi skala nyeri
(RG) - Identifikasi respon nyeri non verbal
Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat dan diit
04 3 Intervensi (Manajemen Energi 1.05178) S : Ny K mengatakan lemas berkurang, tadi malam Tuti H
Februari2023 Obesrvasi bisa tidur
17,00 - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
Ny. Y merasa pusing, lemas berkurang O : pasien masih tampak lemah, aktivitas kadang
- Memonitor pola dan jam tidur masih dibantu anak sesekali, TD : 140/90 mmHg,
pasien mengatakan bisa tidur Nadi : 85x/mnt, S: 36oC, RR 20x/mnt, pasien
Terapeutik tampak rileks
- Memberikan aktifitas distraksi yang
menenangkan A : masalah belum teratasi
Edukasi
- Menganjurkan tirah baring P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan untuk melakukan aktivitas Obesrvasi
secara bertahap - Monitor kelelahan fisik dan emosional
Kolaborasi - Monitor pola dan jam tidur
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara Terapeutik
meningkatkan asupan makanan - Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
- Berkolaborasi pemberian suplemen Edukasi
makanan/vit - Anjurkan untuk melakukan aktivitas secara
Vit b6 bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi dan pemberian
sumplemen
05 1 Edukasi Kesehatan (1.12383) S: Tuti H
Februari2023 - Keluarga mengatakan sudah tahu cara merawat
15.00 Observasi : Ny. Y
- mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan - Ny. Y mengatakan sudah mengurangi
menerima informasi konsumsimakanan asin dan kopi dan santan
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat - Keluarga mengetahui tentang penyakit Hipertensi
meningkatkan dan menurunkan motivasi Ny. Y
perilaku hidup sehat
Keluarga mempunyai motivasi untuk O :
mengetahui tentang hipertensi dan cara Ny. Y K/U sedang, tampak
merawat rileksTD: 130/90
Terapeutik : N : 88x/m
- Memberikan kesempatan untuk bertanya R:20 x/m
S: 36 C
Edukasi :
- Menjelaskan faktor resiko yang dapat A : Masalah deficit pengetahuan teratasi Sebagian
mempengaruhi kesehatan
Pola makan tidak teratur, makan asin, tidak P : Intervensi Dilanjutkan
minum obat rutin, tidak pernah periksa ke Observasi :
fasyankes - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
- Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
Cuci tangan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
Kolaborasi dan sehat
- Berkolaborasi dengan tim gizi untuk nutrisi Terapeutik :
yang sesuai diit RG - Berikan kesempatan untuk bertanya
- Berkolaborasi dengan tim medis pemberian Edukasi :
obat hipertensi amlodipin 10mg 1x1 - Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Kolaborasi: obat hipertensi dan diit
05 2 Manajemen Nyeri (1.08238) S: Nenden f
Februari2023 Obesrvasi - Keluarga mengatakan akan memeriksakan Ny.
15.00 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Yrutin ke faskes
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri - Ny. Y mengatakan minum obat rutin
Kepala cengeng berkurang banyak - Ny. Y mengatakan rutin minum jus mentimun
- Mengidentifikasi skala nyeri - Ny. Y mengatakan pusing cengeng seperti tertimpa
Skala 1 benda berat area tekuk ke kepala berkurang, skala 1
- Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Ny. Y Tampak rileks O:
Terapeutik Ny K K/U sedang, tampak rileks
- Memberikan teknik non farmakologis untuk TD: 130/90
mengurangi rasa nyeri N : 88x/m
Nonton tv R:20 x/m
Edukasi S: 36 C
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Minum obat teratur dan rutin cek ke faskes, A :Masalah Teratasi Sebagian
jus timun untuk menurunkan tekanan darah
Kolaborasi P : Intervensi Dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian terapi medis yang
sesuai (amlodipine 10mg.0 0) Obesrvasi
- Berkolaborasi pemberian diit yang sesuai - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
(RG) kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat dan diit
05 3 Intervensi (Manajemen Energi 1.05178) S : Ny K mengatakan sudah tidak lemas, tadi malam Nenden f
Februari2023 Obesrvasi bisa tidur
16.00 - Memonitor kelelahan fisik dan emosional
Ny. Y merasa pusing, lemas berkurang O : pasien masih tampak lemah, aktivitas kadang
- Memonitor pola dan jam tidur masih dibantu anak sesekali, TD : 130/90 mmHg,
pasien mengatakan bisa tidur Nadi : 88x/mnt, S: 36oC, RR 20x/mnt, pasien
Terapeutik tampak rileks
- Memberikan aktifitas distraksi yang
menenangkan A : masalah belum teratasi
Edukasi
- Menganjurkan tirah baring P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan untuk melakukan aktivitas Obesrvasi
secara bertahap - Monitor kelelahan fisik dan emosional
Kolaborasi - Monitor pola dan jam tidur
- Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara Terapeutik
meningkatkan asupan makanan - Berikan aktifitas distraksi yang menenangkan
- Berkolaborasi pemberian suplemen Edukasi
makanan/vit - Anjurkan untuk melakukan aktivitas secara
Vit b6 bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi dan pemberian
sumplemen
SATUAN ACARA PENYULUHAN

“SENAM ANTI HIPERTENSI”

OLEH :
Tuti Hendrawati
1490122192

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIIX


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
TA 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : S e n a m A n t i Hipertensi


Sasaran : Ny. Y
Hari / Tanggal : Senin, 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny. Y

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 30 menit, Ny. Y memahami dan
dapat melakukan senam anti hipertensi.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan 30 menit, Ny. Y dapat:
1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian senam anti hipertensi
2. Menyebutkan dan menjelaskan manfaat senam anti hipertensi
3. Pasien mampu mempraktekkan senam anti hipertansi
4. Menyebutkan dan menjelaskan cara pengobatan tradisional untuk
hipertensi

C. Kegiatan Pembelajaran
1. Metode
Ceramah, praktek dan tanya jawab
2. Media
a. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
b. Flip Cart (Lembar Balik)
c. Leaflet.
D. Langkah kegiatan

No Komunikator Komunikan Waktu


Pre interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan 5 menit
penyuluhan
3 Memberi pertanyaan awal tentang senam Menjawab pertanyaan
anti hipertensi

Isi 15 menit
4 Menjelaskan materi penyuluhan(pengertian Mendengarkan
senam anti hipertensi, manfaat senam anti
hipertensi, pencegahan/penanganan dan
pengobatan
tradisional hipertensi)
5 Memberikan kesempatan kepada Mengajukan
komunikan untuk bertanya tentang materi pertanyaan
yang disampaikan
Penutup 10 menit
6 Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil Mendengarkan
kegiatan penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam
salam

Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenis : Lisan dan praktek
Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi,
masyarakat dapat menyebutkan :
a. Pengertian senam anti hipertensi dengan benar
b. Manfaat senam anti hipertensi dengan benar
c. Mampu mempraktekkan senam anti hipertensi
d. Tanda dan gejala hipertensi dengan benar
e. Pencegahan dan penanganan hipertensi dengan benar
f. Pengobatan tradisional untuk hipertensi dengan benar

E. Lampiran Materi
A. Defenisi
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah
penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak
konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan jantung ketika
memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya tekanan pada
arterial sistemik baik diastolik maupun sistolik atau kedua-duanya secara
terus-menerus (Sutanto,2010).

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistoliknya sama dengan


atau lebih dari 140 mmHg, atau tekanan darah diastoliknya sama dengan
atau lebih dari 90 mmHg (WHO, 2014).

B. Etiology
Menurut NHLBI (2015) penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut
usia adalah terjadinya perubahan-perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

C. Faktor Resiko
Faktor resiko pada penyakit hipertensi terbagi menjadi 2 yaitu
1. Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Faktor keturunan
b. Umur jika umur bertambah maka TD meningkat
c. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
d. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
2. Faktor resiko yang dapat ubah
a. Obesitas/Kegemukan
b. Kebiasaan merokok
c. Kebiasaan minum alcohol
d. Konsumsi garam yang tinggi

D. Tanda dan gejala


Gejala-gejala hipertensi, yaitu: sakit kepala, mimisan, jantung berdebar-
debar, sering buang air kecil di malam hari, sulit bernafas, mudah lelah,
wajah memerah, telinga berdenging, vertigo, pandangan kabur. Pada orang
yang mempunyai riwayat hipertensi kontrol tekanan darah melalui
barorefleks tidak adekuat ataupun kecenderungan yang berlebihan akan
terjadi vasokonstriksi perifer yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi
temporer (Kaplan N.M, 2010).

E. Pencegahan dan Penanganan


1. Secara Nonfarmakology
a. Menghindari merokok dan alkohol
b. Olahraga yang cukup
c. Mengurangi asupan garam
d. Menghindari makanan berlemak
e. Menghindari stress
f. Menurunkan berat badan
g. Berobat secara teratur
h. Istrahat yang cukup
2. Pengobatan Tradisional Hipertensi
Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah salah satunya
dengan Mentimun. Menurut penelitian, makanan tinggi kalium,
magnesium dan serat dapat menurunkan tekanan darah. Mentimuntidak
hanya mengandung 3 nutrisi yang disebutkan diatas, ia juga merupakan
sumber vitamin A dan K, folat, asam caffeic dan silica. Selain itu juga
mengandung vitamin C, yaitu antioksidan kuat yang juga dapat
membantu untuk menurunkan tekanan darah.
Persiapan:
a. Pilihlah mentimun yang berkualitas baik yang ditandai dengan
kondisi yang utuh, bulat dan berwarna hijau
b. Di blender beserta dengan kulitnya setelah dicuci bersih dan
diminum setiap hari
c. Jika bosan dengan jus mentimun dapat dicampur dengan buah
seperti wortel
d. Jika ingin memperoleh efek lebih cepat, anda bias mendapatkan
sayuran lain: seledri adalah bahan alami yang dapat menurunkan
darah tinggi
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto, 2010. Cekal (Cegah dan tangkal) Penyakit modern hipertensi, stroke, jantung, kolestrol, dan diabetes. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
World Health Orgnization. A Global brief on hypertension: silent killer, global public health crisis. 2014
National Heart lung and blood institute. 2012 Hypertension. Diakses pada tanggal 22 April 2019
Casei , Aggie., Benson Herbert (2012). Menurunkan tekanan darah. Jakarta: Kelompok Gramedia
Suparto. 2010. Faktor risiko yang paling berperan terhadap hipertensi pada masyarakat di Kecamatan jatipuro kabupaten karanganyar tahun 2010.
Tesis program studi magister kedokteran keluarga Pascasarjana universitas sebelas maret: Surakarta.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi (2015). Asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis medis & NANDA. Yogyakarta Mediaction Publishing.
Kaplan HI Sadock, BJ & Grabb, JA 2010. Kaplan Sadock synopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis tangerang: Bina Rupa Aksara
Kunjungan ke rumah klien Ny. Y

Anda mungkin juga menyukai