Anda di halaman 1dari 13

SIFAT ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DAN RESUME INTERAKSI KEPERAWATAN PADA LANSIA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu :Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kes.

Oleh

Melki Suprianto

NIM (B0218010)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Tahun 2020

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
berkat, rahmat, dan hidayah-Nyalah sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan
judul “sifat pemberian asuhan keperawatan pada lansia dan resume interaksi
keperawatan pada lansia”. Makalah ini disusun sebagi tugas individu mata kuliah
Keperawatan Gerontik, oleh dosen pengampu mata kuliah Indrawati, S.Kep., Ns.,
M.Kes., dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sifat yang harus
dimiliki oleh seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada lansia.

Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari dosen pengampu mata kuliah,
karena itu saya ucapkan terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini, tentu masih
banyak kekurangan dan kesalahan tang tentu diluar kesengajaan penulis. Sehingga saran
dari setiap pembaca sangat saya harapkan untuk menjadi pembelajaran dalam menyusun
makalah dilain waktu.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.

Majene, 18 September 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman judul-------------------------------------------------------------------------------- 1

Kata pengantar------------------------------------------------------------------------------- 2

Daftar isi--------------------------------------------------------------------------------------- 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang---------------------------------------------------------------------- 4
B. Rumusan masalah------------------------------------------------------------------ 4
C. Tujuan penulisan------------------------------------------------------------------- 5

Bab II Tinjaun pustaka

A. Definisi lanjut usia------------------------------------------------------------------ 6


B. Tujuan dan focus asuhan keperawatan pada lansia------------------------- 6
C. Hal yang perlu diperhatikan saat memberikan asuhan keperawatan
pada lansia -------------------------------------------------------------------------- 7
D. Pendekatan keperawatan lanjut usia------------------------------------------- 7
E. Resume interaksi keperawatan pada lansia----------------------------------- 10

Bab III Penutup

A. Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------- 12
B. Saran---------------------------------------------------------------------------------- 12

Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------------- 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Asuhan keperawatan menurut DPP PPNI 1999 adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien
pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan
dasar manusia, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, dilandasi oleh etik dan etika keperawatan, dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan tentu ada perbedaan pada saat memberikan asuhan keperawatan pada
anak, remaja, dewasa maupun lansia.
Lanjut usia menurut World Health Organization (WHO) adalah jenjang usia
diatas 45 tahun, yang dibagi menjadi 4 sub usia yaitu usia pertengahan atau middle
age dengan jenjang umur 45 sampai 59 tahun, lanjut usia atau elderly dengan
jenjang umur 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua atau old dengan jenjang umur 75
sampai 90 tahun, dan usia sangat tua atau very old dengan jenjang umur diatas 90
tahun. Orang yang sudah lanjut usia akan mengalami perubahan fisik seperti kulit
yang dulunya kencang akan jadi keriput, perubahan emosional, verbalisasi serta
sikap yang mengarah ke kanak-kanakan. Sehingga dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lansia ada beberapa hal yang perlu diperhatikan khususnya cara
berkomunikasi yang tepat. Hal demikianlah yang akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lanjut usia?
2. Apakah tujuan dan focus asuhan keperawatan pada lansia?
3. Hal apa saja yang perlu diperhatikan saat memberikan asuhan keperawatan pada
lansia?
4. Bagaimanakah pendekatan keperawatan lanjut usia?
5. Bagaimanakah resume interaksi keperawatan pada lansia?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui definisi lanjut usia
2. Dapat mengetahui tujuan dan focus asuhan keperawatan pada lansia
3. Dapat mengetahui hal yang perlu diperhatikan saat memberikan asuhan
keperawatan pada lansia
4. Dapat mengetahui pendekatan keperawatan lanjut usia
5. Dapat resume interaksi keperawatan pada lansia

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Lanjut Usia


Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55
tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari
dan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah
dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho
Wahyudi, 2000). Menurut WHO, batasan lansia meliputi :
1. Usia Pertengahan (Middle Age), adalah usia antara 45-59 tahun
2. Usia Lanjut (Elderly), adalah usia antara 60-74 tahun
3. Usia Lanjut Tua (Old), adalah usia antara 75-90 tahun
4. Usia Sangat Tua (Very Old), adalah usia 90 tahun keatas

B. Tujuan dan Fokus Asuhan Keperawatan Pada Lansia


Tujuan memberikan asuhan keperawatan pada lanjut usia yaitu  :
1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari–hari secara mandiri dengan
peningkatan kesehatan (Health Promotion), pencegahan penyakit, pemeliharaan
kesehatan. Sehingga memiliki ketenengan hidup dan produktif sapai akhir hidup.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah
lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangathidup
klien lanjut usia (Life Support ).
4.  Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit / mengalami 
gangguan tertentu ( kronis maupun akut ).
5. Merangsang para petugas kesehatan ( dokter, perawat )untuk dapat mengenal
dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu
kelainan tertent.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita
suatu penyakit / gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang

6
maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (Memelihara kemandirian secara
maksimal ).

Keperawatan lanjut usia berfokus pada :


1. Peningkatan kesehatan (helth promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan Pada


Lansia
1. Kata yang diucapkan saat berkomunikasi dengan lansia adalah kata yang baku
atau kata yang mudah dimengerti oleh lansia
2. Saat melakukan asuhan keperawatan pada lansia, lakukan dengan sikap
terapeutik dengan cara memberikan sentuhan pada bahu atau tangan, serta
pertahankan kontak mata
3. Saat berbica dengan lansia usahakan agar posisi wajah selalu sejajar
4. Dengarkan apa yang diucapkan lansia tanpa memotong ucapannya
5. Selalu berikan motivasi

D. Pendekataan Keperawatan Lanjut Usia


1. Pendekatan fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan,
kejadian-kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan
fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias di capai dan
dikembangkan, dan penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan
progresifitasnya. Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia dapat
dibagi atas dua bagian yaitu :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu
bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari
masih mampu melakukan sendiri.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan
fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar

7
perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan
dengan keberhasilan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya.
Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus
dilakukan kepada klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit tertentu atau
secara berkala bila memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek, dsb.
Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, Perawat harus
mendekatkan diri dengan klien lanjut usia membimbing dengan sabar dan
ramah. Sentuhan (misalnya genggaman tangan) terkadang sangat berarti buat
mereka.

2. Pendekatan psikis
Dalam pendekatan psikis, perawat mempunyai peranan penting untuk
mengadakan pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan
sebagai supporter , interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat
hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan
dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk keluhan agar
para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip ” Tripple”,
yaitu sabar, simpatik dan service.
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk
itu perawat harus selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh,
membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi
yang dimilikinya.
Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka
terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan –lahan dan
bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah pemuasan
pribadi sehinga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila
perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka puas dan bahagia.

3. Pendekatan sosial

8
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu
upaya perawat dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama dengan sesama klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi
pendekatan social ini merupakan suatu pegangan bagi perawat bahwa orang
yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Tidak
jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat
diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama.
Dengan demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama
mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan
pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia di Panti Werda.

4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan sakit atau
mendeteksi kematian.Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi klien lanjut
usia yang menghadapi kematian, Dr. Tony setyobudi mengemukakan bahwa
maut sering kali menggugah rasa takut. Rasa semacam ini didasari oleh berbagai
macam factor, seperti ketidakpastian akan pengalaman selanjutnya, adanya rasa
sakit dan kegelisahan kumpul lagi dengan kelurga dan lingkungan sekitarnya.
Dalam menghadapi kematian setiap klien lanjut usia akan memberikan reaksi
yang berbeda, tergantung dari kepribadian dan cara dalam mengahadapi hidup
ini. Adapun kegelisahan yang timbul diakibatkan oleh persoalan keluarga
perawat harus dapat meyakinkan lanjut usia bahwa kalaupun kelurga tadi di
tinggalkan , masih ada orang lain yang mengurus mereka. Sedangkan rasa
bersalah selalu menghantui pikiran lanjut usia.
Umumnya pada waktu kematian akan datang agama atau kepercayaan
seseorang merupakan factor yang penting sekali. Pada waktu inilah kelahiran
seorang iman sangat perlu untuk melapangkan dada klien lanjut usia.Dengan
demikian pendekatan perawat pada klien lanjut usia bukan hanya terhadap fisik
saja, melainkan perawat lebih dituntut menemukan pribadi klien lanjut usia
melalui agama mereka.

9
E. Resume Interaksi Keperawatan pada Lansia
Nama Lansia : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 68 tahun
Alamat : jln. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H, Majene

Saya melakukan interaksi keperawatan pada hari jumat 18 september 2020


pukul 17:09 WITA. Sehari sebelum melakukan wawancara keperawatan, saya
melakukan kontrak waktu dengan beliau. Beliau langsung mengiyakan dengan
ekspresi senang dari senyuman wajahnya.
Tindakan yang saya lakukan disana hanya melakukan pengkajian dengan
menanyakan status kesehatannya. Beliau mempunyai 5 anak dan 3 cicit. Beliau
hanya mengeluhkan gula darahnya yang kadang tinggi. Beliau mengatakan bahwa
penyakit-penyakit yang umumnya diderita oleh para lansia seperti hipertensi,
kolesterol tinggi dan asam urat tinggi, Alhamdulillah beliau tidak mengalaminya.
Tekanan darah beliau saat saya periksa yaitu 120/80 mm/Hg. Tidak ada bradi kardi
maupun taki kardi. Denyut jantungnya sangat baik dan stabil. Pernapasan 19

10
permenit dan nadi 72 kali permenit. Kondisi psikologisnya baik. Pendengaran dan
penglihatan beliau juga masih baik.
Kondisi fisik beliau baik, bahkan beliau masih kerja dan kuat melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian dan lain-lain. Beliau
memperoleh penghasilan dari kios miliknya di pinggir jalan poros.
Karena tidak ada keluhan selain gula darah yang sering tinggi, maka saya
hanya mengedukasikan nutrsi atau zat gizi apa saja yang dibutuhkan lansia. Saya
menganjurkan kepada beliau untuk rajin mengkonsumsi sayuran dan buah. Dan
untuk kestabilan gula darahnya saya mengajurkan untuk mengurangi konsumsi gula
pasir, perbanyak konsumsi serat seperti pisang dan papaya, menganjurkan untuk
porsi makan secukupnya, dan saya menganjurkan agar beliau rajin mengontrol gula
darahnya di puskesmas.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lansia adalah seseorang yang mencapai umur 55 tahun, tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari
orang lain. Ada empat pendekatan keperawatan lanjut usia yaitu pendekatan fisik,
psikis, sosial dan spiritual. Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan asuhan
keperawatan pada lansia yaitu kata yang diucapkan saat berkomunikasi dengan
lansia adalah kata yang baku atau kata yang mudah dimengerti oleh lansia, saat
melakukan asuhan keperawatan pada lansia, lakukan dengan sikap terapeutik
dengan cara memberikan sentuhan pada bahu atau tangan, serta pertahankan kontak
mata, saat berbica dengan lansia usahakan agar posisi wajah selalu sejajar,
dengarkan apa yang diucapkan lansia tanpa memotong ucapannya dan selalu berikan
motivasi.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka disarankan kepada seluruh mahasiswa
keperawatan agar memahami kondisi fisik dan psikologis lansia agar mampu
melakukan asuhan keperawatan yang baik dan benar pada lansia.

12
Daftar Pustaka

Ambarawati, R. F (2014). Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Parama


Ilmu.
Azizah, L. M (2011) Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Maryam, S., Ekasari, M. F., dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, W.(2008).Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: Buku Kedokteran.

13

Anda mungkin juga menyukai