Disusun Oleh:
Kelompok 7/A3-A2016
1. Cici Kurniatil Farhanah 131611133124
2. Happy Puspita Risna 131611133127
3. Adji Yudho Pangaksomo 131611133133
4. Timotius Dwi Kurnianto 131611133134
5. Rizky Try Kurniawati 131611133142
6. Retno Galuh Kusumawardhani 131611133145
Dosen Pembimbing:
Khoridatul Bahiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.J.
Puji syukur hadirat Allah SWT. atas limpahan karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Klien
dengan Masalah Defisit Perawatan Diri” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa disampaikan terima kasih atas bantuan Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa 1 IbuKhoridatul Bahiyah, S.Kep., Ns., M.Kep.,
Sp.Kep.J. yang telah memberikan bimbingan dengan baik secara materi ataupun
lisan.
Harapan untuk kedepannya, semoga makalah ini dapat memberikan
kontribusi, pengalaman, dan ilmu yang lebih bagi pembaca tentang “Asuhan
Keperawatan Jiwa pada Klien dengan Masalah Defisit Perawatan Diri”.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca diharapkan mampu
mengevaluasi lebih lanjut demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
meningkatkan usaha dalam mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latarbelakang............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Definisi Defisit Perawatan Diri.................................................................3
2.2 Penyebab Defisit Perawatan Diri...............................................................3
2.3 Manifestasi Klinis Defisit Perawatan Diri.................................................4
2.4 Penatalaksanaan Defisit Perawatan Diri....................................................4
2.5 Proses Terjadinya Defisit Perawatan Diri..................................................5
2.6 Rentang Respon dan Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri...................5
2.6.1 Rentang Respon..................................................................................5
2.6.2 Pohon Masalah....................................................................................6
BAB 3 ANALISIS KASUS...................................................................................7
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................16
4.1 Kesimpulan................................................................................................16
4.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi defisit perawatan diri?
2. Apa penyebab defisit perawatan diri?
3. Bagaimana manifestasi klinis defisit perawatan diri?
4. Bagaimana penatalaksanaan defisit perawatan diri?
5. Bagaimana proses terjadinya defisit perawatan diri?
6. Bagaimana rentang respon dan pohon masalaah defisit perawatan diri ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tentang defisit perawatan diri beserta asuhan
keperawatannya.
1.4 Manfaat
Penulisan ini akan bermanfaat bagi mahasiswa yaitu:
1. Menambah pemahaman mengenai asuhan keperawatan jiwa pada klien
dengan masalah defisit perawatan diri;
2. Menambah sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan keperawatan bagi pembaca.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperatawan dirinya jika tidak
dapat melakukan keperawatan diri. (Depkes, 2000).
Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang mengalami
kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk mandi
secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau napas,
dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu
masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa. Pasien gangguan jiwa
kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri. Keadaan ini
merupakan gejala perilaku negatif dan menyebabkan pasien dikucilkan baik
dalam keluarga maupun masyarakat.
3
3. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku sesuai norma,
cara makan tidak teratur, BAB dan BAK di sembarang tempat, gosok gigi
dan mandi tidak mampu mandiri
4
Keterangan :
1. Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu
untuk berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien
seimbang, klien masih melakukan perawatan diri.
2. Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor
kadang – kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3. Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan
tidak bisa melakukan perawatan saat stresor.
5
BAB 3
ANALISIS KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. T
Tanggal Pengkajian : 26 April 2018
Umur : 35 tahun
RM No : 35-60-10
Informan : Ny. F
II. ALASAN MASUK
Keluarga klien mengatakan klien sulit merawat dirinya, sulit berpakaian,
bertingkah seperti orang yang depresi, tidak mau mandi selama 3 hari,
6
badan bau dan tampak kotor, tidak sikat gigi, rambut acak-acakan. Pasien
juga mengatakan sulit untuk berfikir
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
√
berhasil kurang berhasil tidak berhasil
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan krimial
7
3. Keluhan fisik: ya √ tidak
Jelaskan : kondisi fisik normal
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Klien merupakan anak tunggal. Klien juga sudah memiliki pasangan.
Klien mengatakan saat ini hubungannya dengan keluarganya maupun
istrinya agak renggang karena klien merasa telah mengecawakan
keluarganya sehingga klien merasa lemah dan kurang percaya diri. Yang
dominan mengambil keputusan dalam keluarga klien adalah klien sendiri.
Masalah Keperawatan: Ketidakmampuan koping keluarga.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri: klien mengatakan bahwa ia menyukai semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas: klien menyatakan anak satu-satunya.
c. Peran: sebagai kepala keluarga di rumahnya
d. Ideal diri: klien berharap tetap memiliki pekerjaan
e. Harga diri: klien merasa bahwa dirinya gagal dan telah mengecewakan
seluruh keluarganya.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti: orang tua (ibu dan bapak) serta istri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: klien tidak suka
tergabung dalam kegiatan organisasi
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: karena merasa telah
mengecawakan keluarganya, maka klien lebih sering mengurung diri
di kamar
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: klien menagtakan ia beragama islam dan sholat.
b. Kegiatan ibadah: cukup rajin melakukan ibadah sholat
8
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Jelaskan: Klien tidak mau mandi, badan bau dan tampak kotor, rambut
acak-acakan, dan berpakaian tidak rapi
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Tidak mampu memulai
√ √
pembicaraan
Jelaskan: klien berbicara jelas sesuai dengan topik pembicaraan tetapi agak
lambat, sulit memulai pembicaraan dan menjawab pertanyan dengan
singkat.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: Menarik diri.
3. Aktivitas motoric
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
√ Tremor Kompulsif
Jelaskan: klien lebih banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: Menarik diri.
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
√ √
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan: pandangan kosong, berdiam diri, dan tampak ekspresi muka
sedih.
Masalah keperawatan: Gangguan Konsep diri: Harga diri rendah.
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak
Sesuai
√
Jelaskan: klien menunjukkan ekspresi wajah datar, dan tidak mau bicara
apabila ditanya tentang pekerjaannya
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: Menarik diri.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif
Mudah tersinggung Curiga
√
Kontak mata (-) Defensif
Jelaskan: klien mencoba menghindar jika ditanya tentang hal yang tidak
disukai.
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: Menarik diri.
9
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : persepsi klien normal
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Fight of idea blocking Pengulangan
pembicaraan
Jelaskan: pembicaraan masih cukup terarah, dan nyambung.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah.
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan: tidak ditemukan adanya keyakinan yang salah.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah.
10. a. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Jelaskan: sering tidur atau ngantuk, klien dapat bangun dengan tepat
√ jika
dirangsang suara, respon tepat
Masalah keperawatan: Isolasi sosial: Menarik diri.
a. Diorientasi
Waktu Tempat Orang
√ √ √
Jelaskan: masih bisa mengingat orang, waktu, dan tempat.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat
jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
10
Jelaskan: klien mampu memilih ketika diberi pilihan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah keperawatan.
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang dideritanya Menyalahkan
√ hal-hal diluar
dirinya
Jelaskan: klien menganggap dirinya tidak depresi
Masalah keperawatan:Isolasi sosial: Menarik diri.
1. Makan
Jelaskan: Klien bisa mengambil makanan sendiri, makanan tidak
buang air kecil pada tempatnya, dan membersihakan diri dengan baik
setelah BAB/BAK.
Masalah keperawatan: tidak ada
3. Mandi
Jelaskan: klien tidak mau mandi, gangguan kebersihan diri, rambut acak-
acakan, tidak sikat gigi , kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan
kotor.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Mandi
4. Berpakaian / berhias
Jelaskan: klien masih bisa mengganti pakaian, berpakaian sesuai selera
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak
√
11
Perawatan pendukung √ Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
9. Kegiatan di luar rumah √
Bekerja Ya Tidak
Transportasi Ya √ Tidak
√
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
√ Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
√ Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
√ Lainnya ____________ Lainnya : tidak peduli tentang
kebersihan dirinya
Masalah Keperawatan : deficit perawatan diri
12
Lainnya :
Masalah Keperawatan :Defisit perawatan diri : Mandi
Perawat,
A. PENGKAJIAN
1) Identitas
Nama Klien : Tn. T
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. F
Umur : 32 tahun
13
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Istri
2) Alasan Masuk
Keluarga klien mengatakan klien sulit merawat dirinya, sulit
berpakaian, bertingkah seperti orang yang depresi, tidak mau mandi
selama 3 hari, badan bau dan tampak kotor, tidak sikat gigi, rambut
acak-acakan. Pasien juga mengatakan sulit untuk berfikir
3) Faktor Predisposisi
a) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, bertingkah seperti
orang yang depresi, tidak mau mandi selama 3 hari, badan bau dan
tampak kotor, tidak sikat gigi, rambut acak-acakan.
b) Riwayat Penyakit Dahulu : -
c) Riwayat Penyakit Sekarang : -
4) Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 37,2°C
Respirasi Rate : 18x/menit
Berat Badan : 80 kg
Tinggi Badan : 170 cm
5) Psikososial
a) Genogram
Keterangan:
: Ayah Klien
: Klien
: Ibu Klien
: Istri Klien
14
Jelaskan : Klien masih mempunyai orang tua. Klien sudah menikah
dan sekarang klien tinggal satu rumah dengan istri.
b) Konsep Diri
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan
halusinasi, baik itu halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan,
pengecapan, dan penghidu.
c) Hubungan Sosial
Pasien berperan sebagai suami dan tulang punggung keluarga
d) Spiritual
Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa
melakuka shalat, setelah sakit, klien tidak bisa shalat
6) Status Mental
a) Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan jarang mandi
b) Pembicaraan
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan lambat, jelas dan mudah
dimengerti. Namun klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan
kepada orang lain.
c) Aktivitas motorik
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih sering berdiam diri
dan sering menghabiskan waktunya ditempat tidur.
d) Alam perasaan
Klien mengatakan merasa sedih dan tertekan karena sering
bertengkar dengan istrinya.
e) Afek
Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan stimulus yang kuat.
f) Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik, pasien tampak ragu
dalam menjawab pertanyaan perawat sehingga perawat harus
mengulangi beberapa pertanyaan kepada klien, tingkat konsentrasi
klien baik, ditandai dengan ketika wawancara, klien terfokus kepada
15
perawat. Selain itu klien tidak memiliki keinginan untuk berinteraksi
kecuali perawat yang memulai.
g) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik.
h) Memori
Memori klien baik
i) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu untuk berkonsentrasi penuh, klien mampu berhitung
sederhana dibuktikan dengan klien dapat menyebutkan perhitungan
dari 1-10 dan sebaliknya dari 10-1.
j) Kemampuan penilaian
Klien tidak ada masalah pada kemampuan penilaian, terbukti dengan
pada saat diberi pilihan mau makan setelah mandi atau mandi setelah
makan, klien memilih makan setelah mandi
16
2. Pengabaian Diri
3. Isolasi Sosial
17
a) Analisis data
Hari/tgl/jam No.
Data Fokus Masalah keperawatan Paraf
DX
Kamis, 1. DS: Defisit perawatan diri
26 April 2018 · Klien mengatakan malas untuk mandi;
16.00 WIB Istri klien mengatakan Tn. T sulit merawat dirinya, sulit berpakaian, bertingkah seperti
orang yang depresi, tidak mau mandi selama 3 hari, badan bau dan tampak kotor, tidak
sikat gigi, rambut acak-acakan.
DO:.
· Keadaan pasien tampak bau;
· Klien tampak rambut acak-acakan;
· Kulit kotor, tampak malas untuk menyisir rambut dan sulit ganti pakaian.
11
b) Pohon masalah
Defisit Perawatan Diri
Pengabaian Diri
Isolasi sosial
Intervensi
DIAGNOSA NOC NIC
Defisit perawatan diri: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Memandikan (1610)
Bantu (memandikan pasien) dengan menggunakan kursi untuk
mandi (00108) 3 x 24 jam, klien mampu melakukan perawatan
Definisi: mandi, bak tempat mandi, mandi dengan berdiri, dengan
diri dengan kriteria hasil:
Hambatan kemampuan
Perawatan diri: kebersihan (0305) menggunakan cara yang tepat atau sesuai dengan keinginan pasien
untuk melakukan atau Klien mampu mempertahankan kebersihan Cuci rambut sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
menyelesaikan aktivitas mulut Bantu dalam hal kebesihan (misalnya, deodoran, parfum)
Klien mampu untuk menyisir rambut Monitor kondisi kulit saat mandi
mandi secara mandiri
Klien mampu mempertahankan kebersihan Tawarkan mencuci tangan setelah eliminai dan sebelum makan
tubuh
Perawatan diri: mandi (0301) Bantuan perawatan diri: mandi/kebersihan (1801)
Klien mampu untuk masuk dan keluar dari
Pertimbangkan usia pasien saat mempromosikan aktivitas perawatan
kamar mandi
diri
12
Klien mampu untuk mandi di bak mandi Sediakan barang pribadi yang diinginkan (misalnya deodoran, sikat
Klien mampu untuk mencuci wajah gigi, sabun mandi, sampo, lotion, dan produk aromaterapi)
Klien mampu untuk mengeringkan badan Fasilitasi pasien untuk menggosok gigi dengan tepat
Fasilitasi pasien untuk mandi sendiri dengan tepat
Berikan bantuan sampai pasien benar-benar mampu merawat diri
Motivasi (120)
secara mandiri
Klien memperoleh dukungan yang diperlukan
Klien menyelesaikan tugas menjaga
kebersihan diri Manajemen Perilaku
Memertahankan harga diri positif Berikan tanggungjawab terhadap perilaku klien
Menerima tanggungjawab atas tugas menjaga Berikan penghargaan apabila klien dapat menjaga kebersihan diri
kebersihan diri Menggunakan suara bicara yang lembut dan rendah
Gunakan pengulangan kesehatan rutin yang konsisten sebagai alat
untuk menetapkan rutinitas tersebut
Modifikasi Perilaku
Kenalkan klien pada orang yang telah melewati masalah yang sama
Tentukan motivasi klien terhadap perubahan perilaku
Dukung untuk mengganti kebiasaan tidak menjaga kebersihan diri
13
Berikan bantuan klien untuk menjaga kebersihan diri
Dorong klien untuk menjaga kebersihan diri tetapi bantu klien
ketika klien tidak mampu melakukannya
Ciptakan rutinitas aktivitas perawatan diri
14
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan
utama di negara-negara berkembang. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak
dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung,
namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam
berkarya serta ketidaktepatan individu dalam berperilaku yang dapat
menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. Pada orang
gangguan jiwa biasanya akan terjadi masalah-masalah dalam pemenuhan
kebutuhan diri, diantaranya yaitu kurangnya kebutuhan merawat diri atau
defisit perawatan diri. Defisit perawatan diri adalah suatu keadaan seseorang
mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada keinginan untuk
mandi secara teratur, tidak menyisir rambut, pakaian kotor, bau badan, bau
napas, dan penampilan tidak rapi. Defisit perawatan diri merupakan salah satu
masalah yang timbul pada pasien gangguan jiwa.
Penyebab defisit perawatan diri yaitu ada faktor predisposisi dan faktor
presipitasi. Faktor predisposisi meliputi perkembangan, biologis, kemampuan
realitas turun, dan sosial. Sedangkan untuk Faktor presipitasi meliputi kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah atau lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
4.2 Saran
Perawat diharapkan mampu untuk membantu menyelesaikan
permasalah individu deifisit perawatan diri, dengan membantu meningkatkan
kualitas perawatan diri klien, membantu membiasakan klien agar dapat
berkembang dengan baik, serta kembali ke keadaan optimal yang sehat dan
mampu beraktifitas dengan baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17