Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KASUS GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


GLAUKOMA

Dosen Pembimbing :
Ns. Mareta Dea Rosaline, M.Kep

Siti Hidayatun Nazza Darmansyah


2010721037

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
2020
Nama : Siti Hidayatun Nazza D.
NIM : 2010721037

Soal Kasus 7 Sistem Persepsi Sensori


Ny B (35 tahun) saat ini sedang dirawat dengan keluhan orbita dextra terasa sakit jika ditekan,
penglihatan kabur. Ny B menggunakan kaca minus 4 pada mata dextra dan sinistra. Satu bulan
yang lalu Ny B menderita kelainan Thyroid. Klien mengeluh mual muntah serta tidak nafsu
makan. Klien mengeluh badannya lemas. Klien mengatakan BB turun 3 kg. Klien mengeluh
penglihatannya menurun. Telah dilakukan pemeriksaan Ofthalmoscope dengan tekanan
intraokuler 30 mmHg. TD : 150/100 mmHg, Nadi 80x/mnit, Suhu 37 C, RR 20x/mnit. Ny B
tidak tahu kenapa dia sampai mengalami glaucoma dan mendengar informasi dari orang-orang
bahwa glaucoma bisa menyebabkan kebutaan, sehingga Ny B takut mengalami kebutaan.
A. PENGKAJIAN
a. Data Fokus

No Data Subjektif Data Objektif

Klien mengatakan :
1. Hasil Pengkajian TTV
1. keluhan orbita dextra terasa sakit TD 150/100 mmHg
jika ditekan Nadi 80 x/m
RR : 20x/menit
2. penglihatan kabur S : 37 Oc

3. mengeluh mual muntah 2. Ny B menggunakan kaca minus 4 pada


mata dextra dan sinistra.
4. tidak nafsu makan
3. Pemeriksaan Ofthalmoscope dengan
5. Klien mengeluh badannya lemas. tekanan intraokuler 30 mmHg.

6. BB turun 3 kg
4. Penurunan BB 3 kg
7. mengeluh penglihatannya
menurun Data Tambahan :
1. Pemeriksaan fisik
8. tidak tahu kenapa dia sampai inspeksi : adanya inflamasi mata, sclera
mengalami glaucoma kemerahan, kornea keruh, dilatasi pupil
sedang (gagal bereaksi terhadap cahaya).
9. mendengar informasi dari orang-
palpasi : mata teraba lebih keras dibanding
orang bahwa glaucoma bisa mata yang lain
menyebabkan kebutaan, sehingga
10. Ny B takut mengalami kebutaan. 2. Klien tampak lemas & tidak bertenaga
3. Porsi makan klien tidak dihabiskan
Satu bulan yang lalu Ny B
11. menderita kelainan Thyroid.

b. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1. DS
Klien mengatakan : Gangguan persepsi Usia ≥ 40 tahun,
sensori: DM, kortikosteroid
 penglihatannya menurun pengelihatan jangka
 penglihatan kabur panjang, miopia,
 keluhan orbita dextra terasa sakit trauma mata.
jika ditekan
Obstruksi jaringan
DO Trabekuler
 Hasil Pengkajian TTV
TD 150/100 mmHg
Nadi 80 x/m Hambatan
RR : 20x/menit pengaliran cairan
S : 37 Oc aqueous humor

 Ny B menggunakan kaca minus 4


pada mata dextra dan sinistra. TIO Meningkat

 Pemeriksaan Ofthalmoscope dengan


tekanan intraokuler 30 mmHg. Nyeri

 Pemeriksaan fisik
Gg. Saraf Optik
Inspeksi : adanya inflamasi mata,
sclera kemerahan, kornea keruh,
dilatasi pupil sedang (gagal
Perubahan
bereaksi terhadap cahaya).
penglihatan perifer
 Palpasi : mata teraba lebih keras
dibanding mata yang lain
Gg. Persepsi sensori
: penglihatan

2. DS Ketidakseimbangan Hambatan
Klien mengatakan : Nutrisi kurang dari pengaliran cairan
kebutuhan Tubuh aqueous humor
 Mengeluh mual muntah

 Tidak nafsu makan TIO Meningkat

 Mengeluh badannya lemas.


Nyeri
 BB turun 3 kg

Gg. Saraf Optik


DO
 Klien tampak lemas & tidak Menekan
bertenaga Hipotalamus
 Porsi makan klien tidak dihabiskan
Mual & muntah
 Penurunan BB Klien hingga 3 kg

3. DS
Klien mengatakan Defisiensi Kurang
 tidak tahu kenapa dia sampai pengetahuan pengetahuan
mengalami glaucoma tentang glaukoma

 mendengar informasi dari orang-


orang bahwa glaucoma bisa
menyebabkan kebutaan, sehingga
Ny B takut mengalami kebutaan.

DO
 Setelah ditanya klien menjawab
tidak mengetahui penyebab dari
penyakitnya
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Paraf & Nama
(P&E) Ditemukan Teratasi Jelas
1. Gangguan persepsi sensori: 08 September
pengelihatan b/d gangguan 2020
penglihatan

S. Hidayatun Nazza
2. Ketidakseimbangan Nutrisi 08 September
kurang dari kebutuhan Tubuh b/d 2020
Faktor biologis (nyeri)

S. Hidayatun Nazza
3. Defisiensi pengetahuan b/d 08 September
Kurang pengetahuan tentang 2020
glaukoma

S. Hidayatun Nazza

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tanggal No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan & Paraf &
Hasil Rasional Nama Jelas
09 Setelah dilakukan Mandiri
Septembe 1 tindakan
r 2020 Gangguan persepsi keperawatan selama 1. Pastikan derajat/tipe
sensori: 3x24 jam maka kehilangan
pengelihatan b/d Gangguan persepsi penglihatan.
gangguan sensori: 2. Dorong
penglihatan pengelihatan dapat mengekspresikan
berkurang dengan perasaan tentang
kriteria hasil : kehilangan/
1. Pasien akan kemungkinan S.
mempertahanka kehilangan Hidayatun
n lapang penglihatan. Nazza
ketajaman 3. Tunjukkan
penglihatan pemberian tetes
tanpa kehilangan mata, contoh
lebih lanjut menghitung tetesan,
menikuti jadwal,
tidak salah dosis.
4. Lakukan tindakan
untuk membantu
pasien yang
mengalami
keterbatasan
penglihatan
( kurangi
kekacauan,atur
perabot, ingatkan
memutar kepala ke
subjek yang
terlihat ).
5. perbaiki sinar suram
dan masalah
penglihatan malam.

Kolaborasi
Kronis, sederhana, tipe
sudut terbuka:
1. Pilokarpin
hidroklorida
(Isoptocarpine,
OcuserPilo, pilopine
HS Gel).
2. Timolol maleat
(Timoptic),
betaksalol (Betopic)
Setelah dilakukan Monitor
tindakan 1. Kaji status nutrisi
2 keperawatan selama pasien meliputi
3 x 24 jam, ABCD dan tanda
Ketidakseimbangan diharapkan tanda vital.
Nutrisi kurang dari ketidakseimbangan 2. Identifikasi
kebutuhan Tubuh nutrisi : kurang dari perubahan berat
b/d Faktor biologis kebutuhan tubuh badan terakhir
(nyeri) dapat teratasi,
3. Lakukan atau bantu
dengan kriteria pasien terkait
hasil : perawatan mulut
a. Pasien tidak sebelum makan
lemas 4. Bantu pasien makan
b. Pasien tidak jika tidak mampu
mengeluh mual 5. Anjurkan pasien
c. Konjungtiva untuk makan sedikit
tidak anemis tapi sering
d. Tidak terjadi
penurunan berat Kolaborasi
badan secara 6. Kolaborasi dengan
drastis ahli gizi untuk diet
yang tepat bagi
pasien

Setelah dilakukan Edukasi


3 tindakan
keperawatan dalam
Defisiensi jangka waktu 3 x 24 1. Berikan penilaian
pengetahuan b/d jam permaslaahan tentang tingkat
Kurang pasien terkait pengetahuan pasien
pengetahuan defisiensi tentang proses
tentang glaukoma pengetahuan dapat penyakit secara
etratasi dengan spesifik S.
kriteria : 2. Jelaskan Hidayatun
patofisiologi dari Nazza
penyakit dan
1. Pasien bagaimana hal ini
menyatakan berhubungan dengan
pemahaman anatomidan fisiologi
kondisi, dengan cara yang
prognosis, dan tepat.
pengobatan. 3. Gambarkan tanda
dan gejala yang
2. Mengidentifikasi biasa muncul pada
hubungan antar penyakit- dengan
gejala/tanda cara yang tepat.
dengan 4. Gambarkan proses
penyakit dengan
cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab dengan
cara yang tepat
6. Sediakan informasi
pada pasien tentang
kondisi dengan cara
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai