Dosen Pembimbing :
Ns. Mareta Dea Rosaline, M.Kep
Klien mengatakan :
1. Hasil Pengkajian TTV
1. keluhan orbita dextra terasa sakit TD 150/100 mmHg
jika ditekan Nadi 80 x/m
RR : 20x/menit
2. penglihatan kabur S : 37 Oc
6. BB turun 3 kg
4. Penurunan BB 3 kg
7. mengeluh penglihatannya
menurun Data Tambahan :
1. Pemeriksaan fisik
8. tidak tahu kenapa dia sampai inspeksi : adanya inflamasi mata, sclera
mengalami glaucoma kemerahan, kornea keruh, dilatasi pupil
sedang (gagal bereaksi terhadap cahaya).
9. mendengar informasi dari orang-
palpasi : mata teraba lebih keras dibanding
orang bahwa glaucoma bisa mata yang lain
menyebabkan kebutaan, sehingga
10. Ny B takut mengalami kebutaan. 2. Klien tampak lemas & tidak bertenaga
3. Porsi makan klien tidak dihabiskan
Satu bulan yang lalu Ny B
11. menderita kelainan Thyroid.
b. Analisa Data
Pemeriksaan fisik
Gg. Saraf Optik
Inspeksi : adanya inflamasi mata,
sclera kemerahan, kornea keruh,
dilatasi pupil sedang (gagal
Perubahan
bereaksi terhadap cahaya).
penglihatan perifer
Palpasi : mata teraba lebih keras
dibanding mata yang lain
Gg. Persepsi sensori
: penglihatan
2. DS Ketidakseimbangan Hambatan
Klien mengatakan : Nutrisi kurang dari pengaliran cairan
kebutuhan Tubuh aqueous humor
Mengeluh mual muntah
3. DS
Klien mengatakan Defisiensi Kurang
tidak tahu kenapa dia sampai pengetahuan pengetahuan
mengalami glaucoma tentang glaukoma
DO
Setelah ditanya klien menjawab
tidak mengetahui penyebab dari
penyakitnya
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Paraf & Nama
(P&E) Ditemukan Teratasi Jelas
1. Gangguan persepsi sensori: 08 September
pengelihatan b/d gangguan 2020
penglihatan
S. Hidayatun Nazza
2. Ketidakseimbangan Nutrisi 08 September
kurang dari kebutuhan Tubuh b/d 2020
Faktor biologis (nyeri)
S. Hidayatun Nazza
3. Defisiensi pengetahuan b/d 08 September
Kurang pengetahuan tentang 2020
glaukoma
S. Hidayatun Nazza
Kolaborasi
Kronis, sederhana, tipe
sudut terbuka:
1. Pilokarpin
hidroklorida
(Isoptocarpine,
OcuserPilo, pilopine
HS Gel).
2. Timolol maleat
(Timoptic),
betaksalol (Betopic)
Setelah dilakukan Monitor
tindakan 1. Kaji status nutrisi
2 keperawatan selama pasien meliputi
3 x 24 jam, ABCD dan tanda
Ketidakseimbangan diharapkan tanda vital.
Nutrisi kurang dari ketidakseimbangan 2. Identifikasi
kebutuhan Tubuh nutrisi : kurang dari perubahan berat
b/d Faktor biologis kebutuhan tubuh badan terakhir
(nyeri) dapat teratasi,
3. Lakukan atau bantu
dengan kriteria pasien terkait
hasil : perawatan mulut
a. Pasien tidak sebelum makan
lemas 4. Bantu pasien makan
b. Pasien tidak jika tidak mampu
mengeluh mual 5. Anjurkan pasien
c. Konjungtiva untuk makan sedikit
tidak anemis tapi sering
d. Tidak terjadi
penurunan berat Kolaborasi
badan secara 6. Kolaborasi dengan
drastis ahli gizi untuk diet
yang tepat bagi
pasien