Anda di halaman 1dari 5

Nama: Anis Fitriah

LAPORAN PENDAHULUAN
CORONA VIRUS DISEASE 19 (COVID-19)

A. Latar Belakang
Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan,
Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti, tetapi kasus
pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Sampel yang diteliti menunjukkan
etiologi coronavirus baru. Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019
novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11
Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat
ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih
dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan
COVID-19 sebagai pandemik.

Saat ini terdapat 216 negara yang terdapat kasus Covid-19, hingga tanggal 9 Agustus
2020 terdapat terkonfimasi sebanyak 19.780.612 dan meninggal dunia sebanyak
729.768. Amerika Serikat merupakan negara nomor satu yang terkonfimasi covid-19
yaitu sebanyak 5.052.168, angka sembuh sebanyak 12.044.654 dan angka meninggal
dunia sebanyak 162.462. COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2
Maret 2020 sejumlah dua kasus. Hingga tanggal 9 Agustus 2020 kasus terkonfimasi
covid-19 di Indonesia yaitu sebanyak 125.396, angka sembuh sebanyak 80.952 dan
angka kematian sebanyak 5.731.

Penyebaran penyakit ini memberikan dampak yang luas tidak hanya bagi kesehatan,
namun untuk sosial dan ekonomi.

B. Pengertian
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV2 atau Virus Corona. COVID-19 adalah jenis baru
coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus
merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan yang ditularkan dari hewan ke manusia dan manusia ke manusia.

C. Cara Penyebaran
Covid-19 dapat menular melalui percikan saat bersin atau batuk (droplet) dan melalui
aerosol saat inhalasi dan suction.

D. Manifestasi Klinis
Gejala ringan pasien dengan infeksi akut saluran napas atas tanpa komplikasi, bisa
disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia,
malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala. Pasien tidak
Nama: Anis Fitriah

membutuhkan suplementasi oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga mengeluhkan


diare dan muntah. Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat ditandai dengan
demam, ditambah salah satu dari gejala frekuensi pernapasan >30x/menit, distres
pernapasan berat, saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen.

Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang lamanya sekitar 3-14 hari
(median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit masih normal atau sedikit
menurun dan pasien tidak bergejala. Pada fase berikutnya (gejala awal), virus
menyebar melalui aliran darah, diduga terutama pada jaringan yang mengekspresi
ACE2 seperti paru-paru, saluran cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya
ringan. Serangan kedua terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul gejala awal.
Pada saat ini pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di paru memburuk, limfosit
menurun. Penanda inflamasi mulai meningkat dan mulai terjadi hiperkoagulasi. Jika
tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak terkontrol, terjadi badai sitokin
yang mengakibatkan ARDS, sepsis, dan komplikasi lainnya.

E. Istilah Covid-19
Nama: Anis Fitriah

F. Patofisiologi
Nama: Anis Fitriah

G. Upaya Penanganan COVID-19


1. Strategi Pencegahan Penularan COVID-19
a. Protokol kesehatan sesuai standar.
b. Sering Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
c. Memakai masker.
d. Menerapkan etika batuk dan bersin.
e. Kenali karakteristik virus, penyebaran serta penularannya.
f. Rapid Test dan/atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
g. Identifikasi, test dan tracing pada kasus probable, kasus suspek, kontak erat,
dan kasus konfirmasi.
h. Karantina rumah, rumah sakit, wilayah, PSBB.
i. Pembatasan sosial (social distancing) dengan mengurangi interaksi sosial.
j. Pembatasan fisik (physical distancing) dengan menjaga jarak 1 meter.

2. Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh


a. Olahraga secara teratur dan sesuai kemampuan.
b. Melaksanakan aktivitas berjemur setiap pagi.
c. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
d. Konsumsi Vitamin A, Vitamin C, Vitamin D, dan Vitamin E jika diperlukan.
e. Istirahat yang cukup.
f. Hindari stres.
Nama: Anis Fitriah

Daftar Pustaka

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui webste covid.go.id

Kemendagri. (2020). Buku Saku Desa Tangguh Bencana Lawan Covid-19. Jakarta: Ditjen
Bina
Pemerintahan Desa Kemendagri

Kemenkes. (2020). Kesiapan Kemenkes Dalam Menghadapi Outbreak Novel Coronavirus


(2019-nCoV). Jakarta: Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes

Susilo, Adityo dkk. (2020). Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 7, No. 1: Coronavirus
Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jakarta: FKUI RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo

Website: Kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai