Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Aplikasi Jurnal


Aplikasi jurnal dilakukan dengan metode penelitian RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat ruangan zaitun 3 kebidanan pada tanggal 28 Desember
2018 - 2 januari 2019, dari mulai pengambilan data awal sampai dilakukan
aplikasi jurnal. Adapun hasil analisis dari aplikasi jurnal ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisa Univariat
Analisa univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
gambaran nyeri pada pasien post operasi SC di ruang Zaitun 3 RSUD
Al Ihsan Propinsi Jawa Barat yang mendapat perlakuan SEFT
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi tingkat nyeri pre SEFT
Tingkat Nyeri Pre SEFT Post SEFT
F Persentasi F Persentasi (%)
(%)
Ringan 1 10 10 100
Sedang 7 70 0 0
Berat 2 20 0 0
Total 10 100 10 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.1 diketahui bahwa pada


kelompok yang mendapatkan perlakuan SEFT dari 10 orang responden,
sebanyak 1 orang (10%) nyeri ringan, 7 orang (70%) mengalami nyeri
sedang dan 2 orang (20%) mengalami nyeri berat. Dan setelah
mendapatkan perlakuan SEFT didapatkan data dari 10 orang pasien
post SC mengalami penurunan nyeri ringan (100%)

2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
penurunan skala nyeri sebelum dilakukan tindakan dan setelah
dilakukan tindakan SEFT di ruang Zaitun 3 kebidanan RSUD Al Ihsan
Propinsi Jawa Barat.

42
43

Sebelum dilakukan analisa bivariat, dilakukan uji normalitas data


terlebih dahulu dengan hasil data berdistribusi normal (Skewness -2
sampai 2) sehingga untuk uji statistik menggunakan Independent T Test.
Dengan data sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik dengan Menggunakan Paired Samples T
Test
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair pre_SEFT -
3,500 1,780 ,563 2,227 4,773 6,220 9 ,000
1 Post_SELF

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.2 Hasil uji statistik nilai p value =
0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh SEFT terhadap penurunan skala nyeri pada
pasien post operasi SC di ruang Zaitun RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat

B. Pe mbahasan Aplikasi Jurnal


1. Pembahasan analisa univariat
Mengetahui gambaran nyeri sebelum dilakukan perlakuan SEFF dan
setelah mendapatkan perlakuan SEFT.
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.1 diketahui bahwa pada
kelompok yang mendapatkan perlakuan SEFT dari 10 orang responden,
sebanyak 8 orang (80%) mengalami nyeri sedang dan 2 orang (20%)
mengalami nyeri berat. Dan setelah mendapatkan perlakuan SEFT
didapatkan data dari 10 orang pasien post SC mengalami penurunan
nyeri ringan (100%)
2. Pembahasan analisa bivariat.
Pengaruh SEFT terhadap penurunan nyeri pada pasien Sectio Caesaria
diruang Zaitun 3 Kebidanan.
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.2 Hasil uji statistik nilai p value =
0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
44

terdapat pengaruh SEFT terhadap penurunan skala nyeri pada pasien


post operasi SC di ruang Zaitun RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.
Intervensi SEFT terbukti mampu secara signifikan menurunkan intensitas
nyeri post SC. Hal ini dapat dilihat dari hasil penurunan intensitas nyeri
pada pasien yang dilakukan intervensi SEFT.
Spiritualitas merupakan satu aspek penting dan tertinggi
karena hal ini berkaitan dengan hubungan transenden dengan Tuhan,
spiritual akan menuntun dan memberikan makna serta tujuan hidup
seseorang (Mauk & Schimdt, 2004). Aspek spiritual subyek disentuh
dengan membimbing subyek mengucapkan kalimat kepasrahan dan
keikhlasan yang akhirnya membimbing mereka dalam kondisi khusyu’.
Kondisi ini sebagai kondisi meditatif yang dapat mempengaruhi
perubahan fisiologis seseorang. Ibu akan mengalami penurunan frekuensi
denyut jantung, nafas menjadi lambat, metabolisme menurun dan terjadi
peningkatan sirkulasi darah perifer. Selain itu kondisi ini menimbulkan
efek psikologis berupa rasa percaya diri, optimisme, ketenangan dan
kedamaian (Jantos & Kiat, 2007; Breslin & Lewis, 2008).
Efek ketenangan dapat dilihat bahwa sebagian besar subyek
setelah diberikan perlakuan ekspresi mereka menjadi lebih tenang dalam
menahan rasa nyeri post SC, wajah dan otot tubuh tampak lebih rileks
sehingga nyeri dapat menurun atau bahkan hilang. Selain efek spiritual
dalam intervensi SEFT juga menggabungkan tehnik energy psychology
dalam hal ini berupa tapping pada 18 titik meredian utama. Tindakan
tapping dimungkinkan akan mempengaruhi sistem saraf pusat. Menurut
gate control teory, jika pusat otak yang lebih tinggi teraktivasi maka
gerbang di spinal cord akan menutup, sehingga sensasi nyeri tidak
akan sampai ke pusat otak dan tidak akan diinterpretasikan sebagai nyeri.
Tapping atau ketukan ringan ini dapat merangsang acupoint
agar mengeluarkan internal opioids (endorphins, enchepalins dan
dynorphins) (Ulett, 1992 dalam Lane, 2009). Selain itu tapping juga
dapat dianggap sebagai rangsangan eksternal yang dapat menggangu
pengiriman impuls nyeri ke pusat otak sehingga impuls nyeri yang
terkirim ke otak semakin sedikit. Dengan melakukan terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT), masalah emosi maupun masalah
45

fisik yang dialami oleh seseorang misalnya nyeri post SC maka tingkat
nyeri yang dirasakan akan berkurang, bahkan akan hilang dalam waktu
yang singkat. Hal ini dikarenakan Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) lebih menekankan pada unsur spiritualitas (doa) dan sistem
energi tubuh dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik
tertentu pada tubuh. Selain sistem energi tubuh terdapat pula metode
relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang diyakini dapat
mengurangi nyeri yang dirasakan (zakiyyah, 2010).
Penelitian ini secara kualitatif menginformasikan bahwa nyeri tidak
serta merta hilang akan tetapi mereka menjadi lebih toleransi
terhadap nyeri dan melaporkan bahwa nyerinya lebih cepat hilang
walaupun terdapat luka post SC. Hal ini selaras dengan pernyataan
Dezutter et al. (2011) bahwa kegiatan berdoa memiliki arti terhadap
toleransi seseorang terhadap nyeri.

C. Keterbatasan Aplikasi Jurnal


Dalam praktek aplikasi jurnal yang dilakukan di ruang zaitun 3
kebidananm ada beberapa hambatan diantaranya :
1. Hambatan kelompok yang membagi waktu dalam penyelesainya, yang
harus membagi waktu dengan tugas pribadi dan kelompok
2. Waktu aplikasi jurnal yang dilakukan terlalu pendek sehingga
pengambilan responden hanya 10 orang.

Anda mungkin juga menyukai