Anda di halaman 1dari 10

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan hasil yang dilakukan di Ruang ICU RS Bina

Sehat Jember pada bulan Juli- September 2022 dengan jumlah responden 24 orang.

Hasil penelitian disajikan data dibuat bedasarkan tingkat nyeri sebelum dan sesudah

pemberian tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark

Miocard di Ruang ICU RS Bina Sehat Jember.

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Lingkup unit penelitian di ruang ICU Rs Bina Sehat Jember yang berkapasitas

8 bed untuk pasien dewasa dan 4 bed untuk pasien anak- anak, yang dilengkapi

dengan 4 ventilator dewasa. Di ICU Rs Bina Sehat Jember terdapat beberapa petugas

yang berdinas, yang dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, shift sore, dan shift

malam. Dimana disetiap shiftnya terdiri dari 3 orang perawat dengan sertifikat

pelatihan ICCU, ICU, dan PICU.

5.2 Data Umum

5.2.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian terhadap pasien dengan infark miocard di ruang ICU Rs Bina

Sehat diperoleh distribusi frekuensi menurut jenis kelamin terdiri dari19 pasien laki-

laki dan 5 pasien perempuan


Table 5.2.1 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis kelamin Frekuensi Presentasi

1. Laki- laki 19 79,2 %

2. Perempuan 5 20,8 %

Jumlah 24 100 %

5.2.2 Distribusi Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur

Hasil penelitian terhadap pasien dengan infark miocard di ruang ICU Rs Bina

Sehat diperoleh distribusi frekuensi menurut umur terdiri dari pasien berusia 40-50

tahun sebanyak 9 orang, pasien berusia 50-60 tahun sebanyak 10 orang, pasien

berusia 60-70 tahun sebanyak 5 orang.

No. Usia Frekuensi Presentase

1. 40- 50 tahun 9 37,5 %

2. 50-60 tahun 10 41,7 %

3. 60-70 tahun 5 20,8 %

Jumlah 24 100 %
5.3 Data Khusus

Data pasien merupakan karakteristik yang diteliti di Ruang ICU Bina Sehat

Jember.

5.3.1 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik relaksasi di

Ruang ICU RS Bina Sehat Jember.

Tabel 5.3.1 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik

relaksasi di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.

No. Tingkat nyeri Frekuensi Presentasi

1 Tidak nyeri 0 0

2 Nyeri ringan 3 12,5%

3 Nyeri sedang 21 87,5 %

4 Nyeri berat 0 0

5 Nyeri sangat berat 0 0

jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 5.3.1 diketahui bahwa tingkat nyeri sebelum dilakukan

tehnik relaksasi sebagian besar mengalami tingkat nyeri sebanyak 21 responden

( 87,5% ).

5.3.2 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sesudah dilakukan tehnik relaksasi di

Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.


Tabel 5.3.2 Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sesudah dilakukan tehnik

relaksasi di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.

No. Tingkat nyeri Frekuensi Presentasi

1 Tidak nyeri 0 0

2 Nyeri ringan 12 50%

3 Nyeri sedang 12 50 %

4 Nyeri berat 0 0

5 Nyeri sangat berat 0 0

jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel 5.3.2 diketahui bahwa tingkat nyeri sesudah dilakukan

tehnik relaksasi sebagian besar mengalami tingkat nyeri sebanyak 12 responden ( 50

%)
5.3.3 Pengaruh tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark

Miocard di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.

Table 5.3.3 Distribusi frekuensi pengaruh tehnik relaksasi terhadap pengurangan

tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.

Test Statisticsb

tingkat nyeri - tingkat nyeri

Z -3.879a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan hasil uji static wilcoxon menunjukkan nilai signifikasi ( p sign =

0,000 ) dimana hal ini berarti p sign kurang < 0,05 sehingga H1 diterima artinya ada

pengaruh tehnik relaksasi terhadap pengurangan tingkat nyeri di Ruang ICU Rs Bina

Sehat Jember.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Tingkat nyeri sebelum dilakukan tehnik relaksasi.

Berdasarkan tabel 5.3.1 bahwa lebih dari setengah dari jumlah responden

sebelum dilakukan tehnik relaksasi yang mengalami gangguan tingkat nyeri adalah

sebanyak 21 pasien.
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala

atau tingkatannya dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau

mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (musrifatul, 2011 dalam utami, 2014).

Respon seseorang terhadap nyeri dipengaruhi oleh emosi, tingkat kesadaran, latar

belakang budaya dan pengalaman masa lalu tentang nyeri. Nyeri mengganggu

seseorang untuk beristirahat, konsentrasi dan kegiatanyang biasa dilakukan.

Infark Miocard dapat berupa nyeri dada yang tidak nyaman adalah gejala

utama yang paling banyak dikeluhkan pasien yang berobat kerumah sakit. Infark

Miocard merupakan rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh menurunnya

aliran darah coroner menuju otot jantung. Nyeri ini bersifat progresif yang dapat

menyebabkan kematian, sehingga nyeri dada pada pasien dengan Infark Miocard

memerlukan penanganan yang serius dan pemeriksaan lanjutan. Dari hasil obesevasi

menemukan bahwa jenis dada ini sering diabaikan, pasien karena dianggap sebagai

masuk angin, sehingga akan menyebabkan kematian. Hal inilah yang menjadi dasar

perlunya suatu penelitian untuk dapat menemukan perbedaan karakteristik nyeri dada

akibat Infark Miocard atau nyeri dada lainnya. Hasil penelitian ini sangat diperlukan

untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar dapat menjaga keselamatan pasien

juga mencegah meningkatnya angka kematian akibat penyakit tersebut. Hasil

penelitian ini dengan menggunakan metode tehnik relaksasi dapat menurunkan

tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard. Hal ini erat hubungannya dengan masalah

perawatan intensif yang harus meliputi holistic, mencakup biopsiko, sosial dan
spiritual. Psikologis pada pasien Infark Miocard harus selalu diperhatikan, karena

salah satu penyebab Infark Miocard adalah dari psikologis atau dikenal dengan stress.

Suasana aman, tenang dan relaks merupakan kunci dari keberhasilan tehnik relaksasi

yang dilakukan.

Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses penelitian ini, karena

pengkajian dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data dasar yang digunakan untuk

menentukan skala nyeri dan riwayat kesehatan pasien.

5.4.2 tingkat nyeri setelah dilakukan tehnik relaksasi.

Berdasarkan tabel 5.3.2 menunjukkan bahwa dari 24 pasien yang diteliti,

sebanyak 50% jumalah responden mengalami penuruanan tingkat nyeri setelah

dilakukan tindakan tehnik relaksasi.

Tehnik relaksasi merupakan salah satu cara non farmakologis yang dapat

digunakan untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien dengan Infark Miocard.

Tehnik relaksasi juga dapat menciptakan keadaan tenang dan nyaman pada pasien.

Dengan dilakukannya tehnik relaksasi secara efektif akan didapat manfaat antara lain

penurunan tingkat nyeri, ketegangan otot, perasaan nyaman. Keuntungan dari tehnik

relaksasi ini antara lain dapat dilakukan setiap saat dan kapan saja karena tehnik ini

sangat mudah dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dengan arahan dari

tenaga medis.

5.4.3 Pengaruh tehnik relaksasi untuk penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark

Miocard
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikasi (p= 0,000 )

dimana hal ini berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya tehnik relaksasi

efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard di Ruang ICU Rs Bina

Sehat Jember.

Hipotesa tersebut dapat diterima seperti halnya hasil penelitian terdahulu yang

menggunakan tehnik relaksasi yaitu I Gusti Pt Ngurah Yuliartana dkk di RSUD

Negara Bali. Dalam penelitaiannya disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara pemberian tehnik relaksasi dalam penurunan tingkat nyeri pada pasien Infark

Miocard.

Berbagai penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan tehnik relaksasi efektif

digunakan untuk mengurangi tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard.

Menurut peneliti, tehnik relaksasi sangat efektif menurunkan tingkat nyeri

pada pasien Infak Miocard sehingga dapat diterpkan dan dikembangkan dalam

intervensi pada pasien Infark Miocard. Selain dapat menurunkan tingkat nyeri yang

dirasakan pasien juga dapat merelaksasi otot otot yang tegang.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat nyeri pada pasien Infark Miocard sebelum dilakukan tehnik relaksasi di

Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember sebagian besar mengalami tingkat nyeri

sedang

2. Tingkat nyeri pada pasien dengan Infark Miocard sesudah diberikan tehnik

relaksasi di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember sebagian mengalami tingkat nyeri

ringan.

3. Ada pengaruh tehnik relaksasi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien

Infark Miocard di Ruang ICU Rs Bina Sehat Jember.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi perawat dan tenaga medis

Perawat atau petugas diharapkan dapat mengembangkan tehnik relaksasi

untuk menjadi terapi alternative untuk menangani tingkat nyeri pada kasus lainnya

6.2.2 Bagi peneliti


Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang tehnik

relaksasi terhadap gangguan rasa nyaman nyeri pada kasus lainnya.

6.2.3 Bagi institusi oendidikan

1. Bahan pengajaran

Sebagai study literature dalam proses pembelajaran bagi dosen dan

mahasiswa

2. Pengabdian masyarakat

Dapat diterapkan dosen dan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat

dimanapun dengan menggunakan tehnik relaksasi sebagai terapi alternatif untuk

mengatasi masalah fisik maupun psikologi

6.2.4 Bagi pasien

Pasien diharapkan bertambah pengetahuan tentang cara menangani nyeri yang

dirasakan sehingga pasien yang mengalami nyeri dapat melakukan tehnik relaksasi

secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai