NEXT
RINCIAN MATERI
01 02
PERBEDAAN PENDAPAT PROKLAMASI
TENTANG PROKLAMASI DAN KEMERDEKAAN INDONESIA
PERISTIWA
RENGASDENGKLOK
03
PENYEBARAN BERITA
PROKLAMASI
BACK NEXT
Terjadi Perbedaan Pendapat Antara Golongan Tua Dan
Golongan Muda Di Saat Kekosongan Kekuasaan Di
Indonesia. Menurut Golongan Tua
- Belum Ada Kepastian Bahwa Jepang Sudah Kalah Dan
Menyerah Kepada Sekutu
- Jepang Sendiri Telah Berjanji Untuk Memberikan
Kemerdekaan Kepada Indonesia Pada Tanggal 24 Agustus
1945
namun Golongan Muda Berpendapat Sebaliknya Dan
Menginginkan Indonesia Untuk Merdeka Dengan Secepat
Cepatnya
BACK NEXT
Perbedaan pendapat tentang proklamasi kemerdekaan dan peristiwa
rengasdengklok
Sehari setelah pemboman Sekutu atas Kota Hiroshima, yaitu tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI diganti
dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).Pada tanggal 09 Agustus 1945, Sekutu
menjatuhkan bom atom kedua di Kota Nagasaki.Kehancuran besar akibat serangan Sekutu dan
pemboman atas kedua kota penting ini membuat Jepang tak berkutik dan menyerah secara resmi pada
15 Agustus 1945.Berita tentang pemboman dua kota besar itu sampai juga ke telinga para aktivis
pergerakan Indonesia.Pada hari yang sama (9 Agustus), Soekarno dan Moh. Hatta. Sehari setelahnya,
tanggal 10 Agustus, Sutan Sjahrir mendengar dari siaran radio British Broadcasting Corporation (BBC)
tentang kemungkinan Jepang akan menyerah kepada Sekutu.Kalangan aktivis pergerakan di tanah air
menjadi yakin bahwa pemanggilan ketiga tokoh ke Dalat juga berkaitan erat dengan kemungkinan
menyerahnya Jepang.Maka, seiring dengan keberangkatan Soekarno dan Hatta, para aktivis pergerakan
di tanah air, baik tua maupun muda, mulai membicarakan rencana kemerdekaan Indonesia.
Pertimbangan mendasar segera dilaksanakannya proklamasi adalah adanya kekhawatiran bahwa jika Sekutu
akan menjadi penguasa selanjutnya, sudah dapat dipastikan Belanda (kelak terbukti melalui Netherlands
Indies Civil Administration (NICA)) akan kembali berkuasa di Indonesia.Masalahnya bukan terletak pada
apakah kita akan memproklamasikan kemerdekaan atau tidak, melainkan bagaimana proklamasi itu
dilaksanakan.Golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta menghendaki sikap kooperatif dengan Jepang.
(1) belum ada kepastian Jepang sudah kalah dan menyerah kepada Sekutu.Kendatipun kalah dan menyerah,
Jepang tidak serta-merta melepaskan kekuasaannya atas Indonesia.Maka, di tengah tekanan psikologis
akibat kalah melawan Sekutu (jika hal itu benar-benar terjadi), proklamasi kemerdekaan tanpa restu dan
sepengetahuan Jepang hanya akan memicu pertumpahan darah.
(2) Jepang sendiri telah berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yaitu tanggal 24 Agustus
1945. Oleh karena itu, sejalan dengan saran Marsekal Terauchi, Soekarno berpendapat bahwa waktu
yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan menunggu keputusan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), lembaga bentukan Jepang.
Menurut golongan muda, proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan
sesuai keinginan rakyat Indonesia sendiri, bukan atas usul ataupun
persetujuan Jepang.Dalam kerangka itu, mereka menuntut agar
proklamasi dilaksanakan tanpa campur tangan atau melalui wadah PPKI
yang dibentuk oleh Jepang.Menurut pendapat golongan muda,
kemerdekaan bangsa Indonesia bukan pemberian bangsa Jepang,
melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia
sendiri.Golongan muda bahkan menyatakan siap melakukan perlawanan
dengan kekuatan senjata jika Jepang turut campur tangan dalam proses
persiapan dan pelaksanaan proklamasi
Sebelumnya, mereka juga telah menerima kabar tentang rencana sidang PPKI.Menurut mereka,
kekalahan Jepang disikapi secara tidak tepat oleh Soekarno dan Hatta Kedua tokoh ini dianggap tidak
menggunakan momen kapitulasi Jepang untuk memproklamasikan kemerdekaan secepatnya atas
inisiatif dan keputusan rakyat Indonesia sendiri.Soekarno dan Hatta bahkan dianggap tunduk pada
campur tangan Jepang.Pada tanggal 15 Agustus, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo menuju ke
Koningsplein yang terletak Jln. Medan Merdeka Jakarta.Karena kantor tersebut kosong, ketiga tokoh
ini mendatangi kepala perwakilan angkatan laut Jepang di Jakarta, yaitu Laksamana Muda Maeda,
tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara.Kepada mereka, Maeda membenarkan berita kapitulasi
itu.Maeda memberi lampu hijau kepada mereka untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan proklamasi kemerdekaanPada tanggal 15 Agustus (sore), Soekarno dan Hatta
mengundang pertemuan PPKI pada tanggal 16 Agustus pukul 10.00 di kantor Dewan Sanyo Kaigi atau
Dewan Penasehat Jepang dari kalangan pribumi di Jalan Pejambon No. 2menemui para pemuda di
markas pemuda di Menteng Raya untuk melaporkan perkembangan terbaru terutama rencana
Soekarno dan Hatta menggelar sidang PPKI itu tanggal 16 Agustus.Lagi pula, kalaupun rapat PPKI
memutuskan proklamasi kemerdekaan dilakukan segera, yaitu sebelum tanggal 24 Agustus, tetap saja
kemerdekaan itu akan dianggap sebagai pemberian atau hadiah dari Jepang.Atas dasar itu, golongan
muda memutuskan untuk sekali lagi mendesak Soekarno dan Hatta membatalkan sidang PPKI serta
memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang termasuk PPKI
Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda itu semakin panas ketika
ketiga tokoh tiba dari Vietnam pada tanggal 12 Agustus.Pada tanggal 12
Agustus, sekembalinya dari Dalat, Vietnam, ketiga tokoh mengabarkan bahwa
Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.Meski
demikian, Jepang menginginkan proklamasi itu dilakukan pada tanggal 24
Agustus 1945.Atas dasar itu, Soekarno dan Hatta kemudian merencanakan
untuk menggelar sidang PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945.Pada tanggal 14
Agustus 1945, Jepang akhirnya menyerah kepada Sekutu.Sehari setelahnya,
yaitu tanggal 15 Agustus, penjanjian penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
ditandatangani secara resmi di atas kapal USS Missouri.
Dinamika Perbedaan Pendapat
• Pada tanggal 12 Agustus,Jepang PPKI diserahi tugas untuk pelaksanaan
proklamasi.
• Pada tanggal 14 akhirnya Jepang menyerah pada sekutu secara resmi di atas
kapal USS Missouri.
• Pada tanggal 15 Agustus, Soekarno, Hatta,dan Ahmad Soebardjo menuju ke
koningsplein,guna memastikan kebenaran berita penyerahan Jepang kepada
sekutu.
• Tanggal 16 Agustus, Soekarno dan Hatta didesak oleh golongan muda agar
segera memproklamasikan kemerdekaan.
• Pada malam hari 16 Agustus, Soekarno dan Hatta melakukan rapat guna
menyiapkan teks proklamasi. Setelah dibuat Soekarno dan Hatta
menandatangani teks atas nama bangsa Indonesia.
• Pada tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB proklamasi dibacakan oleh
Soekarno di jalan Pegangsaan timur no.56, Jakarta
BACK NEXT
4. PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dilaksanakan mulai 10.00 pagi di Jalan
Pegangsaan 56 Jakarta. Sebelum membacakan naskah proklamasi kemerdekaan, Soekarno
memberikan pidato pembukaan yang menjelaskan bahwa Indonesia telah merdeka dari penjajahan.
Proklamasi kemerdekaan tersebut sekaligus menjadi pernyataan bahwa bangsa Indonesia membentuk
suatu negara yang mandiri dan berdaulat.
Berikut isi dari pidato Soekarno yang kini dikenal sebagai pidato proklamasi, dikutip dari Hukum Tata
Negara Indonesia oleh Dr. S. Andi Sutrisno, S.H., M.H., dkk:
Saudara-saudara sekalian!
Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam
sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air
kita. Bahkan beratus-ratus tahun!
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita untuk ada naiknya dan turunnya, tetapi
jiwa kita tetap menuju cita-cita. Juga di zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan
nasional tidak berhenti-henti. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kita
kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya
kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam
tangan kita sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Saudara-saudara! Dengan ini kami nyatakan
kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:
Demikianlah saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita.
Mulai saat ini kita menyusun negara kita!
Negara merdeka, negara republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi.
Insyaa Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu
Proklamasi
Hal-hal mengenai pemeindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggaraan dengan cara saksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Demikianlah saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita.
Mulai saat ini kita menyusun negara kita!
Negara merdeka, negara republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi.
Insyaa Allah Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu
5. PENYEBARAN BERITA PROKLAMASI
Selain melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para
utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini adalah nama utusan PPKI yang
ikut menyebarkan berita proklamasi :
- Teuku Mohammad Hassan dari Aceh
- Sam Ratulangi dari Sulawesi
- Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali)
- A. A. Hamidan dari Kalimantan
Sukarni, Supardjo, dan B.M. Diah
Sebelum Soekarno membacakan naskah proklamasi, para pemuda di Jakarta telah menyusun rencana
untuk menyebarluaskan kabar kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh pemuda di Jakarta yang turut
berperan penyebaran berita proklamasi di Jakarta, di antaranya adalah Sukarni, Supardjo, dan B.M
Diah. Sukarni memimpin kelompok pemuda yang bermarkas di Jalan Bogor untuk menyiasati
penyebaran berita proklamasi. Mereka membuat salinan naskah proklamasi dan kemudian
menyebarkannya kepada masyarakat. Para pemuda yang bermarkas di Menteng 31 juga turut
menyebarkan berita proklamasi ke seluruh penjuru Kota Jakarta dengan menggunakan mobil, sepeda,
dan bahkan berjalan kaki. Supardjo yang bekerja di Balai Pustaka, kemudian mencetak puluhan ribu
salinan naskah proklamasi untuk disebarkan ke berbagai daerah. Peran serupa juga dikerjakan B.M.
Diah yang diminta menggunakan percetakan Asia Raya untuk mencetak ratusan ribu eksemplar salinan
naskah proklamasi. Selain itu, ada juga sukarelawan-sukarelawan yang dikirim ke luar Jawa, seperti
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain, untuk menyampaikan salinan naskah
proklamasi. Beberapa tokoh itu adalah M Zaelani, Uteh Riza Yahya, Sulistio, dan Ahmad Tahir yang
dikirim ke Sumatera, serta Masri, Munir, dan Moh. Noor yang membawa kabar proklamasi
kemerdekaan Indonesia ke Kalimantan.
Syahruddin dan Kantor Berita Domei
Berita tentang kemerdekaan Indonesia kali pertama disiarkan Kantor Berita Domei pada 17 Agustus
1945, seusai Soekarno membacakan teks proklamasi. Kala itu, Adam Malik yang merupakan Redaktur
Tetap sekaligus Wakil Direktur Kantor Berita Antara, menelepon Kantor Domei untuk
menginstruksikan penyebaran berita proklamasi dengan pesan "jangan sampai gagal". Telepon itu
diterima Asa Bafagih yang kemudian menyampaikan pesan Adam Malik kepada Pangulu Lubis.
Pangulu Lubis lalu mengirim berita proklamasi ke bagian radio. Dia meminta Radio Domei
menyelipkan kabar penting tersebut di antara berita-berita lain. Jepang kemudian mengetahui siaran
tersebut dan kemudian melarang Kantor Berita Domei menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Namun, Syahruddin yang merupakan wartawan Kantor Berita Domei, tetap menyerahkan
teks Proklamasi untuk disiarkan Radio Domei. Kepala bagian Radio Domei, Waidan B Palenewan,
lalu memerintahkan seorang markonis bernama F Wuz menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia sebanyak tiga kali. Akan tetapi, saat berita proklamasi baru disiarkan sebanyak dua kali,
Jepang mengetahuinya dan menghentikan siaran tersebut. Meski begitu, berita proklamasi tetap
berhasil dengan cepat menyebar ke berbagai daerah Indonesia dan bahkan terdengar hingga ke luar
negeri, seperti Amerika Serikat, India, serta Australia.
Pawai sepeda Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta
BACK NEXT
Perubahan tersebut terjadi setelah tokoh tokoh yang beragama kristen, khususnya yang
berasal dari indonesia timur, mengajukan keberatan terhadap rumusan lama yang terlalu
bernuansa Islam. Para tokoh islam berjiwa besar untuk mengubah kalimat yang terlalu
bernuansa Islam tersebut. Dengan disahkannnya UUD 1945, setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia telah memiliki sebuah landasan konstitusional
BACK NEXT
• 4 menteri negara yaitu:
1. Wahid Hasyim
2. dr. M. Amin
3. R.M. Sartono
4. Otto Iskandardinata
3. Hari ketiga: Membentuk Tiga Badan Baru (KNI, PNI, DAN BKR)
a. pembentukan komite nasional Indonesia
b. partai nasional Indonesia
c. badan keamanan rakyat
BACK NEXT
2. perlucutan senjata dan pengambilalihan aset jepang
perlucutan persenjataan jepang dimaksudkan untuk
- mendapatkan senjata untuk modal perang
- mencegah senjata jepang agar tidak jatuh ke tangan sekutu dan digunakan untuk membunuh
rakyat
a. surabaya
pada tanggal 19 september 1945Peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda yang
berkibar di Hotel Yamato
b. Yogyakarta
pada 26 september 1945 aksi mogok kerja oleh pegawai yang bekerja di perkantoran Jepang.
c. banda aceh
pada 6 oktober 1945 para pemuda dan masyarakat membentuk angkatan pemuda indonesia
(API)
d. sumatra selatan
pada 8 oktober 1945 seluruh keresidenan palembang tunduk pada pemerintah RI
e. Semarang
pertempuran lima hari semarang pada tanggal 14-20 oktober 1945 karema larinya tentara
Jepang dan gugurnya dr. Kariadi.
f. Kalimantan
dukungan proklamasi kemerdekaan dengan mengibarkan bendera merah putih dan
mengadakan rapat.
g. Sulawesi
BACK pada tanggal 13 september 1945 para pemuda di gorontalo merebut senjata dari markas NEXT
jepang dan merebut gedung vital dari polisi jepang
THANK YOU