Anda di halaman 1dari 26

Latar belakang

Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh rakyat akan adanya


kemerdekaan. Pengumuman akan adanya kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya
ditujukan kepada rakyat dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada
di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini.
Proklamasi berasal dari bahasa yunani yaitu Yunani proclamation yang artinya pengumuman
kepada seluruh rakyat. Pengumunan tersebut terutama pada hal-hal yang berhubungan
dengan ketatanegaraan.

Dengan Proklamasi Kemerdekaan, telah diserukan kepada warga dunia akan adanya sebuah
negara baru yang terbebas dari penjajahan negara lain. Dengan Proklamasi kemerdekaan,
telah lahir sebuah negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara
lain yang telah ada sebelumnya. Proklamasi menjadi tonggak awal munculnya negara baru
dengan tatanan kenegaraannya yang harus dihormati oleh negara-negara lain di dunia.
Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa juga dapat merupakan puncak revolusi, tonggak
sejarah perjuangan bangsa tersebut yang telah lama dilakukan untuk dapat terbebas dari
penjajah.

Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa yang belum merdeka merupakan sesuatu yang
sangat diidam-idamkan untuk terlaksananya, dikarenakan dengan Proklamasi Kemerdekaan,
bangsa yang bersangkutan dapat hidup sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Dengan
Proklamasi Kemerdekaan, bangsa yang bersangkutan dapat meningkatkan taraf kehidupan
bangsanya. Dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa yang bersangkutan dapat
meningkatkan taraf kecerdasan bangsanya serta dapat mengejar segala ketertinggalan yang
dialami oleh bangsanya dengan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Oleh
karenanya Proklamasi Kemerdekaan bagi suatu bangsa merupakan sesuatu yang tak ternilai
harganya, sehingga untuk meraihnya, suatu bangsa harus berjuang mati matian dan penuh
pengorbanan.

Pada umumnya proklamasi kemerdekaan bagi suatu bangsa dimaksudkan untuk :


Melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa lain
Dapat hidup sederajat dengan bangsa lain yang telah lama merdeka dalam pergaulan antar
bangasa di dunia internasional. Mencapai tujuan nasional bangsa
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Itu menandakan suatu
ketetapan kebebasan bagi seluruh rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia menunjukan keberanian dan sikap bangsa Indonesia untuk
menentukan nasibnya sendiri.

Awalnya terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dengan golongan muda. Golongan
tua tidak mempersoalkan jika kemerdekaan adalah pemberian dari jepang. Berbeda dengan
golongan muda yang mengagungkan bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah sebagai
hasil perjuangan sendiri. Perjuangan itu membuat para pejuang nasionalis Indonesia bekerja
keras. Proklaasi bukan berarti perjuangan selesai, masih ada perjuangan yang lebih berat lagi,
menanti yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. Dalam UUD 1945
dikatakan, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Nah dalam konteks seperti ini sebagai bangsa yang
merdeka dan mandiri seringkali rasa "keadilan" yang menjadi objek utama untuk penegakan
hukum di Indonesia banyak mendapat tantangan. Tantangan berasal dari berbagai sistem
politik, kebijakan bahkan kepentingan. Semoga kemerdekaan yang telah dicapai oleh para
pendahulu bangsa bisa membawa perkembangan sejati hidup, dan kebulatan tekad menuju
Indonesia berdemokrasi.

Kesimpulan

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.

Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah laksamana Maeda
yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para perumus teks Proklamasi adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta danAhmad soebardjo. Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Bung
Karno dan diketik oleh Sayuti Melik. Proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali
dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jum’at, di jalan Pegangsaan
Timur No. 56 Jakarta

Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah BPUPKI dan
PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,sedangkan PPKI diketuai oleh
Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil menyusun dasar negara dan rancangan UUD.
A. Kekalahan Jepang Atas Sekutu

Sejak tahun 1943,Jepang mulai mengalami kekalahan kekalahan,banyak wilayah Jepang

jatuh ke tangan Sekutu.Pangkalan militer Jepang di Okinawa dan Iwojima telah bobol dan

diduduki Sekutu,kemudian Kepulauan Saipan dan Mariana pada tahun 1944.

Pada 7 Agustus 1945,BPUPKI diganti menjadi PPKI,diketuai oleh Ir.Soekarno dan

Moh.Hatta wakilnya.Tugas PPKI adalah melanjutkan tugas BPUPKI dan mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia.

Pada 9 Agustus 1945,Ir.Soekarno,Moh.Hatta dan Radjiman Wedyodingrat diundang

Jenderal Terauchi di Dalat,Vietnam untuk menyampaikan berita kemerdekaan bangsa

Indonesia pada 7 September 1945.Namun,pada 6 dan 9 Agustus 1945,armada Sekutu

menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki sehingga Jepang mempercepat pemberian

kemerdekaan kepada Indonesia menjadi 24 Agustus 1945.Pemboman kota Hiroshima dan

Nagasaki menurunkan moral,keyakinan,serta semangat juang Jepang.Akhirnya,Jepang

menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.

B. Perbedaan Sikap Antara Golongan Tua Dan Muda

Berita kekalahan Jepang tersebar luas meskipun Jepang merahasiakannya.Berita tersebut

kemudian diketahui oleh Sutan Syahrir melalui radio BBC.Syahrir kemudian beranggapan

inilah saatnya memerdekakan Indonesia.

Pada 14 Agustus 1945,Soekarno-Hatta tiba di Jakarta.Syahrir mendesak agar Soekarno-Hatta

secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tetapi Soekarno-Hatta tidak

menyetujui usulan Syahrir.


Sementara itu,pada 15 Agustus 1945,golongan muda dibawah pimpinan Chairul

Saleh,mengadakan pertemuan di Gedung Bakteriologi di Jl.Pegangsaan Timur

no.13,Jakarta(sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Indonesia).Hasilnya

menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak dapat bergantung pada bangsa lain.

Golongan muda diwakili oleh Wikana dan Darwis untuk menyatakan pendapat mereka.

Golongan muda menuntut agar proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 16 Agustus 1945

tetapi Soekarono-Hatta menolak dengan alasan sebagai berikut:

1. Soekarno-Hatta belum mendapat pernyataan resmi tantang kakalahan Jepang.

2. Pasukan Jepang masih bersenjata dan mempunyai tugas untuk mejaga status

quo,keamanan dan ketertiban sebelum Sekutu datang;

3. Soekarno-Hatta akan membicarakan kemerdekaan Indonesia di rapat PPKI pada 16

Agustus 1945.

Perdebatan semakin panas,golongan tua marah dan menyarankan agar golongan muda

mencari orang lain untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

a. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Peristiwa ini

terjadi sehari sebelum kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi karena pertentangan antara

golongan muda dan golongan tua dalam menentukan waktu diproklamasikannya

kemerdenaan Negara Republik Indonesia. Golongan muda yang tergabung dalam Angkata

Muda Indonesia yang dipimpin oleh Chaerul Saleh telah mengetahui menyerahnya Jepang

tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 mereka mengetahui kekalahan Jepang

melalui siaran rasio BBC di Bandung dan 15 Agustus. Kemudian mereka mengadakan

pertemuan, dan hasil pertemuan itu adalah Indonesia harus segera memproklamasikan
kemerdekaanya. Mereka berpendapat bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa

termasuk Indonesia, tanpa bergantung kepada bangsa dan negara manapun.

Pada hari yang sama Sokarno dan Moh. Hatta kembali ke tanah air setelah memenuhi

panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekl Terauchi di Saigon, Vietnam.

Golongan tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta lebih memilih melihat perkembangan

selanjutnya, karena proklamasi kemerdekaan harus terorganisasi dan melalui rapat PPKI

tanggal 18 Agustus 1945 seperti yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon. Pendapat

itu tidak ditanggapi oleh golongan muda. Mereka tetap pada prinsipnya, sehingga terjadi

perbedaan paham antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda memutuskan

untuk mengamankan Soekarno dan Hatta ke Luar kota, yakni ke Rengasdengklok sebelah

timur Jakarta. Diungsikannya kedua tokoh ini leh golongan muda bertujuan untuk

menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Golongan muda tetap memaksa kepada kedua tokoh itu untuk melaksanakan proklamasi

kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang dan sesegera mungkin dikumandangkan. Namun,

usaha para golongan muda ini tidak berhasil. Kedua tokoh itu teap pada pendiriannya.

Shodanco Singgih yang berada di pihak golongan muda berbicara dengan Soekarno.

Akhirnya Soekarno bersedia untuk memproklamasikan kemerdekan Indonesi dengan segera

setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan itu, Singgih segera kembali ke Jakarta

untuk menyampaikan rencana proklamasi kepada kawan – kawannya.

Para tokoh lannya yang berada di Jakarta, yakni Ahmad Seobardjo yang mewakili golongan

tua dan Wikana yang mewakili golongan pemuda, telah sepakat menentukan tempat

dikumandangkannya proklamasi di Jakarta. Atas kesepakatan itu kemudian Jusuf Kunto

(golongan pemuda) mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya pergi

menjemput Soekarno – Hatta. Pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Jakarta dengan selamat.
Penyusunanteks proklamasi disepakati akan dilakukan di rumah kediaman Laksamana

Tadashi Maeda. Rombongan yang tiba di Jakarta langsung menuju urmah Laksamana

Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdiknas)

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh

Jepang dengan cara menyembunyikan kedua tokoh tersebut ke daerah Rengasdengklok,Jawa

Barat.

Peristiwa pengamanan tersebut dilakukan pada 16 Agustus 1945,pukul 04.00

WIB.Untuk menghindari kecurigaan Jepang, orang yang membawa Soekarno-Hatta adalah

Shodanco Singgih,seorang daidan PETA di Jakarta.Alasan pemilihan

Rengasdengklok,karena perhitungan geografis dan militer.Pertama,Rengasdengklok

letaknya sangat terpencil,15 km dari jalan raya Jakarta-Cirebon.Kedua,di Rengasdengklok

terdapat kesatuan PETA bersenjata yang cukup besar.Ketiga,penguasa dan rakyat di

Rengasdengklok umumnya anti-Jepang dan pro-kemerdekaan.Keempat,Rengasdengklok

dapat terawasi dari segala penjuru dan mendapat dukungan dari pejuang sekitar,misalnya

daidan Purwakarta sedia mengawasi gerakan Jepang dari timur,pasukan PETA di Kedung

Gede telah bersiap di sebelah selatan.

Soekarno-Hatta disambut baik oleh Shodanco Subeno dan membicarakan tentang

proklamasi kemerdekaan Indonesia.Setelah itu datang Ahmad Subardjo bersama sekretaris

pribadinya Sudiro pukul 17.30 WIB.Ahmad Subardjo memberitahukan kebenaran Jepang

menyerah kepada Sekutu.Mendengar itu Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia.

b. Penyusunan Tesk Proklamasi


Pada 16 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB,Soekarno-Hatta beserta rombongan berangkat

menuju Jakarta.Sesampainya di Jakarta pukul 23.00WIB,Soekarno-Hatta langsung

mengundang seluruh anggota PPKI untuk rapat di Hotel Des Indes.Namun,

Hotel Des Indes menolak karena mempunyai aturan tidak melakukan kegiatan apapun

setelah pukul 21.00 WIB.Rapat pun dipindahkan ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di

Jl.Imam Bonjol no.1 atau Miyokodori(Nassau Boulevard).

Sebelum pembicaraan pembuatan naskah teks proklamasi dimulai, Soekarno Hatta telah

mengemui Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya mengenai proklamasi

kemerdekaan. Mereka ditemani oleh Laksamana Tadashi Maeda. Singetada Nishijima,

Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Dalam pertemuan itu disepakati

agar pemerintah Jepang tidak menghalangi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan yang akan

dilakukan oleh rakyat Indonesia.

Setelah pertemuan itu, Soekarno Hatta kembali ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk

menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia Miyoshi sebagai orang kepercayaan

Nishimura bersama tiga tokoh pemuda, yaitu Sukami, Soediro dan B.M Diah menyaksikan

Soekarno Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi

kemerdekaan Indonesia. Perumusan ditulis oleh Soekarno dibantu oleh Ahmad Soebardjo

dan Hatta.Pada dasarnya konsep proklamasi kemerdekaan mengandung dua pokok

pikiran.Pertama,pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri

yang tertuang dalam kalimat pertama.Gagasan ini dari Ahmad Soebardjo.Kedua,pernyataan

pengalihan kekuasaan (Transfer of Soveireignty).Gagasan ini dari Moh.Hatta.Soekarno

menyuruh Sayuti Melik mengeti ulng naskah proklamasi dengan beberapa perubahan

seperti,kata ”tempoh” menjadi ”tempo”,kata ”wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi ”atas

nama bangsa Indonesia”.Perubahan terakhir pada penulisan tanggal,”Djakarta,17-08-05”

menjadi ”Djakarta,hari 17,boelan 8,tahoen 05”.Pada rapat ini golongan tua diwakili oleh
Soekarno,Hatta dan Ahmad Soebardjo sedangkan golongan muda diwakili oleh Sukarni,B.M

Diah dan Sudiro. Menjelang subuh, naskah proklamasi yang masih berupa konsep yang

ditulis oleh Soekarno dibacakan dan dibahas kembali. Soekarno yang mendapat dukungan

dari Moh. Hatta menyarankan agar mereka bersama – sama menandatangani naskah

proklamasi selaku wakil bangsa Indonesia namun golongan pemuda menentangnya.

Sukarni yang mewakili golongan pemuda mengusulkan agar yang menandatangani naskah

proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul

itu disetujui oleh hadirin yang ada, Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk

mengetik berita naskah itu berdasarkan naskah hasil tulisan tanganya dengan perubahan yang

telah disetujui.

Semula pembacaan teks proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada (sekarang bagian

tenggara lapangan Monumen Nasional) atas usulan Sukarni. Namun Soekarno khawatir akan

terjadi bentrokan fisik antara rakyat Indonesia dengan tentara Jepang maka diputuskan bahwa

pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di rumah kediaman

Soekarno, yakni jalan Pegangasaan Timur No. 56 Jakarta pada hari Jum’at tanggal 17

Agustus 1945 pukul 10.00 wib

2.3 Detik – detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada 17 Agustus 1945 menjelang fajar, teks proklamasi telah diketik dan siap dibacakan.

Dalam suasana pagi, para pemimpin bangsa Indonesia masing – masing meninggalkan rumah

Laksamana Tdashi maeda. Mereka pulang ke rumah masing – masing untuk mempersiapkan

diri dan menuju rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

(sekarang Jalan Proklamasi, Gedng Perintis Kemerdekaan) tepat pukul 10.30 wib.

Namun, tanpa diduga pada hari itu yang bertepatan dengan bulan Suci Ramadhan, barisan

pemuda berbondong – bondong datang ke Lapangan Ikada. Pihak Jepang telah mengetahui
kegiatan para pemuda pada malam perumusan teks Proklamasi. Tentara Jepang berusaha

untuk menghalang – halanginya dengan menjaga Lapangan Ikada.

Pemimpin Barisan Pelopor, Sudiro melaporkan keadaan tersebut kepada dr.Muwardi (Kepala

Keamanan Soekarno) Ia mendapat penjelasan, bahwa proklamasi tidak dilaksanakan di

Lapangan Ikada, tetapi di depan rumah kediaman Soekarno. Sudiro segera kembali ke

lapangan Ikada untuk memberitahukan anak buahnya.

Sejak pagi hari, rumah Soekarno dipadati oleh massa pemuda. Mereka berbaris untuk

menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi meminta kepada beberapa

orang anak buahnya untuk berjaga – jaga di sekitar rumah Soekarno dan juga dibantu pasukan

yang dipimpin Cudanco Arifin Abdurahman.

Disana telah dijejali oleh massa yang ingin menyaksikkan peristiwa paling bersejarah dalam

perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Massa yang sangat banyak tidak

henti-hentinya mengalir membuat bingung dr. Moerwadi, selaku Kepala Bagian Keamanan.

Suasana menjadi tegang tatkala para pemuda bersikeras agar segera dibacakan Proklamasi

Kemerdekaan. Karena desakkan para pemuda dr. Moerwadi memberanikan diri untuk

meminta Bung Karno untuk segera membacakan Proklamasi.

Karena pada saat itu Bung Hatta belum datang, maka dengan tegas usul dr. Moerwadi

ditolak. Lima menit sebelum acara dimulai Bung Hatta datang dengan berpakaian putih-

putih, kemudian Soekarno segera mempersiapkan diri dengan setelan putih juga. Menjelang

pukul 10.00 WIB maka dimulailah Proklamasi kemerdekaan RI dengan susunan acara

sebagai berikut:

Pidato Singkat Bung Karno yang disambung pembacaan Teks Proklamasi

Secara lengkap isi pidato singkat ini berbunyi:

Saudara-saudara sekalian! Saja sudah minta saudara-saudara hadir disini untuk menjaksikan
satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia

telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun!

Gelombangja aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan itu ada naik dan ada turunnya, tetapi

djiwa kita tetap menudju kearah tjita-tjita.

Djuga di dalam djaman DJepang, usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak

henti-henti. Didalam djaman DJepang ini, tampaknya sadja kita menjandarkan diri kepada

mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja

kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di

dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri

akan dapat berdiri dengan kuatnja.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat

Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa

sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan

ini kami njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah Proklamasi kami:

Tepat pada pukul 09.56 teks Proklamasi berhasil dibacakan oleh Bung Karno. Adapun

peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya acara pertama ini adalah rusaknya alat

pengeras yang kemungkinan rusak akibat kabel yang rusak karena terinjak-injak oleh massa

yang begitu banyak (Nugroho: 1993).

Pengibaran Sang Saka Merah Putih

Sesudah acara pembacaan teks Proklamasi dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah

Putih. Untuk menyaksikan peristiwa tersebut Bung Karno dan Bung Hatta maju beberapa

langkah menuruni anak tangga terakhir serambi depan mendekati letak berdirinya tiang

bendera yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh suhud (sebenarnya dirumah Bung Karno

terdapat dua tiang bendera bekas yang terbuat dari besi, karena situasi yang tegang, dia tidak
ingat untuk memindahkan salah satu tiang, malah membuat tiang dari bambu di belakang

rumah Bung Karno kemudian diberi tali (Nugroho: 1993).

Kemudian Suhud bersama seorang pemudi datang membawa sebuah baki berisi Sang Saka

Merah Putih yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati Soekarno dengan kain yang seadanya.

Dengan dibantu oleh Cudanco Latief Hendraningrat, Suhud menaik-kan Sang Saka Merah

Putih dengan khitmad dan sangat lambat mengiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang

dinyanyikan secara spontan oleh para hadirin yang menyaksikan tanpa seorang dirigen yang

memimpin. Peristiwa yang terjadi kurang dari satu jam ini berlangsung dengan khitmad

namun memberikan suatu perubahan yang luar biasa dalam kehidupan berbangsa Indonesia.

Acara ketiga adalah Sambutan Walikota Soewiryo dan dr. Moerwadi

Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan telah meluas di seluruh Jakarta segera disebarkan

ke seluruh Indonesia. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi telah disiarkan

melalui pemancar radio. Di samping lewat radio, berita Proklamasi juga disebarkan melalui

pamflet dan surat-surat kabar, sehingga dapat segera diketahui oleh rakyat Indonesia pada

khususnya, dan dunia Internasional pada umumnya.

F. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Persiapan menyambut proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jl.Pegangsaan Timur

No.56.Walikota Jakarta Suwiryo memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan

yang diperlukan seperti mikrofon alat pengeras suara.Adapun Sudiro memerintahkan

S.Suhud menyiapkan satu tiang bendera.Keamanan dipercayakan pada Shodanco Latief

Hendraningrat dan Abdurrahman.

Menjelang pukul 10.00WIB, tokoh-tokoh pergerakan nasional telah berdatangan di Jl.

Pegangsaan Timur No.56 ,seperti dr.Buntara


Martoatmojo,Mr.A.A.Maramis,Mr.Latuharhary, Abikusno Tjorosujoso,Otto

Iskandardinata,Ki Hajar Dewantara,Sam Ratu Langie,K.H.Mas Mansur,Mr.Sartono,Sayuti

Melik,Pandu Kartawiguna,M.Tabrani,dr.Muwardi dan A.G.Pringgodigdo.

Tepat pukul 10.00 WIB,17 Agustus 1945,yang bertepatan dengan bulan Ramadhan,Soekarno

didampingi oleh Moh.Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia,yang isinya

sebagai berikut.

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama
dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta,hari 17,boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Setelah pembacaan proklamasi selesai,Latief Hendraningrat dan S.Suhud

mengibarkan bendera Merah Putih.Seluruh rakyat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia

Raya.Upacara ditutup oleh Walikota Jakarta,Suwiryo.

G. Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Berita proklamasi disebarkan melalui media komunikasi,sperti pamflet,radio dan surat

kabar.Pamflet dipasang oleh para pemuda di tempat yang mudah dilihat publik.

Pada 20 Agustus 1945,hampir seluruh surat kabar di Jawa menerbitkan berita proklamasi

secara serempak.Adapun melalui radio oleh kantor berita Antara(Domei).Kepala bagian

radio,Waidan.B.Palenewen menerima teks proklamasi dari Syahruddin.Waidan

memerintahkan F.Wuz supaya menyiarkan berita proklamasi tiga kali yang diulang setiap
setengah jam sampai pukul 16.00 WIB.Akibatnya kantor berita Domei ditutup Jepang pada

20 Agustus 1945.

d. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 wib Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia telah dikumandangkan. Pada hari itu pula berita proklamasi telah menyebar luas

ke seluruh Jakarta, kemudian disebarluaskan ke seluruh Indonesia. Proklamasi telah sampai

di tangan Kepala Bagian Radio dari Konter Domei (kantor berita saat pendudukan Jepang),

Waidan B Palenewen ia menerima teks dari seorang wartawan Domei bernama Syahruddin.

Waidan B. Palenewen segera memerintahkan F. Wuz untuk menyiarkan berita Proklamasi

tiga kali berturut – turut. Teks proklamasi baru disiarkan dua kali, tentara Jepang masuk ke

ruangan radio dan memerintahkan agar penyiaran berita itu dihentikan. Waidan B Palenewen

tetap memerintahkan F. Wuz untuk terus menyiarkan setiap setengah jam sampai dengan

pukul 16.00 Pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita tersebut

dan menyatakan sebagai kekeliruan.

Pada tanggal 20 Agustus 1945, Jepang menyegel pemancar radio dan para pegawai radio

dilarang masuk. Para pemuda membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa teknisi

radio, seperti Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhendar. Peralatan yang dipakai untuk

siaran diambil dari Kantor Berita Domei. Peralatan itu dibawa ke rumah Waidan B.

Palenewen dan sebagian ke Menteng 31 para pemuda merakit pemancar baru dengan kode

panggilan DJK I, dari sinilah berita Proklamasi tidak terbatas lewat radio, melainkan lewat

pers dan suara selebaran. Pada tanggal 20 Agustus 1945, hampir seluruh surat kabar di Jawa

memuat berita Proklamasi dan UUD Negara Republik Indonesia. Dengan demikian rakyat

Indonesia telah bahu membahu menyebarkan berita penting dan bersejarah itu ke seluruh
Tanah Air.

C. Pembentukan Pemerintah RI Pasca Proklamasi

Kehidupan Politik

Sejak pagi hari pada tanggal 17 Agustus 1945 telah diadakan persiapanpersiapan di rumah Ir.

Soekarno di Pegangsaan Timur 56 untuk menyambut proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kurang

lebih 1000 orang telah hadir untuk menyaksikan peristiwa yang maha penting itu. Pada pukul 10

kurang lima menit Hatta datang dan langsung masuk ke kamar Soekarno. Kemudian kedua

pemimpin itu menuju ke ruang depan, dan acara segera dimulai tepat pada jam 10 sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan. Soekarno membacakan naskah proklamasi yang sudah diketik dan

ditandatangani bersama dengan Moh. Hatta.

Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan

sidangnya yang pertama. Dalam sidang itu mereka menghasilkan beberapa keputusan penting yaitu:

1. Mengesahkan UUD yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Cosakai (yang

sekarang dikenal dengan nama UUD 1945)

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.

3. Dalam masa peralihan Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden dan wakil presiden memanggil beberapa anggota

PPKI beserta golongan cendekiawan dan pemuda untuk membentuk “Komite Nasional Indonesia

Pusat” (KNPI) yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sebelum terbentuknya DPR

hasil pilihan rakyat.disebutkan oleh presiden bahwa Indonesia terdiri dari 8 provinsi dari sabang

sampai merauke yang meliputi,Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan,

Sulawesi,Maluku dan Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara).


Pada bulan oktober golongan sosialis dibawah pimpinan Sutan Sahrir dan Amir Syarifudin

berhasil menyusun kekuatan di dalam KNIP dan mendorong dibentuknya sebuah Badan Pekerja

yang kemudian dikenal dengan sebutan BP-KNIP.

Perkembangan politik selanjutnya adalah dikeluarkannya Maklumat Pemerintah tanggal 3

November 1945 yang ditandatangani oleh wakil presiden Hatta yang mencanangkan pembentukan

partai-partai politik.

Kehidupan Ekonomi

Pada zaman pendudukan Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia diarahkan kepada

kepentingan perang.sehingga wilayah RI mengalami keadaan ekonomi yang sangat kacau. Untuk

sementara waktu, Pemerintah mengambil kebijaksanaan mengakui beberapa macam uang sebagai

tanda pembayaran yang sah di wilayah RI yakni : uang De Javasche Bank, uang pemerintah Hindia

Belanda dan uang Jepang. Selanjutnya pemerintah pada bulan oktober 1946 mengeluarkan uang

kertas RI yang terkenal dengan nama ORI. Karena uang Jepang telah merosot harganya maka nilai

tukarnya disesuaikan, yaitu 1000 rupiah uang Jepang ditukar dengan 1 rupiah uang ori pengaturan

ekonomi Indonesia didasarkan kepada pasal 33 UUD 1945, maka semua perusahaan yang vital

dikuasai oleh negara. Pemerintah juga mengawasi seluruh kegiatan ekonomi termasuk kegiatan

swasta

Kehidupan Sosial Budaya

Kemerdekaan Indonesia telah mengangkat orang Indonesia menjadi warga negara kelas I,

tetapi Republik Indonesia tidak membedakan ras (warna kulit), keturunan, keyakinan agama dan

kesukuan. Seluruh rakyat mempunyai hak yang sama dan kewajiban yang sama pula. Indonesia

merdeka tidak mengenal adanya warganegara kelas I, kelas II maupun kelas III seperti zaman Hindia

Belanda maupun zaman pendudukan Jepang. Para pemeluk agama dan kepercayaan mendapatkan

kebebasan yang seluas-luasnya dalam Negara Republik Indonesia.


Salah satu syarat mutlak untuk mencerdaskan bangsa Indonesia adalah memajukan

pendidikan. Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah untuk membimbing murid menjadi warga

negara yang mempunyai rasa tanggung jawab. Sekolah bertujuan memperkuat potensi rakyat.

Itulah sebabnya sekolah dibuka untuk setiap warga negara sesuai dengan azas Keadilan sosial.

Supaya sekolah dapat diikuti oleh semua warga negara, maka diadakan peraturan tentang

kewajiban belajar. Anakanak yang telah berumur 10 tahun diwajibkan untuk memasuki sekolah.

Pendidikan terbatas atas 4 tingkatan yaitu : pendidikan rendah (dasar),pendidikan menengah

pertama, pendidikan menengah atas dan pendidikan tinggi.

B. Tokoh – Tokoh Penting Sekitar Proklamasi


1. Soekarno
Soekarno adalah Presiden Pertama Republik Indonesia, ia berjuang tanpa mengenal lelah
dan tanpa mengharapkan balas jasa dari siapapun. Soekarno yang lebih dikenal dengan
sebutan Bung Karno, sangat berperan dalam detik – detik proklamasi kemerdekaan. Ia
didampingi oleh Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tepat pada pukul 10.00 wib, di Jalan Peganggsaan
Timur No. 56 Jakarta.
Soekarno yang mewajili golongan tua dan mendapat simpati dari seluruh golongan,
berusaha sekuat tenaga bersama – sama dengan tokoh bangsa lainnya untuk mewujudkan
proklamasi kemerdekaan. Dia beranggapan bahwa kemerdekaan itu harus dilaksanakan
melalui revolusi secara terorganisasi. Pihaknya menginginkan pembicaraan pelaksanaan
proklamasi Indonesia jatuh pada tanggal 18 Agustus 1945 seperti yang telah disepakati
bersama pimpinan bala tentara Jepang di Dalat, Vietnam Selatan.
Soekarno teap pada pendirinya, untuk tidak menyetujui usulan golongan pemuda. Golongan
pemuda pun mengamankan Soekarno dengan membanya ke Rengasdengklok. Golongan
pemuda membawa Seokarno ke luar kota Jakarta, untuk menjauhkanya dari pengaruh
Jepang. Namun keteguhannya akhirnya luluh setelah berbicara dengan Shodanco Singgih.
Soekarno mengatakan akan secepatnya mengumandakngkan proklamasi kemerdekaan
setelah tiba di Jakarta. Shodanco Singgih tanpa ragu langsung menuju Jakarta untuk
mengabarkan berita penting tersebut. Soekarno dan Moh. Hatta pun akhirnya kembali ke
Jakarta dan langsung menuju kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Di rumah Laksamana
Tadashi Maeda para tokoh bangsa Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno mulai menyusun
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarno menulis dalam secarik kertas dan
dibantu oleh Moh. Hatta serta Ahmad Soebardjo menyumbang saran secara lisan. Dari hasil
pembicaraan mereka bertiga, akhirnya teks proklamasi itu pun berhasil disusun dan
disetujui oleh hadirin yang menyaksikan.
Kemudian Soekarno meminta kepada Sayuti Melik untuk mengetik teks itu. Setelah teks
proklamasi selesai diketik, Soekarno dan Hatta Mengusulkan agar teks itu ditanda tangani
oleh para hadirin yang hadir. Sukarni dari golongan pemuda mengusulkan agar teks
proklamasi itu ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Keputusan itupun akhirnya disepakati dan teks ditanda tangani oleh Soekarno dan Hatta.
2. Mohammad Hatta
Moh. Hatta adalah wakil presiden pertama Republik Indonesia. Dia dikenal sebagai seorang
pemimpin yang disiplin, tegas, taat beragama dan sederhana. Tidak seperti Seokarno, Hatta
mempunyai pendapat lain tentang kemerdekaan Indonesia. Hatta berpendapat bahwa
kemerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan
Bangsa Indonesia sendiri, tidak perlu dipersoalkan karena Jepang sudah kalah dan yang
perlu dihadapi adalah Sekutu yang berusaha mengembalikan kekuatna Belanda ke
Indonesia. Tetapi Hatta tidak berhasil membujuk Soekarno untuk meluluskan permintaan
golongan pemuda. Dengan demikian, Hatta pun diamankan oleh para golongan pemuda ke
Rengasdengklok.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, M Hatta mendampingi Soekarno memproklamirkan
Indonesia Merdeka, maka M Hatta dan Soekarno disebut Bapak Prokmalator. Di samping
itu M Hatta dijuluki juga sebagai bapak Koperasi karena pemikirannya tentang
prekonomian rakyat yaitu koperasi.
3. Ahmad Seobardjo
Ahmad Soebardjo adalah seorang yang berpran dalam mewujudkan Inodonesia merdeka, Ia
lahir di Karawang (Jawa Barat) tanggal 24 Maret 1896 tahun 1933 , ia menyelesaikan
kulianya di Universitas Leiden, jurusan hukum, sebagai pengacara, ia juga bekerja di
angkatan laut Jepang.
Pada saat Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda. Ahmad Soebardjo yang berada di
Jakarta berhasil menyakinkan Wikana dari golongan pemuda, bahwa proklamasi
kemerdekaan akan segera dilaksanakan di Jakarta dengan adanya kesepakatan itu maka
Jusuf Kunto dari golongan pemuda, bersedia mengatar Amad Soebardjo pergi mejemput
Soekarno dan Hatta yang berada di Rengasdengklok, Ahmad Seobardjo memberi jaminan
dengan taruhan nyawa, bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17
Agustus 1945 selambat – lambatnya pukul 12.00 wib dengan adanya jaminan itu maka
Kompi PETA setempat, yakni Sudanco Subeno melepaskan Soekarno dan Moh. Hatta.
Ahmad Soebardjo bersama Moh. Hatta mendampingi Soekarno yang sedang menyusun
teks proklamasi. Beliau pun turut menyumbangkan saran secara lisan dalam penyusunan
teks proklamasi itu.
4. Fatmawati Soekarno
Fatmawati Soekarno aalah istrid ari Soekarno ia berasal dari Bengkulu Ayahnya bernama
Hassan Din dan Ibunya Siti Khatidjah, sewaktu masih berusia empat tahun, Fatmawati
pernah diramal akn mendapatkan jodoh orang berkedududukan tinggi, namun hal itu tidak
dipercaya kedua orang tuanya. Pada saat Fatmawati berumur 13 tahun, ayahnya meminta
dia untuk tinggal dikediaman keluarga Soekarno. Di sana ia bersama Ratna Djuam,
kemenakan IbuInggit Garnasih Istri Soekarno Pertama, bersama – sama menuntut Ilmu di
sekolah Katolik.
Tanpa terduga, Soekarno meminangnya. Asalannya karena Soekarno bleum mendapatkan
keturunan dari 18 tahun perkawinannya dengan Inggit Garnasih. Fatmawati bersedia
menerima pinganannya itu. Akhirnya pda tahun 1943 Fatmawati dan Soekarno menikah,
usia Soekarno ketika itu 40 tahun dan Fatmawati 19 tahun
Menjelang Proklamasi kemerdekaan, ketika Soekarno dan Moh. Hatta diculik ke
Rengasdengklok. Fatmawati dan Guntur menyertainya. Guntur adalah anak pertama
Soekarno dan Fatmawati, waktu Guntur masih bayi, bendera yang dikibarkan di halaman
rumah Soekarno di jalan Pegangasaan Timur Nomor 56 dijahit oleh Fatmawati, Bendera itu
sekarang dijadikan bendera pusaka.

Makna proklamasi

Berdasarkan sejarah panjang penjajahan dan perlawanan rakyat, makna proklamasi sangat

mendalam dirasakan oleh rakyat Indonesia. Seluruh rakyat yang mengetahui

diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia sangat bersuka cita. Pekik merdeka terdengar

di mana-mana. Semua pers nasional memberitakan hal tersebut. Suasana yang sangat berbeda

dibandingkan keseharian rakyat sebelumnya.

Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan yang telah diraih

dengan mati-matian. Ini dapat dilihat pada banyak perjuangan mempertahankan

kemerdekaan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Makna proklamasi ada dua, yaitu makna kemerdekaan Indonesia di dunia internasional dan

makna proklamasi bagi rakyat dan bangsa Indonesia. makna proklamasi bagi rakyat dan

Bangsa Indonesia tersebut, antara lain diuraikan di bawah ini.

1. Makna Proklamasi sebagai Puncak Perjuangan Bangsa Indonesia

Lamanya masa penjajahan terus menambah daftar perjuangan kemerdekaan yang ada. Rakyat

Indonesia dari berbagai wilayah berjuang dengan darah dan air mata.

Proklamasi kemerdekaan menjadi puncak dari semua perjuangan yang telah disebutkan di

atas. Proklamasi dianggap kemenangan atas penjajahan. Bukan kemenangan milik tokoh-

tokoh pendiri bangsa. Tetapi kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Sebuah puncak

perjuangan, tetapi bukan berarti perjuangan berakhir. Selanjutnya perjuangan tersebut tidak

turun dari puncak. Perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan jauh lebih berat
daripada sebelumnya. Tujuan pembangunan nasional menjadi pedoman tahap-tahap

kebijakan publik pemerintah. dalam mengisi kemerdekaan.

2. Makna Proklamasi sebagai Pernyataan De Facto

Perbedaan de facto dan de jure adalah dalam definisi. De jure berarti berdasarkan hukum

sedangkan de facto berarti berdasarkan kenyataan. Makna proklamasi sebagai pernyataan de

facto berarti pernyataan kemerdekaan yang sesuai dengan kenyaataan, bahwa proklamsi telah

dikumandangkan ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia. Kenyataan tersebut ada dan nyata.

Pernyataan yang diabadikan suaranya hampir di seluruh siaran radio yang ada pada saat itu.

Pernyataan yang dicatatkah berbagai peranan pers dalam masyarakat demokrasi Indonesia

dan dunia. Bahkan pernyataan tersebut didukung oleh foto-foto yang ada.

Dengan proklamasi sebagai bagian dari pernyataan de facto sudah ada meskipun belum ada

pengakuan resmi dari negara lain, seluruh rakyat Indonesia tidak menerima masuknya lagi

bangsa penjajah ke bumi pertiwi. Siapa saja negara yang berniat kembali ke Indonesia untuk

tujuan menjajah atau menguasai Indonesia akan ditolak. Bangsa Indonesia akan

mempertahankan kemerdekaan yang diraih sampai titik darah penghabisan.

3. Makna Proklamasi adalah Menaikkan Martabat Bangsa (Makna Secara Kultural)

Proklamasi secara kultural telah menaikkan martabat Bangsa Indonesia dari bangsa terjajah

menjadi bangsa merdeka. Mengapa martabat naik? Karena masa itu, bangsa yang dijajah

adalah warga negara kelas dua. Kewajibannya lebih banyak daripada hak yang dapat dituntut.

Bahkan hak ini hampir tidak dimiliki. Ini terjadi pada semua bidang kehiudapan. Dalam

antrian, bangsa penjajah harus didahulukan, dalam pendidikan nomor satu, dalam kesehatan

paling diperhatikan.
Dengan proklamasi, kedudukan Bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di

dunia. Sedikit banyak akan menghapus stigma sebagai warga negara kelas dua. Seluruh

rakyat Indonesia dapat menikmati apa saja sama dengan bangsa lain.

4. Makna Proklamasi, Awal Perjuangan Baru

Proklamasi dapat juga berarti awal perjuangan baru. Proklamasi menandakan bahwa

perjuangan merebut kemerdekaan telah selesai. Selanjutnya adalah perjuangan yang berbeda.

Perjuangan yang dapat dikatakan lebih berat dibandingkan perjuangan merebut

kemerdekaan. Ya, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengisi hingga

tercapainya tujuan pembangunan nasional,

Perjuangan ini akan terus mendapat cobaan dan tantangan dalam dan dari luar negeri.

Tantangan yang jika tidak diatasi dapat merusak upaya menjaga keutuhan NKRI. Perjuangan

yang dibarengi dengan upaya integrasi nasional. Sebuah upaya mempersatukan seluruh

keragaman yang ada.

5. Makna Proklamasi sebagai Tonggak Sejarah

Tonggak adalah tiang. Proklamasi adalah tiang sejarah bangsa Indonesia. Dengan tonggak

sejarah proklamasi yang cukup, Bangunan yang akan berdiri di atas tonggak sejarah tersebut

diharapkan masyarakat yang berkepribadian. Masyarakat yang mengamalkan Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari. Bangunan yang berdiri abadi sepanjang masa. Tidak lekang

oleh waktu. Tidak goyah dan hancur dengan berbagai ujian yang ada.

Proklamsi sebagai tonggak sejarah juga diumpamakan sebagai tiang utama. Tiang penyangga

disekelilingnya juga harus kuat. Kesatuan dan persatuan yang terbentuk dari Bhinneka

Tunggal Ika ini akan disangga oleh kekuatan bangsa Indonesia lain, sebagai modal dasar
pembangunan nasional. Modal tersebut di antaranya penduduk Indonesia yang banyak,

budaya yang beragam, dan Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa.

6. Makna Proklamasi sebagai Lahirnya Sebuah Negara Indonesia

Sebelum adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia, tidak ada yang disebut sebagai negara

Indonesia. Kepulauan nusantara dari Sabang sampai Merauke sebelumnya disebut Hindia

Belanda, yaitu wilayah yang dikuasai oleh Belanda. Indonesia bukan menjadi sebutan sebuah

negara. Indonesia hanya panggilan kepada bangsa pribumi.

Setelah proklamasi kemerdekaan, negara Indonesia lahir. Diiringi dengan deklarasi yang

disahkan sehari sesudahnya dan berbagai unsur terbentuknya suatu negara yang sedikit demi

sedikit dilengkapi. Maka, proklamasi bermakna lahirnya sebuah negara, yaitu negara

Indonesia. Negara yang mempunyai pemerintahan sendiri tanpa campur tangan bangsa lain.

Konstitusi, pemerintahan, dan wilayah yang jelas disahkan sesudahnya.

7. Makna Proklamasi sebagai Titik Tolak Amanat Penderitaan Rakyat

Selama masa penjahan, seluruh rakyat Indonesia telah mengalami banyak suka dan duka.

Penderitaan disebut lebih mewarnai kehidupan hari-hari itu. Bahkan masa penjajahan Jepang,

yang di awal masuk mengaku sebagai saudara tua Bangsa Indonesia, penderitaan tersebut

meningkat. Hampir di setiap wilayah, rakyat kelaparan. Pakaian yang layak juga tidak

didapatkan.

Maka, berdasarkan hal di atas, proklamasi dikatakan sebagai titik tolak amanat penderitaan

rakyat. Sebuah titik yang membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan. Dengan

proklamasi, penderitaan seperti ketika penjajahan tidak dialami lagi oleh seluruh Bangsa
Indonesia. Pengemban amanat adalah pemerintahan yang menjalankan operasional

pemerintahan.

8. Makna Proklamasi sebagai Akhir Penjajahan di Indonesia

Dalam pembukaan UUD 1945, dikatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan

oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

peri kemanusiaan dan peri keadilan. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia

menolak segala jenis dan bentuk penjajahan. Proklamasi merupakan akhir penjajahan di

Indonesia.

9. Makna Proklamasi dari Aspek Hukum

Makna proklamasi dari aspek hukum berarti berlakkunya konstitusi dan hukum Indonesia.

Meskipun beberapa hukum adalah hukum buatan Belanda, namun pelaksanaannya sudah

disesuaikan dengan rakyat di Indonesia. Di mana tidak ada diskriminasi dalamnya. Semua

warga negara mempunyai persamaan kedudukan dalam hukum. Tanpa memandang jenis

kelamin, ras, suku, agama, warna kulit dan berbagai perbedaan lain proses peradilan berlaku

bagi siapa saja yang melakukan kejahatan. Baik kejahatan pidana dan perdata. Tanpa

memandang hal yang telah disebutkan, siapa saja berhak mendapatkan kepastian dan

keadilan hukum., meskipun ada perbedaan hak dan hukum itu sendiri. Tidak ada seorang

pun yang dapat terbebas dari hukum.

10. Makna Proklamasi Ditinjau dari Aspek Sosiologis

Makna proklamasi ditinjau dari aspek sosiologis mempunyai arti bebas merdeka tidak hanya

fisik, tetapi juga rasa dan hati nurani. Ini termasuk hal yang paling sulit dimaknai oleh seluruh

rakyat Indonesia. Mengapa? Karena penjajahan telah berlangsung ratusan tahun. Ibaratnya,
segala sesuatu yang berbau penjajahan sudah mendarah daging. Fisik dapat merdeka, tetapi

terkadang hati dan perasaan seperti tidak merdeka.

Aspek sosiologis yang belum merdeka, contohnya rasa rendah diri jika bertemu dengan

bangsa lain, merasa Bangsa Indonesia belum apa-apa dibandingkan bangsa lain, dan merasa

bangga dengan produk luar negeri. Ini adalah aspek sosiologis yang sulit. Padahal seharusnya

proklamasi tidak hanya berarti merdeka secara fisik, tetapi juga membangkitkan semangat

persamaan derajat dengan bangsa lain.

11. Makna Proklamasi Ditinjau dari Aspek Politis

Proklamasi ditinjau dari aspek politis sangat jelas. Dengan dikumandangkannya proklamasi

oleh dua tokoh bangsa atas nama Bangsa Indonesia, berarti secara politis Indonesia sudah

mempunyai pemerintahan sendiri. Kedudukan Indonesia di dunia sama dengan negara

tetangga dan negara lain yang sudah merdeka. Ini menjadi hal yang dinanti. Merasa sama

tinggi ketika berdiri dan sama rendah ketika duduk.

Proklamasi secara politis adalah pernyataan bahwa Indonesia sudah berhak menentukan

nasibnya sendiri. Negara lain hanya dapat membantu jika pemerintha Indonesia meminta.

Bantuan yang diberikan adalah bantuan yang bukan mengikat dan membuat Indonesia

mengalami penjajahan jenis baru.

12. Makna Proklamasi secara Spiritual

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat agamis. Iman mereka yang terdalam mempercayai

adanya takdir. Dan atas berkat rahmat Allah, Tuhan Yang maha Esa proklamasi kemerdekaan

terjadi. Sebuah pernyataan yang berlangsung sangat cepat. Hanya dalam hitungan jam semua

terjadi. Hanya dengan bantuan Tuhan semua hal dapat terjadi.


Keyakinan bahwa kemerdekaan berkat rahmat Tuhan menjadi makna proklamasi secara

spiritual. Makna ini juga berarti bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan

Yang Maha Esa. Penganut Atheis tidak termasuk dalam bagian dari masyarakat Indonesia

yang sangat beragam.

13. Makna Proklamasi sebagai Kesempatan Untuk Maju

Proklamasi bermakna kesempatan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk maju di segala

bidang. Jika sebelumnya, seluruh rakyat dibedakan atau dtindas atau dibatasi dalam berbagai

hal untuk kemajuan, maka saatnya Bangasa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.

Kemajuan bangsa kini tergantung pada anak bangsa. Kesempatan telah terbuka luas. Tidak

ada lagi warga nomor dua.

Contohnya, dalam pendidikan. Sebelumnya, pada masa penjajahan hanya orang kulit putih

yang mempunyai kesempatan pendidikan setinggi mungkin. Rakyat Indonesia yang dapat

memperolah pendidikan hanyalah para bangsawan dan saudagar yang memiliki harta

kekayaan. Itu pun pendidikan di kelas yang berbeda dengan bangsa penjajah. Apalagi

pendidikan untuk perempuan. Pendidikan perempuan dibatasi hanya sampai pendidikan

dasar. Oleh karena itu, tidak banyak orang Indonesia yang dapat membaca dan berilmu.

Setelah proklamasi, semua warga negara mempunyai hak sama untuk maju dalam bidang

pendidikan. Asal mau berusaha, seorang yang tidak mampu mempunyai kesempatan

beasiswa pendidikan, bahkan sampai ke luar negeri. Kesempatan yang tidak boleh disia-

siakan.

Hal di atas berlaku di segala bidang. Kesempatan untuk maju di bidang ideologi,

politik,ekonomi, sosial, dan budaya. Kebijakan publik di bidang pendidikan, contoh


kebijakan publik di masyarakat, dan kebijakan publik di bidang ekonomi dibuat oleh

pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum.

14. Makna Proklamasi Sebagai Pedoman Untuk Menjalin Hubungan Internasional

Hubungan internasional dapat terjadi atas dasar persamaan kedudukan dan martabat antar

negara. Tidak ada bangsa yang lebih rendah dibandingkan bangsa lain. Ini termasuk bagian

dari sifat-sifat hak asasi manusia. Dengan pernyataan proklamasi, hubungan internasional

Indonesia dengan negara tetangga, negara-negara lain di dunia, dan organisasi internasional

dapat terjalin. Karena setelah proklamasi sebuah negara akan mendapat pengakuan dari

negara lain yang selanjutnya dapat bekerja sama di semua bidang yang disepakati.

Hubungan internasional Indonesia kemudian dibangun dengan prinsip politik bebas aktif.

Politik yang tidak memihak pada salah satu pihak di dunia yang saat itu sedang erang dingin.

Dengan politik yang demikian, Indonesia kemudian masuk dan menjadi anggota PBB,

menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dan peran Indonesia dalam KAA, mendirikan

dan peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok, dan kerjasama bilateral lain. Hubungan

internasional tersebut dapat saling memberikan manfaat satu sama lain.

15. Makna Proklamasi adalah Kedaulatan Negara Indonesia

Makna proklamasi terakhir yang diuraikan di sini adalah kedaulatan negara Indonesia.

Negara yang berdaulat adalah negara yang mempunyai pemerintahan sendiri, tidak terikat

dengan negara mana pun, mempunyai hukum sendiri, dan menentukan nasibnya sendiri.

Kedaulatan ini penting. Karena banyak negara-negara di dunia yang diberi kemerdekaan

tetapi masih dalam ikatan negara penjajahnya, seperti negara-negara persemakmuran Inggris.
Kedaulatan negara yang diperoleh Indonesia dengan perjuangan. Ditegaskan bukan dari

negara Jepang dan negara lain.

Seberapa besarkah makna proklamasi bagi kita? Kita sendiri yang dapat menjawabnya.

Namun satu yang pasti, kita tidak dapat bebas pergi ke mana saja, tidak dapat menempuh

pendidikan setinggi-tingginya, bebas mengakses internet, dan sebagainya jika belum

merdeka. Semangat kemerdekaan tersebut harus tetap kita jaga walaupun mungkin usia dan

jarak kita dari proklamasi kemerdekaan terpaut jauh.

Peringatan proklamasi bukan hanya peristiwa ceremonial dari tahun ke tahun dengan upacara

dan berbagai lomba 17-an di kampung-kampung. Semangat proklamasi harus diikuti dengan

semangat berjuang. Tidak hanya mengetahui bahwa di tanggal 17 Agustus Indonesia

merdeka. Tidak hanya dengan hafal sejarah. Sejarah itu harus dihayati bahwa kita dan

generasi muda khususnya tidak akan sampai seperti sekarang jika bukan perjuangan para

pahlawan kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai