Anda di halaman 1dari 27

Nama: Michelle Stephanos Ruthselia

Kelas: XI MIPA 5
No. Absen: 23
UKBM PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

IDENTITAS UKBM

a. Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


b. Semester : 4 (Empat)
c. Kompetensi Dasar : 3.7, 3.8, 3.9 dan 4.7, 4.8, 4.9
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi 3.7.1 Menghubungkan peristiwa Kekalahan


kemerdekaan dan maknanya bagi Jepang dalam Perang Asia Pasifik
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dengan proklamasi kemerdekaan
politik, dan pendidikan bangsa Indonesia

Indonesia 3.7.2 Mengurutkan peristiwa-peristiwa

3.8 Menganalisis peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan

pembentukan pemerintahan Indonesia secara kronologis


3.8.1 Menganalisis pengesahan UUD dan
pertama Republik Indonesia pada
pemilihan presiden-wakil presiden
awal kemerdekaan dan maknanya
3.8.2 Menganalisis pembentukan
bagi kehidupan kebangsaan
departemen dan kabinet RI
Indonesia masa kini
3.8.3 Menganalisis pembentukan KNIP,
3.9 Menganalisis peran dan nilai-nilai
menganalisis isi Maklumat
perjuangan Bung Karno dan Bung
Pemerintah tanggal 3 November 1945
Hatta sebagai proklamator serta
dan Maklumat pemerintah tanggal 14
tokoh-tokoh lainnya sekitar
November 1945
proklamasi 3.8.4 Menganalisis pembentukan Tentara
Nasional Indonesia
3.9.1 Mendeskripsikan peranan Ahmad
Soebardjo dalam peristiwa sekitar
proklamasi
4.7 Menalar peristiwa proklamasi 4.7.1 Membuat tabel mengenai makna
kemerdekaan dan maknanya bagi kemerdekaan dalam bidang sosial,
kehidupan sosial, budaya, ekonomi, budaya, ekonomi, politik, dan
Pendidikan bagi bangsa Indonesia
politik, dan pendidikan bangsa 4.8.1 Membuat peta wilayah Indonesia pada
Indonesia dan menyajikannya awal kemerdekaan dalam kertas HVS.
dalam bentuk cerita sejarah 4.9.1 Menuliskan peranan Soekarno, Hatta,
4.8 Menalar peristiwa pembentukan Sukarni, dan Sayuti Melik pada

pemerintahan Republik Indonesia peristiwa sekitar proklamasi

pada awal kemerdekaan dan kemerdekaan Indonesia.

maknanya bagi kehidupan


kebangsaan Indonesia masa kini
dan menyajikannya dalam bentuk
cerita sejarah
4.9 Menuliskan peran dan nilai-nilai
perjuangan Bung Karno dan Bung
Hatta serta tokoh-tokoh lainnya
sekitar proklamasi

e. Materi Pokok : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


f. Alokasi Waktu : 2 x 2 JP ( 2 X 45’)
g. Tujuan Pembelajaran :
Melalui UKBM ini diharapkan siswa mampu menghubungkan peristiwa
Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik dengan proklamasi kemerdekaan
Indonesia, mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia secara kronologis, menganalisis pengesahan UUD dan pemilihan
presiden-wakil presiden, menganalisis pembentukan departemen dan kabinet RI,
menganalisis pembentukan KNIP, menganalisis isi Maklumat Pemerintah
tanggal 3 November 1945 dan Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945,
menganalisis pembentukan Tentara Nasional Indonesia, mendeskripsikan
peranan Ahmad Soebardjo dalam peristiwa sekitar proklamasi, membuat tabel
mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, politik,
dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia, membuat peta wilayah Indonesia pada
awal kemerdekaan dalam kertas HVS, dan menuliskan peranan Soekarno, Hatta,
Sukarni, dan Sayuti Melik pada peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
h. Materi Pembelajaran:

Faktual
1. Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
3. Pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Pengesahan UUD dan pemilihan presiden-wakil presiden.
5. Pembentukan departemen dan kabinet RI.
6. Pembentukan KNIP.
7. Terbentuknya partai-partai politik
8. Proses terbentuknya TNI.
9. Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
Konseptual
1. Proklamasi
2. Kemerdekaan
3. Kabinet
4. Partai
5. Militer
6. Republik
Prosedural
1. Menganalisis hubungan peristiwa Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Pasifik
dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Mengurutkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia
secara kronologis.
3. Menganalisis pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia.
4. Menganalisis peranan tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi.
5. Membuat tabel mengenai makna kemerdekaan dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa Indonesia.
6. Membuat peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan Indonesia
7. Membuat biografi salah satu tokoh nasional sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia.

PETA KONSEP
2. PETA KONSEP
PROSES BELAJAR

a. Petunjuk Umum Penggunaan UKBM


1) Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran) berikut:
a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Sejarah Indonesia Kelas
XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Mustopo, M. H. dkk. (2017). Sejarah Indonesia Program Wajib. Jakarta:
Yudhistira.
c) Rachmawati, H. D. (2016). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Erlangga.
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman
belajar melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2, dan 3,
baik yang harus kalian kerjakan sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya sesuai instruksi guru.
3) Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan
sebelumnya.
4) Apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar, kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum
memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian
minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
5) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan
sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, kreativitas.

b. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, coba amati baik-baik gambar di bawah ini.

Pertanyaan:
Apa yang Anda ketahui tentang gambar tersebut?
Apa fungsi bangunan tersebut masa proklamasi
kemerdekaan Indonesia?
Bagaimana kondisi dan fungsi bangunan tersebut pada
masa sekarang?

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan ke


Kegiatan Belajar berikut

c. Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
− Uraian singkat materi

KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG DUNIA II


Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang
Dunia II di Asia Pasifik. Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada
bulan februari 1944, pasukan-pasukan Amerika berhasil mengusir Jepang
dari Kwajalein di kepulauan Marshall, dan seranganserangan
pengeboman B-29 terhadap Jepang dimulai pada bulan Juni. Pada bulan
yang sama, angkatan laut pihak Jepang menderita suatu kekalahan yang
melumpuhkan dalam pertempuran di laut Filipina. Pada bulan Juli, pihak
Jepang kehilangan pangkalan laut mereka di Saipan (kepulauan Mariana),
yang mengakibatkan terjadinya krisis kabinet di Jepang. Tojo meletakkan
jabatan dan Jenderal Kuniaki Koiso menggantikannya sebagai perdana
Menteri (1944-1950). Pada tanggal 7 September 1944 Koiso menjanjikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Janji dikemukakan di depan Parlemen
Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai
pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera merah putih di
kantor-kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang.
Kondisi Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu justru
menguntungkan bangsa Indonesia. Jepang akhirnya memberikan
kesempatan bangsa Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
a. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI)
Pada tanggal 1 Maret 1945, panglima pemerintahan di Jawa Jenderal
Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai.
BPUPKI bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan
dengan persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI diketuai oleh Dr.
K.R.T. Radjiman Wediodiningrat. Selama masa berdirinya BPUPKI
mengadakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama pada tanggal 29
mei- 1 Juni 1945 merumuskan dasar negara dan sidang kedua pada
tanggal 10-16 juli 1945 membahas batang tubuh Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia. Sidang pertama membahas tentang perumusan dasar
negara dengan mendengarkan pidato beberapa tokoh pergerakan seperti
Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Sukarno. Sidang kedua
membahas rencana Undang-Undang Dasar (UUD). Sidang ini juga
membicarakan mengenai bentuk negara. Wacana yang muncul dalam
persidangan mengenai bentuk Negara adalah bentuk republik atau
kerajaan. Pada akhirnya, mayoritas peserta sidang setuju dengan bentuk
republik.
b. Pembentukan PPKI
BPUPKI yang telah menyelesaikan tugasnya kemudian dibubarkan
dan digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Jumbi Inkai sebagai ganti
BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945. Tugas utama PPKI adalah
mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan keperluan pergantian
kekuasaan. Pada tanggal 9 Agustus Jenderal Terauchi memanggil 3 tokoh
nasional yakni Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman
Widyodiningrat. Mereka bertiga dipanggil ke Saigon/Dalat (Vietnam)
untuk menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan
kemerdekaan akan dapat dilakukan dengan segera. Wilayah Indonesia
adalah seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.
Menurut rencana PPKI akan dilantik pada tanggal 18 Agustus 1945,
sedangkan kemerdekaan Indonesia akan disahkan oleh pemerintah
Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945. Rencana untuk kemerdekaan pada
24 Agustus itu, pada akhirnya berbeda sama sekali. Sekali lagi medan
Perang Pasifik ikut memengaruhi kondisi sosial politik di Indonesia.
Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Srikat dan penyerbuan
pasukan Uni Soviet ke Manchuria yang dikuasai Jepang besar
pengaruhnya atas ketegaran Jepang terhadap perang pasifik. Dengan
kondisi Perang Pasifik yang sudah sangat kritis tersebut, maka pada 15
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, suatu kondisi
yang sangat tidak diduga sama sekali oleh para pemimpin Bangsa
Indonesia saat itu.
Kesempatan itu segera dimanfaatkan kelompok pemuda dan
gerakan bawah tanah anti Jepang. Sekelompok mahasiswa kedokteran
yang memonitor keadaan politik internasional melalui pemancar gelap
mengetahui menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Mereka segera
menghubungi tokoh-tokoh muda revolusioner, seperti Wikana, Sukarni,
dan Chairul Saleh. Mereka menginginkan kemerdekaan segera
diproklamasikan lepas sama sekali dari pengaruh Jepang. Sutan Syahrir
termasuk dalam tokoh yang menolak kemerdekaan Indonesia dikaitkan
dengan janji Jepang. Syahrir bahkan merupakan tokoh pertama yang
mendesak diproklamasikannya kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta
tanpa menunggu janji Jepang. Kelompok pemuda menolak kemerdekaan
yang berbau Jepang. Dengan pandangan yang seperti itu mereka juga
menolak kemerdekaan yang diproklamasikan oleh PPKI, karena PPKI
merupakan buatan Jepang. Dalam hal ini terjadi perbedaan pendapat
dengan tokoh-tokoh BPUPKI dan PPKI. M. Hatta berpendapat bahwa soal
kemerdekaan Indonesia datangnya dari pemerintah Jepang atau dari hasil
perjuangan bangsa Indonesia sendiri tidaklah menjadi soal karena Jepang
sudah kalah. Bangsa Indonesia saat itu harus menghadapi sekutu yang
akan berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Oleh
karena itu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia diperlukan
suatu revolusi yang terorganisasi. Soekarno dan Hatta ingin
membicarakan masalah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dalam
rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945, sehingga dengan demikian
tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang.

− Latihan 1
1. Mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia
dengan membentuk BPUPKI dan PPKI?
Jawab:

Jepang ingin meminta dukungan kepada pemimpin dan rakyat


Indonesia, karena saat itu Jepang sudah terdesak oleh pasukan Sekutu
dan mulai kalah dalam Perang Dunia II. Untuk memperlihatkan
kesungguha janji kemerdekaannya kepada Indonesia, maka Jepang
membentuk Badan Penyelidik usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.

2. Bagaimana rumusan Pancasila yang sesuai dengan Piagam Jakarta?

Jawab:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya.
2. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

3. Bagaimana rumusan dasar negara Indonesia berdasarkan sidang


BPUPKI yang pertama?
Jawab:
Sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dimulai pada 29 Mei 1945. KRT
Radjiman Wediodiningrat selaku ketua membacakan pidato berisi hal-
hal yang menjadi pembahasan.

Sidang pertama BPUPKI membahas: dasar negara, undang-undang


dasar, prinsip-prinsip perekonomian nasional, prinsip-prinsip
pertahanan dan keamanan nasional

Ada beberapa rumusan dasar negara yang diusulkan oleh 3 tokoh


yaitu oleh Moh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno.

Pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin menyampaikan lima asas, yaitu:


- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial)

Kemudian tanggal 31 Mei 1945, Soepomo memberikan usulan lima


asas sebagai berikut:
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir batin
- Musyawarah Keadilan rakyat

Soekarno juga mengusulkan lima asas yang saat ini disebut Pancasila
pada 1 Juni 1945, yaitu:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme atau Perikemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Maha Esa

Akan tetapi usulan tersebut belum disepakati oleh seluruh anggota


BPUPKI, dan akhirnya anggota sepakat untuk membentuk panitia
sembilan yang tugasnya khusus untuk merancang dasar negara
Indonesia.

4. Mengapa BPUPKI kemudian dibubarkan?


Jawab:

Tanggal 7 Agustus 1945, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan


Kemerdekaan Indonesia (disingkat "BPUPKI") dibubarkan karena
dianggap telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu
menyusun rancangan Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia
Merdeka, dan digantikan dengan dibentuknya "Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia" ("PPKI") atau dalam bahasa Jepang:
Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir. Soekarno sebagai ketuanya.

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Kegiatan Belajar 2
− Uraian singkat materi
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN
INDONESIA
A. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat menjatuhkan
bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki. Kedua Bom atom tersebut
mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar dan menghancurkan
berbagai fasilitas. Pemerintah Jepang benarbenar dalam kesulitan. Pada
tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Ketiga tokoh bangsa Indonesia yang dipanggil Pemerintah Jepang telah
kembali ke tanah air. Keadaan politik di Indonesia telah terjadi
perubahan sangat drastis. Para tokoh yang terus mengikuti
perkembangan perang dunia II mempunyai ide untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu keputusan Jepang.
Perbedaan pendapat sempat terjadi dalam mengambil keputusan kapan
proklamasi kemerdekaan dinyatakan. Perbedaan pendapat terjadi antara
golongan tua atau para tokoh PPKI, dengan golongan muda yang
terwakili dalam beberapa perkumpulan.
Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan
kemerdekaan, sementara golongan tua menghendaki proklamasi
menunggu perkembangan keputusan Jepang. Golongan tua beralasan
untuk menghindari pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang
masih banyak yang ada di Indonesia. Para anggota PPKI seperti Sukarno
dan Hatta tetap menginginkan proklamasi dilakukan sesuai mekanisme
PPKI. Mereka beralasan bahwa kekuasaan Jepang di Indonesia belum
diambil alih. Golongan muda tetap menginginkan proklamasi
kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin. Para pemuda mendesak
agar Sukarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.
Mereka beralasan bahwa saat itu Indonesia sedang mengalami
kekosongan kekuasaan (vacum of power). Pertentangan pendapat antara
golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi
terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
Sikap golongan muda diputuskan dalam rapat di Pegangsaan Timur
Jakarta pada tangal 15 Agustus 1945. Rapat ini dihadiri oleh Chairul
Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Armansyah,
dan Wikana. Rapat yang dipimpin Chairul Saleh ini memutuskan bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia
sendiri, bukan menggantungkan kepada pihak lain. Keputusan rapat
kemudian disampaikan oleh Darwis dan Wikana kepada Soekarno dan
Hatta di Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Golongan muda mendesak
mereka untuk memaklumatkan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal
16 Agustus 1945. Namun, Soekarno tetap bersikap keras pada
pendiriannya bahwa proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI. Oleh
karena itu, PPKI harus segera menyelenggarakan rapat. Pro dan kontra
yang mencapai titik puncak inilah akhirnya mengantarkan terjadinya
peristiwa Rengasdengklok. Golongan muda memutuskan membawa
Sukarno dan Hatta ke luar Jakarta dengan tujuan untuk menjauhkan
Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. Golongan muda memilih
Shodanco Singgih untuk melaksanakan pengamanan terhadap Sukarno
dan Hatta. Sukarno dan Hatta kemudian dibawa ke Rengasdengklok
yang ada di sebelah Timur Jakarta.
Di Jakarta terjadi dialog antara golongan muda yang diwakili oleh
Wikana dan golongan tua Ahmad Subardjo. Dialog tersebut mencapai
kata sepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di
Jakarta, dan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Ahmad Subardjo
ke Rengasdengklok dalam rangka menjemput Sukarno dan Hatta setelah
dialog tersebut. Kepada para golongan muda, Ahmad Subardjo memberi
jaminan bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal
17 Agustus 1945, dan selambat-lambatnya pukul 12.00. Adanya jaminan
tersebut membuat Cudanco Subeno selaku Komandan Kompi PETA
Rengasdengklok bersedia melepaskan Sukarno dan Hatta untuk kembali
ke Jakarta dalm rangka mempersiapkan kelengkapan untuk
melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.
B. Perumusan Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Sukarno dan Hatta akhirnya menyetujui Proklamasi Kemerdekaan
segera dikumandangkan. Sukarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul
23.00, lalu menuju rumah kediaman Laksamada Maeda. Pertemuan di
rumah Laksamana Maeda dianggap tempat yang aman dari ancaman
tindakan militer Jepang, karena Maeda adalah Kepala Kantor
Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat. Di
kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun. Sukarni,
Mbah Diro, dan BM. Diah dari golongan muda hadir dalam pertemuan
itu untuk menyaksikan perumusan teks proklamasi. Berdasarkan
pembicaraan antara Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo, diperoleh
rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno yang
berbunyi:
Proklamasi :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan, dll,
diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-
singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen’05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
(tandatangan Soekarno)(tandatangan Hatta)
C. Proklamasi Kemerdekaan
Pagi hari tanggal 17 agustus 1945 di rumah Sukarno di Jalan
Pegangsaan Timur 56 Jakarta sudah dipadati oleh massa menjelang
pembacaan teks proklamasi. Dr. Muwardi memerintahkan kepada Latief
Hendraningrat untuk menjaga keamanan pelaksanaan upacara. Latif
dalam melaksanakan pengamanan dibantu oleh Arifi Abdurrahman
untuk mengantisipasi gangguan tentara Jepang. Di tempat lain
Fatmawati mempersiapkan bendera yang dijahit dengan tangan. Ukuran
bendera tersebut masih belum standar seperti ukuran bendera saat ini.
Upacara dipimpin oleh Latief Hendraningrat tanpa protokol. Latief
segera memimpin barisan untuk berdiri dengan sikap sempurna.
Sukarno juga mempersiapkan diri, kemudian beliau menuju mikrofon.
Sebelum membacakan teks proklamasi, Sukarno membacakan pidato
singkat. Sukarno membacakan teks proklamasi setelah pidato singkatnya
disampaikan. Latief dan Suhud mengibarkan bendera merah putih secara
perlahan-lahan setelah pembacaan proklamasi selesai. Bendera merah
putih dinaikan dan diiringi lagu Indonesia Raya yang secara spontan
dinyanyikan oleh para hadirin. Upacara ditutup dengan sambutan Wakil
Walikota Suwiryo dan Muwardi. Dengan demikian, prosesi upacara
proklamasi kemerdekaan selesai dilaksanakan. Proklamasi kemerdekaan
ini merupakan tonggak berdirinya negara Republik Indonesia yang
berdaulat.

- Latihan 2
1. Jelaskan latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok!
Jawab:

Ketegangan antara golongan tua dan golongan muda muncul dalam


menyikapi peristiwa kekalahan Jepang dari Sekutu saat Perang
Dunia II pada 15 Agustus 1945. Ketegangan muncul akibat
perbedaan pandangan tentang kapan saat tepat mengumumkan
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan muda
dan golongan tua.

Golongan muda mendesak agar Indonesia segera memproklamirkan


kemerdekaan Mereka beralasan bahwa saat itu Indonesia sedang
mengalami kekosongan kekuasaan (vacum of power)., sementara
golongan tua menghendaki proklamasi menunggu perkembangan
keputusan Jepang. Golongan tua beralasan untuk menghindari
pertumpahan darah, mengingat pasukan Jepang masih banyak yang
ada di Indonesia. Para anggota PPKI seperti Sukarno dan Hatta tetap
menginginkan proklamasi dilakukan sesuai mekanisme PPKI.
Pertentangan pendapat antara golongan tua dan golongan muda
inilah yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Informasi yang sedikit soal perkembangan Perang Dunia II,


khususnya Perang Asia Timur Raya, karena pemerintah Jepang
dengan tegas melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio
luar negeri. Berkat keuletan para pemuda terutama yang bekerja di
kantor berita Jepang, maka informasi mengenai pidato Kaisar
Hirohito tentang Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu dapat
sampai ke Indonesia. Sutan Syahrir yang mendengar berita
kekalahan Jepang dari Sekutu melalui radio gelap mendesak
Soekarno-Hatta segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia tanpa menunggu izin dari Jepang. Tidak puas dengan
jawaban Soekarno dan Hatta, golongan muda mengadakan rapat,
menyampaikan tuntutan, melalui perdebatan sengit dengan
golongan tua agar Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
segera dilaksanakan. Untuk menjauhkan golongan tua dari pengaruh
Jepang, golongan muda menculik Soekarno Hatta ke
Rengasdengklok, Karawang, sekitar 60 kilometer di sebelah timur
Jakarta.

2. Mengapa tempat yang dipilih sebagai pengasingan Soekarno dan


Hatta di Rengasdengklok?
Jawab:

Rengasdengklok dipilih sebagai tempat pengasingan Bung Karno


dan Bung Hatta yang dibawa oleh para pemuda untuk segera
memproklamirkan kemerdekaan. Selain itu, alasan Bung Karno dan
Bung Hatta diasingkan ialah untuk menghindari kedua pemimpin ini
dari pengaruh Jepang.

Dipilihnya daerah ini Karena Rengasdengklok dianggap aman dari


Jepang dan dekat dengan markas Pembela Tanah Air (PETA) serta
merupakan daerah kekuasaan PETA. . Letaknya sangat kondusif
untuk merumuskan suatu konsep revolusi karena terletak tidak jauh
dari Jakarta. Selain itu, di pertigaan Kedung Gede yang menjadi jalur
menuju Rengasdengklok terdapat pos penjagaan tentara PETA.
Sehingga kalau ada pergerakan tentara Jepang menuju
Rengasdengklok dapat segera diketahui.

3. Bagaimana peranan Ahmad Soebardjo pada peristiwa


Rengasdengklok?
Jawab:

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo adalah Menteri Luar Negeri


Pertama Indonesia, ia mempunyai gelar Meester in de Rechten yang
diperoleh dari menempuh pendidikannya di Universitas Leiden,
Belanda. Lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896.

Ahmad Soebardjo ikut menjadi Panitia Sembilan yang merumuskan


Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Pembukaan UUD 1945.
Beliau juga menjadi penengah antara golongan muda dan golongan
tua ketika terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan itu muncul ketika
akan menentukan waktu pembacaan Proklamasi.

Ahmad Soebarjo juga dikenal sebagai tokoh perumus naskah


Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Beliau diperintahkan oleh Ir.
Soekarno untuk mengutip kata-kata dari Piagam Jakarta terutama
bagian pembukaannya, yaitu “Atas berkat rahmat Allah maka rakyat
Indonesia menyatakannya kemerdekaannya”. Kalimat tersebut
diminta untuk dijadikan kalimat pembuka naskah Proklamasi. Pada
akhirnya, disepakati kalimat pertama pada teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia adalah “Kami bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Kalimat ini berasal dari
kutipan alinea ketiga Piagam Jakarta.

4. Mengapa Laksamana Maeda bersedia membantu bangsa Indonesia


khususnya dalam menyediakan kediamannya sebagai tempat
dirumuskannya teks proklamasi?
Jawab:

Laksamana Maeda sudah dekat dengan Indonesia terjadi jauh


sebelum menjelang kemerdekaan itu. Maeda yang lahir pada 3 Maret
1898 di Kagoshima, Kyushu, Jepang, pernah menjadi atase militer
Jepang di Den Haag, Belanda, dan Jerman pada masa sebelum
perang. Dalam diri Maeda muncul simpati terhadap gerakan
kemerdekaan Indonesia sejak dia bertugas di Belanda. Saat itu,
Maeda kerap berhubungan dengan sejumlah tokoh pelajar dan
mahasiswa Indonesia, seperti Nazir Pamuntjak, Ahmad Subardjo,
Mohammad Hatta, dan AA Maramis. Setelah bertugas di Den Haag
dan Berlin, Maeda dipanggil pulang ke Jepang dan menerima tugas
baru di Indonesia pada 1942. Saat berdinas di Jakarta inilah Maeda
mendirikan sekolah atau institut politik yang diberi nama Asrama
Indonesia Merdeka pada Oktober 1944 bagi para pemuda terpilih.
Ahmad Subardjo bersama Wikana menjadi penggerak Asrama
Indonesia Merdeka, sedangkan Maeda menjadi sponsor sekolah itu.
Maeda juga yang kemudian meresmikan asrama tersebut di kawasan
Gunung Sahari, Jakarta Pusat dan dipindahkan ke Jalan Kebon Sirih
80 pada Oktober 1944.

Jasa Laksamana Maeda sangat besar apalagi saat beliau menjawab


pertanyaan tentang kebenaran mengenai menyerahnya Jepang
terhadap sekutu. Yang dimana memicu gerakan kemerdekaan
sehingga Jatuhnya pilihan pada rumah Laksamana Maeda karena
rumah tersebut punya hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang
sehingga kedua pemimpin itu tetap aman. Di ruang makan
Laksamana Maeda dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan
yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M. Hatta,
dan Achmad Soebardjo.
5. Buatlah diagram kronologi tentang pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan Indonesia!
Jawab:
(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai
ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)
Kegiatan Belajar 3
− Uraian singkat materi
PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
Pada 17 Agustus 1945, akhirnya proklamasi kemerdekaan
dilakukan di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56,
karena apabila dilakukan di lapangan Ikada dikhawatirkan dapat
menimbulkan bentrokan antara rakyat dengan pihak militer Jepang. Usul
itu disetujui dan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung di Pegangsaan Timur No 56 pada Jum’at, 17 Agustus 1945
pukul 10.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 10.00) pada saat bulan
puasa. Keesokan harinya pada 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan
sidang untuk pertama kalinya. Dalam Sidang itu berhasil ditetapkan
Undang-Undang Dasar (UUD) hasil rancangan Panitia Kecil di dalam
Panitia Hukum Dasar, yang diketuai oleh Soepomo sebagai UUD bagi
negara Indonesia. UUD ini kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
Meskipun demikian, UUD 1945 tidak sama persis dengan
rancangan UUD yang dibuat oleh Panitia Kecilnya Soepomo. Ada
beberapa perbedaan, yaitu; (1) Kata Mukkaddimah diganti dengan kata
Pembukaan; (2) Sila Pertama yang semula (dalam Piagam Jakarta)
berbunyi: “KeTuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan kalimat: “Ketuhanan Yang
Maha Esa”; (3) Pasal 6 yang semula (dalam batang tubuh UUD) berbunyi:
“Presiden ialah orang Indonesia asli yang beragama Islam”, diganti
dengan “Presiden ialah orang Indonesia asli”; (4) Pasal 28 yang semula
(dalam batang tubuh UUD) berbunyi “Negara berdasarkan atas Ke-
Tuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” diganti dengan “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa”; (5) (pasal ini kemudian menjadi Pasal 29). (6) Wakil presiden
yang semula dua diubah menjadi satu.
PPKI dalam sidangnya itu selain memutuskan mengesahkan UUD
1945 sebagai UUD bagi Bangsa Indonesia, juga membuat keputusan
penting lainnya. Keputusan penting itu adalah pengangkatan Soekarno
dan M. Hatta masing-masing sebagai Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia. Selain itu, atas usul Soekarno dibentuk sebuah Komite
Nasional yang mampu dikumpulkan dengan cepat pada masa-masa
genting, karena anggota-anggota PPKI banyak yang akan meninggalkan
Jakarta. Tugas komite itu adalah sebagai badan pembantu presiden
selama kondisi di Indonesia masih dalam kondisi darurat.

PROKLAMASI: MAKNA DAN ARTINYA BAGI BANGSA INDONESIA


Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia berarti bangsa
Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya secara formal, baik kepada
dunia internasional maupun kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa
mulai saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka. Merdeka berarti bahwa
mulai saat itu bangsa Indonesia mengambil sikap menentukan nasibnya
dan nasib tanah airnya dalam segala bidang. Pada sisi lain proklamasi
kemerdekaan itu sekaligus juga pernyataan bahwa bangsa Indonesia
telah cakap untuk mengurus rumah tangganya sendiri dan
memberitahukan sudah menegakkan suatu negara nasional yang
merdeka dan berdaulat. Keterangan kemerdekaan itu memulai “Fajar”,
bahwa Revolusi Indonesia telah mulai berjalan. Revolusi ini
memusnahkan dan meruntuhkan keadaan yang lama dan memunculkan
pembentukan negara dan masyarakat baru, negara dan masyarakat
Indonesia. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia,
maka mulai saat itu hanya berlaku tata hukum Indonesia, menggantikan
tata hukum kolonial. Dengan proklamasi kemerdekaan itu, segala
sesuatu yang berbau kolonial telah digantikan dengan sesuatu yang
bersifat nasional.
Dengan kondisi itu berarti bangsa Indonesia telah memutuskan
ikatan dengan tata hukum yang sebelumnya, baik tatanan hukum Hindia
Belanda maupun tatanan hukum pendudukan Jepang. Hal itulah yang
sesungguhnya menjadi tujuan dari proklamasi kemerdekaan bangsa
Indonesia. Hal ini sesungguhnya wajar bagi sebuah negara yang
merdeka. Sebuah negara merdeka haruslah mempunyai tatanan
hukumnya sendiri, tidak mengikuti atau masih memakai tatanan hukum
kolonial.
Proklamasi dengan demikian menjadi dasar hukum bagi
pelaksanaan tatanan hukum yang baru. Proklamasi menjadi dasar
hukum bagi berlakunya hukum nasional. Dengan demikian, segala
macam peraturan, hukum, dan ketentuan yang berlaku dan akan berlaku
di Indonesia dasar hukumnya adalah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Dengan dasar itu, wajar apabila
beberapa jam setelah Proklamasi PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai
konstitusi bagi bangsa Indoneisa. Dalam titik inilah peranan proklamasi
sebagai dasar hukum bagi berlakunya segala aturan, ketentuan, dan
hukum yang berlaku di Indonesia terlihat jelas dan terbukti. Oleh karena
itu, wajar bila Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan norma
pertama daripada tata-hukum Indonesia.
Norma pertama atau ada pula yang menyebutnya sebagai norma
dasar atau ada pula yang menyebutnya sebagai aturan dasar, sementara
Prof. M. Yamin menyebutnya sebagai Mahasumber daripada segala
aturan hukum. Dalam hal ini yang dimaksudkan sebagai norma dasar
adalah norma/aturan/ketentuan hukum yang pertama adanya pada
tata-hukum yang bersangkutan, oleh karena itu norma/aturan/
ketentuan ini menjadi dasar bagi berlakunya segala macam
norma/aturan/ketentuan hukum yang lainnya. Dengan dasar pemikiran
itu, maka dapat dikatakan bahwa norma pertama menjadi dasar bagi
segala sumber hukum, atau ketentuan/ peraturan hukum lainnya. Segala
macam ketentuan atau peraturan hukum yang terdapat dalam tata-
hukum yang bersangkutan harus dapat dikembalikan kepada norma
pertamanya. Dengan demikian, norma pertama ini tidak dapat dicari
dasar hukumnya, karena dia sendiri sudah merupakan dasar hukum bagi
segala macam norma atau aturan hukum yang berlaku dalam tata-
hukum yang bersangkutan.
Ilmu hukum positif tidak akan dapat mencari dasar hukumnya,
kekuatan berlakunya norma pertama. Akan tetapi, timbulnya norma
pertama ini dapat dipelajari dengan pendekatan bidang ilmu lain, seperti
filsafat, sosiologis, politis, sejarah, dan sebagainya. Dengan dasar
pemikiran yang seperti itu, maka Proklamasi Kemerdekaan yang
merupakan norma pertama bagai tata-hukum Indonesia dasarnya tidak
akan dapat dicari dalam tata-hukum Jepang maupun Belanda. Hal ini
mudah dimengerti sebab pada tata-hukum kolonial tentu saja tidak akan
mungkin terdapat suatu ketentuan ataupun aturan yang memungkinkan
bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Secara logika tidak mungkin dalam suasana kolonial untuk
mengkampanyekan kemerdekaan bagi bangsa yang dikuasai oleh
penguasa kolonial. Kondisi itu jelas nyata, karena kebebasan politik bagi
warga bumiputera juga tidak akan diberikan oleh penguasa kolonial.
Pada tingkat yang lebih rendah sekalipun pemerintah kolonial bahkan
tidak memberikan tempat bagi kaum bumiputera untuk duduk dalam
suatu badan perwakilan yang memungkinkannya untuk menyuarakan
segala aspirasi politiknya secara resmi. Dalam suasana kolonial jelas tidak
akan terdapat suatu kebebasan politik yang memungkinkan kaum
bumiputera untuk mengutarakan segala tuntutan dan aspirasi politik,
sehingga sangat jelas bahwa dalam periode kolonial tidak akan dapat
ditemui adanya aturan yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
Dalam kenyataannya Proklamasi Kemerdekaan adalah tingkatan
penutup perjuangan kemerdekaan yang hampir 40 tahun bergolak di
Indonesia. Pada sisi yang lain, Proklamasi Kemerdekaan menjadi
permulaan atau titik awal pembelaan bagi Negara Merdeka Republik
Indonesia. Dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, berkembanglah
kekuasaan de jure di seluruh Kepulauan Indonesia dalam tangan dan
rakyat dan pemerintah Indonesia. Proklamasi juga menjadi awal
kekuasaan de facto sebagian-sebagian, menuju kekuasaan de facto
seluruhnya di Kepulauan Indonesia. Berdasar Proklamasi Kemerdekaan
terbentuklah Negara Republik Indonesia yang berusaha mewujudkan
segala cita-cita bangsa Indonesia.

- Latihan 3
1. Tuliskan hasil sidang PPKI pertama dan kedua!
Jawab:

Hasil sidang PPKI pertama:


- Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
- Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta
sebagai wakil.
- Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden
sementara, sebelum dibentuknya MPR dan DPR.

Hasil sidang PPKI kedua:


- Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
- Membentuk Komite Nasional (Daerah).
- Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai
departemen dan 4 menteri negara.

2. Mengapa pemerintah mengeluarkan Maklumat wakil presiden


tanggal 3 November 1945?
Jawab:

Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong


pembentukan partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi.
Maklumat ini dikeluarkan untuk persiapan rencana penyelenggaraan
pemilu 1946. Maklumat 3 November 1945 dapat disebut sebagai
tonggak awal demokrasi Indonesia.

Maklumat pemerintah tersebut dikeluarkan dan ditandatangani oleh


Wakil Presiden, Mohammad Hatta pada 3 November 1945 di Jakarta.
Maklumat dikeluarkan sebagai tanggapan atas usul Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP) kepada pemerintah
untuk mendirikan partai politik sebanyak-banyaknya.

Maklumat ini juga melegitimasi partai politik yang telah terbentuk


sebelumnya sejak zaman Belanda dan Jepang serta terus mendorong
lahirnya partai politik baru

Dalam maklumat pemerintah tersebut, Mohammad Hatta


mengatakan:
- Pemerintah menyukai timbulnya partai partai politik karena
dengan adanya partai partai itulah dapat dipimpin kejalan yang
teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat.
- Pemerintah berharap supaya partai partai politik itu telah tersusun,
sebelumnya dilangsungkan pemilihan anggota badan badan
perwakilan rakyat pada bulan Januari 1946.

3. Perhatikan isi dari Maklumat 14 November 1945 berikut ini!


“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-
ujian yang hebat dengan selamat, dalam tingkatan pertama
dari usahanya menegakkan diri, merasa bahwa saat
sekarang sudah tepat untuk menjalankan macam-macam
tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha Negara
kepada susunan demokrasi. Yang terpenting dalam
perubahan-perubahan susunan kabinet baru itu ialah,
tanggungjawab adalah di dalam tangan Menteri.”
Apa makna dari maklumat tersebut dalam hal pemerintahan
Republik Indonesia?
Jawab:

Maklumat 14 November 1945 adalah sebuah bentuk dari titik


perubahan pada sistem pemerintahan indonesia yang dimana pada
awalnya presidensial untuk menjadi parlementer. Terdapat sebuah
bentuk dari perbedaan akan mendasari pada sebuah sistem di antara
kedua macam bentuk sistem pemerintahan adalah akan berkenaan
dengan sebuah bentuk kepala negara dan juga berbagai macam
bentuk kepala pemerintahannya.

4. Buatlah tabel mengenai makna kemerdekaan Indonesia di bidang


sosial budaya, ekonomi, politik, dan Pendidikan bagi bangsa
Indonesia!
Jawab:

No Bidang Makna Proklamasi

1 Sosial Budaya Dengan kemerdekaan memberikan


kesempatan kepada seluruh rakyat
Indonesia untuk menjadi rakyat yang
cerdas mandiri dan berpendidikan dan
mempunyai nilai-nilai budaya yang
tinggi.

2 Ekonomi Kemerdekaan memberikan arah dan


kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk menciptakan rakyat yang
sejahtera dan mempunyai kekuasaan
dalam menguasai dan mengelola
sumber-sumber daya ekonomi secara
mandiri

3 Politik Kemerdekaan Indonesia menyatakan


keputusan bangsa Indonesia yang telah
berhasil melepaskan diri dari segala
belenggu penjajahan dari para penjajah
penjajah dan bukti kemenangan atas
mereka. Dan Selain itu, melalui
Kemerdekaan bangsa Indonesia
menyatakan sikap untuk membangun
kehidupan baru menuju masyarakat
Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil, dan makmur.

4 Pendidikan Melalui Kemerdekaan juga Indonesia


bertekad untuk memajukan kehidupan
rakyat yang menjadi rakyat yang pintar
jauh dari keterbelakangan dan merata
bagi setiap warganya dengan tidak ada
pembatasan ataupun hukum hukum
diskriminasi.

(Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai


ketepatan hasil kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat)

Setelah kalian selesai mengerjakannya,


temuilah guru untuk menilai ketepatan hasil kerjamu!

d. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2,
dan 3 isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi
yang telah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan
materi pada UKBM ini.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah kalian sudah mengerti tentang


peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan Indonesia?

2 Apakah kalian sudah mengerti tentang makna


dari proklamasi kemerdekaan Indonesia?

3 Apakah kalian sudah mengerti tentang


pembentukan pemerintahan Republik
Indonesia padda masa awal kemerdekaan
Indonesia?

4 Apakah kalian sudah mengerti tentang


peranan Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardo,
Sayuti Melik, dan Sukarno masa sekitar
proklamasi kemerdekaan Indonesia?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka


pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
2, dan 3 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau
teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila
kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke berikut.
Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi mengembangkan pendapat
dalam teks eksposisi dalam rentang 0-100, tuliskan ke dalam kotak yang
tersedia.

Yuk cek pemahamanmu terhadap materi ini!


Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi proses masuk dan
berkembangnya kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia, maka kerjakan soal
berikut secara mandiri di buku kerja kalian.

LATIHAN SOAL-SOAL

1. Perhatikan gambar di bawah ini!

A B
C D
a. Siapakah tokoh yang ada pada gambar tersebut?
Jawab:
A. Soekarni Kartodiwirjo
B. Ir. Soekarno
C. Mohamad Ibnu Sayuti atau Sayuti Melik
D. Dr. Drs. H. Mohammad Hatta atau Bung Hatta

b. Coba jelaskan peranan tokoh tersebut pada masa peristiwa sekitar


proklamasi Kemerdekaan Indonesia!
Jawab:
A. Soekarni Kartodiwijo
Peran:
Mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi adalah Bung
Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.

B. Ir. Soekarno atau Bung Karno


Peran:
- Menyusun konsep teks proklamasi bersama Bung Hatta dan Ahmad
Soebardjo di rumah Laksamana Maeda
- Menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama
Bung Hatta
- Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan di kediamannya, Jln.
Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta

C. Mohamad Ibnu Sayuti atau Sayuti Melik


Peran:
Mengetik naskah proklamasi setelah disempurnakan dari tulisan tangan
Bung Karno

D. Dr. Drs. H. Mohammad Hatta atau Bung Hatta


Peran:
- Menyusun konsep teks proklamasi bersama Ir. Soekarno dan Ahmad
Soebardjo di rumah Laksamana Maeda
- Menandatangani teks Proklamasi Kemerdekaan atas nama bangsa
Indonesia bersama Ir. Soekarno

2. Perhatikan daftar peristiwa sekitar proklamasi berikut ini!


a. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu
b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai
c. Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki
d. Perumusan teks proklamasi
e. Peristiwa Rengasdengklok
f. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia
Urutan peristiwa sekitar proklamasi secara kronologis yaitu ….
Jawab:

1. c. Pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki


2. b. Pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai
3. a. Menyerahnya Jepang kepada Sekutu
4. e. Peristiwa Rengasdengklok
5. d. Perumusan teks proklamasi
6. f. Pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia

3. Buatlah sejarah singkat TNI dan bagaimana perkembangan sampai sekarang


dalam bentuk diagram periodisasi!
Jawab:
4. Buatlah peta wilayah Indonesia pada awal kemerdekaan!
Jawab:

SEMOGA SUKSES,
KALIAN ADALAH GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

Anda mungkin juga menyukai