Anda di halaman 1dari 9

Nama: Michelle Stephanos Ruthselia

Kelas: XI MIPA 5
No.Absen: 23
________________________________________________________________________

TUGAS PKN
Ancaman terhadap NKRI

1. Secara garis besar, Ancaman terhadap NKRI ada dua bentuk yaitu Ancaman Militer
dan Ancaman Non Militer. Jelaskan artinya masing-masing !
Jawab:

Ancaman Militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang


terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer terhadap integrasi nasional dapat berasal dari luar negeri dan dari dalam
negeri. Beberapa contoh ancaman militer terhadap integrasi nasional adalah:

● Ancaman dari luar negeri, yaitu:


- Agresi militer
- Pelanggaran wilayah oleh negara lain
- Mata-mata (spionase)
- Sabotase
- Aksi teror dari jaringan internasional

● Ancaman dari dalam negeri, yaitu:


- Pemberontakan bersenjata
- Konflik horizontal
- Aksi teror
- Sabotase
- Aksi kekerasan yang berbau SARA
- Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru)

Ancaman Non Militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika
dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa.

Ancaman nonmiliter memiliki potensi untuk membahayakan kedaulatan negara,


kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi.
Globalisasi menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari
atau tidak telah menimbulkan dampak negatif yang berpotensi menjadi ancaman
bagi keutuhan sebuah negara.

Ancaman nonmiliter mencakup dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,


pertahanan dan keamanan bahkan teknologi dan informasi.

Contoh ancaman non militer antara lain:


- Pengaruh gaya hidup kebarat-baratan
- Tidak mencintai budaya sendiri
- Tidak menggunakan produk dalam negeri

Ancaman nonmiliter mempunyai karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer.


Ciri-ciri ancaman nonmiliter adalah tidak bersifat fisik dan bentuknya tidak terlihat.

2. Mana yang lebih berbahaya dari kedua ancaman tersebut?


Jawab:

Dari kedua ancaman tersebut yang lebih berbahaya adalah ancaman non-militer.
Karena:
- Ancaman non militer tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum sehingga mampu menjangkau
kalangan masyarakat luas.
- Ancaman non militer dapat dilakukan berbagai lapisan masyarakat.
- Ancaman non militer dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara dan keselamatan segenap bangsa dengan cara mempengaruhi orang lain
untuk mengikuti apa yang dilakukan.
- Ancaman non militer memiliki dampak yang sangat besar ke masyarakat.

3. Berikan beberapa contoh ancaman yang bersifat militer yang datang dari dalam
maupun dari luar beserta penjelasan nya!
Jawab:

Agresi
Agresi merupakan penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan segenap bangsa.
Agresi ini merujuk kepada suatu perilaku yang dimaksudkan untuk membuat
objeknya mengalami rasa sakit atau dalam keadaan bahaya.

Tindakan agresi ini bisa dilakukan secara verbal maupun fisik. Bahkan, kegiatan
merusak barang serta perilaku destruktif lainnya juga termasuk ke dalam definisi dari
agresi. Walaupun demikian, agresi ini tidak sama dengan ketegasan.

Agresi bisa dilakukan dengan cara :


- Invasi.
Invasi merupakan suatu bentuk aksi militer di mana angkatan bersenjata atau
suatu negara yang berusaha memasuki daerah yang telah dikuasai oleh
negara lain, yang bertujuan untuk menguasai daerah tersebut atau bahkan
mengubah pemerintahan yang berkuasa. Invasi ini bisa menjadi salah satu
penyebab perang dan bisa digunakan sebagai salah satu strategi untuk
menyelesaikan perang, atau bahkan bisa menjadi inti dari perang itu sendiri.
Tujuan akhir dari invasi ini biasanya merujuk dalam skala yang besar dan
dengan jangka waktu yang panjang, dan pasukan yang besar sangat
dibutuhkan dalam mempertahankan daerah yang diinvasinya. Contoh invasi
udara murni ialah Pertempuran Crete; Operasi Thursday, dan; Operasi
Market Garden.
- Bombardemen.
Bombardemen merupakan suatu bentuk penggunaan senjata atau bom yang
dilakukan oleh musuh melalui angkatan udara.
- Blokade.
Blokade merupakan suatu bentuk pengepungan (penutupan) suatu daerah,
kawasan, tempat atau negara, sehingga orang-orang, barang, kapal dan
sebagainya tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Blokade merupakan
salah satu hal yang hampir ada di semua bentuk kampanye militer serta alat
pilihan untuk melakukan peperangan ekonomi melawan negara musuh. Ada
3 jenis blokade, yakni, blokade laut; blokade listrik, dan; pengepungan.
Contoh dari blokade adalah Blokade Berlin.
- Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang ada di dalam suatu wilayah
negara, di mana tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah
persiapan Agresi.
- Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tidak kekerasan.

Klasifikasi dari Moyer

Moyer (1968) menyajikan klasifikasi awal yang berupa 7 bentuk agresi, dari sudut
pandang biologis serta evolusi.

● Agresi pemangsa : serangan terhadap mangsa oleh pemangsa.


● Agresi antar jantan : kompetisi antara jantan dari spesies yang sama
tentang akses terhadap sumber tertentu contohnya seperti betina,
dominansi, status, dan lain sebagainya.
● Agresi akibat takut : agresi yang dihubungkan dengan upaya untuk
menghindari suatu ancaman.
● Agresi teritorial : mempertahankan suatu daerah teritorial dari
penyusup.
● Agresi maternal : agresi dari perempuan untuk melindungi anaknya
dari berbagai ancaman. Ada juga agresi paternal.
● Agresi instrumental : agresi yang ditujukan untuk mencapai suatu
tujuan. Agresi ini biasa dianggap sebagai suatu respon yang dipelajari
terhadap situasi.

Klasifikasi Sekarang
Sekarang, ada konsensus di dalam komunitas ilmiah untuk setidaknya 2 kategori
besar dari agresi, dikenal sebagai agresi afektif dan agresi instrumental. Penelitian
empiris mengindikasikan jika klasifikasi ini merupakan suatu perbedaan yang
penting, entah itu secara psikologis maupun fisiologis. Beberapa penelitian telah
menunjukkan jika orang yang cenderung melakukan agresi afektif memiliki IQ yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan cenderung melakukan agresi instrumental.

Pelanggaran Wilayah
Pelanggaran Wilayah merupakan suatu bentuk tindakan dengan memasuki suatu
wilayah tanpa izin, baik itu oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang.
Salah satu contohnya adalah Helikopter yang berpenumpang Menteri Pertanian
Malaysia mendarat di daerah Nunukan.

Helikopter yang berpenumpang Menteri Pertanian Malaysia mendarat di Nunukan.


Helikopter carteran yang membawa menteri pertanian Malaysia mendarat di
lapangan helipad Yonif 521 Kampung Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah,
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sesaat setelah mendarat, helikopter
tersebut bahkan masih tetap menyalakan mesinnya. Prajurit TNI AD yang tengah
bertugas langsung menghampiri helikopter yang mendarat tanpa adanya izin itu.
Contoh:
● Pesawat Militer Malaysia Terobos Ambalat. Pesawat militer milik Malaysia
disebut-sebut telah memasuki kawasan dan melanggar wilayah perbatasan
antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan, Blok Ambalat. Kejadian ini
tercatat untuk yang kesekian kalinya.
● Kapal Perang Malaysia Masuk Perairan Ambalat. Hubungan yang terjalin
antara Indonesia dengan Malaysia kembali memanas yang diakibatkan oleh
kapal perang Malaysia yang tiba-tiba telah memasuki wilayah perairan
Ambalat tanpa adanya izin.
● Tentara Malaysia Masuk Nunukan Tanpa Paspor. Seorang tentara Malaysia
LLP, Raymonega Bin Taguna ditangkap oleh aparat di Pelabuhan Sei
Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan. Dia ditangkap
karena diketahui telah masuk secara ilegal atau tidak adanya paspor. Saat
diinterogasi, dirinya mengaku jika sebagai warga negara Malaysia yang
masuk ke Pulau Sebatik untuk berusaha menemui keluarganya yang berada
di Kabupaten Nunukan Kota Tarakan dan Kabupaten Berau.

Spionase
Spionase merupakan suatu bentuk kegiatan dari intelijen yang dilakukan guna
mendapatkan suatu informasi atau rahasia militer atau negara. Spionase juga bisa
diartikan sebagai bentuk pengintaian, memata-matai yang merupakan suatu praktik
guna mengumpulkan informasi tentang suatu organisasi atau lembaga yang
dianggap rahasia tanpa adanya izin dari pemilik yang sah dari infomasi tersebut.
Contoh Spionase asing di Indonesia salah satunya adalah aksi Allen Pope.

Aksi Allen Pope. Allen Lawrence Pope merupakan seorang tentara bayaran yang
diberi tugas oleh CIA untuk melakukan berbagai misi. Salah satu misinya yang ada di
Indonesia ialah membantu pemberontakan PRRI/Permesta. Dia tertangkap basah
oleh TNI saat usahanya mengebom armada gabungan Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia dengan pesawat pembom B-26 Invader AUREV. Pesawatnya
ditembak jatuh oleh P-51 Mustang milik Angkatan Udara Republik Indonesia yang
diterbangkan oleh Ignatius Dewanto. Dari dokumen yang berhasil disita, terkuak jika
Allen Pope merupakan orang yang terkait dengan operasi CIA. Allen Pope menyusup
pada gerakan pemberontakan di Indonesia yang berusaha untuk menggulingkan
Soekarno. Contoh:
● Intel Soviet. Jaringan Intelijen Uni Soviet ternyata pernah beraksi di Jakarta
tepatnya tahun 1982. Seorang perwira tinggi TNI Letkol Soesdarjanto
membocorkan dokumen data-data kelautan Indonesia kepada Alexandre
Finenko, seorang Intel yang mengepalai kantor cabang maskapai Aeroflot di
Jakarta.
● Penyadapan Intelijen Australia. Dinas Intelijen Australia pernah berusaha
untuk menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
beserta istrinya, yaitu Ani Yudhoyono. Informasi ini berhasil terkuak di dalam
dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang telah
dibocorkan oleh Edward Snowden. Sasaran lainnya adalah Wakil Presiden
Boediono serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa serta
mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Dino Patti Djalal.
● Pengakuan Philip Dorling. Menurut mantan diplomat Philip Dorling, Australia
telah lama mengintai Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Dorling dalam
kolomnya di Sydney Morning Herald. Suatu catatan harian salah satu
diplomat senior Australia yang tidak dipublikasikan menyebutkan jika badan
intelijen Australia (DSD) rutin melakukan penyadapan terhadap hubungan
kawat diplomatik Indonesia sejak pertengahan tahun 1950an.

Sabotase
Sabotase merupakan tindakan pengrusakan yang dilakukan secara terencana, yang
disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel serta aktivitas dari bidang
sasaran yang ingin dihancurkan yang berada di tengah-tengah masyarakat,
kehancuran ini menimbulkan efek atau dampak psikologis yang besar. Sabotase bisa
dilakukan terhadap beberapa struktur penting, seperti contohnya infrastruktur,
struktur ekonomi, dan lain sebagainya.

Pada Perang Dunia II, tahun 1939 hingga 1945; gerakan bawah tanah di Eropa
seperti di Perancis, Polandia, Norwegia, dan lain sebagainya melakukan sabotase
dengan cara merusak jalan, jembatan, gedung, dan lain-lain sehingga tidak bisa
digunakan oleh musuh yakni tentara Nazi dan Jerman. Sementara itu, pada masa
revolusi kemerdekaan Republik Indonesia, para pejuang melakukan sabotase
dengan merusak berbagai macam fasilitas, seperti contohnya jalan, jembatan,
pabrik, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Aksi yang dikenal dengan nama aksi
bumi hangus ini memiliki tujuan agar fasilitas tersebut tidak bisa digunakan oleh
pihak Belanda.
Aksi Teror Bersenjata
Aksi Teror Bersenjata merupakan aksi yang dilakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme di dalam negeri atau luar
negeri yang bereskalasi tinggi sehingga bisa membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, serta keselamatan segenap bangsa. Contoh aksi ini adalah aksi
serangan jakarta 2016. Contoh:

● Bom Bali pada tahun 2002. Bom bali 2002 atau biasa disebut dengan Bom Bali I ini
terjadi pada malam hari tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2002. Aksi ini merupakan
rangkaian dari 3 pengeboman yang berada di lokasi berbeda di Bali.
● Bom JW Marriott 2003. Sebuah bom meledak serta menghancurkan sebagian Hotel
JW Marriott yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia. Bom ini
meledak sekitar pukul 12.45 WIB dan 12.55 WIB pada hari Selasa, 5 Agustus tahun
2003.
● Bom Bali 2005. Ledakan besar kembali terjadi kedua kalinya. Aksi teror di Pulau
Dewata, Bali ini kembali terjadi pada tanggal 1 Oktober 2005.
● Serangan Jakarta 2016. Serangan Jakarta 2016 merupakan serentetan peristiwa
yang sedikitnya 6 ledakan serta penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan
MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia tepat pada tanggal 14 Januari
2016.

Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan yang sah dengan menggunakan
senjata sebagai alat kekerasan. Perlawanan ini bisa berorientasi dalam usaha kudeta
terhadap pemerintahan yang sah, perebutan antara kekuasaan politik menggunakan
senjata, serta cara-cara inkonstitusional serta melanggar terhadap norma hukum
yang berlaku. Contohnya adalah pemberontakan G 30/S/PKI yang terjadi pada tahun
1965.

Perang Saudara
Perang saudara merupakan perang yang tak melampaui wilayah negara tertentu.
Perang saudara ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan seperti masalah etnis,
kesenjangan ekonomi, konflik agama, gejolak politik, dan masih banyak lagi alasan
lain. Perang saudara ini memiliki dampak negatif yang banyak dalam struktur
ekonomi, struktur politik, struktur sosial, serta juga dalam hubungan antar warga.

4. Ancaman non militer bisa datang dari dalam maupun dari luar dan bisa mengancam
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial , dan budaya. Berikan masing-masing 3
contoh ancaman baik ancaman dari dalam maupun dari luar yang bisa mengganggu
stabilitas

A. Ideologi
Jawab:
Dalam negeri dan Luar negeri:
- Masuknya paham komunisme
- Masuknya ideologi liberalisme
- Masuknya paham kapitalisme

B. Politik
Jawab:
1. Dalam negeri:
- Penurunan paksa pemerintahan.
- Korupsi.
- Isu-isu politik (contohnya isu-isu politik tentang kubu-kubu pemerintahan).
2. Luar negeri:
- Terorisme.
- Blokade Politik.
- Intimidasi.

C. Ekonomi
Jawab:
1. Dalam negeri:
- Infrastruktur yang kurang memadai.
- Banyaknya pengangguran.
- Sistem ekonomi yang kurang jelas.
2. Luar Negeri:
- Kinerja ekonomi yang buruk
- Indonesia masih ketergantungan dengan negara lain.
- Ketidakpastian dan ketidaksiapan dalam menghadapi globalisasi.

D. Sosial Budaya.
Jawab:
1. Dalam negeri:
- Pergaulan bebas yang merusak generasi penerus bangsa.
- Semakin berkurangnya nilai-nilai budaya yang terdapat pada masing-
masing individu.
- Kriminalitas yang merajalela.
2. Luar negeri:
- Individualisme.
- Hedonisme
- Gaya hidup konsumtif.

5. Mengapa liberalisme dan komunisme dianggap sebagai ancaman bagi bangsa


Indonesia!
Jawab:
Karena liberalisme memberikan pengaruh gaya hidup bebas yang cenderung tidak
beradab seperti populernya fenomena LGBT. Ancaman gaya hidup tersebut bisa
mendorong kecenderungan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan sila
kedua pancasila. Sedangkan,
Komunisme memberikan pengaruh golongan ekstrim kiri seperti dari negara-negara
berpaham komunis yang masih ada saat ini seperti China dan Korut yang tidak
mengakui kehidupan beragama. Ancaman tersebut bisa menimbulkan bahaya
berupa tidak adanya toleransi dengan kegiatan beragama. Hal ini tentu tidak sesuai
dengan sila pertama pancasila.

6. Berikan contoh langkah dan strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi
ancaman di bidang :

A. Ideologi
Jawab:
Jawab:
Cara menghadapi ancaman:
Akan memberikan pemahaman yang lebih baik dalam sebuah arti dari
Pancasila sebagai sebuah ideologi negara.
1. Melakukan pemahaman dari berbagai macam nilai Pancasila yang berada
didalam masyarakat dari berbagai macam hal yang sangatlah kecil dan juga
besar.
2. Melakukan peningkatan dari ketahanan masyarakat yang berada di dalam
untuk melaksanakan beberapa macam usaha pemecahan yang berasal dari
luar.
3. Melakukan penumpasan dari segala macam bentuk gerakan separatis yang
dimana sangatlah tegas.
4. Melakukan penyebaran dan juga melaksanakan peningkatan wawasan dari
kebangsaan dan juga segala macam bentuk implementasi dari berbagai
macam bentuk butir Pancasila dengan sebuah tujuan untuk melaksanakan
sebuah pelestarian dari juga melakukan penanaman dari kesetiaan yang ada
dari kesetiaan yang ada terhadap ideologi bangsa yang ada.

B. Politik
Jawab:
Cara menghadapi ancaman
1. Mengembangkan demokrasi politik
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik
3. Memperkuat kepercayaan masyarakat dengan cara menegakkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa
4. Memperkuat posisi indonesia dalam kancah politik internasional
5. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat
demokratis dan terbuka

C. Ekonomi
Jawab:
Agar sistem ekonomi kerakyatan dapat terwujud, ada hal-hal yang harus
dilakukan, antara lain:
1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri
sehingga perekonomian rakyat bisa menguat.
2. Sektor pertanian dijadikan prioritas utama.
3. Sebab sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai
petani.
4. Perekonomian harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
5. Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF dan bank
dunia.
6. Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga tidak
bergantung pada impor.

D. Sosial Budaya
Jawab:
Ancaman di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan cara:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan
penguatan iman dan taqwa.
2. Penguatan tentang budaya dan wawasan nusantara melalui pendidikan
formal.
3. Meningkatkan rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Melakukan penyaringan budaya dengan menggunakan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.

E. Pertahanan dan Keamanan


Jawab:
Upaya mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak hanya
menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi merupakan tanggung
jawab seluruh warga negara Indonesia. Untuk mengatasi ancaman militer,
Indonesia menggunakan sistem pertahanan bersifat semesta. Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019, sistem
pertahanan bersifat semesta melibatkan seluruh sumber daya nasional yang
dipersiapkan secara dini oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan
negara, menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala bentuk ancaman.

Sistem pertahanan bersifat semesta memiliki ciri-ciri:


1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara dilakukan oleh
seluruh rakyat dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional dimanfaatkan untuk upaya
pertahanan.
3. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilakukan secara menyebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai