Anda di halaman 1dari 14

TERBENTUKNYA NKRI : SEKILAS PERJALANAN SEJARAH BANGSA

INDONESIA DARI PERGERAKAN NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI


KEMERDEKAAN (1900-1945)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Tata Negara
Dosen Pengampu : Zulkarnain, M.Pd & Johan Setiawan, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :
Sri Andini
NIM. 17406241033
Pendidikan Sejarah 2017B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
TERBENTUKNYA NKRI : SEKILAS PERJALANAN SEJARAH BANGSA
INDONESIA DARI PERGERAKAN NASIONAL SAMPAI PROKLAMASI
KEMERDEKAAN (1900-1945)

Oleh: Sri Andini

17406241033

Pendidikan Sejarah 2017B

Abstrak

Indonesia adalah negara yang pernah mengalami penjajahan oleh bangsa asing.
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan yang
telah berhasil dicapai bangsa Indonesia setelah mengalami berbagai masa penuh
tantangan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan pada
saat itu tentunya bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan mudah. Proklamasi
kemerdekaan telah membawa Indonesia menjadi sebuah negara baru yang
merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Layaknya negara baru, kondisi
pemerintahannyapun belum dapat berjalan stabil, masih terdapat beberapa
gejolak-gejolak politik yang menyertai perkembangannya. Namun begitu,
perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan sangatlah patut diapresiasi
dan dihargai, karena berkat mereka pahlawan kemerdekan yang telah
mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, dan harta maka sampai saat ini kita telah
menjadi bangsa yang merdeka dan menjadi negara yang telah diakui dunia.
Artikel ini akan membahas mengenai perjuangan bangsa dari masa pergerakan
sampai mencapai kemerdekaan Indonesia.

Kata Kunci: NKRI, Pergerakan, Proklamasi, Kemerdekaan

1
PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu negara yang pernah mengalami


penjajahan dan kolonialisasi bangsa asing. Penjajahan tersebut berlangsung
sangat lama sejak abad ke-16 dan berakhir pada abad ke-20. Kesuksesan
Indonesia sebagai “bangsa”, dalam pengertian keberhasilannya di antara
bangsa-bangsa di dunia, tidak dapat dipandang sebagai hal biasa. Kesuksesan
itu didahului dengan perjuangan panjang mendaki bukit terjal penuh ancaman
bahaya sehingga banyak menuntut pengorbanan.1 Perjuangan tersebut telah
mengantarkan bangsa Indonesia kepada sebuah puncak perjuangan sehingga
Indonesia dapat menjadi negara baru. Selama masa itu, bangsa Indonesia
telah berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengusir para penjajah dan
bertekad menjadi sebuah bangsa yang menrdeka.

Penjajahan dan kolonialisasi di Indonesia yang tak tidak bisa


dikatakan sebentar tersebut, lambat laun mulai menimbulkan kesadaran bagi
bangsa Indonesia. Pada abad ke 19 bangsa Indonesia telah melakukan
berbagai usaha salah satunya adalah dengan melakukan
perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat, rakyat,
tokoh agama, raja, serta bangsawan. Pada umumnya kedatangan orang asing
lebih-lebih dengan warna kulit lain dalam masyarakat tertutup atau setengah
tertutup akan menimbulkan suatu konflik. Dengan demikian kedatangan
bangsa Belanda mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat Indonesia.
Maka muncullah di kalangan golongan pribumi pemuka-pemuka yang
mampu menggerakkan rakyat untuk melawan. Mobilisasi dapat ditingkatkan
bila pemimpin mempergunakan ideologis, khususnya ideologis religius.2
Namun sayangnya perlawanan-perlawanan rakyat pada abad ke-19 tersebut

1
Nurcholish Madjid, Indonesia Kita (Jakarta : PT Gramedia), 2003, halaman 7.

2
Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium
sampai Imperium (Yogyakarta : Ombak), 1987,halaman 430.

2
masih sering mengalami banyak kegagalan. Dikarenakan gerakan-gerakan
perlawanan yang masih bersifat kedaerahan dan belum tersstruktur.

Baru kemudian pada abad ke 20 Indonesia memasuki babak baru


pergerakan nasional. Bermula dengan munculnya rasa nasionalisme, bangsa
Indonesia mulai sadar akan kesengsaraan yang mereka rasakan haruslah
dihentikan. Rasa persamaan nasib membuat bangsa Indonesia kemudian
merasakan perluny adanya usaha untuk mencapai suatu kemerdekaan.
Perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan negara Indonesia
memang patut diapresiasi dengan sangat tinggi. Pasalnya, dalam kurun waktu
tahun 1900-1945, merupakan masa-masa yang tidak mudah bagi bangsa
Indonesia karena banyak sekali perjuangan yang harus dilakukan untuk
mencapai kemerdekaan. Hingga akhirnya perjuangan tersebut membuahkan
hasil dengan adanya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Dengan
demikian, Indonesia telah terbentuk menjadi negara baru yang merdeka dan
berdaulat serta telah lepas dari segala bentuk penjajahan bangsa asing.

3
PEMBAHASAN

A. Masa Pergerakan Nasional

Pada abad ke-20 Indonesia mulai memasuki babak baru dalam hal
perjuagan memperoleh kebebasan atau kemerdekaan. Abad 20 merupakan
masa dimana bangsa Indonesia mulai memasuki masa pergerakan nasional.
Yang lazim disebut Sejarah Pergerakan Nasional adalah bagian dari Sejarah
Indonesia yang meliputi periode sekitar empat puluh tahun, yang dimulai
sejak lahirnya Budi Utomo (BU) sebagai organisasi nasional yang pertama
sampai terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945 yang ditandai oleh
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kata “pergerakan” mencakup semua
macam aksi yang dilakukan dengan organisasi modern kearah kemerdekaan
Indonesia.3 Pada masa ini muncul paham baru yang disebut “nasionalisme”.
Menurut Hans Kohn pengertian nasionalisme yaitu suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
negara kebangsaan.4

Titik puncak nasionalisme di Indonesia terjadi setelah Perang Dunia


II. Nasionalisme yang terjadi di Indonesia mengalami perkembangan seiring
pula dengan perkembangan pergerakan bangsa Indonesia kala itu. Sehingga
sifat dan corak perkembangannya memiliki kesamaan dengan corak dan sifat
organisasi yang mewakilinya. Dilihat dari segi empirik, nasionalisme
Indonesia memiliki dua dimensi. Pertama dimensi intern, dimana
nasionalisme yang dihadapkan dengan bangsa lain, sehingga hadirnya
nasionalisme adalah sebagai hasil antitesis kolonialisme dan imperialisme
yang dilakukan bangsa asing. Kemudian yang kedua dimensi ekstern, yang

3
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar ), 1994, halaman 3-4.

4
Cahyo Budi Utomo, Dinamika Pergerakan Kebangsaaan Indonesia dari Kebangkitan
hingga Kemerdekaan (Semarang : IKIP Semarang Press), 1995, halaman 19.

4
memandang bahwa nasionalisme terkait erat dengan pembentukan kesadaran
jiwa, sikap, orientasi serta perasaan keindonesiaan dari seseorang.

Kemudian, mengenai pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia


terdapat banyak faktor yang melatarbelakanginya. Pergerakan yang dilakukan
oleh bangsa Indonesia merupakan suatu tindakan perlawanan dan menentang
penerapan politik kolonial yang selama berabad-abad lamanya telah
menimbulkan kesengsaraan bagi bangsa Indonesia. Pergerakan nasional yang
terjadi di Indonesia tidaklah lepas dari dua faktor yakni faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor-faktor yang datang dari internal antara lain; munculnya
elit baru yang ditandai dengan penerapan politik etis, penjajahan Belanda
yang menimbulkan kesamaan nasib dari bangsa Indonesia bahwa mereka
sedang dalam penindasan bangsa asing,kesadaran sejarah masa lalu yang
dipahami para tokoh cendekiawan Indonesia untuk menggelorakan semangat
nasionalisme. Sedangkan faktor ekstern yang mendorong pergerakan di
Indonesia adalah gerakan kebangsaan negara-negara Asia dan Afrika seperti;
(a) Gerakan Turki Muda, suatu gerakan untuk mencapai perbaikan nasib yang
akhirnya menimbulkan revolusi anti kaum kolot pada tahun 1908, (b)
munculnya Pergerakan Kebangsaan Tiongkok yang dipimpin oleh Dr. Sun
Yat Sen, (c) Perjuangan Mahatma Gandhi di India, (d) Perjuanagn Dr Joze
Rizal di Filipina dan sebagainya.

Munculnya pergerakan nasional di Indonesia terkait erat dengan


pelaksaan pendidikan kolonial. Kemudian dari pelaksaanan kebijakan politik
dan pendidikan kolonial tersebut muncullah golongan terpelajar atau
cendekiawan. Dari para golongan terpelajar ini kemudian muncul pemikiran
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Indonesia di segala bidang yang
salah satunya usaha untuk mencapai kemerdekaan. Golongan inilah yang juga
menyadari bahwa sangat diperlukan adanya usaha dan perjuangan
pembebasan dari penjajahan.

Sebagai tindak lanjut dari gagasan-gagaan para golongan pelajar


tersebut di masa ini muncullah organisasi-organisasi pergerakan dengan

5
berbagai latar belakang seperti politik, pendidikan, dan kebudayaan.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain; Budi Utomo, Sarekat Islam,
Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah, NU, PKI, PNI,
PPPKI, GAPI dan masih banyak lagi. Kesemua organisasi-organisasi tersebut
pada dasarnya memiliki kesamaan tujuan, yakni perjuangan untuk mencapai
cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

B. Peristiwa Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi

17 Agustus 1945 menjadi hari yang sangat penting dan bersejarah bagi
bangsa Indonesia. Pasalnya pada hari itu, telah dilakukan pembacaan
proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarna di Jalan Penganggsaan Timur No
54 Jakarta, sekaligus menjadi momen penting lahirnya Indonesia sebagai
negara yang mendeka dari cengkraman bangsa asing. Namun sebelum itu,
sebelum dilakukan pembacaan proklamasi, terdapat berbagai peristiwa
penting yang mengiringinya sekaligus menjadi faktor pendorong bangsa
Indonesia untuk memprokalmirkan kemerdekaan.

Sebelum adanya proklamasi dan lahirnya kemerdekaan, setidaknya ada


beberapa peristiwa penting yang menyertainya, diantaranya adalah :

1. Kekalahan Jepang dan Kekosongan Kekuasaan

Seperti kita ketahui, antara tahun 1942-1945, Indonesia berada di


bawah penjajahan bangsa Jepang.5 Pada waktu yang bersamaan, dalam
peristiwa Perang Dunia II, Jepang mengalami kekalahan dari sekutu.
Tahun 1944 Jepang semakin terdesak oleh Amerika Serikat. Puncak
keterpurukannnya adalah ketika dua kota besar Jepang, Hirhosima dan
Nagasaki dijatuhi bom atom oleh pasukan militer Amerika Serikat.
Karena peristiwa itu, Indonesia mengalami status quo atau kekosongan
kekuasaan, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor pendorong bangsa

5
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta :
Diva Press), 2014, halaman 295.

6
Indonesia untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Para tokoh-tokoh
kemerdekaan kemudian menyusun siasat agar bisa segera
memproklamasikan kemerdekaan.

2. Rangkaian Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Dalam persiapan menuju kemerdekaan Indonesia telah dilakukan


beberapa bulan sebelumnya yakni sejak dibentuknya BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam
bahasa Jepang disebut dengan Dokuritzu Junbi Cosakai pada tanggal 1
Maret 1945. Badan ini menunjuk Dr. Radjiman Widyodiningrat sebagai
ketuanya. BPUPKI telah melangsungkan dua kali sidang tercatat sejak 29
Mei-1 Juni 1945 dan menghasilkan rumusan dasar negara (pancasila)
dimana terdapat 3 tokoh yang turut mengemukakan gagasanya yaitu
Mr.Soepomo, Muh. Yamin, dan Ir. Soekarno.

Pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia Sembilan sebagai tindak


lanjut untuk mematangkan konsep Pancasila hasilnya kemudian dikenal
dengan nama Piagam Jakarta (Piagam Charter). Sidang kedua BPUPKI
dilaksanakan pada tanggal 10-14 Juli yang kamudian menghasilkan
rumusan Undang-Undang dasar dan pembukaannya. Pada tanggal 7
Agustus dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
yang sekaligus melangsungkan sidang pertama. PPKI yang bersidang
dalam suasana kemerdekaan adalah kelanjutan sidang-sidang BPUPKI
dan pernyataan Proklamasi Kemerdekaan. Oleh karena itu, BPUPKI,
Proklamasi Kemerdekaan, dan PPKI merupakan tiga kegiatan yang
secara kronologis-linier memuncaki proses realisasi cita-cita
kemerdekaan.6 PPKI yang dalam bahasa Jepang ini dikenal dengan
Dokuritzu Junbi Inkai ini memiliki anggota dengan jumlah 21 orang.
Tugas dari panitia ini tentunya adalah mempersiapkan kemerdekaan

6
Sularto dan Rini Yuniarto, Konflik di Balik Proklamasi BPUPKI, PPKI, dan Kemerdekaan
(Jakarta : PT Kompas Media Nusantara), 2010, halaman 66.

7
Indonesia. Dalam rangkaian persiapan kemerdekaan ini terdapat
pertentangan antar kaum tua dan kaum muda, yang lebih lanjut dikenal
dengan peristiwa Rengasdengklok.

3. Peristiwa Rengasdengklok

Berita mengenai kekalahan Jepang terhadap sekutu memunculkan


tindakan spontan dari para kaum-kaum muda Indonesia yang terdiri dari
Chaerul Shaleh, Sukarni, Wikana dan Adam Malik yang berusaha
mempererat persatuan dari kaum muda itu sendiri melalui sebuah pamflet.
Melalui sebuah pertemuan yang dilakukan secara rahasia, mereka
memutuskan untuk mendesak kaum tua, dalam hal ini hendak memaksa
Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Bertemulah para kaum muda dan kaum tua, namun Soekarno
selaku kaum tua dengan tegas menolak keinginan dari para kaum muda.
Kaum muda yang sudah nekat tersebut mengancam kepada Soekarno
dengan mengatakan apabila Bung Karno tidak memproklamasikan
kemerdekaan saat itu juga, akan terjadi pembunuhan dan pertumpahan
darah dimana-mana.

Soekarno sudah tidak bisa menguasai dirinya lagi dan melangkah ke


arah Wikana sambil berseru, “silahkan potong leherku, silahkan seret ke
pojok dan bunuh aku, tak usah menunggu sampai besok”.7 Tindakan
Soekarno ini sungguh diluar dugaan para kaum muda. Pada akhirnya
mereka hanya menundukkan kepala tanpa berkata apa-apa tanpa tercapai
keinginannya. Namun muncul gagasan lain yang lebih nekat, yaitu
gagasan untuk menculik Soekarno-Hatta malam itu juga. Peristiwa
berlangsung sungguh dramatis, yang hingga kini kita sebut sebagai
peristiwa “Rengasdengklok”.

7
Peter Kasenda, Soekarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945), (Jakarta : Penerbit Buku
Kompas ) 2015, halaman 163.

8
Apa itu peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa Rengasdengklok
adalah “penculikan” yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain
Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31”
terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16
Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.8 Soekarno-Hatta diculik kaum muda,
untuk kemudian didesak agar segera mempercepat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.

4. Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Pasca peristiwa Rengasdengklok Soekarno-Hatta kemudian kembali


ke Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitar pukul 23.00 WIB. Atas
jasa Ahmad Soebarjo, pertemuan diadakan di rumah Laksamana Muda
Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk membicarakan
pelaksanaan proklamasi. Menjelang pagi tanggal 17 Agustus 1945, teks
proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hata, BM Diah, dan
Sudiro. Naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno dibacakan
dihadapan peserta rapat. Setelah mendapat persetujuan dan siapa yang
menandatangani teks tersebut, kemudian diketik oleh Sayuti Melik
dengan beberapa perubahan, yang kemudian ditandatangani
Soekarno-Hata atas nama bangsa Indonesia. Disetujui pula bahwa
Proklamasi diadakan di rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur No.
56 Jakarta.9

5. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Puncak perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia merupakan


kerjasama kelompok tua dan muda.10 Pada tanggal 12 Agustus 1945, tiga

8
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta :
Diva Press), 2014, halaman 298.

9
Ibid, halaman 304.

10
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar) 1994, halaman 141.

9
tokoh pergerakan yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr.
Rajiman Wediodiningrat di undang ke Dalat, Vietnam oleh Jendral
Terauchi. Dalam pertemuan tersebut, melalui Terauchi, Jepang
memutuskan untuk memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia. Akan tetapi, di Indonesia sendiri terdapat perbedaan pendapat
antara golongan muda dan golongan tua mengenai pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan. akhirnya terjadilah kesepakatan antara
golongan muda yang diwakili Wikana dan golongan tua yang diwakili
Mr. Ahmad Soebarjo bahwasannya proklamasi harus dilakukan di
Jakarta.

Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur N0. 56 Jakarta, dibacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno, didampingi oleh Drs. Moh.
Hatta. Dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud
dan Cudanco Latief Hendraningrat, dan diiringi dengan lagu Indonesia
Raya. Setelah itu, dilanjutkan sambutan Wali Kota Suwiryo dan Dr.
Mawardi. Setalah upacara selesai, masing-masing meninggalkan tempat.
Proklamasi berlangsung secara sederhana, namun penuh khidmat.
Peristiwa bersejarah ini dihadiri oleh sekitar 1000 orang, yakni atas para
pemimpin bangsa, kelompok pemuda, para pejuang, dan rakyat yang
mengetahui peristiwa tersebut.11

11
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini
(Yogyakarta:Diva Press), 2014, halaman 304.

10
C. Arti Penting Proklamasi

Dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia berarti bangsa


Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya secara formal, baik kepada
dunia internasional maupun kepada Bangsa Indonesia sendiri, bahwa mulai
saat itu Bangsa Indonesia telah merdeka. Merdeka berarti bahwa mulai saat
itu bangsa Indonesia mengambil sikap menentukan nasibnya dan nasib tanah
airnya dalam segala bidang.12 Sesuai dengan yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu
ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan. dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke
depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat adil dan makmur”.

Dari penggalan kalimat dalam pembukaan tersebut dapat disimpulkan


bahwasannya proklamasi kemerdekaan merupakan suatu momentum
bersejarah dan tonggak penting bangsa Indonesia yang diperoleh melalui
proses perjuangan yang sangat panjang. Proklamsi disebut juga sebagai titik
kulminasi atau titik puncak dan jembatan emas yang mengantarkan Indonesia
menjadi negara yang berdaulat. Dengan proklamasi menandakan
bahwasannya telah berakhir segala bentuk hukum dan kebijakan kolonial dan
mulai berlakunya tata hukum baru Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menjadi awal bangsa


Indonesia guna menegakkan hak asasinya sebagai bangsa yang setara dengan
bangsa lain.13 Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan dari dunia

12
Haryono Rinardi, Proklamasi 17 Agustus 1945 : Revolusi Politik Bangsa Indonesia,
Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol.2, No. 1, 2017, halaman 148.

13
Ibid, halaman 149.

11
internasional diikuti pengakuan dari negara-negara lain seperti Mesir, Arab
Saudi, Suriah dan lain-lain.

KESIMPULAN

Indonesia adalah salah satu negara yang pernah mengalami penjajahan dan
kolonialisasi bangsa asing. Penjajahan tersebut berlangsung sangat lama sejak
abad ke-16 dan berakhir pada abad ke-20. Kesuksesan Indonesia sebagai “bangsa”,
dalam pengertian keberhasilannya di antara bangsa-bangsa di dunia, tidak dapat
dipandang sebagai hal biasa. Kesuksesan itu didahului dengan perjuangan panjang
mendaki bukit terjal penuh ancaman bahaya sehingga banyak menuntut
pengorbanan.

Pada abad ke-20 Indonesia mulai memasuki babak baru dalam hal perjuagan
memperoleh kebebasan atau kemerdekaan. Abad 20 merupakan masa dimana
bangsa Indonesia mulai memasuki masa pergerakan nasional. Pada masa ini
muncul golongan terpelajar yang kemudian memiliki gagasan untuk melakukan
upaya pembebasan dari bangsa asing atau usaha mencapai kemerdekaan. Dari sini
kemudian lahir organisasi-organisasi pergerakan dengan berbagai latar belakang
budaya pendidikan politik dan lain-lain.

Tahun 1942-1925 Indonesia berada di bawah penguasaan pemerintahan


Jepang. Namun pada tahun 1944 Jepang mengalami kekalahan dari sekutu dalam
Perang Dunia II. Hal ini dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa, untuk segera
melakukan proklamasi kemerdekaan. Dilakukanlah serangkaian kegiatan untuk
mempersiapkan kemerdekan Indonesia. Sempat terjadi pertentangan antara kaum
muda dan kaum tua sehingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok. Setelah itu
dilakukanlah penyususnan teks proklamasi. Pada akhirnya proklamasi dapat
dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jalan Pengangsaan Timur
No. 54 Jakarta. Dengan adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia muncul
sebagai negara baru yang merdeka, berdaulat dan diakui dunia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adi Sudirma. 2014. Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini
(Yogyakarta : Diva Press).

Cahyo Budi Utomo. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaaan Indonesia dari


Kebangkitan hingga Kemerdekaan (Semarang : IKIP Semarang Press).

Nurcholish Madjid. 2003. Indonesia Kita (Jakarta : PT Gramedia).

Peter Kasenda. 2015. Soekarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). (Jakarta :


Penerbit Buku Kompas ).

Sartono Kartodirdjo. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari


Emporium sampai Imperium (Yogyakarta : Ombak).

Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai


Proklamasi 1908-1945 (Yogyakarta : Pustaka Pelajar ).

Sularto dan Rini Yuniarto. 2010. Konflik di Balik Proklamasi BPUPKI, PPKI,
dan Kemerdekaan (Jakarta : PT Kompas Media Nusantara).

Jurnal

Dwi Nur Imsawati, Sri Handayani, Sumardi. 2017. The Intelectual's Constribution
In The National Movement Of In Indonesian 1908-1928. Jurnal Historica,
Volume. 1 Issue. 2

Haryono Rinardi. Proklamasi 17 Agustus 1945 : Revolusi Politik Bangsa


Indonesia, Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol.2, No. 1, 2017.

13

Anda mungkin juga menyukai