Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Tata Negara
Dosen Pengampu : Zulkarnain, M.Pd & Johan Setiawan, S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
Sri Andini
NIM. 17406241033
Pendidikan Sejarah 2017B
17406241033
Abstrak
Indonesia adalah negara yang pernah mengalami penjajahan oleh bangsa asing.
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan yang
telah berhasil dicapai bangsa Indonesia setelah mengalami berbagai masa penuh
tantangan dan pengorbanan untuk mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan pada
saat itu tentunya bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan mudah. Proklamasi
kemerdekaan telah membawa Indonesia menjadi sebuah negara baru yang
merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Layaknya negara baru, kondisi
pemerintahannyapun belum dapat berjalan stabil, masih terdapat beberapa
gejolak-gejolak politik yang menyertai perkembangannya. Namun begitu,
perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan sangatlah patut diapresiasi
dan dihargai, karena berkat mereka pahlawan kemerdekan yang telah
mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, dan harta maka sampai saat ini kita telah
menjadi bangsa yang merdeka dan menjadi negara yang telah diakui dunia.
Artikel ini akan membahas mengenai perjuangan bangsa dari masa pergerakan
sampai mencapai kemerdekaan Indonesia.
1
PENDAHULUAN
1
Nurcholish Madjid, Indonesia Kita (Jakarta : PT Gramedia), 2003, halaman 7.
2
Sartono Kartodirdjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 Dari Emporium
sampai Imperium (Yogyakarta : Ombak), 1987,halaman 430.
2
masih sering mengalami banyak kegagalan. Dikarenakan gerakan-gerakan
perlawanan yang masih bersifat kedaerahan dan belum tersstruktur.
3
PEMBAHASAN
Pada abad ke-20 Indonesia mulai memasuki babak baru dalam hal
perjuagan memperoleh kebebasan atau kemerdekaan. Abad 20 merupakan
masa dimana bangsa Indonesia mulai memasuki masa pergerakan nasional.
Yang lazim disebut Sejarah Pergerakan Nasional adalah bagian dari Sejarah
Indonesia yang meliputi periode sekitar empat puluh tahun, yang dimulai
sejak lahirnya Budi Utomo (BU) sebagai organisasi nasional yang pertama
sampai terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945 yang ditandai oleh
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kata “pergerakan” mencakup semua
macam aksi yang dilakukan dengan organisasi modern kearah kemerdekaan
Indonesia.3 Pada masa ini muncul paham baru yang disebut “nasionalisme”.
Menurut Hans Kohn pengertian nasionalisme yaitu suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada
negara kebangsaan.4
3
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar ), 1994, halaman 3-4.
4
Cahyo Budi Utomo, Dinamika Pergerakan Kebangsaaan Indonesia dari Kebangkitan
hingga Kemerdekaan (Semarang : IKIP Semarang Press), 1995, halaman 19.
4
memandang bahwa nasionalisme terkait erat dengan pembentukan kesadaran
jiwa, sikap, orientasi serta perasaan keindonesiaan dari seseorang.
5
berbagai latar belakang seperti politik, pendidikan, dan kebudayaan.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain; Budi Utomo, Sarekat Islam,
Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Muhammadiyah, NU, PKI, PNI,
PPPKI, GAPI dan masih banyak lagi. Kesemua organisasi-organisasi tersebut
pada dasarnya memiliki kesamaan tujuan, yakni perjuangan untuk mencapai
cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
17 Agustus 1945 menjadi hari yang sangat penting dan bersejarah bagi
bangsa Indonesia. Pasalnya pada hari itu, telah dilakukan pembacaan
proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarna di Jalan Penganggsaan Timur No
54 Jakarta, sekaligus menjadi momen penting lahirnya Indonesia sebagai
negara yang mendeka dari cengkraman bangsa asing. Namun sebelum itu,
sebelum dilakukan pembacaan proklamasi, terdapat berbagai peristiwa
penting yang mengiringinya sekaligus menjadi faktor pendorong bangsa
Indonesia untuk memprokalmirkan kemerdekaan.
5
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta :
Diva Press), 2014, halaman 295.
6
Indonesia untuk melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Para tokoh-tokoh
kemerdekaan kemudian menyusun siasat agar bisa segera
memproklamasikan kemerdekaan.
6
Sularto dan Rini Yuniarto, Konflik di Balik Proklamasi BPUPKI, PPKI, dan Kemerdekaan
(Jakarta : PT Kompas Media Nusantara), 2010, halaman 66.
7
Indonesia. Dalam rangkaian persiapan kemerdekaan ini terdapat
pertentangan antar kaum tua dan kaum muda, yang lebih lanjut dikenal
dengan peristiwa Rengasdengklok.
3. Peristiwa Rengasdengklok
7
Peter Kasenda, Soekarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945), (Jakarta : Penerbit Buku
Kompas ) 2015, halaman 163.
8
Apa itu peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa Rengasdengklok
adalah “penculikan” yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain
Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng 31”
terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16
Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.8 Soekarno-Hatta diculik kaum muda,
untuk kemudian didesak agar segera mempercepat Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
8
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini (Yogyakarta :
Diva Press), 2014, halaman 298.
9
Ibid, halaman 304.
10
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar) 1994, halaman 141.
9
tokoh pergerakan yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr.
Rajiman Wediodiningrat di undang ke Dalat, Vietnam oleh Jendral
Terauchi. Dalam pertemuan tersebut, melalui Terauchi, Jepang
memutuskan untuk memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia. Akan tetapi, di Indonesia sendiri terdapat perbedaan pendapat
antara golongan muda dan golongan tua mengenai pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan. akhirnya terjadilah kesepakatan antara
golongan muda yang diwakili Wikana dan golongan tua yang diwakili
Mr. Ahmad Soebarjo bahwasannya proklamasi harus dilakukan di
Jakarta.
Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur N0. 56 Jakarta, dibacakan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno, didampingi oleh Drs. Moh.
Hatta. Dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud
dan Cudanco Latief Hendraningrat, dan diiringi dengan lagu Indonesia
Raya. Setelah itu, dilanjutkan sambutan Wali Kota Suwiryo dan Dr.
Mawardi. Setalah upacara selesai, masing-masing meninggalkan tempat.
Proklamasi berlangsung secara sederhana, namun penuh khidmat.
Peristiwa bersejarah ini dihadiri oleh sekitar 1000 orang, yakni atas para
pemimpin bangsa, kelompok pemuda, para pejuang, dan rakyat yang
mengetahui peristiwa tersebut.11
11
Adi Sudirma, Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini
(Yogyakarta:Diva Press), 2014, halaman 304.
10
C. Arti Penting Proklamasi
12
Haryono Rinardi, Proklamasi 17 Agustus 1945 : Revolusi Politik Bangsa Indonesia,
Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol.2, No. 1, 2017, halaman 148.
13
Ibid, halaman 149.
11
internasional diikuti pengakuan dari negara-negara lain seperti Mesir, Arab
Saudi, Suriah dan lain-lain.
KESIMPULAN
Indonesia adalah salah satu negara yang pernah mengalami penjajahan dan
kolonialisasi bangsa asing. Penjajahan tersebut berlangsung sangat lama sejak
abad ke-16 dan berakhir pada abad ke-20. Kesuksesan Indonesia sebagai “bangsa”,
dalam pengertian keberhasilannya di antara bangsa-bangsa di dunia, tidak dapat
dipandang sebagai hal biasa. Kesuksesan itu didahului dengan perjuangan panjang
mendaki bukit terjal penuh ancaman bahaya sehingga banyak menuntut
pengorbanan.
Pada abad ke-20 Indonesia mulai memasuki babak baru dalam hal perjuagan
memperoleh kebebasan atau kemerdekaan. Abad 20 merupakan masa dimana
bangsa Indonesia mulai memasuki masa pergerakan nasional. Pada masa ini
muncul golongan terpelajar yang kemudian memiliki gagasan untuk melakukan
upaya pembebasan dari bangsa asing atau usaha mencapai kemerdekaan. Dari sini
kemudian lahir organisasi-organisasi pergerakan dengan berbagai latar belakang
budaya pendidikan politik dan lain-lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adi Sudirma. 2014. Sejarah Lengkap Indonesia Dari Era Klasik hingga Terkini
(Yogyakarta : Diva Press).
Sularto dan Rini Yuniarto. 2010. Konflik di Balik Proklamasi BPUPKI, PPKI,
dan Kemerdekaan (Jakarta : PT Kompas Media Nusantara).
Jurnal
Dwi Nur Imsawati, Sri Handayani, Sumardi. 2017. The Intelectual's Constribution
In The National Movement Of In Indonesian 1908-1928. Jurnal Historica,
Volume. 1 Issue. 2
13