Anda di halaman 1dari 6

INFO TEKNIK

Volume 6 No.2, Desember 2005 (79-83)

PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM


HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR
TRICKLE BED

Isna Syauqiah 1

Abstract - Chlorine elimination from aqueous solution by desorption process in trickle


bed reactor was investigated. The object of this research is to study the chlorine
desorption process from aqueous solution that containing free chlorine using a trickle
bed reactor packed with rasching ring. The experiment conducted in the trickle bed
reactor with the following specification : glass column with 4.6 cm diameter and 35 cm
length; raschig ring packing 0.3 cm diameter and 0.85 cm length. The solution aqueous
containing free chlorine is made from dissolving a certain quantity of sodium
hypochlorit (NaOCl) in water with addition of hydrochloric acid (HCl). The operating
conditions of experiment are : room temperature, atmospheric pressure and initial
concentration of NaOCl = 0,1%, and the experiment varibles are : pH of solution (1 –
5) ; gas flow rate (232 ml/s – 85 ml/s). The result of experiment shows that the chlorine
concentration decrease significantly with decreasing pH. However, it’s slygtly
influence by the gas flow rate.

Keywords - Chlorine elimination, trickle bed reactors, desorption

PENDAHULUAN khusus untuk menangani proses


dekomposisi ini.
Dengan semakin berkembangnya Limbah cair yang berasal dari
industri-industri di Indonesia maka industri soda atau yang berhubungan
semakin banyak permasalahan limbah dengan senyawa khlor seperti industri
yang harus ditangani, baik berupa kertas, VCM, tekstil dan lain-lain, akan
limbah cair, padat maupun gas, mengandung khlor bebas yang sangat
sehingga diperlukan suatu cara yang berbahaya jika dibuang ke lingkungan
efisien dan efektif untuk menangani secara langsung. Larutan yang
limbah tersebut. mengandung khlor ini mempunyai sifat
Limbah cair merupakan salah satu berbahaya dan sifat korosif terhadap
limbah yang perlu ditangani, karena bila logam dan mudah terdekomposisi
dibuang langsung walaupun sudah menjadi gas khlor pada kondisi
diencerkan, ada kemungkinan akan keasaman tertentu (Anonim, 1997)
terdekomposisi menjadi zat-zat pe- sehingga ini dapat digunakan sebagai
nyusunnya, sehingga perlu penanganan metode pengolahan limbah tersebut

1
Staff Pengajar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin

79
80 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

dengan cara melepaskan gas-gas yang penelitian tentang desorpsi gas khlor
terbentuk dengan proses desorpsi. dari larutan sodium hypochlorite dalam
Metode pengolahan limbah cair reaktor trickle bed.
dengan cara desorpsi ini pada
prinsipnya adalah mengarahkan KAJIAN TEORITIS
unsur/senyawa pollutan menjadi gas
yang selanjutnya dieliminasi dengan Proses eliminasi adalah proses
bantuan udara. Jadi proses ini mampu penghilangan zat-zat yang mudah
memisahkan gas khlor dari limbah cair menguap dari campuran liquid dengan
dan gas khlor ini dapat dimanfaatkan jalan mengontakkan dengan gas inert,
sebagai bahan baku produk lain seperti sehingga zat-zat yang mudah menguap
sodium hypochlorite atau kaporit dalam liquid akan terlarut dalam fasa
sehingga dapat memberikan nilai gas inert.
tambah yang menguntungkan. Sodium Pada umumnya zat terlarut yang
hypochlorite atau biasa disebut liquid telah diserap dari campuran gas dapat
bleach atau soda bleach banyak dipakai dieliminasi kembali dari zat cair guna
sebagai bleaching agent, desinfektan memulihkan zat terlarut tersebut dalam
maupun septication dalam khlorinasi air bentuk yang lebih terkonsentrasi dan
minum dan air proses, eliminasi kapur untuk meregenerasi kembali larutan
dan alga di kolam renang dan air boiler penyerap. Sebagai pengeliminier
(Anonim,1997). biasanya digunakan gas tak aktif atau
Peralatan yang biasanya digunakan uap, karena uap dapat dikondensasikan.
adalah berupa kolom isian (packing)
dengan aliran liquid dan gas secara Mekanisme Eliminasi
berlawanan arah (counter current), NaOCl dapat terdekomposisi
dimana permasalahan yang timbul membentuk gas Cl2, O2 dan HOCl
dalam system ini pertama berhubungan bergantung pada senyawa yang bereaksi
dengan hidrodinamika kolom packing dengannya (Anonim, 1997).
tersebut, dan kualitas hasil desorpsi Penambahan asam khususnya HCl
yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kedalam larutan NaOCl akan
operasi seperti pH. Yang kedua menghasilkan gas Cl2.
biasanya dihadapkan pada masalah Eliminasi Cl2 dari NaOCl dengan
terjadinya flooding dimana pada menggunakan udara sebagai gas inert,
instalasi produksi biasanya laju alir dapat terjadi dalam 2 (dua) tahap (Selvy
liquid relatif bervariasi, sehingga N.D.R, dan Diyah Z,2002), yaitu :
sebagai alternatif reaktor dioperasikan a. Peruraian NaOCl membentuk Cl2
secara concurrent dan downflow atau b. Perpindahan massa gas Cl2 dari
yang dikenal sebagai reaktor trickle bed larutan ke udara
yang dapat menghindari masalah-
masalah tersebut. Untuk concurrent Mekanisme penguraian NaOCl
downflow reaktor ini mempunyai dengan HCl terdiri dari 2 (dua) tahap
beberapa kelebihan yaitui liquid hold- reaksi yaitu :
up yang tinggi, konsumsi energi rendah NaOCl + HCl  NaCl + HOCl ... (1)
dan cepat tercapainya kesetimbangan, HOCl + HCl Cl2 + H2O …. (2)
maka dengan menyelidiki performance
reaktor trickle bed yang tidak dibatasi Jika diasumsikan bahwa semua
masalah flooding (Herkowitz, M., and HOCl yang terbentuk pada reaksi 1
J.M. Smith,1983) maka perlu dilakukan seluruhnya akan terurai menjadi gas
Isna Syauqiah, Proses Desorpsi Gas Khlor dalam Larutan…. 81

Cl2, dan karena reaksi 1 berjalan Prosedur Percobaan


spontan maka reaksi yang mengontrol Liquid dimasukkan secara batch
adalah reaksi 2 sehingga : kedalam tangki penampung  10 liter,
rCl2 = -rHOCl = k2 [HOCl] [HCl] … (3) kemudian disirkulasikan ke rangkaian
Dengan menggunakan HCl berlebih reactor. Udara yang berasal dar
maka konsentrasi HCl akan menjadi kompressor dialirkan dengan laju alir
cukup besar dibandingkan konsentrasi tertentu. Menambahkan larutan HCl
HOCl sehingga reaksi menjadi pseudo sejumlah tertentu untuk mendapatkan
molekuler dan persamaan (3) menjadi : pH sesuai variable yang diinginkan.
rCl2 = -rHOCl = k [HOCl] …… (4) Aliran udara dan liquid masuk kedalam
reactor diasumsikan berkontak dengan
Perpindahan massa pada proses baik dan terdistribusi melewati packing,
desorpsi/eliminasi pada dasarnya mengair secara downflow concurrent.
memiliki prinsip yang sama dengan Setelah meninggalkan reactor kedua
proses absorpsi, dimana pada proses fasa dipisahkan pada tangki pemisah
desorpsi larutan NaOCl ini, Cl2 yang terletak dibawah reactor. Aliran
merupakan gas A yang terlarut dalam liquid disirkulasikan oleh pompa
liquid B dan udara merupakan gas C sentrifugal. Fasa gas beroperasi secara
yang saling tidak larut dengan liquid B kontinu. Temperatur liquid dijaga
(Levenspiel O,1999). dengan pendingin untuk menjaga
Desorpsi tanpa reaksi kimia,laju temperatur di dalam kolom agar tetap
perpindahan massa gas A sebagai solute konstan ( 1 oC). Sampel yang diambil
liquid B ke gas C adalah sebagai berikut adalah larutan NaOCl setiap periode
waktu, kemudian dianalisa dengan
rA = kga(pAi–pA) = kla(CA–CAi) (5) menggunakan metode iodometri.
Kondisi operasi percobaan adalah :
 Tekanan operasi : atmosferik
METODE  Temperatur operasi : suhu kamar
 Konsentrasi NaOCl mula-mula : 0,1
Rangkaian Peralatan %
Reaktor trickle bed yang digunakan Variabel percobaan sebagai berikut :
pada percobaan ini terisi packing berupa 1. pH liquida
raschig ring. Diameter dalam reactor 2. Laju alir udara
adalah 4,6x10-2 m dengan tinggi 3,5x10- P
2
berupa kolom yang terbuat dari bahan T
acrilyc (Gambar 1). Rangkaian
peralatan dilengkapi dengan kolom 2

pendingin, tangki pemisah gas dan


liquid yang berada dibawah reactor A D
trickle bed, pompa sentrifugal untuk
mensirkulasikan liquid ke rangkaian H Pembaca pH
peralatan serta kompresor udara yang E E
Gas 3 8
dilengkapi tangki penyangga untuk buangB 7
1 G F
menstabilkan laju alir udara agar tetap 5
C
konstan. Aliran udara dan liquid 4 6
: Aliran sistem
dilengkapi dengan alat ukur aliran yang
telah dikalibrasi.
Gambar 1. Skema peralatan percobaan
82 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005

Keterangan gambar 1:
A. Kolom reaktor trickle-bed Pengaruh laju alir udara
B. Tangki pemisah liquida dan gas
C. Pompa resirkulasi
D. Pendingin Dari gambar terlihat bahwa semakin
E. Rotameter besar laju alir udara semakin besar laju
F. Kompresor udara
G. Tabung Penyangga penguraian HOCl yang ditunjukkan
H. Injektor asam dengan penurunan konsentrasi.
PT Sensor pH
1 – 9 Valve

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil percobaan yang diperoleh


berdasarkan variabel-variabel pe-
nelitian.

Pengaruh pH larutan

Berdasarkan teori NaOCl dapat


terdekomposisi menjadi Cl2 jika
ditambahkan HCl dengan membentuk
HOCl terlebih dahulu. Kesetimbangan Gambar 3. Pengaruh laju alir udara
antara Cl2, HOCl dan OCl- didalam terhadap berkurangnya kon-
larutan dipengaruhi oleh pH dimana Cl 2 sentrasi HOCl dengan waktu
akan terbentuk pada pH larutan kurang
dari 3,5.
Dari gambar 2. terlihat bahwa KESIMPULAN
dengan pH kurang dari 3 menyebabkan
penguraian HOCl yang sangat besar Dari penelitian yang dilakukan
yang ditunjukkan dengan semakin didapat kesimpulan yaitu pH dan laju
cepatnya konsentrasi HOCl mencapai alir udara berpengaruh terhadap laju
nol. pengurangan konsentrasi HOCl, dimana
semakin rendah pH laju desorpsi HOCl
makin besar, sedang untuk laju alir
udara yang besar akan mempercepat
penguraian HOCl juga.

Daftar Notasi

a : luas interfacial per volume


(m2/m3)
C : konsentrasi (mol/m3)
Gambar 2. Pengaruh pH larutan k : konstanta laju reaksi
terhadap berkurangnya kon- kga : koefisien perpindahan massa sisi
sentrasi HOCl dengan waktu gas
Isna Syauqiah, Proses Desorpsi Gas Khlor dalam Larutan…. 83

kLa : koefisien perpindahan massa Levenspiel O,1999., Chemical Reacton


sisi cair Engineering, Edisi 3, John
pA : tekanan gas (Pa) Wiley & Sons, Inc., New York.
r : laju reaksi Othmer, Kirk.,., Encyclopedia of
Chemical Technology, Volume
5, second edition, John Wiley
DAFTAR PUSTAKA and Son Inc., New York.
Anonim, 1997., Benefits and Safety Selvy N.D.R, dan Diyah Z,2002.,
Aspects of Hypochlorite Desorpsi Gas Cl2 dari Larutan
Formulated in Domestic NaOCl dengan Udara dalam
Product, Scientific Dossier, Reaktor Berpengaduk, Skripsi,
AISE,. Jurusan Teknik Kimia, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember,
Herkowitz, M., and J.M. Smith,1983., Surabaya.
Trickle-Bed Reactors: A Review,
AIChe J., 29, 1-8.
1
Staff Pengajar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin

34

Anda mungkin juga menyukai