Isna Syauqiah 1
1
Staff Pengajar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
79
80 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005
dengan cara melepaskan gas-gas yang penelitian tentang desorpsi gas khlor
terbentuk dengan proses desorpsi. dari larutan sodium hypochlorite dalam
Metode pengolahan limbah cair reaktor trickle bed.
dengan cara desorpsi ini pada
prinsipnya adalah mengarahkan KAJIAN TEORITIS
unsur/senyawa pollutan menjadi gas
yang selanjutnya dieliminasi dengan Proses eliminasi adalah proses
bantuan udara. Jadi proses ini mampu penghilangan zat-zat yang mudah
memisahkan gas khlor dari limbah cair menguap dari campuran liquid dengan
dan gas khlor ini dapat dimanfaatkan jalan mengontakkan dengan gas inert,
sebagai bahan baku produk lain seperti sehingga zat-zat yang mudah menguap
sodium hypochlorite atau kaporit dalam liquid akan terlarut dalam fasa
sehingga dapat memberikan nilai gas inert.
tambah yang menguntungkan. Sodium Pada umumnya zat terlarut yang
hypochlorite atau biasa disebut liquid telah diserap dari campuran gas dapat
bleach atau soda bleach banyak dipakai dieliminasi kembali dari zat cair guna
sebagai bleaching agent, desinfektan memulihkan zat terlarut tersebut dalam
maupun septication dalam khlorinasi air bentuk yang lebih terkonsentrasi dan
minum dan air proses, eliminasi kapur untuk meregenerasi kembali larutan
dan alga di kolam renang dan air boiler penyerap. Sebagai pengeliminier
(Anonim,1997). biasanya digunakan gas tak aktif atau
Peralatan yang biasanya digunakan uap, karena uap dapat dikondensasikan.
adalah berupa kolom isian (packing)
dengan aliran liquid dan gas secara Mekanisme Eliminasi
berlawanan arah (counter current), NaOCl dapat terdekomposisi
dimana permasalahan yang timbul membentuk gas Cl2, O2 dan HOCl
dalam system ini pertama berhubungan bergantung pada senyawa yang bereaksi
dengan hidrodinamika kolom packing dengannya (Anonim, 1997).
tersebut, dan kualitas hasil desorpsi Penambahan asam khususnya HCl
yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kedalam larutan NaOCl akan
operasi seperti pH. Yang kedua menghasilkan gas Cl2.
biasanya dihadapkan pada masalah Eliminasi Cl2 dari NaOCl dengan
terjadinya flooding dimana pada menggunakan udara sebagai gas inert,
instalasi produksi biasanya laju alir dapat terjadi dalam 2 (dua) tahap (Selvy
liquid relatif bervariasi, sehingga N.D.R, dan Diyah Z,2002), yaitu :
sebagai alternatif reaktor dioperasikan a. Peruraian NaOCl membentuk Cl2
secara concurrent dan downflow atau b. Perpindahan massa gas Cl2 dari
yang dikenal sebagai reaktor trickle bed larutan ke udara
yang dapat menghindari masalah-
masalah tersebut. Untuk concurrent Mekanisme penguraian NaOCl
downflow reaktor ini mempunyai dengan HCl terdiri dari 2 (dua) tahap
beberapa kelebihan yaitui liquid hold- reaksi yaitu :
up yang tinggi, konsumsi energi rendah NaOCl + HCl NaCl + HOCl ... (1)
dan cepat tercapainya kesetimbangan, HOCl + HCl Cl2 + H2O …. (2)
maka dengan menyelidiki performance
reaktor trickle bed yang tidak dibatasi Jika diasumsikan bahwa semua
masalah flooding (Herkowitz, M., and HOCl yang terbentuk pada reaksi 1
J.M. Smith,1983) maka perlu dilakukan seluruhnya akan terurai menjadi gas
Isna Syauqiah, Proses Desorpsi Gas Khlor dalam Larutan…. 81
Keterangan gambar 1:
A. Kolom reaktor trickle-bed Pengaruh laju alir udara
B. Tangki pemisah liquida dan gas
C. Pompa resirkulasi
D. Pendingin Dari gambar terlihat bahwa semakin
E. Rotameter besar laju alir udara semakin besar laju
F. Kompresor udara
G. Tabung Penyangga penguraian HOCl yang ditunjukkan
H. Injektor asam dengan penurunan konsentrasi.
PT Sensor pH
1 – 9 Valve
Pengaruh pH larutan
Daftar Notasi
34