1. Moh Yunus Satria D 2. Novi Eka Nadias 3. Sabrina Jihan S 4. Wiwit Reza 5. Yuliana Sajidah F Perang Diponegoro Perang Diponegoro / Perang Jawa adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun (1825-1830) di Pulau Jawa, Hindia Belanda Kapan terjadinya? • Pada pertengahan bulan Mei 1825, Smissaert memutuskan untuk memperbaiki jalan-jalan kecil di sekitar Yogyakarta. Namun Pada salah satu sektor, patok-patok jalan yang dipasang orang- orang kepatihan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro. • Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Apa penyebabnya? • Kekuasaan dan wibawa raja-raja di Jawa Tengah semakin merosot karena daerah kekuasaannya semakin berkurang. • Rakyat mempunyai beban yang sangat berat dalam hidupnya, seperti kerja rodi dan membayar pajak tanah. • Pembuatan jalan yang melalui tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Siapa pemimpinnya? Perang diponegoro ini dipimpim oleh Pangeran Diponegoro. Pangeran diponegoro adalah pemimpin yang tidak individualis, beliau sangat memperhatikan keselamatan anggota keluarga dan anak buahnya Bagaimana jalannya perang? •Pertempuran berlangsung sengit sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan Belanda pada siang hari, maka malam harinya wilayah itu sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi; begitu pula sebaliknya. Bila musim penghujan tiba, gubernur Belanda akan melakukan usaha- usaha untuk gencatan senjata dan berunding, karena hujan tropis yang deras membuat gerakan pasukan mereka terhambat. Ketika gencatan senjata terjadi, Belanda akan mengonsolidasikan pasukan dan menyebarkan mata-mata dan provokator mereka bergerak di desa dan kota; menghasut, memecah belah dan bahkan menekan anggota keluarga para pengeran dan pemimpin perjuangan rakyat yang berjuang di bawah komando Pangeran Diponegoro. Namun pejuang pribumi tersebut tidak gentar dan tetap berjuang melawan Belanda. •Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Mojo, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Alibasah Sentot Prawirodirjo menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Oleh karena itu, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855. Apa dampaknya? • Kekuasaan wilayah Yogyakarta dan Surakarta berkurang. • Belanda mendapatkan beberapa wilayah Yogyakarta dan Surakarta • Banyak menguras kas Belanda Akhir perang diponegoro • Tahun 1829 merupakan tahun kemunduran bagi Diponegoro. Di tahun itu pula Diponegoro sudah tidak pernah mengadakan ofensif lagi dan justru inisiatif serangan beralih ke tangan Belanda. Pengikut Diponegoro banyak yang menyerah kepada Belanda karena sudah tidak kuat dengan cobaan dan perang gerilya.