NAMA ANGGOTA: 1.
PENGERTIAN PERANG DIPONEGORO
Hal yang menjadi sebab utama perlawanan Pangeran Diponegoro adalah adanya
rencana pembuatan jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro di
Tegalrejo.
LATAR BELAKANG
Latar belakang perlawanan pengerang diponegoro diawali dari campur
tangan belanda dalam urusan politik kerajan yogyakarta. Beberapa
tindakan belanda yang dianggap melecehkan harga diri dan nilai nilai
budaya masyarakat menjadi penyebab lain kebencian rakyat kepada
belanda. Belanda membangun jalan baru pada bulan Mei 1825,mereka
memasang patok patok pada tanah leluhur Diponegoro. Terjadi
perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih Danureja 5 mencabuti patok
patok tersebut
PROSES PERANG DI
PONEGORO
Perang Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya untuk melakukan perlawanan
terhadap Belanda. Berbagai upaya untuk mematahkan perlawanan Pangeran Diponegoro
telah dilakukan Belanda, namun masih gagal.
Siasat Benteng stelsel (sistem Benteng) yang banyak menguras biaya diterapkan juga.
Namun sistem benteng ini juga kurang efektif untuk mematahkan perlawanan Diponegoro.
Jenderal De Kock akhirnya menggunakan siasat tipu muslihat melalui perundingan. Pada
tanggal 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro bersedia hadir untuk berunding di rumah
Residen Kedu di Magelang.
Pada tahun 1834 pengasingannya dipindah lagi ke Makassar sampai meninggal dunia pada
usia 70 tahun tepatnya tanggal 8 Januari 1855.
AKHIR PERLAWANAN
Untuk menghadapi Perang Diponegoro, Belanda terpaksa
menarik pasukan yang dipakai perang di Sumatera Barat
untuk menghadapi Pangeran Diponegoro yang bergerilya
dengan gigih. Sebuah gencatan senjata disepakati pada
tahun 1825, dan sebagian besar pasukan dari Sumatera
Barat dialihkan ke Jawa. Namun, setelah Perang
Diponegoro berakhir (1830), kertas perjanjian gencatan
senjata itu disobek, dan terjadilah Perang Padri babak
kedua. Pada tahun 1837 pemimpin Perang
Paderi, Tuanku Imam Bonjol akhirnya menyerah.
Berakhirlah Perang Padri.
KESIMPULAN
Perang diponegoro adalah perang yang berlangsung antara tahun 1825-
1830 di dareah jawa tengah dan sebagian jawa timur. Dalam perang terjadi
antara Belanda penduduk pribumi yang dipimpin oleh Pangeran
Diponegoro. Perang ini disebabkan pihak Belanda membangun jalan dari
Yogyakarta ke Magelang yang melewati makam lelehur pangeran
Diponegoro. Dalam peperangan yang berlangsung selama lima tahun ini
dimenangkan oleh pihak belanda. Setelah kekalahan tersebut pangeran
Diponegoro di tangkap dan di asingkan ke Manado dan dipindahkan ke
Makassar sampai beliau wafat tanggal 8 januari 1855. Perang ini juga
mengakibatkan banyak korban tewas dari pihak Belanda maupun pribumi.