Anda di halaman 1dari 1

PERANG DIPONEGORO

(KELOMPOK 4)

DEFINISI PERANG DIPONEGORO (BIELA + PEMBUKAAN)

Perang Diponegoro, adalah perang besar di jawa dan berlangsung selama lima tahun (1825-1830)
antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jenderal De Kock melawan penduduk pribumi
yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Perang Diponegoro merupakan salah satu pertempuran
terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama menjajah Nusantara.

PENYEBAB PERANG DIPONEGORO (KHAFID)

SEBAB UMUMNYA ANTARA LAIN :

 Kekuasaan raja-raja di Yogyakarta semakin sempit karena daerah pantai utara Jawa Tengan
dikuasai Belanda
 Golongan bangsawan sangat kecewa karena Belanda melarang kaum bangsawan untuk
menyewakan tanahnya kepada pihak partikelir, DLL

SEBAB KHUSUSNYA YAITU :

 Belanda merencanakan pembangunan jalan yang menerobos tanah Pangeran Diponegoro


dan makam leluhurnya. Pangeran Diponegoro menentang rencana itu. Sebagai unjuk protes
patok-patok untuk pembuatan jalan dicabut dan diganti dengan tombak-tombak.

PUNCAK PERANG DIPONEGORO (ELSA)

Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang tentara dan pada tahun
1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan benteng
sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja ditangkap. Kemudian Pangeran
Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda.

AKHIR PERANG DIPONEGORO (NURMA + PENUTUP)

Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di
Magelang. Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota
laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian
dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.

Anda mungkin juga menyukai