Anda di halaman 1dari 14

Perang

Diponegoro

Angela.P
Cynthia.L
Diva.N
Perang Diponegoro
• Memasuki abad ke -19 keadaan di Jawa khususnya di
Surakarta dan Yogyakarta semakin memprihatinkan.
Intervensi pemerintah kolonial terhadap
pemerintahan lokal tidak jarang mempertajam konflik
yang sudah ada dan dapat melahirkan konflik baru di
lingkungan kerajaan. Campur tangan kolonial itu juga
membawa pergeseran adat dan budaya keraton yang
sudah lama ada di keraton bahkan melahirkan
budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya
nusantara, seperti minum-minuman keras.
• Sementara itu, dalam kehidupan soaial
kemasyarakatan terdapat pemisah antara rakyat
dengan kerajaan dan perbedaaan status sosial antara
rakyat pribumi dengan kaum kolonial. Dengan
suasana penderitaan rakyat tampil seorang
bangsawan Sultan Hamengkubuwana III dan tanggal
20 juli 1825 meletuslah perang diponegoro dengan
visi dan cita-cita yaitu membentuk kesultanan
yogyakarta yang memuliakan agama yang berada
dalam wadah negara islam
Bermula dari Insiden anjir
• Sejak tahun 1823 Jonkheer Anthonie Hendrik
Smissaert dikenal sebagai tokoh yang sangat anti
terhadap pangeran diponogoro. Oleh karena itu
Hendrik bekerja sama dengan Patih Danurejo
memerintahkan anak buahnya untuk memasang anjir
(pancang/patok) dalam rangka membuat jalan baru.
Pemasangan anjir ini secara sengaja melewati
pekarangan milik diponegoro tanpa izin. Dan
meletuslah perang Diponegoro. Tanggal 20 juli 1825
rakyat tegalreja membawa senjata, mereka
menyatakan setia kepada pangeran diponegoro dan
mendukung perang melawan Belanda.
• Belanda datang dan mengepung kediaman pangeran
diponegoro, dan Tegalreja dibumihanguskan.
Pangeran diponegoro dan pasukan menyingkir ke
arah selatan ke bukit Selarong. Untuk mengawali
perlawanannya terhadap Belanda Pangeran
Diponegoro membangun sebuah benteng pertahanan
di Gua Selarong .
Mengatur Strategi di Gua Selarong
• Dipersiapkan beberapa tempat untuk markas
komando cadangan.Kemudian Diponegoro menyusun
langkah – langkah : 1. merencanakan seragan ke
keraton yogyakarta. 2. mengirim kurir kepada apara
bupati atau ulama. 3. menyusun daftar nama
bangsawan. 4. membagi kawasan kesultanan kawasan
yogyakarta menjadi beberapa mandala perang. Pada
tahun tahun awal Diponegoro mengobarkan
semangat “Perang Sabil”. Perlawanannya berjalan
sangat efektif. Pusat kota dapat dikuasai.
• Selanjutntya pasukan Diponegoro bergerak ke Timur
dan berhasil menaklukan Delanggu dalam rangka
menguasai Surakarta. Namun dapat ditahan Belanda
di Gowok. Untuk memperkukuh kedudukan
Diponegoro , para ulama dan pengikutnya
menobatkannya sebagai Raja dengan gelar Sultan
Abdulhamid Herucokro
Perluasan Perang di berbagai daerah
• Diponegoro mampu menggerakkan kekuatan di
seluruh Jawa maka dari itu sering dikenal dengan
Perang Jawa. Semua kekuatan dari rakyat ,
bangsawan, dan para ulama bergerak untuk melawan
kekejaman Belanda. Belanda berusaha
menghancurkan pos-pos pertahanan dan itu
merupakan strategi dari Pangeran Diponogoro
Benteng Stelsel pembawa petaka
• Diponegoro menerapkan perang dengan penyerangan
langsung yang mengandalkan jumlah pasukan yang
besar, ia juga menerapkan prinsip perang gerilya. Dan
juga menerapkan strategi perang Atrisi (penjemuan).
Untuk menghadapai Diponegoro yang bergerak dari
pos satu ke yang lain Jenderal De Kock menerapkan
strategi dengan sistem Benteng Stelsel. Sedikit demi
sedikit perlawanan Diponegoro dapat diatasi. Tahun
1827 perlawanan Diponegoro di beberapa tempat
berhasil di pukul mundur oleh Belanda. Selain itu
Magelang jadi pusat Kekuatan Militer Belanda.
• Tanggal 17 oktober 1829 ditandatangani perjanjian
Imogiri oleh Sentot Prawirodirjo dengan pihak belanda.
Isi perjanjian:
• 1. Sentot Prawirodirjo diizinkan untuk tetap memeluk
agama islam
• 2. Pasukan tidak dibubarkan dan ia tetap sebagai
pemimpinnya
• 3. Sentot Prawirodirjo dan pasukan diizinkan untuk tetap
memakai sorban
• 4. Sebagai kelanjutan perjanjian itu maka tanggal 24
oktober 1829 Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya
memasuki ibukota negeri Yogyakarta untuk secara resmi
menyerahkan diri
• Penyerahan diri dan tertangkapnya para pemimpin
pengikut Diponegoro, merupakan pukulan berat bagi
perjuangan Diponegoro.
Question & Answer
• 1. Jelaskan kaitan atau hubungan perang diponegoro
dengan perang masaid?
Perang Padri dengan Perang Dipenogoro itu
bersamaan waktunya dan belanda menyadari bahwa
kalau mereka harus menghadapi dua peperangan di
Sumatra dan di pulau Jawa mereka mereka harus
membagi kekuatan dan ini beresiko besar mereka pasti
kalah
• 2. Mengapa perang Diponegoro disebut perang Jawa?
Perang yang dimulai oleh Pangeran Diponegoro
itu sudah membuat pergerakan kekuatan di seluruh
wilayah Jawa. Karena hal itulah, Perang Diponegoro
sering dikenal dengan nama Perang Jawa.
• 3. Dampak perang Diponegoro bagi masyarakat?
kerugian harta benda dan nyawa, masyarakat
menjadi sadar akan pentingnya kesatuan dan
persatuan.Berkurangnya wilayah Yogyakarta dan
Surakarta
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai