Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SOSIOLOGI LAPORAN PENELITIAN

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

HANSON MILALA
XII IPS 3
SOSIOLOGI

SMA SWASTA MASEHI T/A : 2020/2021


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di era globalisasi ini, pergaulan remaja lebih cenderung ke arah negatif, karena cara
Berfikir remaja yang salah. Sehigga akan mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja.
Lingkungn yang berperan penting dalam pembentukan karakter, prilaku dan tingkah laku
seseorang inilah yang sangat berpengaruh. Karena Lingkungan yang baik akan membentuk
pribadi yang baik pula, tetapi apabila lingkungan buruk akan membentuk pribadi yang buruk
pula. Terkecuali jika kita dapat merubahnya sendiri.
Di era ini nilai dan norma seakan akan sudah di abaikan, sehingga nilai dan norma yang
berperan penting sebagai pengatur prilaku dan tingkah laku sudah tidak berfungsi lagi. Jadi tidak
heran lagi apa bila remaja jaman sekarang banyak melakuhkan penyimapangan khususnya dalam
bidang penyimpangan seksual yang dapat merugikan pribadi atau pun pihak lain.
Angka kenakalan remaja yang selau meningkat, terlebih dalam bidang penyimpangan
yang banyak di pengaruhi khususnya pengaruh dari luar yaitu “westernisasi” yang di pengaruhi
oleh negara – negara barat, yang di negara barat sendiri yang namanya sex bebas adalah hal yang
lumrah untuk di lakuhkan, ini lah yang menyebabkan kenakalan remaja dalam bidang pornografi
semakin meningkat dan meraja rela di indonesia dan tidak hanya itu pengaruh teknologi –
teknologi atau situs – situs yang sangat mudah untuk dalam mengakses situ porno itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa itu kenakalan remaja ?
2.      Apa penyebab kenakalan remaja ?
3.      Bagaimana cara mencegah ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja ?
2.      Untuk mengetahui penyebab kenakalan remaja?
3.      Dan agar dapat terhindar dari kenakalan remaja ?

D.    Manfaat
1.      Kitaa akan mengetahui penyebab kenakalan remaja ?
2.      Kitaa akan tahu cara mengatasi atau menanggulangi kenakalan remaja?
3.      Dan Kita akan terhindar dari bahaya kenakalan remaja?
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Teori – teori yang mendasari yang relevan


  Pengertian Kenakalan Remaja
  Kenakalan Remaja didefinisikan oleh Ernst dan Seagle sebagai berikut: Pornografi adalah
berbagai bentuk atau sesuatu yang secara visual menghadirkan manusia atau hewan yang
melakukan tindakan sexual, baik secara normal ataupun abnormal.
  Peter Webb sebagaimana dikutip oleh Rizal Mustansyir melengkapi definisi pornografi dengan
menambahkan bahwa pornografi itu terkait dengan obscenity (kecabulan) lebih daripada sekedar
eroticism. Menurut Webb, masturbasi dianggap semacam perayaan yang berfungsi
menyenangkan tubuh seseorang yang melakukannya.
  Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008, tentang Pornografi, didefinisikan
bahwa kenakalan remaja adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai
bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

  Penyebab Kenakalan Remaja


  Munculnya perasaan terhadap lawan jenis menjadi pintu masuk pornografi dalam diri remaja.
Keingintahuan pada lawan jenis mendorongnya untuk melihat gambar atau lukisan porno. Selain
itu kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti : perkembangan emosional yang kurang bahkan
tidak sehat, adanya hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis, ketidak
mampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis, kelemahan diri dalam
mengatasi kegagalan dengan meilih kegiatan alternatif yang keliru dan pengembangan kebiasaan
diri yang tidak sehat di dalam kehidupan sehari – hari.
  Kedua, kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat, seperti rumah dan keluarga dengan situasi
yang gersang dari kasih sayang dan pengertian, ekonomi yang tidak mendukung kemauan dan
kesempatan belajar, pergeseran nilai dan moral kesusilaan warga masyarakat.
  Suguhan media massa seperti program televisi yang tidak lagi mengejar impian dan nilai – nilai
moral, tetapi sebaliknya menyerap nilai – nilai yang menyimpang dari masyarakat yang sakit.
Mengajarkan orang untuk berbuat licik, jahat, membunuh, dan seni berbohong. Tayangan yang
berbau kekerasan, seksual, banyak memengaruhi jalan pemikiran permirsa. Akibatnya mereka
menganggap hal – hal tersebut sebagai sesuatu yang normal untuk dilakuhkan merusak
perkembangan moral yang sehat, dan kondisi setempat yang merangsang remaja tumbuh ke arah
prilaku seksual yang tidak sehat.
  Internet dan teknologi yang semakin berkembang dan bertambah maju mengakibatkan remaja
semakin mudah untuk mengakses situs – situs, terutama situs yang menyimpang atau situs porno.
  Cara Mencegah Penyimpangan Seksual
  Terjadinya penyimpangan seksual di kalangan remaja tentunya harus di tanggulangi sedini
mungkin. Terlebih remaja adalah bagian masyarakat yang akan bertanggung jawab pada
kemajuan suatu bangsa. Beberapa langkah yang perlu di lakuhkan antara lain pemahaman
terhadap permasalahan yang di hadapi, penanaman agama, pembiasaan melakuhkan ibadah yang
tepat hinga menumbuhkan kesadaraan diri, memberi contoh teladan yang sehat, menciptakan
lingkungan yang sehat, bersih, dan peninjauan kembali media massa dan teknologi dan internet
yang berhubungan dengan penyimpangan seksual.

B.     Ringkasan dan kerangka berfikir peneliti


  Jadi bisa di ambil kesimpulan dari pendapat para ahli yaitu “ pornografi adalah bahan lukisan,
gambar, atau tulisan serta gerakan – gerakan tubuh yang memperlihatkan seluruh anggota badan”

C.    Hipotesis
  Berdasarkan konsep – konsep yang telah di tuangkan dalam kerangka berfikir, maka hipotesis
yang dapat di ajukan adalah sebagai berikut.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan remaja menyimpang, diantaranya yaitu, perubahan
dalam aspek fisik biologis maupun aspek biologis. Kebingungan, rasa ingin tahu, canggung, dan
kertertarikan terhadap lawan jenis serta faktor keharmonisan keluarga dan suguhan media massa
dan teknologi serta internet .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan arah
mengenai informasi permasalahan inti yang ada dalam suatu penelitian.
1.      Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan atau
biasa sering disebut dengan masa pubertas, yang rata – rata berusia 15 – 16 tahun.
2.      Lokasi Penelitian
Dari informasi-informasi dari internet
B.     Obyek Penelitian (Sample)
Sample adalah objek penelitian yang dipilih dan ditetapkan untuk diteliti lebih jauh sesuai
dengan kebutuhan peneliti.
Tujuan penentuan sample adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian,
memelalui pengamatan dari populasi. Suatu metode pengambilan sample yang ideal
mempenyuai sifat – sifat sebagai berikit.

C.    Teknik Sampling


Penggunaan teknik sampling saya pilih karena mempunyai kelebihan diantaranya yaaitu.
1.      Sederhana dan mudah untuk dilaksanakan.
2.      Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi penelitian.
3.      Dapat menentukan presisi ( perbedaan hasil yang dapat dari contoh/sample ) dari hasil
penelitian dengan jalan mencari penyimpangan baku dari data yang diperoleh.
4.      Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin.

D.    Pendekatan Penelitian


Dalam melakuhkan penelitian ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan
secara kualitatif dan kuantitatif. Jika data yang diperoleh dalam penelitian di sajikan dalam
bentuk uraian kata – kata atau kalimat, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif.
Namun, apabila data yang digunakan berbentuk angka – angka dan cara pengolohanya
menggunakan analisis statistik, maka pendekatan yang digunakan adalah bentuk kuantitatif.

E.     Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif


Teknik pengumpulan data secara Kuantitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk
angka – angka dan hasil dari penelitian juga berupa angka sebagai jawaban pasti. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta
menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa
mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga
hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan
dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini
adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A.    Validitas Instrument Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Setiap variable di
ukur dengan menggunakan skala internal, sedangkan skor menggunakan perbandingan jawaban
yang di tentukan dengan dua alternatif jawaban.

B.     Pengujian Data


Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keabsahan suatu
instrument.bsuatu instrumen yang valid memiliki validitas data yang tinggi, demikian
sebaliknya. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan
dalam sebuah penelitian dan dapat diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variable yang dimaksud.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, penulis mencoba instrumen tersebut pada
sasaran dalam penelitian. Langkah ini di sebut dengan kegiantan uji coba (try out) instrumen.
Untuk mengetahui ketepatan data diperlukan uji validitas. Dua macam validitas sesuai dengan
cara pengujinya adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai