Anda di halaman 1dari 4

PORTOFOLIO UKBM 7

NAMA : MOHAMMAD JIDDAN LABIB

NO.ABSEN :16

KELAS :X IPS 4

1. Mencari dan melaporkan”Asbabun Nuzul”Q.S. Al-Isra’(17):32 dan Q.S An-Nur(24):2,serta hadits


terkait:
a) Asbabun Nuzul Surat Al Isra Ayat 32
Dari berbagai sumber yang ditemukan, khususnya pada tafsir ibnu katrsir, bahwa asbabun
nuzul turunnya surat al-isra ayat 32 ini adalah pada waktu itu ada seorang pemuda yang
datang kepada Rasulullah dan meminta izin untuk berzina, sontak dengan tegas Rasulullah
pun melarangnya, maka kemudian turunlah ayat ini.
b) Asbabun nuzul Surat An nur Ayat 2
Seorang lelaki bernama murtdaz al ghonawi yg ditugaskan membawa tawanan dari mekkah
ke madinah, dia membawa anaq seorang penjajah sex , dan anaq mengajak murtadz untuk
melakukan hubungan (zina) , sesampai dimadinah , murtadz bertanya pada rosulullah maka
turunlah surat an nur ayat 2
c) ASBAB AL-WURUD
Bab mengaku berzina
Kitab Hadits : Bulughul Maram
No : 1238
Bab : Had Zani (orang yang berzina)
Halaman : 556
Cetakan : XXVI (26)
Kasus Al- ghamidiyah
“ Sesungguhnya ada seorang perempuan yang dikenal dengan sebutan al-Ghamidiyah
datang menghadap Rasulullah saw. Lalu ia berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah
berbuat zina maka sucikanlah diriku! Tetapi perempuan itu ditolak oleh Rasulullah saw. Lalu
esok paginya ia bertanya: Ya Rasulullah, mengapa engkau menolakku? Barangkali engkau
menolakku sepertinya halnya engkau menolak Maiz? Sungguh aku kini sedang hamil!
Kemudian Nabi saw. Bersabda: “Tetapi sekarang ini sekarang ini perginya dulu hingga
engkau melahirkan. Lalu setelah melahirkan, ia datang kepada Rasulullah saw. Dengan
membawa bayinya dalam buaian seraya ia berkata: Inilah aku telah melahirkan anakku. Nabi
saw. Bersabda: “Maka tatkala ia telah menyapihnya, ia pun kemudian datang enghadap
Nabi saw. Sambil membawa bayinya, sedang ditangannya ada sepotong roti, katanya: Ya
Nabiyyallah, inilah anakku telah kusapih, te;ah dapat makan makanan. Lalu ia menyerahkan
anaknya kepada seorang laki-laki muslim. Kemudian diperintahkan (untuk dirajam). Lalu ia
ditanam setinggi dadanya, sedangkan orang banyak diperintahkanuntuk melemprinya
dengan batu sehingga darahnya terpecik ke muka Khalid bin walid lalu ia mencacinya itu
maka ia bersabda :”sabarlah wahai Khalid, demi dzat yang diriku berada dibawah
kekuasaan-Nya, sungguh ia telah tobat denngan sungguh-sungguhnya, dimana kalau
seandainya seorang pemungut cukai tobat seperti itu tentu di ampuni-Nya. Kemudian Nabi
saw. Memerintah (untuk mensholatinya) maka ia pun dishalati lalu dikuburkan.[3]Dari Imran
bin Hushain, bahwasanya seorang perempuan dari (suku) juhainah datang kepada Nabi saw.
– sedang mengandung dari zina – lalu berkata : ya Nabiyallah ! saya wajib dihad, oleh itu
jalankan-dia atas saya. Maka Rasulullah saw. Panggil walinya dan berbawalah dia
kepadanya. Lantas apabila ia beranak, bawalah dia kepadaku”. Ia (Wali bagi perempuan itu)
berbuat, lalu ia (Rasulullah) perintah supaya diurus dia, lalu dikemaskan atas pakaiannya,
kemudian ia (Rasulullah) perintah supaya direjam dia, lalu direjam, kemudian ia (Rasulullah)
disholatkan dia, ya Nabiyaallah !padahal ia telah berzina ? sabdanya :Sesungguhnya ia telah
bertaubat, satu taubat yang sekiranya dibahagi dia antara tujuh puluh dari penduduk
madinah,
niscaya cukup buat mereka, karena adakah engkau dapati (seorang) lebih utama daripada
(perempuan) yang menyerahkan dirinya karena Allah Ta’ala ?”
Diriwayatkan-dia oleh Muslim
2. Membuat paparan analisis dan identifikasi hukum

Penjelasan dari nomor di bawah tulisan surat Al-Isra ayat 32 di atas ialah :
1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf' disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara
membacanya dipantulkan secara ringan.
3. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke
huruf zai).
4. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4
atau 5 harakat.
5. Ghunnah karena nun bertasydid. Cara membacanya dengung dengan ditahan sampai 3 harakat. 
6. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti)  bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
Baca juga : Perbedaan haji dan umrah lengkap.

7. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf fa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
10. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca
panjang 4 atau 5 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad ‘iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin
dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

enjelasan lengkap mengenai hukum bacaan pada nomor-nomor di atas ialah  


1. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke
huruf zai).
2. Alif lam syakmsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke
huruf zai).
3. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya
dipantulkan secara ringan.
5. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dal berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Idgham bighunnah karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
8. Idzhar karena huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas.
9. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10.  Idgham bighunnah karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
Baca juga : Doa Turun Hujan Lengkap Arab Latin Dan Artinya.
11. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba'. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan
selama 3 harakat.
13. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar-samar dengan dengung dan
ditahan 3 harakat.
15. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16.  Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya' sukun dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya
tipis. 
18. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar-samar dengan dengung
dan ditahan 3 harakat. Suaranya mirip "ng".
19. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar-samar dengan dengung dan
ditahan 3 harakat.
20. Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
21. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ba'berharakat kasrah. Cara membacanya tipis. 
23. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ya'. Dibaca jelas. 
24. Mad layn karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah.
25. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas. 
26. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu
dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara
membacanya dipantulkan secara ringan.
28. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4
atau 5 harakat.
31.  Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat dhamah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
32. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca jelas. 
33. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2
sampai 6 harakat. 

Anda mungkin juga menyukai