Anda di halaman 1dari 2

Konflik yang terjadi

Soe Hok Gie merupakan seorang aktivis mahasiswa yang lahir di keluarga keturunan
Tionghoa dan menjalani kehidupan sederhana di Jakarta. Masa remaja dan kuliah Hok
Gie dijalani di bawah rezim pelopor kemerdekaan Indonesia Bung Karno, yang ditandai
dengan konflik antara militer dengan PKI.

Gie merupakan sosok yang jujur dan tidak kenal kompromi. Sejak usia remaja, Gie
memiliki ketertarikan dengan konsep-konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-
intelek kelas dunia. Ia memiliki semangat perjuangan dan rasa cintanya kepada
Indonesia yang membentuk dirinya sebagai pribadi yang tidak toleran terhadap
ketidakadilan. Hal ini membuat dirinya berjuang melawan rezim yang berkuasa saat
itu pada masa Presiden Soekarno. Hok Gie menghormati Sukarno sebagai founding
father negara Indonesia,tetapi Hok Gie begitu membenci pemerintahan Sukarno yang bersifat
diktator dan menyebabkan hak rakyat yang miskin terinjak-injak.. Gie menulis artikel yang
berisikan kritikan terhadap pemerintahan Soekarno. Sejak saat itu, dirinya
mendapatkan teror dari berbagai pihak.

Gie dan teman-temannya bersikeras bahwa mereka tidak memihak golongan manapun.

Penyelesaian konflik

Yang saya lihat dari film ini adalah usaha Gie dan teman teman nya untuk menghantam
pemerintahan dizaman soekarno , dikarenakan Gie sangat membenci pemerintahan Soekarno,
sifat kediktatoran Soekarno yang membuat hak-hak rakyat miskin terinjak-injak.

Pada Tahun 1965, terdapat dua blok besar dalam politik nasional. Grup yang pertama adalah
grup anti komunis, dan yang kedua adalah grup yang terpengaruh unsur PKI, dan Bung
Karno lebih condong kepada grup yang terpengaruh dengan PKI demi politik
keseimbangannya.

Tahun 1966 usaha Soekarno untuk menyingkirkan pengaruh kelompok anti komunis kian
menguat. Soekarno membuat rakyat panik dengan memainkan politik kenaikan harga.
Dengan kepanikan inilah rakyat tidak lagi memikirkan penuntasan PKI, akan tetapi berfikir
tentang perutnya. Dalam suasana seperti ini juga, posisi ABRI akan terjepit. Jika tidak
bertindak akan menimbulkan masalah, jika bertindak ABRI akan dimusuhi rakyat. Melihat
situasi ini kemudian organisasi-organisasi mahasiswa menggabungkan diri dan ribuan
mahasiswa akan turun ke jalan dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Meminta untuk PKI dibubarkan.

Akhirnya pada Februari 1966 Bung Karno menyampaikan pidatonya. Isinya sangat
mengecewakan, PKI tidak dibubarkan dan belum ada penurunan harga. Pasca penyampaian
pidato Bung Karno, ribuan mahasiswa kembali berdemonstrasi. Kali ini lebih kuat, dan pada
akhirnya, Gie Bersama teman temannya berhasil menggulingkan Soekarno dari jabatan
presidennya.

Pemerintahan Soekarno kini digantikan oleh Soeharto. Namun pergantian ini malah semakin
memperkeruh suasana. Soeharto bahkan lebih kejam. Awal tahun 1966 terjadi pembakaran-
pembakaran rumah, serta pemerkosaan-pemerkosaan terhadap mereka yang ‘dituduh’
GERWANI. Pembunuhan dan pembantaian pada sekitar 80.000 jiwa bagi mereka yang
‘dianggap’ komunis

Pada akhirnya Ditahun 1969, PKI berhasil dimusnahkan. Tetapi perasaan lelah melanda, Gie
menghadapi kenyataan bahwa Indonesia begitu sulit untuk dibebaskan dari belenggu
kekacauan. Hingga tiba pada masa jenuhnya, Gie tidak lagi memiliki semangat menulis.
Baginya Semua yang ia tulis dan perjuangkan seakan sia-sia.

Anda mungkin juga menyukai