Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH KEBIJAKAN

MPU TERHADAP
MASYARAKAT ACEH
VAKSINASI COVID-19
01.A APASIH
MPU ITU?
02.F AWAL
MULA
Perbandingan Aturan MPU Aceh
dan Daerah Lain
Dari perbandingan ini kami mengambil beberapa daerah di Indonesia yaitu ada :
Maluku Utara, Kalimantan Barat, Lampung, Papua, dan Sulawesi Tengah.
Yang dimana Vaksinasi dosis pertama juga terekam masih rendah di Maluku Utara
yakni 12,47 persen, Kalimantan Barat 14,54 persen, Papua 14,6 persen, dan
Sulawesi Tengah 14,68 persen.
Dan semestara itu, daerah dengan vaksinasi paling rendah untuk suntikan dosis
kedua adalah Maluku Utara dengan persentase 5,58 persen. Berikutnya, Lampung
6,72 persen, Sumatera Barat 6,74 persen, Nusa Tenggara Barat 6,76 persen, dan
Maluku 7,28 persen.
Apakah Masyarakat Aceh
masih percaya Ulama
Menurut Kelompok kami bahwa masyarakat Aceh Sebagian tidak mempercayai
Ulama dikarenakan berita tentang vaksinasi covid-19 yang beredar tidak tepat
dan sangat banyak kendala baik itu Halal dan Haram nya Vaksin tersebut.
Rakyat Aceh menolak vaksin covid19 karena banyak mudharatnya dan
syari'atnya menurut para ulama Aceh itu haram. Pemerintah pusat tidak berhak
ikut campur masalah hukum haram menurut Agama, karena masalah Agama
mutlak kewenangan Pemerintah Aceh, bukan kewenangan pemerintah RI.
Dari pihak MPU meminta untuk tidak ragu akan status hukum vaksin Covid-19
Sinovac tersebut.
(H)
RESPON MPU TERHADAP FATWA MUI NO.2

■ Pada tahun 2021, MUI


mengeluarkan fatwa no.2 tentang
produk vaksin covid-19.
03.D
KEGIATA
NMPU
SOSIALISASI MPU TERHADAP
FATWA MUI NO.2 TAHUN 2021
(R)
RESPON MASYARAKAT
SEBELUM SOSIALISASI
MPU
(A)
RESPON MASYARAKAT
SESUDAH SOSIALISASI MPU
Hasil Penelitian
Kami mewawancarai Pak Dr. Tgk H Muhibbuththabary, M.Ag sebagai Wakil Ketua
II MPU Aceh. Kami menanyakan beberapa pertanyaan, yang dimana pertanyaan
pertama mengenai apakah MPU ini berdiri dibawah Pemerintahan atas selaras
dengan pemerintahan?

Jadi jawaban dari Wakil Ketua II MPU ini adalah, Dalam kapasitas MPU salah satu
lembaga keistimewaan di Aceh berdasarkan Undang-Undang Nomer 11 Tahun
2006, yang dulunya adalah Undang-Undang 44 1999 tentang penyelenggaraan
keistimewaan Aceh dibidang agama, pendidikan, adat-istiadat. Maka yang kita
kenal sekarang MPU ini ada Majelis Pendidikan Aceh (MPA), Kemudian Majelis
Adat Aceh (MAA). Disamping itu juga ada lembaga lain seperti Baitul Mal, Wali
Nanggroe dalam konteks MPU ini. Jadi MPU dalam UU No 11 itu yang terakhir
adalah sebagai mitra kerja pemerintah Aceh yang dalam tupoksinya memberikan
masukan pemikiran dalam konteks pembangunan Aceh secara umum. Disamping
itu juga MPU mengeluarkan Fatwa hal-hal yang berkaitan dengan penerapan
pelaksanaan ajaran Islam di Aceh.
Pertanyaan kedua Mengenai Fatwa yang disampaikan tadi, bisa kita lihat negara kita
saat
ini sedang tidak baik dikarekan Covid 19 ini, nah Apakah dari MPU sendiri dapat peran
atau pengaruh dari Fatwa MUI?

Jadi menurut Pak Dr. Tgk H Muhibbuththabary, M.Ag kita ini punya konteks lokalisdem
di
Aceh, tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa dalam kaitan juga kita bersinergi
dengan MUI pusat, Cuma beda status kalau MUI itu lebih kepada Ormas tidak terikat
dengan konteks Pemerintahan, kalau MPU ini mitra kerja pemerintahan yang artinya
sejajar dengan pemerintahan, pemerintah Aceh SK Gubernur bersama Forkopinda,
DPRA, MPU. Dalam kaitan kedudukan di Aceh maka MPU dianggap sebagai Forkopimda
(Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Terdiri Gubernur, Ketua DPRA, Pangdam, Kajati,
Kapolda, ditambah lagi USK, Rektor Uin Ar-Raniry, dan MPU. Jadi bisa kita lihat urutan
MPU ini sangat strategis di pemerintahan Aceh dan sampai hari ini terkoneksi betul.
Misalnya hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan daerah pasti minta refis atau pemikiran
dan fatwa.
Jadi menurut bapak pada dasarnya MPU ini menjadi tolak ukur atau referensi untuk
setiap pembuatan kebijakan di Aceh?

Pastinya sangat berpengaruh terutama dalam penerapan pelaksanaan ajaran Islam di


Aceh, nah sekarang kan pelaksanaan ajaran Islam menyeluruh yang dimana sudah
terbalut dengan Syariah, contoh nya di tata tertib kuliah atau kode etik setiap staf atau
pegawai kantoran yang membalut backgroud syariah. Maka yang non muslim pun
dipersilahkan untuk tunduk pada hukum yang berlaku yaitu syariat Islam.

Jadi tupoksi MPU dalam kaitannya dengan penerapan syariat Islam sangat strategis,
karena MPU ini terdiri dari Ulama yang berasal dari pesantren atau bisa disebut dayah,
ada juga unsur Cendikiawan yang berstatus orang kampus atau lulusan kampus. Dan di
MPU apabila berstatus dosen atau kaprodi tidak bisa menjabat atau jadi pimpinan.
MPU Juga memiliki wewenang untuk mengajukan suatu kebijakan, memiliki qanun No
2 Tahun 2009 tentang MPU. “Ujarnya wakil ketua II MPU” Dengan persetujuan DPRA
dan Gubernur Aceh Memutuskan dan menetapkan Qanun Aceh tentang Majelis
Permusyawaratan Ulama.

Nah selanjutnya apabila Pemerintah mengeluarkan satu kebijakan tapi dari pihak
MPU
ini tidak cocok dengan kebijakan tersebut, apakah MPU punya wewenang untuk
melarang pemerintah mengeluarkan kebijakan?

Pak Dr. Tgk H Muhibbuththabary, M.Ag mengatakan bukan melarang, kalau sudah
melarang itu sudah garis itruksi namanya. Kalau ini gariskoordinasi, mitra sejajar ini
DPRA,MPU,Pemerintah Aceh. Dalam konteks ini MPU masukan dan analisis baik itu
tidak sesuai dan di arahkan kepada pemerintah Acehagar saling berkoordinasi dan
mempertimbangkan suatu kebijakan.
Kami juga menanyakan tentang MPU juga mengeluarkan Fatwa yang sesuai dengan
MUI tentang Sholat berjamaah yang berjarak, nah berartikan MPU sudah mengkaji
dan
memberitahu kepada pemerintah, apa yang membuat MPU bisa sama dengan fatwa
MUI ini?

Dari itu MUI itu sama dengan MPU, tapi ada beberapa hal yang memang kita sejalan
jika kajian-kajiannya berkaitan dengan hukum politik apapun itu, MUI melakukan
berdasarkan sumber-sumber, dalil-dalil, yang mengikuti syariat Islam bisa
beradasarkan Al-quran dan Hadist dan pendapat Ulama yang dimana sama-sama
mengkaji. Dan juga menyangkut vaksin, kenapa MPU meminta pemerintahan Aceh
mempedomani yang apa menjadi Fatwa MUI karena kita tidak cukup sumber daya,
tidak cukup instrumen untuk mengkaji tentang vaksin apakah halal atau tidak halal.
Pertanyaan terakhir dari kami, Apasih yang membuat MPU masih bisa dipercaya
sama masyarakat Aceh?

Menurut Pak Dr. Tgk H Muhibbuththabary, M.Ag Karena Aceh identik dengan
Syariat
Islam dan kental terhadap ajaran Islam, Ulama bagian yang tidak terpisahkan bagi
konteks Aceh, maka dari MPU inni bervariasi dan ada 2 unsur MPU, Ulama dan
Cendikiawan muslim, kalau MUI boleh ormas tapi kalua MPU tidak, karena diwarisi
oleh Ulama. Mangkanya pemerintah Aceh wajib memfasilitasi MPU di Aceh, dan
tidak
hanya MPU, tapi yang lemaga tadi seperti lembaga adat dan lembaga pendidikan,
dayah atau pesantren juga. Itu semua konteks dalam keistimewaan Aceh.

MPU ini sungguh banyak power di Aceh ini, baik dalam hal terkecil maupun urusan
terbesar sekalipun dalam hal pemerintahan. MPU masuk kedalam jajaran mitra kerja
yang sangat strategis. “Ujarnya Wakil Ketua II MPU”
KESIMPULAN 04.I

Anda mungkin juga menyukai