Anda di halaman 1dari 9

[Year]

LATAR BELAKANG TERJADINYA


PERANG DINGIN

D
I

S
U
S
U
N

Nama : M. Alfian Rajab


NIS : 12608
Kelas : XII,b1
Nua : 12

SMAN 1 BINAMU user


TAHUN AJARAN 2012-2013
[Type the company name]
[Pick the date]
Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin

Perang dingin merupakan perang yang terjadi tanpa adanya bentrokan fisik,

maksudnya pihak yang berperang saling menggertak satu sama lain dengan

memperlihatkan kebolehannya dan kelebihannya tanpa menyerang satu sama lain.

Istilah “Perang Dingin” ini sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh

Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan

hubungan yang terjadi di antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Setelah perang dunia ke-2 berakhir, Amerika Serikat dan Unisoviet muncul

sebagai negara adikuasa. Amerika serikat muncul dengan ideologi demokratis

kapitalis, dan Unisoviet muncul dengan ideologi komunis. Kedua negara tersebut

berusaha mencari pengaruh dan dukungan dari negara-negara yang baru

memerdekakan diri. Mereka bersaing dalam melakukan ekspansi ideologi. Hal ini

memicu terjadinya perang dingin dan berpengaruh kepada negara-negara di luar

Eropa.

Sebelum lebih jauh membahas tentang perang dingin sebelumnya perlu

diketahui bahwa Amerika dan Unisoviet juga terlibat di dalam Perang Dunia I dan

II. Pada perang Dunia pertama Jerman, Austria, dan Turki membuat negara aliansi

dan bekerja sama. Awalnya Amerika sekrikat merupakan negara netral dan tidak

memihak siapapun akan tetapi ketika perang kapal selam tak terbatas, secara tidak

sengaja Jerman mengenai kapal Amerika sehingga Amerika yang awalnya netral

akhirnya memihak Inggris, Unisoviet dan Pranciss yang merupakan lawan dari aliansi

Jerman. Dengan turun tangannya Amerika maka akan mempermudah kekalahan

Jerman.
Setelah Jerman kalah pihaknya dipaksa menandatangani perjanjian Fersailes

yang isinya membuat pihak Jerman harus membayar kerugian yang dikeluarkan pihak

musuh selama perang. Jerman telah kalah, ditambah lagi harus membayar kerugian

musuh. Hal ini menyebabkan Jerman harus pontang-panting memperbaiki kondisi

ekonominya tetapi ketika Adolf Hilter meminpin Jerman, ia melancarkan politik

balas dendam. Inilah cikal bakal penyebab Perang Dunia ke-2. Pada tanggal 1

September 1939 Jerman menyerang negara Polandia yang merupakan negara yang

dilindungi oleh pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Pranciss dan Unisoviet. Pada

perang dunia ke Dunia yang bertindak sebagai negara sentral adalah Jerman, Itali,

dan Jepang. Jepang memiliki pemikiran tersendiri, Jepang ingin menguasai dunia.

Sebelum menguasai dunia hal yang pertama harus dilakukan adalah menguasai Cina,

lalu Asia dan Seluruh dunia. Sehingga Jepang pada waktu itu sangat gencar

memperluas wilayahnya dan menyerang wilayah lain. Jepang juga ingin menundukkan

Amerika dan berpikiran bahwa jika mereka berhasil menyerang pelabuhan Pearl

maka mereka akan dengan mudah mengalahkan Amerika. Akan tetapi, rencananya

tidak berhasil, Jepang hanya membangunkan macan yang lagi tidur. Amerika yang

semula netral di Perang Dunia ke-2 akhirnya turun tangan dan mempercepat

kekalahan Jepang dengan mengebom atom Nagasaki dan Hirosima.

Selama berlangsungnya perang dunia ke -2, Amerika Serikat merupakan salah

satu negara Sekutu yang memiliki kekuatan militer cukup besar. Dalam pertempuran

melawan Jerman dan Italia, Amrika serikat berhasil memukul mundur dan bahkan

memaksa kedua negara tersebut untuk menyerah kepada sekutu. Selain itu, Jepang

juga menyerah dan tunduk di bawah kekuatan sekutu setelah kota Hirosima dan

Nagasaki dijatuhi bom atom pada 9 Agustus 1945. Sementara itu, Unisoviet juga

memiliki peran yang sangat besar dalam kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.
Berkat Unisoviet, negara-negara Eropa Timur berhasil direbut oleh pihak sekutu

dari tangan Jerman.

Penguasaan kawasan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Unisoviet

memunculkan perimbangan kekuatan dalam hal ekonomi, politik dan ideologi. Kedua

negara adikuasa itupun melakukan ekspansi ideologi ke negara-negara lain. Berbagai

metode pun digunakan, baik dalam bentuk pemberian bantuan ekonomi, maupun kerja

sama militer dan persenjataan. Hal itulah yang dimaksud perang dingin.

Dalam usaha untuk melancarkan ekspansi politis dan ideologis, pada tahun

1947, Amerika serikat mengeluarkan Marshall Plan yaitu sebuah traktat tentang

bantuan ekonomi dalam rangka pemulihan perekonomian Eropa yang hancur akibat

perang Dunia II. Selain Marshall Plan posisi luar negeri Amerika tercermin dalam

Truman Doctrine yang merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden

Hary Truman pada tahun 1947 yang menyatakan kesediaan Amerika Serikat untuk

memberikan bantuan bagi kekuatan anti komunis di Turki dan Yunani dalam

menghadapi kekuatan komunisme Unisoviet.

Pada 4 April 1949 North Atlantic Treaty Organization dibentuk dengan

tujuan mendukung stabilitas politik dan keamanan di daerah Atlantik Utara.

Pembentukan NATO memancing blok Timur untuk mendirikan Warsawaw Pact atau

Pakta Warsawa. Pakta tersebut dibentuk tanggal 14 Mei 1955 di kota Warsawa,

Polandia. Di bawah kepemimpinan Unisoviet.


DAMPAK PERANG DINGIN

A. Dampak Positif

Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena

kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat

bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi

sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika

Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya

disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya

terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer,

industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan

persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan

perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri

diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari

Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua

negara.

Dampak positif di tiap bidang :

1. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif

pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini

ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power,

maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling

berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara

menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya

masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.


Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang

ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara

itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.

Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia

perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.

Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara

yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah

globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah

beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat

terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka

menjadi euro.

2. Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-

masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar

tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju

dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan

pertahanan negaranya masing-masing.

3. Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara

langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat

menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin

percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.
4. Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan

keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak

akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat itu kedua negara yang

bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara

merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka

miliki.

Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama

berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi

tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa, kemudian bagaimana

bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun

dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada

perkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

5. Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan

militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia

mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek di negara mereka.

Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains

pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan

individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan

nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran

nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk

mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.


B. Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang

Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih

dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi

dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok

Berlin.

Dampak negatif di tiap bidang :

1. Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua

negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya

kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa

itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan

nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti

itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya

NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang

perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai

serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet

menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.


2. Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin

di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang

dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang

beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini

mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini,

yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.

Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan

yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman

timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu

terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung

dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai

dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang

menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga

menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk

menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi perang

dingin.

Anda mungkin juga menyukai