Anda di halaman 1dari 4

Peran Aktif Bangsa Indonesia pada Masa Perang Dingin dan Dampaknya

terhadap Politik dan Ekonomi Global

NAMA: Three Natalia Pardosi


Corry Hannah Purba
Kelas: 12 Ips 4
A. Latar Belakang
Sejarah Perang Dingin adalah waktu berlangsungnya konflik, kompetisi, dan ketegangan
antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin uni soviet
pasca berakhirnya Perang Dunia II. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
Politik dan Ekonomi global di negara- negara.
Setelah Perang Dunia II usai, Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat persaingan yang tidak
berujung pertempuran langsung di antara keduanya. Persaingan tersebut dikenal dengan
Perang Dingin. Persaingan terjadi diberbagai bidang dengan satu tujuan utama, yaitu
membuktikan bahwa negara dan ideologi yang dianutnya adalah yang terbaik dan mampu
membawa dunia pada perdamaian.
Amerika Serikat dengan faham Liberalisme (Kapitalisme) dan Blok Barat negara-negara
Eropa Barat juga NATO. Adapun Blok Timur yang menganut paham Komunisme dipimpin
oleh Uni Soviet. Negara-negara Blok Timur ini tergabung dalam Pakta Warsawa. Dengan
adanya perebutan pengaruh antara kedua Negara adikuasa tersebut, situasi politik di dunia
kembali tegang dan mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga dan perlombaan senjata
antara kedua belah pihak sehingga masing-masing pihak diliputi Perang Dingin.

B. Faktor Penyebab Terjadi Peran Dingin


Perbedaan paham. Paham demokrasi liberal yang dianut oleh Amerika Serikat sangat
bertentangan dengan paham sosialisme komunis Uni Soviet. Kedua, adanya perebutan
pengaruh. Amerika dan Uni Soviet berlomba untuk menjadi negara kreditor terhadap negara-
negara lain khususnya di wilayah Eropa. Bantuan pinjaman untuk membantu pembangunan
ekonomi supaya rakyat makmur yang kelak menjadi pasar industri dan mencegah pengaruh
komunis karena masyarakat yang miskin merupakan lahan yang subur bagi tumbuhnya
paham komunis. Sedangkan Uni Soviet membantu perjuangan nasional berupa senjata atau
tenaga ahli dengan tujuan mendapatkan simpati dan pengaruh bagi perkembangan komunis di
dunia.

Masa perang dingin, sudah barang tentu Indonesia kena (dampaknya). Tarik menarik
kekuatan Barat dan Timur seakan menghantui jajak langkah negara yang kaya potensi ini.
Setelah PD usai hingga tahun 1991, rentang masa perang dingin itu, tahun 1945-1961, masa
ketika Indonesia sibuk dengan urusan dapurnya sendiri sambil mencari sekutu terkuat dan
terpercaya untuk pembangunan bangsanya. Alhasil, Indonesia di bawah Soekarno ini lebih
memilih untuk tidak memilih Blok Barat dan Timur. Politik bebas aktif terasa lebih kental.
Ekonomi terombang ambing, namun diakhir masa ini mulai membaik. Peranan Indonesia
yang mendunia, antara lain di KAA, bantuan kemanusiaan, GNB, dan pasukan perdamaian
Internasional.

C. Peran aktif Indonesia


Adapun keterlibatan Indonesia dalam perang dingin tersebut bisa dilihat dari 4 peran penting
diantaranya; Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, Pengiriman Pasukan Garuda, dan
Deklarasi Juanda.
A. Konfrensi Asia-Afrika (KAA)
Konferensi ini diawali dengan dilaksanakannya konferensi Colombo dan bertujuan
untuk meredakan ketegangan dan perdamaian dunia pasca perang dingin. Indonesia
mengupayakan adanya Konferensi seluruh Asia-Afrika di New Delhi yang
persiapannya diadakan di Bogor pada 28-31 Desember.
Konferensi ini diadakan pada 18 -24 April 1995 di gedung Merdeka, Bandung,
Indonesia dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan dari benua
Asia dan Afrika yang baru saja merdeka. Konferensi tersebut kemudian menyepakati
Dasasila Bandung yang menjadi dasar pembentukan gerakan Non-Blok.
B. Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non-Blok adalah salah satu tindakan yang tidak memihak antara salah satu
blok yang ada di dunia. Sebenarnya gerakan ini bertujuan untuk mengatasi
ketegangan dunia dari peperangan dan Indonesia sebagai negara kesatuan mempunyai
peran yang sangat penting dalam gerakan Non-Blok.
Adapun peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok antara lain; Presiden Soekarno
berperan dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, Indonesia diberikan wewenang
dalam memimpin Gerakan Non-Blok dan berhasil menggelar KTT X-GNB yang
diselenggarakan di Bandung, Indonesia juga berhasil meredam aksi ketegangan
daerah bekas pecahnya negara Yugoslavia pada tahun 1991.
C. Pengirim Pasuka Garuda
Misi Garuda tidak terlepas dari terbentuknya United Nations Peacekeeping
Operations (Misi Pemeliharaan perdamaian PBB). Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk komitmen Indonesia dalam melaksanakan Misi Pemeliharaan Perdamaian
PBB.
Pasukan ini terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ditugaskan sebagai
pasukan perdamaian di Negara lain. Terbentuknya pasukan ini karena munculnya
konflik di Timur Tengah pada 16 Juli 1959. Dimana, Inggris, Prancis, dan Israel
melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir dan menimbulkan perdebatan
diantara negara-negara lainnya.
D. Deklarasi Juanda
Deklarasi Juanda menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk
laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan
wilayah NKRI. Sebelum deklarasi Juanda wilayah Indonesia mengacu pada
Ordonansi Hindia Belanda yaitu pulau-pulau di Nusantara dipisahkan oleh laut
sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari
garis pantai yang mengindikasikan bahwa kapal asing boleh dengan bebas berlayar di
laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.
Akhirnya, melalui Deklarasi ini dinyatakan bahwa laut teritorial Indonesia berjarak 12
mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar dari pulau
terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui Perpu No.4 tahun 1960 dan
melahirkan konsep “Wawasan Nusantara” agar diakui oleh negara lain.

D. Dampak Ekonomi Secara Global


Perkembangan Perang Dingin telah membawa dampak bahwa perekonomian di
dunia semakin maju. Hal tersebut terjadi karena masing-masing negara, terutama
negara-negara berhaluan kapitalis, berusaha untuk menguasai perekonomian dunia
dengan cara memberikan bantuan kredit kepada negara-negara berkembang,
seperti Turki dan Yunani yang mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat melalui
Doktrin Truman. Bantuan kredit tersebut membuat negara-negara di dunia yang
menerima bantuan mengalami perkembangan pesat dalam bidang ekonomi.
 Sistem ekonomi Liberal dan Kapitalis menyebar ke seluruh penjuru dunia dan
diterapkan oleh negara- negara berkembang di kawasan Eropa Barat, Asia, Afrika
dan Amerika.
 munculnya negara superpower karena dunia dikuasai oleh para pemegang investor
yang berlomba-lomba mencari laba yang kemudian menginvestasikan ke negara
berkembang, selain Amerika. Sedangkan dalam bidang militer, terdapat
munculnya Nato dari Amerika Serikat dan juga Pakta Warsawa dari Unisoviet
dalam bidang ini kedua negara ini juga berlomba-lomba dalam perang nuklir.
 Sistem ekonomi sosialis–komunis juga diterapkan oleh negara-negara yang
beraliansi dengan Blok Timur.
 Amerika Serikat menjadi negara Superpower yang menjadi pemegang modal dan
kreditur bagi negara-negara yang baru merdeka di kawasan Asia – Afrika

E. Dampak Politik Secara Global


 perebutan pengaruh ideologi antara Amerika Serikat yang berideologi liberalisme dan
Uni Soviet yang berideologi komunis. Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama
berambisi untuk menyebarluaskan pengaruhnya ke negara-negara dunia ketiga yang
baru merdeka.
 pecahnya negara-negara seperti terjadinya perang sekunder yang menimbulkan
perpecahan diantaranya Vietnam barat dengan Vietnam timur, Korea Utara dengan
Korea Selatang, Jerman Barat dan Jerman Timur.

F. Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia


terjadinya krisis moneter karena ketergantungan Indonesia terhadap modal asing
sangat tinggi, selain itu Indonesia juga terlalu banyak bergantung pada barang impor.
Di sisi lain, krisis moneter juga mengakibatkan Indonesia tidak mampu memenuhi
keperluan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai