Anda di halaman 1dari 5

PERANG DINGIN DAN LIGA BANGSA-BANGSA

A. PERANG DINGIN
Meski Perang Dunia II selesai pada 1945, konflik antarnegara tak berhenti di
situ. Setelah Perang Dunia, di tahun 1950-an, dunia memasuki era Perang Dingin.
Perang Dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
memperebutkan pengaruh negara-negara lain. Namun, tak seperti dua perang dunia,
Perang Dingin tak melibatkan serangan militer. Keduanya bersaing dalam politik,
ekonomi, dan propaganda. Bagaimana awalnya kedua negara yang bersekutu ini bisa
bersaing?
1. Latar belakang Perang Dingin
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), sejumlah teori meyakini Perang
Dingin dipicu langkah yang diambil Amerika Serikat dan Uni Soviet menjelang
berakhirnya Perang Dunia II. Lewat Tentara Merah-nya, Uni Soviet membebaskan
negara-negara Eropa Timur dari pendudukan pasukan Nazi Jerman. Namun usai
membebaskan, Uni Soviet berusaha menancapkan pengaruh komunismenya di negara-
negara itu.
Langkah Uni Soviet mengkhawatirkan sekutu dekat Amerika Serikat, Inggris.
Kedua negara barat itu khawatir pengaruh komunisme Uni Soviet bakal mengganggu
demokrasi yang ditegakkan di Eropa Barat. Uni Soviet memang berusaha menyebarkan
ideologi komunismenya ke seluruh dunia. Di Eropa Timur dan Eropa Tengah, Uni
Soviet juga menguasai negara-negara bekas jajahan Jerman untuk menjaga potensi dari
ancaman Jerman.
Langkah Uni Soviet direspons AS dan Inggris dengan membuat Blok Barat
untuk menyaingi Uni Soviet dan Blok Timur-nya. Blok Barat dikenal dengan nama
North Atlantic Treaty Organization (NATO). Sementara Uni Soviet punya Pakta
Warsawa yang menyatukan Uni Soviet dengan Albania, Bulgaria, Cekoslowakia,
Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
2. Persaingan di bidang ekonomi
Persaingan Perang Dingin menguat di tahun 1947. Saat itu, AS meluncurkan
Marshall Plan atau Rencana Marshall. Marshall Plan adalah bantuan AS kepada negara-
negara yang berada di bawah pengaruhnya. Bantuan itu agar negara-negara di Eropa
bisa membangun kembali negaranya setelah Perang Dunia II. Hingga akhir Perang
Dingin, Amerika Serikat dan sekutunya unggul di bidang ekonomi.
3. Persaingan di bidang teknologi
Di bidang teknologi, kedua negara bersaing menciptakan teknologi nuklir. AS
adalah negara pertama yang menggunakan senjata nuklir. Di Perang Dunia II, senjata
nuklir AS melumpuhkan Jepang dan mengakhiri perang. Penciptaan senjata nuklir ini
dikenal dengan Manhattan Project.
Mengetahui hal ini, Uni Soviet pun berlomba untuk menciptakan nuklir. Kedua
negara itu juga membantu negara-negara berkembang untuk mengembangkan nuklir,
namun untuk kepentingan energi. Selain teknologi nuklir, Perang Dingin juga terkenal
karena Perlombaan Antariksa.
Kedua negara bersaing dalam misi luar angkasa. Uni Soviet meluncurkan
Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957, satelit pertama yang mengorbit bumi. Kemudian pada
12 April 1961, Uni Soviet berhasil menerbangkan astronotnya, Yuri Gagarin. Gagarin
menjadi manusia pertama yang sampai ke luar angksa. Namun AS duluan yang sukses
mendarat di bulan. Roket AS Apollo 11 mendarat di bulan pada 11 Juli 1969. Neil
Armstrong, Michael Collins, dan Buzz Aldrin adalah orang pertama yang mendarat di
bulan.
4. Dampak Perang Dingin
Bangkitnya perekonomian negara berkembang dan kemajuan teknologi memang
menjadi dampak positif Perang Dingin. Namun Perang Dingin meninggalkan jauh lebih
banyak dampak negatif. Meski AS dan Uni Soviet tak pernah berperang secara terbuka,
namun kedua negara adidaya itu mendukung perang yang membelah bangsa.
Di Jerman, Perang Dingin memisahkan Jerman Barat dengan Jerman Timur. Hal
yang sama terjadi di Vietnam yang terpisah antara Vietnam Utara dengan Vietnam
Selatan. Begitu pula Korea yang hingga hari ini terbelah menjadi Korea Utara dengan
Korea Selatan. Amerika Serikat juga berusaha menggulikan pemerintahan kiri seperti
Guatemala, Kuba, Dominika, dan Grenada.
5. Akhir Perang Dingin
Perang Dingin baru berakhir pada 1980-an, ketuka Uni Soviet dipimpin Mikhail
Gorbachev. Ia menghapuskan sistem diktator dan menumbuhkan demokrasi. Rezim
komunis pun runtuh dan bangkrut pada tahun 1989-1990. Perang Dingin berakhir
seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada 1991.
B. LIGA BANGSA-BANGSA
Liga Bangsa-Bangsa
League of Nations (Inggris)
Société des Nations (Prancis)
Sociedad de Naciones (Spanyol)

1919–1945

Lambang semi-resmi (1939–1941)

Peta dunia (1920-45) , menunjukan LBB dan dunia

Status Organisasi internasional

Ibu kota
 Geneva

Bahasa yang umum digunakan Bahasa Inggris


Bahasa Prancis
Bahasa Spanyol

Keanggotaan 63 negara anggota


Sekretaris Jenderal  
• 1920–1933 Sir James Eric Drummond
• 1933–1940 Joseph Avenol
• 1940–1945 Seán Lester
Era Sejarah Periode antar perang Perang Dunia II
• Perjanjian Versailles 28 Juni 1919
• Pertemuan pertama 16 Januari 1920
• Dibubarkan 20 April 1945

Digantikan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa

Markas Besar berada di Palace of Nations, Geneva, Swiss


Liga Bangsa-Bangsa (LBB) adalah sebuah organisasi internasional yang
didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya pada 10 Januari 1920.
Fungsi-fungsi utamanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui
keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi
dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global. Ide untuk mendirikan
LBB dicetuskan Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson, meskipun AS sendiri
kemudian tidak pernah bergabung dengan organisasi ini. Sejumlah 42 negara
menjadi anggota saat LBB didirikan. 23 di antaranya tetap bertahan sebagai anggota
hingga LBB dibubarkan pada 1945. Antara 1920-1937, 21 negara masuk menjadi
anggota, tetapi tujuh di antara keduapuluh satu anggota tambahan ini kemudian
mengundurkan diri (ada yang dikeluarkan) sebelum 1945.
LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan bergantung kepada kekuatan
internasional untuk menjaga agar resolusi-resolusinya dipatuhi. Meskipun awalnya
menunjukkan keberhasilan dalam menjalankan tugasnya, LBB akhirnya gagal
mencegah berbagai serangan yang dilakukan Kekuatan Poros pada tahun 1930-an.
Munculnya Perang Dunia II kembali memperjelas keadaan bahwa LBB telah gagal
dalam tugasnya mencegah pecahnya perang. Setelah Perang Dunia II, pada 18
April 1945, LBB resmi dibubarkan dan digantikan oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB).
 Tujuan
1. Menjamin perdamaian dunia;
2. Melenyapkan perang;
3. Diplomasi terbuka;
4. Menaati hukum dan perjanjian Internasional.
 Badan-badan LBB
1. Sidang Umum.
2. Dewan Keamanan.
3. Sekretariat Tetap.
4. ILO (International Labour Organization).
5. Mahkamah Internasional.
 Hasil-hasil yang dicapai oleh LBB
1. Masalah Kepulauan Aland, Finlandia.
2. Masalah Wilna, Lithuania.
3. Masalah Mosul,Turki.
4. Masalah Manchuria, Cina.
5. Masalah Abessynia, Ethiopia.
 Sebab-sebab bubarnya LBB
1. Tidak adanya peraturan-peraturan yang mengikat dan semuanya dilakukan
secara sukarela;
2. LBB tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk menindak Negara yang
melanggar;
3. LBB berpihak kepada Negara-negara besar;
4. Adanya pergeseran tujuan dari masalah perdamaian ke masalah politik.

Anda mungkin juga menyukai