Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH PPKN

“PERAN PBB”

KELAS XI IPA
KELOMPOK 1

KETUA : RIZAL
ANGGOTA : LUKMAN
RIKMAN
ASLAN K
ANA RAZWAN
AHMAD RAMADAN
ARJUNA FERI
MUHAMAD ARDIANSYAH SAPUTRA
RUSLI M

SMA NEGERI 3 MAWASANGKA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assallamualikum Wr. Wb

Alhamdullilah kami ucapkan atas segala nikmat dan segalanya yang telah Allah SWT berikan
kepada kita. Dan tak lupa juga terimakasih kepada Allah karena berkat rahmatnya kami dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas PKN yang diberi oleh guru pembimbing kami yang
baik dan sabar dalam mengajar dan memberi ilmu kepada kami.

Tugas PKN yang kami dapatkan membahas tentang Perserikat Bangsa Bangsa yang biasa
disingkat PBB. Makalah ini ditulis oleh kami. Saya di kelompok ini bertugas sebagai
pembuat makalah sedangkan yang lain bertugas mengerjakan presentasi PBB.

Dalam pembuatan makalah ini kami tahu masih ada kekurangan atau kesalahan, oleh karena
itu saya berharap pembaca dapat memberi kritik maupun saran agar saya bisa menjadi lebih
baik lagi dalam mengerjakan makalah lainnya atau dalam mengerjakan tugas lainnya.

Terimakasih kami ucapkan sekali lagi dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
juga penulis. Amiinn.

Matara, 24 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PBB..............................................................................................
B. Sejarah Pendirian PBB...................................................................................
C. Tujuan dan Asas.............................................................................................
D. Struktur Organisasi PBB................................................................................
E. Peranan PBB...................................................................................................
F. Peranan PBB Terhadap Kemerdekaan Indonesia...........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATARA BELAKANG
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama -
dihadiri wakil dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House,
London). Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga
Bangsa-Bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan pada tahun 1945 hingga 2011, sudah ada 193 negara yang bergabung
menjadi anggota PBB, termasuk semua negara yang menyatakan kemerdekaannya masing-
masing dan diakui kedaulatannya secara internasional, kecuali Vatikan. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga
yang hanya berstatus sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota
(non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil
permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)
Pada 25 April 1945, persidangan PBB tentang penyatuan antar bangsa, dimulai di San
Francisco. Selain dihadiri oleh wakil-wakil negara juga organisasi umum -termasuknya Lions
Club yang diundang khusus untuk menggubah piagam PBB. Tak kurang 50 negara yang
menghadiri persidangan ini menandatangani “Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Polandia
yang tidak menghadiri persidangan itu diberi satu tempat khusus, baru dua bulan kemudian
tepatnya pada 26 Juni wakilnya menandatangani piagam itu.
Selanjutnya, Perserikatan Bangsa Bangsa ditetapkan secara resmi pada 24 Oktober
1945, selepas piagamnya telah diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK),
yaitu Amerika Serikat, Inggris, Uni Soviet, Perancis, Republik China serta diikuti anggota
lainnya yang terdiri 46 negara di Church House, London, Inggris pada 10 Januari 1946 yang
diikuti 51 negara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian Perserikatan Bangsa-Bangsa?
2. Bagaimana sejarah pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa?
3. Bagaimana tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa?
4. Bagaimana struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa?
5. Peranan PBB?
6. Peranan PBB terhadap kemerdekaan Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa
2. Menguraikan dasar hukum pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa
3. Menjelaskan tujuan dan asas Perserikatan Bangsa-Bangsa
4. Menguraikan struktur organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
5. Mengetahui peranan PBB
6. Mengetahui peranan PBB terhadap kemerdekaan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United
Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum
internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Bahasa resmi : Inggris, Mandarin, Perancis, Rusia, Arab, Spanyol
Sekretaris-Jendral : Ban Ki-moon (sejak 2006)
Didirikan : 24 Oktober 1945
Jumlah anggota : 192 Anggota
Markas : New York City, NY, AS
Situs resmi : http://www.un.org/

Lambang PBB yang menampakkan globe dengan garis lintang dan bujur membentuk
33 kolom. Tak hanya itu, di dalam logo nya pun, terdapat segmen coretan sebanyak 33 juga
berupa tebaran ranting dan dedaunan Akasia. Apakah hanya sekedar kebetulan? Simbol
nomor 33 adalah melambangkan 33 tingkatan dalam organsasi rahasia Freemasonry produk
Yahudi. Pohon akasia, mungkin bisa diartikan dengan ” semak yang membakar” yang Moses
(Nabi Musa) temukan di tengah padang pasir dan merupakan kayu yang oleh Tuhan
diperintahkan kepada Moses untuk gunakan sebagai bahan Bahtera / Kapal, Meja, dan
Tempat Beribadah. Berikut ini Bendera PBB:

B. SEJARAH SINGKAT PBB


Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (1939-
1945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh
seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-
Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan
meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan
internasional.
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara
resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam
Atlantik, dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai
di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang
terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24
Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis,
Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota
lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.[13]
Kedudukan organisasi ini awalnya menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope
Corporation di Lake Success, New York, mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung
Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika
Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out
of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One
World Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite Kemerdekaan Perancis terlambat
diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak
diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle
menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia: "Si Itu"), dan
merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian
dunia, dia lebih percaya pada perjanjian/pakta pertahanan antar negara secara langsung.

C. TUJUAN DAN ASAS PBB


Tujuan PBB adalah sebagai berikut:
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas persamaan hak
dan penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa serta mengambil tindakan-tindakan lain
yang tepat guna memperkokoh perdamaian dunia.
3. Mewujudkan kerja sama internasional dalam memecahkan masalah-masalah
internasional yang bercorak ekonomi, sosial, kebudayaan atau kemanusiaan, dan dalam
memajukan serta mendorong penghargaan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-
kebebasan bagi semua orang tanpa membedakan bagsa, jenis kelamin, bahasa, atau
agama.
4. Menjadi tempat untuk menyerasikan tindakan-tindakan bagsa-bangsa dalam mencapai
tujuan bersama.

Sedangkan asas PBB adalah sebagai berikut:


1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.
2. Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka
sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB
3. Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan
jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan, keadilan.
4. Dalam hubungan-hubungan internasional, semua anggota harus menjauhi penggunaan
ancaman atau kekerasan terhadap negara lain.

D. STRUKTUR ORGANISASI PBB


Berdasarkan Konferensi San Fransisco menghasilkan suatu piagam yang menyebutkan organ-
organ PBB sebagai berikut:
1. Majelis Umum (General Assemby)
Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Terdiri dari semua negara anggota PBB, majelis bertemu setiap tahun di bawah pimpinan
yang dipilih dari negara-negara anggota.
Tugas dan kekuasaaan majelis umum dapat dibagi dalam 8 golongan, yaitu mengenai:
a. Pelaksaan perdamaian dan keamanan internasional
b. Kerja sama dilapangan perekonomian dan masyarakat internasional
c. Sistem perwakilan internasional
d. Keterangan-keterangan mengenai daerah-daerah yang belum mempunyai pemerintah
sendiri
e. Urusan keuangan
f. Penerapan keanggotaan dan penerimaan anggota
g. Perubahan piagam
h. Hubungan dengan alat-alat perlengkapan lain

2. Dewan Keamanan (Security Council)


Dewan Keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnya adalah menjaga
perdamaian dan keamanan antar negara. Sedang badan PBB lainnya hanya dapat
memberikan rekomendasi kepada para anggota, Dewan Keamanan mempunyai kekuatan
untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para anggota di bawah Piagam
PBB.

3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecinomic and Social Council)


Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) membantu Majelis Umum dalam
mempromosikan kerjasama ekonomi dan sosial internasional dan pembangunan.
ECOSOC memiliki 54 anggota, yang semuanya dipilih oleh Majelis Umum untuk masa
jabatan tiga tahun. Presiden dipilih untuk jangka waktu satu tahun dan dipilah di antara
kekuatan kecil atau menengah yang berada di ECOSOC. ECOSOC bertemu sekali
setahun pada bulan Juli untuk sesi empat minggu. Sejak tahun 1998, telah mengadakan
pertemuan lain setiap bulan April dengan menteri keuangan yang menduduki komite
kunci dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Tugas Dewan Ekonomi dan Sosial adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan penyelidikan dan menyusun laporan tentang soal-soal ekonomi, sosial,
pendidikan, dan kesehatan di seluruh dunia
b. Mengembangkan sosial, ekonomi, dan, politik
c. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan
menyampaikannya pada Sidang Umum kepada mereka dan anggota PBB.

4. Dewan Perwalian (Trusteeship Council)


Dewan Perwalian PBB adalah suatu sistem perwalian internasional lebih jauh telah
didirikan oleh anggota PBB untuk mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan
di bawah pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual.
(daerah-daerah yang demikian oleh karena itu disebut “daerah-daerah perwalian.
Tujuan Dewan Perwalian adalah sebagai berikut:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional
b. Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai
pemerintahan sendiri atau kemerdekaan
c. Memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-
rakyat di dunia
d. Memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan
sosial, ekonomi, dan komersial untuk semua anggota pbb dan kebangsaan-
kebangsaan mereka, serta perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota
dalam mengatur keadilan di daerah-daerah yang di ambil dari negara-negara musuh
akibat perang dunia kedua dan lain-lain yang secara sukarela ditempatkan dibawah
sistem perwalian.
5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)
Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan
di Den Haag, Belanda . Mahkamah merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam
PBB. Dewan keamanan dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada mahkamah,
majelis umum dan dewan keamanan dapat memohon kepada mahkamah nasehat atas
persoalan hukum apa saja dan organ-organ lain dari PBB serta badan-badan khusus
apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta nasehat mengenai
persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum telah
memberikan wewenang ini kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia
interim dari majelis umum , dan beberapa badan-badan antar pemerintah.
6. Sekretriat
Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang staff pembantu pemerintah sedunia. Badan
ini menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk
rapat-rapatnya.
Badan ini juga membawa tugas seperti yang diatur oleh Dewan Keamanan PBB, Sidang
Umum PBB, Dewan Ekonomi dan Sosial PBB dan badan PBB lainnya. Piagam PBB
menyediakan para staff dipilih berdasarkan aplikasi standar efisiensi, kompeten, dan
integritas tertinggi, dikarenakan kepentingan mengambil dari tempat geografi yang luas.
Sekretriat berperan dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Berinisiatif meminta perhatian dewan keamanan atas masalah yang menurut
pendapatnya mengancam kemanan internasional dan meminta agar masalah tersebut
dicantumkan pada agenda dewan keamanan dan majelis umum, memberikan jasa-
jasa baik bagi penyelesaian masalah tersebut.
b. Menyiapkan anggaran belanja yang diajukan kepada majeis umum untuk mendapat
persetujuan.

E. PERANAN PBB
Dalam Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, disebutkan tujuan dari PBB yaitu:
1. Memelihara Perdamaian dan keamanan internasional; 
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa berdasarkan
penghargaan atas asas persamaan hak-hak dan penentuan nasib sendiri dari bangsa-
bangsa, dan mengambil tindakan-tindakan lain yang tepat guna memperkokoh
Perdamaian Dunia;
3. Mengadakan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah masalah internasional
yang bercorak ekonomi, sosial, kebudayaan atau kemanusiaan, dalam memajukan dan
mendorong penghargaan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan dari dan
bagi semua orang tanpa membedakan bangsa, kelamin, bahasa atau agama; dan
4. Menjadi pusat untuk menyerasikan tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam mencapai
tujuan bersama.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk untuk memelihara perdamaian dan keamanan


internasional. Dalam Pasal 7 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan enam organ
utama Organisasi diantaranya Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan
Sosial, Dewan Perwalian, Mahkamah Peradilan Internasional, dan Sekretariat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa terdiri dari enam organ utama dan seharusnya
memainkan peran sebagai Pemerintah Dunia. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak
memiliki wilayah, tidak ada tentara dan tidak ada identitas nasional, dan dengan demikian
lembaga tersebut tidak memiliki fitur yang secara tradisional mendefinisikan pemerintahan. 
Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah lembaga jenis baru yang didirikan berdasarkan
prinsip kesetaraan kedaulatan semua anggota dan atas komitmen mereka untuk
menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara damai.

F. PERANAN PBB TERHADAP KEMERDEKAAN INDONESIA


Peran PBB bagi Indonesia dimulai setelah India dan Australia mengajukan masalah
antara Indonesia dan Belanda untuk dimasukkan ke dalam agenda Dewan Keamanan PBB
pada tanggal 31 Juli 1947. 
Usulan ini diterima hingga pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB
mengeluarkan resolusi yang mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak
menembak dan menyelesaikan pertikaian melalui arbitrase, yaitu penyerahan sengketa secara
sukarela kepada pihak ketiga yang netral. 
Menindaklanjuti ajakan PBB, Indonesia mengutus Sutan Syahrir untuk menghadiri
sidang dengan Dewan Keamanan PBB. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Sutan Syahrir
menyampaikan beberapa hal:
1. Pengajuan usul agar Belanda menarik pasukannya dari Indonesia.
2. Perundingan akan sulit dilakukan jika salah satu pihak masih menghadapkan pistolnya
kepada pihak kedua.
3. Perlu dibentuk komisi pengawas untuk mengakhiri berbagai pelanggaran dan
menghentikan pertempuran.

Peran PBB bagi kemerdekaan Indonesia berdasarkan urutan waktu:


1. Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang
mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak dan menyelesaikan
pertikaian melalui arbitrase atau dengan cara damai lainnya.
2. Pada tanggal 4 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan perintah kepada
Belanda dan Indonesia untuk menghentikan permusuhan dan aksi tembak menembak.
3. Pada tanggal 7 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mulai membahas masalah
Indonesia dan Belanda.
4. Pada tanggal 25 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB menerima usul dari AS tentang
pembentukan Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu
menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi ini kemudian dikenal dengan
Komisi Tiga Negara (KTN).
a. Australia diwakili oleh Richard C. Kirby atas pilihan Indonesia
b. Belgia diwakili oleh Paul Van Zeeland atas pilihan Belanda
c. Amerika Serikat diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham atas pilihan Australia dan
Belgia
5. Pada tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang
disampaikan kepada Indonesia dan Belanda sebagai berikut:
a. Mendesak Belanda untuk segera menghentikan seluruh operasi militernya dan
mendesak pemerintah RI untuk memerintahkan kesatuan-kesatuan gerilya supaya
segera menghentikan aksi gerilya mereka.
b. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat Presiden dan
Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan sejak 19 Desember 1948 di
wilayah RI.
c. Membantu pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membantu
pengembalian pegawai-pegawai RI ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan
tugasnya dalam suasana yang benar-benar bebas.
d. Menganjurkan agar RI dan Belanda membuka kembali perundingan atas dasar
persetujuan Linggarjati dan Renville.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, disebutkan tujuan dari PBB yaitu:
1. Memelihara Perdamaian dan keamanan internasional; 
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antara bangsa-bangsa berdasarkan
penghargaan atas asas persamaan hak-hak dan penentuan nasib sendiri dari bangsa-
bangsa, dan mengambil tindakan-tindakan lain yang tepat guna memperkokoh
Perdamaian Dunia;
3. Mengadakan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah masalah internasional
yang bercorak ekonomi, sosial, kebudayaan atau kemanusiaan, dalam memajukan dan
mendorong penghargaan terhadap hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan dari dan
bagi semua orang tanpa membedakan bangsa, kelamin, bahasa atau agama; dan
4. Menjadi pusat untuk menyerasikan tindakan-tindakan bangsa-bangsa dalam mencapai
tujuan bersama.

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis tahu bahwa ada kesalahan atau sesuatu yang
kurang tapi penulis berharap dari pembaca untuk memberikan saran agar kelak penulis dapat
menciptakan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Nansy (2020). Modul Pelajaran SMA Sejarah Kelas XII. Jakarta. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
https://heylawedu.id/blog/sejarah-pbb-dan-peranannya-dalam-mewujudkan-perdamaian-
pasca-perang-dingin
https://www.zenius.net/blog/peran-pbb-bagi-kemerdekaan-indonesia
http://lanlanrisdiana.blogspot.com/2013/02/makalah-perserikatan-bangsa-bangsa.html

Anda mungkin juga menyukai