TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Identifikasi
pidana bagi masyarakat dan instansi lain dalam rangka pelaksanaan fungsi
Kepolisian.
seseorang, benda atau hewan dengan cara mengenali melalui ciri-ciri yang
9
B. Pengertian Penyidik
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk
atau pengaduan. Secara garis besar, penyidikan adalah suatu proses untuk
tahun 1961 yaitu sejak dimuat dalam Undang-undang No. 13 Tahun 1961
dari kata “sidik” yang artinya terang. Jadi panyidikan artinya membuat
10
berasal dari kata yang sama KUHAP membedakan keduanya dalam fungsi
cetakan kedua thn 1989 hallaman 837 di ketemukan bahwa yang di maksud
serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini untuk mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu
tersangkanya.
seorang Penyidik adalah pejabat polisi yang diangkat secara khusus dan
11
C. Syarat-Syarat Penyidik
ayat (1) KUHAP bahwa yang dapat dikatakan sebagai penyidik yaitu
pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dan Pejabat Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah.
dunia. Kekuasaan dan wewenangnya luar biasa penting dan sangat sulit Di
12
Indonesia, polisi memegang peranan utama penyidikan hukum pidana
sebagainya menurut ketentuan pasal 284 ayat (2) KUHAP junto pasal 17
( Polisi dan Pegawai Negeri Sipil, Jaksa dan pejabat Penyidik lain yang
ayat (2), antara lain : Pejabat Bea Cukai, Pejabat Imigrasi, Pejabat
dan Zona Ekonomi Eksklusif dilakukan oleh perwira Angkatan Laut dan
13
Wewenang polisi untuk menyidik meliputi pula menentukan
suatu pertimbangan , tindakan apa yang akan diambil pada saat yang singkat
dilakukan berakhir dengan pembebasan terdakwa. Hal ini tentu saja akan
merusak nama baik polisi dalam masyarakat seperti dikatakan oleh Skolnick
14
suatu penyidikan, selain memperhatikan kepangkatan perlu juga dilatar
hukum dan ilmu bantu lainnya dalam Hukum Acara Pidana untuk
2
Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983,
15
interogasi terhadap tersangka. Dimana penyidik harus menempatkan diri
dan pengolahan data secara sistematis yang dapat berguna bagi penyidik
bukti fisik.
materiel bukan hanya ditujukan pada manusia atau situasi yang normal,
itulah diperlukan ilmu bantu psikiatri yang disebut psikiatri forensik. Selain
tersebut diatas masih ada lagi ilmu yang dapat membantu penyidik untuk
Dari uraian diatas, tampak begitu luas dan sulitnya dan kewajiban
3
Ibid, hal 34-36
16
demikian, tugas berat yang dipikul tersebut bila dijalankan dengan cermat
tindakan menjadi wajib mentaatinya, sebab jika tidak ditaati, maka akan ada
sanksi yang dapat dikenakan oleh pejabat berwenang itu. Tolak ukurnya
4
(https://blog.djarumbeasiswaplus.org/agustiansiagian/2011/10/26/b-tinjauan-umum-tentang-
penyidikan/)
5
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS. Purwadarminto
17
Kewajiban6 itu sendiri adalah tuntutan pelakanaan tugas yang
memiliki sanksi oleh wewenang, bilamana tugas dan wewenang itu tidak
18
tersebut menurut peneliti, harus didasarkan kepada ketentuan peraturan
Republik Indonesia.
perundang-undangan lainnya.”
penyidikan.
19
Sehubungan dengan hal di atas, berikut ini diuraikan beberapa
1. Pelaksanaan
meliputi:
KUHAP; Pasal 106 KUHAP; Pasal 108 KUHAP; Pasal 109 ayat
sedaerah hukum.
20
merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan
bersangkutan.
21
berhak, sedangkan setiap orang yang mempunyai wewenang
b. Pelaksanaan Penyidikan
KUHAP.
22
serta melakukan tindakan lain menurut hukum yang bertanggang
23
dan penyelidik wajib membuat berita acara dan melaporkannya
2. Penindakan
24
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Peraturan lain-lainnya.
alasan yang patut dan wajar bahwa ia tidak dapat datang kepada
25
tempat kediamannya. Pada saat pemeriksaan tersangka, apabila
saksi tersebut.
b. Penangkapan
26
pembantu membuat berita acara dan menyerahkan berkas
penuntut umum.
dilakukan.
27
Penangkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
harus diperhatikan:
28
Terhadap tersangka pelanggaran tidak dapat dilakukan
c. Penahanan
29
tersangka atau terdakwa akan melarikan diri, merusak atau
30
hakim yang tembusannya diberikan kepada tersangka atau
berkepentingan.
1) Alasan Subjektif
2) Alasan Objektif
tersangka melakukan:
KUHAP
d. Penggeledahan
31
Yang menjadi dasar hukum penyidik untuk melakukan
dari penyidik.
32
kali memasuki rumah harus disaksikan oleh kepala desa atau
atau penghuni menolak atau tidak hadir. Dalam waktu dua hari
33
Kecuali dalam hal tertangkap tangan, penyidik tidak
dilakukan.
34
Penyidik membuat berita acara tentang jalannya dan hasil
e. Penyitaan
35
bertindak dan tidak mungkin untuk mendapatkan surat izin
memperoleh persetujuannya.
mempersiapkannya;
36
Dalam hal tertangkap tangan penyidik dapat
menyita benda dan alat yang ternyata atau yang patut diduga
untuk itu kepada tersangka dan atau kepada tersangka dan atau
37
Penyitaan surat atau tulisan dari mereka yang
lain.
38
waktu yang wajar antara diterimanya panggilan dan hari seorang
alasan yang patut dan wajar bahwa ia tidak dapat datang kepada
tempat kediamannya.
diberikan tanpa tekanan dari siapa pun dan atau dalam bentuk
39
apapun. Dalam hal tersangka memberi keterangan tentang apa
40
mewajibkan ia menyimpan rahasia dapat menolak untuk
41
memanggil dan memeriksa saksi tersebut. Pada waktu dilakukan
Bahasa).
42
Pemeriksaan ahli. Dalam hal penyidik memerlukan
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
43
107 KUHAP; Pasal 109 ayat 2 KUHAP; Pasal 110 KUHAP;
44
1. Tersangka meninggal dunia
pasti.
apa yang dimaksud dengan Sistem kemudian kita juga harus menjelaskan
45
apa yang dimaksud dengan Pembuktian. Selanjutnya yang ketiga, apa yang
1. Pengertian System
Berasal dari Bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti sesuatu yang
dan azas.
lainnya.
2. Pengetian Pembuktian
memberikan bukti.
46
adalah suatu cara, proses atau perbuatan untuk memberi bukti bahwa
47
ditujukan pada formalitas-formalitas hukum, akan tetapi ternyata
pada masa lampau atau beberapa bulan yang lalu tidak mungkin dapat
diingat seratus persen pada saat sekarang. Makin lama waktu lampau
itu maka makin sulit buat para hakim untuk menyatakan kebenaran
48
1. Penyebutan alat-alat bukti yang dapat dipakai oleh hakim untuk
49
alat-alat bukti mana yang dapat dipakai hakim, cara bagaimana
50
Penerapan sistem pembuktian Conviction intime
51
yang sah terdakwa bisa dinyatakan bersalah semata-mata atas
52
Dari Aspek historis ternyata sistem pembuktian menurut undag-
53
“ Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
pidana bagi masyarakat dan instansi lain dalam rangka pelaksanaan fungsi
Kepolisian.
seseorang, benda atau hewan dengan cara mengenali melalui ciri-ciri yang
mengandung pengertian
54
“usaha mencari sejumlah persamaan suatu makluk (manusia,
55