Anda di halaman 1dari 18

Kepolisian RI

Dosen Pengampu : Jhohan Adhi Ferdian, M.H.

Disusun Oleh

Muhammad Ikrom : 2132051


Musbarul Zaki : 2132071
Sandri Irawan : 2132063
Nurhasanah : 2132057
Agustin : 2132059
Tugas dan wewenang kepolisian
Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia meliputi:
1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2. menegakkan hukum; dan
3. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepolisian Negara Republik
Indonesia bertugas:
4. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
5. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran
lalu lintas di jalan;
6. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan;
7. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
8. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
Lanjutan....

6. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,


penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
7. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan
hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;
8. menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik
dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
9. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia;
10. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi
dan/atau pihak yang berwenang;
11. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup
tugas kepolisian; serta
12. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepolisian
Negara Republik Indonesia secara umum berwenang:

1. menerima laporan dan/atau pengaduan;


2. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum;
3. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
4. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;
5. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;
6. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;
7. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
8. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
9. mencari keterangan dan barang bukti;
10. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
11. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;
12. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain,
serta kegiatan masyarakat;
13. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan lainnya berwenang:
1. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya;
2. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
3. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;
4. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;
5. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata tajam;
6. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang
jasa pengamanan;
7. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas
pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;
8. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas
kejahatan internasional;
9. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah
Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;
10. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;
11. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.
Fungsi Kepolisian

Fungsi polisi terdapat dalam pasal 2 Undang-undang No.2


Tahun 2002 yang berbunyi : “Fungsi kepolisian adalah salah
satu fungsi pemerintahan Negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.”
Organisasi dalam kepolisian

Mabes polri Polda Polres Polsek


 Mabes polri yang memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

 Unsur pemimpin yaitu Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Kapolri). Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden.
 Unsur pengawas dan pelaksana pimpinan terdiri dari:
○ Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum),
○ Staf Kapolri Bidang Operasi (As Ops),
○ Staf Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena)
○ Staf Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AS SDM),
○ Staf Kapolri Bidang Logistik (Aslog),
○ Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam), dan lain-lain.
 Unsur pelaksana tugas Utama terdiri dari:
○ Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam)
○ Badan Reserse Kriminal (Bareskrim),
○ Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam)
○ Korps Brigade Mobil (Korbrimob),
○ Korps Lalu Lintas (Korlantas) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88
AT),
Lanjutan

 Unsur pendukung terdiri dari:


• Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Lemdiklat Polri),
• Akpol ( Akademi Kepolisian)
• STIK ( Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian )
• Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri
• Pusat Keuangan (Puskeu) Polri
• Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri
• Pusat Sejarah (Pusjarah Polri).
 Polda ( polisi daerah )

 Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) merupakan satuan


pelaksana utama Kewilayahan yang berada di bawah Kapolri. Polda bertugas
menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat kewilayahan. Polda dipimpin oleh
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda), yang
bertanggung jawab kepada Kapolri.
 Polda membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort (Polres). Ada
dua tipe Polda, yakni Tipe A-K, dan Tipe A Polda Tipe A-K saat ini hanya
terdapat 1 Polda, yaitu Polda Metro Jaya. Polda Tipe A-K dan Tipe A dipimpin
seorang perwira tinggi berpangkat Inspektur Jenderal Polisi.
 Poles ( polisi resor )

 membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota


- kota besar, Polres dinamai Kepolisian Resor Metro (Polres Metro –
wilayah hukum Polda Metro Jaya) serta Kepolisian Resor Kota Besar
(Polrestabes), untuk tipe urban dinamai Kepolisian Resor Kota
(Polresta), dan untuk tipe rural bernama Kepolisian Resor (Polres).
Polres memiliki satuan tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda,
dan dipimpin oleh seorang Komisaris Besar Polisi (untuk Polrestabes
dan Polresta) atau Ajun Komisaris Besar Polisi (untuk Polres).
 Polsek ( polisi sector )

 Polsek maupun Polsekta dipimpin oleh seorang Ajun Komisaris Besar


Polisi (khusus untuk Polda Metro Jaya) atau Komisaris Polisi (untuk
tipe urban), serta Ajun Komisaris Polisi (tipe rural). Di sejumlah daerah
sebuah Polsek dapat dipimpin oleh Inspektur Polisi Satu atau Inspektur
Polisi Dua.
Asas Hukum Kepolisian
Asas Hukum Kepolisian (Politerechtbeginsel) merupakan prinsip dasar yang melatarbelakangi
hukum kepolisian, sehingga asas hukum kepolisian sebagai batu uji terhadap kaidah- kaidah
hukum positif yang mengatur tentang kepolisian. Asas Hukum Kepolisian dapat
diklasaifikasikan menjadi tiga kelompok, antara lain :
a) Asas asas yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan wewenang kepolisian, terdiri
dari asas legalitas, asas kewajiban, asas partisipasi, asas preventif, dan asas subsidaritas.
b) Asas-asas hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, terdiri dari asas
kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas,dan asasakuntabilitas.
c) Asas-asas umum pemerintahan yang baik, meliputi asas larangan penyalahgunaan
wewenang, asas larangan bertindak sewenang-wenang, asas kepastian hukum, asas
kepercayaan, asas persamaan, asas proporsionalitas atau keseimbangan, asas kehati-hatian
atau kecermatan, dan asas pertimbangan yang layak.
Urutan Kepangkatan
Polri
● Berikut urutan pangkat jabatan polisi di Indonesia beserta lambangnya,
diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah.
1. Perwira Tinggi (Pati)
• Jenderal Polisi, dengan lambang pangkat 4 bintang
• Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol), dengan lambang pangkat 3 bintang
• Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), dengan lambang pangkat 2 bintang
• Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol), dengan lambang pangkat 1 bintang

2. Perwira Menengah (Pamen)


• Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), dengan lambang pangkat 3 melati
• Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dengan lambang pangkat 2 melati
• Komisaris Polisi (Kompol), dengan lambang pangkat 1 melati

3. Perwira Pertama (Pama)


• Ajun Komisaris Polisi (AKP), dengan lambang pangkat 3 balok emas
• Inspektur Polisi Satu (Iptu), dengan lambang pangkat 2 balok emas
• Inspektur Polisi Dua (Ipda), dengan lambang pangkat 1 balok emas
4. Bintara Tinggi
• Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), dengan lambang pangkat 2 balok bergelombang perak
• Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), dengan lambang pangkat 1 balok bergelombang perak

5. Bintara
• Brigadir Polisi Kepala (Bripka), dengan lambang pangkat 4 balok panah perak
• Brigadir Polisi (Brigpol), dengan lambang pangkat 3 balok panah perak
• Brigadir Polisi Satu (Briptu), dengan lambang pangkat 2 balok panah perak
• Brigadir Polisi Dua (Bripda), dengan lambang pangkat 1 balok panah perak

6. Tamtama
• Ajun Brigadir Polisi (Abrip), dengan lambang pangkat 3 balok panah merah
• Ajun Brigadir Polisi (Abriptu), dengan lambang pangkat 2 balok panah merah
• Ajun Brigadir Polisi (Abripda), dengan lambang pangkat 1 balok panah merah
• Bhayangkara Kepala (Bharaka), dengan lambang pangkat 3 balok miring merah
• Bhayangkara Satu (Bharatu), dengan lambang pangkat 2 balok miring merah
• Bhayangkara Dua (Bharada), dengan lambang pangkat 1 balok miring merah
Arti Lambang dalam kapolri

 Lambang dan motto Kepolisian Negara Republik


Indonesia (Polri) berbunyi Rastra Sewakottama, yang
merupakan dari bahasa Sansekerta yang berarti "Pelayan
utama Bangsa". Dalam bahasa Sansekerta, Rastra, berarti
"bangsa" atau "rakyat", dan sevakottama, berarti "pelayan
terbaik", maka disimpulkan bahwa Rastra
Sewakottama berarti "pelayan terbaik bangsa/rakyat", dan
dipahami sebagai "Polri sebagai pelayan dan abdi utama
negara dan bangsa". Sebutan itu adalah Brata pertama
dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup
Polri sejak 1 Juli 1954.
“Kita berbuat baik di polisi ini saja belum
tentu masyarakat maupun polisi sendiri
menilai kita baik, apalagi kita berbuat
tidak baik, maka jangan pernah berhenti
berbuat baik”

-Jendral Polisi Idham Aziz


Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai