Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMALSUAN HADIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Studi Hadis
Dosen Pengempu: Muhammad Insan Jauhari, M. Pd

Disusun Oleh :
Sutinah ( 2212045 )
Amela Gita (2212033)

Fakultas : Tarbiyah
Prodi : PIAUD 1B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2022

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………1

A. LatarBelakang…………………………………………………………………....1
B. RumusanMasalah………………………………………………………………...1
C. TujuanMasalah…………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….5

A. Sejarah Pemalsuan Hadis…………………………………………………...........5


B. Kaidah-Kaidah Untuk Mengetahui Hadis Palsu……………………………..........5
C. Ciri-Ciri Hadis Palsu…....………………………………………………………..7
D.Contoh-Contoh Hadis Palsu...........................................................................

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..9

A. Kesimpulan………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur tak henti –hentinya kami panjatkan ke hadirat Allah yang Maha
Esa.karena atas rahmat dan hidayah-Nya,kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Pemalsuan Hadis” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Hadis.selain itu makalah
ini bertujuan untuk mengetahui mengenai sejarah pemalsuan hadis. bagi para pembaca dan
juga bagi kami sebagai penulis.

Kami menucapkan terima kasih kepada bapak selaku dosen pembimbing mata kuliah
studi hadis. kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok saya yang telah
mau ikut bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini tentunya masih sangat banyak sekali
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna .Oleh sebab itu ,saran dan kritikan yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini,dan dengan harapan bisa
membuat kami lebih bnyak belajar lagi tentunya

Petaling, 05 Oktober 2022

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Mempepajari hadis merupakan salah satu wujud rasa cinta umat islam kepada
kepada Rasulullah SAW. Karena hanya dengan mempelajari hadis dan sunnah beliau,
umat islam akan mengenal,memahami akhlak rasulullah SAW. Dalam kehidupan
sehari-hari Meskipun dikalangan orientalis tidak ada kaitan antar mempelajari ilmu
hadis dengan perwujudan kecintaan terhadap kepada Nabi Muhammad SAW.

Salah satu fitnah terbesar yang pernah menimpa umat islam pada abad
pertama hijriah adalah tersebarnya hadis-hadis palsu. Hal itu juga menimpa para
ulama,kecuali sejumlah pakar dan kritis hadis yang dikehendaki Allah. Tersebarnya
hadis- hadis semacam itu diseluruh wilayah islam telah meninggalkan dampak
negatif yang luar biasa seperti terjadinya Perusakan pada segi akidah.

Diantara bukti nyata betapa sangat buruk pengaruh hadis palsu pada umat
islam adalah tumbuhnya sikap meremehkan terhadap hadis rasulullah saw, kalangan
ulama ,mubalig,dan pengajar yang kurang cermat dalam menukil periwayatan hadis
juga semakin mempercepat penyebaran dampak buruk tersebut . Belum lagi bilangan
hadis yang dipalsukan ternyata memang sangat banyak.

Oleh karena itu, analisis terhadap hadis sangat diperlukan agar motivasi buruk
yang biasanya muncul dari kaum orientalis dalam mempelajari ilmu hadis dapat
dibendung secara ilmiah. Dalam makalah ini kami akan sedikit mengupas tentang
pemalsuan hadis.

4
B.Rumusan Masalah

1) Bagaimana sejarah pemalsuan hadis ?

3) Bagaimana kaidah-kaidah untuk mengetahui hadis palsu ?

3) Bagaimana ciri – ciri hadis palsu

4) Bagaimana contoh-contoh hadis palsu ?

C.Tujuan Masalah

1) Agar mengetahui sejarah pemalsuan hadis !

2) Agar mengetahui kaidah - kaidah hadis palsu !

3) Agar mengetahui ciri-ciri hadis palsu !

4) Agar mengetahui contoh- contoh hadis palsu !

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pemalsuan Hadis

Menurut buku yang telah kami baca Selama. umat islam bersatu
dibawah pipinan empat orang Khulafa’ar-Rasyidin ,hadis Nabi
SAW.senantiasa bersih ,tidak ternodai oleh kedustaan ,tidak mengalami
perubahan ,dan tidak terkena pemalsuan .Namun kondisi ini berubah setelah
umat islam terpecah belah menjadi beberapa golongan dan diantara barisan
mereka dimasuki oleh para penganut Machiavelis dan kaum ambisius.1

Peristiwa pertama yang menyebabkan gejolak langsung pada abad ke-1


hijriah adalah pemberontakan dan pembunuhan sahid khalifah utsman.
Kejadian tersebut berdamapak besar bagi dunia islam ,dan dampaknya terus
berlanjut hingga saat ini, seiring berjalannya waktu gerakan pemalsuan hadis
berlangsung semakin hebat.

Mulai dibuat hadis palsu yakni pada tahun 40 H. Pada tahun itu
merupakan tonggak permulaan terjadinya pembuatan hadis palsu dan
pembaruanya.pada masa itu mulai terjadi penambahan atau perubahan hadis
untuk kepentingan pribadi dan politik. Betapa mengerikan pertentangan yang
terjadi antara pengikut Syaidina Ali dan golongan Muawiyah sehingga
meledak menjadi perang terbuka yang telah memakan bnyak korban.

Setelah muncul berbagai perselisihan tersebut ternyata mayoritas


kaum muslimin berpihak kepada Ali. Di lain pihak ada juga golongan
khawarij yang tidak memihak bahkan tidak menyukai keduanya . Kemudian
setelah Ali wafat baik para pewarisnya maupun keluarga muawiyah menuntut
hak khalifahdan ingin memegang tampuk pemerintahan.

Pada saat umat islam menyebar ke berbagai penjuru dunia, hadis -hadis
mulai mulai dijadikan objek pemalsuan, terutama oleh berbagai kelompok
yang kepentingan duniawinya lebih utama dibandingkan dengan kepentingan
ukhrawi, hadis-hadis dirangkai dengan tujuan agar ambisi politiknya tercapai.
1
Muhammad Ajaj Al - Khatib. Hadis Nabi Sebelum Dibukukan. Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta.Darul Fikr,
Bairut. 1999. Hlm. 225

6
Bahkan ada yang memalsukan hadis pertikaian antaretnis sehingga hadis yang
dibuat meninggikan ras merekadan merendahkan ras yang lain.Orang persia
dan orang romawi saling mengejek dengan cara mengutarakan hadis-hadis
palsu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad.2

Secara historis pemalsuan hadis tidak2 hanya dilakukan oleh orang-


orang islam ,tetapi juga dilakukan oleh orang-orang non islam. Ada beberapa
motif yang mendorong mereka membuat hadis palsu antara lain yakni,3

1) pertentangan politik

Pemecahan umat islam akibat pertentangan politik yang terjadi


pada mada kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib sangat berpengaruh
terhadap pemunculan hadis – hadis palsu . setiap golongan berusaha
mengalahkan lawan dan memengaruhi orang tertentu salah satunya
adalah membuat hadis palsu Akibat pemecahan politik ini ,golongan
syiah membuat hadis palsu.Golongan inilah yang pertama kal
membuat hadis palsu..

2) usaha kaum zindiq

Kaum zindiq adalah golongan yang membeci islam ,baik


sabagai agama maupun sebagai dasar pemerintahan . mereka kemudian
tidak mungkin dapat melampiaskan kebencian melalui komfirmasi dan
pemalsuan Al-Qur’an sehingga menggunakan cara yang paling tepat
serta memungkinkan yaitu dengan cara memalsukan hadis untuk
menghancurkan agama islam dari dalam.

3) sikap fanatik buta terhadap bangsa ,suku ,bahasa negeri,dan pimpinan

Mereka membuat hadis palsu karena dodorong oleh sikap ego dan
fanatik buta serta ingin menonjolkan seseorang bangsa,atau kelompok
yang lain.

4) memengaruhi kaum awam dengan kuliah dan nasehat

2
Mustafa Hasan,M.Ag. Ilmu Hadis . jl.BKR.2017. Hlm 261
3
Ibid.Hlm.268

7
Mereka melakukan pemalsuan hadis ini guna memperoleh
simpatik dari pendengarnya dan agar mereka kagum melihat
kemampuannya .Hadis yang mereka katakan terlalu berlebih lebihan
dan kemudian tidak masuk akal

5) perselesihan dalam fiqh dan ilmu kalam

Munculnya hadis – hadis palsu dalam masalah fiqin dan ilmu


kalam ini berasal dari para pengikut mazhab. Mereka berani
melakukan pemalsuan hadis karena sifat fanatik dan ingin menguatkan
mazhabnya masing-masing.

6) pembangkitan gairah beribadah ,tanpa mengerti yang dilakukan

Bamyaknya diantara ulama yang membuat hadis palsu dengan asumsi


bahwa usahanya itu merupakan mendekatkan diri kepada Allah dan
menjunjung tinggi agama-Nya.

7) penjilat penguasa

Giyas Bin Ibrahim merupakan tokoh yang paling banyak ditulis dalam
kitab hadis sebagai pemalsu hadis “Perlombaan”.4

 Pemalsuan hadits yang di sengaja

Ada kelompok yang sengaja memproduksikan hadis palsu ,dan


kelompok ini tergolong pelaku dosar besar yang berasal dari kalangan yang
beragam. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang zindiq yang tidak
mampu memerangi islam secara terang-terangandan mereka berlindung
dibawah jubah keahlianya dengan memproduksi hadis-hadis palsu dan
menyebarluaskan. Mereka menipu kaum terpelajar,mengada-ada hadis. Dan
menuturkannya untuk menumbuhkan kebimbangan dibenak orang orang
islam.

Ada sejumlah orang lemah ingatanya yang membuat-buat hadis untuk


mendapatkan imbalan pahala ibadah. Ada juga sejumlah penutur ceritayang
biasa duduk di salah satu sudut pasar atau masjid dan mempropagandakan

4
Ibid.Hlm.268-271

8
hadis palsu yang disandarkan kepada nabi . Para ulama menemukan satu aliran
pemalsuan hadis yang dilakukan untuk mendukung kepentingan penguasa .

Kemudian ada juga sekelompok tokoh agama yang memalsukan hadis


untuk menyokong ide-ide aliranya baik hukum,teologi, maupun politik,
ataupun ingin memojokkan suku bangsa, negara,atau orang tertentu,atau
mereka yang memalsukan hadis untuk kepentingan diri sendiri. Kelompok
tersebut dimasukan kedalam golongan oramg-orang yang memalsukan hadis
secara sengaja.

Pada abad ke-4 Hijriah kesalahan seperti ini banyak dilakukan oleh
karena itu para tidak mengizinkan meriwayatkan hadis dari sebuah buku
( tanpa mempelajari langsung dari sang penulis ) misalnya buku Shahih
Bukhari Sebuah buku yang dipelajari harusmemuat catatan nahwa seorang
murid tersebut telah mengkaji buku itu dibawah bimbingan seorang shaikhdan
memberikan izin kepada sang murid untuk menukilkan buku tersebut hal itu
dikarenakan besar kemungkinan bahwa hasil salinan tulisan dapat berbeda

 Pemalsuan hadits yang tidak di sengaja

Ada sekelompok yang melakukan kesalahan walaupn mereka tidak


bermaksud mengada-ada hadits tersebut, yaitu kelompok yang mengambil
hadits masyhur dan memberinya satu mata rantai (isnad) baru umtuk
mendapatkan pengakuan keilmuan, mereka menerapkan ketenaran sebagai
perawi yang akan di kejar-kejar dan diharapkan ilmunya oleh orang lain.

Adapula yang tidak sengaja melakukan kesalahan di kalangan ahli


ibadah. Para ualama mempelajari hadits dari guru tertentu ke,udian mengambil
hadits lain dari guru yang sama, hanya mereka tidak langsung belajar dari guru
itu. Akan tetapi, mereka meriwayatkan hadits seolah-olah di terimanya secara
langsung dari gurunya.

Terdapat orang-orang yang kurang mempunyai kualifikasi utama unutk


mengajarkan hadits, seperti hapalannya yang kuat, hati-hati atau sebuah buku
yang benar para murid mendatangi guru, namun tidak meriwayatkan hadits
darinya, dan menginformasikan hadits yang telah di baca dan di pelajari secara
sembarangan sehingga terjadi kekeliruan. Para murid banyak yang menguji

9
kehandalan ilmu sang guru. Jika mereka melihat gurunya sangat mempuni, ada
hati-hati, bijak sana, rendah hati, dan tidak mudah tertangkap dalam jebakan
murid-muridnya, mereka pun akan belajar hadits pada gurunya.5

Para ulama yang melakukan perlawatan dalam mencari hadits dan


telah di akui oleh para muhadditsin hanya mereka telah kehilangan buku-buku
yang mereka pelajari. Mana kala mengajarkan hadits tersebut kepada murid,
mereka memakai salinan yang lain, tanpa menyadari bahwa mungkin terjadi
kekeliruan dan perbedaan dalam dua buah buku salinan yang di tulis oleh dua
orang yang berbeda atau mereka meriwayatkan dari hapalan yang lemah.
Dalam corak ini, mereka berpijak pada dugaan (takhmin) dalam mengajarkan.
Tanpa diragukan lagi bahwa nilai sesuatu yang mereka ajarkan bergantung
kepada buku yang di jadikan rujukan.

Pada dasarnya, tujuan mereka membuat hadis palsu tidak selamaya


negatif karena ada juga yang sengaja membuatnya agara ibadahnya lebih
khusyu dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.akan tetapi apapun
alasanya ,pembuatan hadis palsu merupakan dosa besar.

Al-maudu adalah isim maf’ul dari kata wadha’a ,wadh’an ,yang


memiliki pengertian meletakan.mengada-adakan , membuat-buat dan
meninggalkan .Sedangkan menurut istilah yakni hadis yang disandarakan
kepada rasulullah SAW.secara dibuat-buat dan merupakan dusta
belaka,padahal beliau tidak mengatakan dan tidak melakukannya. Sebagian
dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan maudhu ,ialah hadis
yang di buat-buat. 6

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwasanya hadis maudhu


ialah bukan hadis yang bersumber dari rasulullah atau bukan merupakan hadis
rasul, paling tidak sebagian ,namun hadis tersebut disandarkan kepada rasul.7

5
Ibid.Hlm.262-264
6
Drs Munzir Suparta,M.A. Ilmu Hadis. Jakarta. 2002. Hlm.176
7
Ibid.Hlm.181

10
B. Kaidah-Kaidah Untuk Mengetahui Hadis Palsu

Sebagaimana para ulama membuat kaidah – kaidah yang mendetail untuk


mengetahui hadis dhaif( hadis palsu ),patokan dasar untuk mengetahui hadis palsu
yaitu

a) Atas dasar pengakuan para pembuat hadis palsu, sebagaimana pengakuan


Abu’Ismah Nuh bin Abi Maryam bahwa dia telah membuat hadis tentang ,Fadhilah
membca Al-Qur’an,surat demi surat. Goyas bin Ibrahim,dan lain-lain.

b) ) Maknanya rusak. Ibnu hajar mengatakan bahwa kejelasan lafadz dititikberatkan


pada kerusakan arti.Sebab pernyataan hadis tidak harus bi al-lafazhi tetapi ada juga bi
al-ma’na,kecuali apabila dikatakan bahwa lafalanya dari Nabi, dikatakan hadis palsu.

c) Matanya bertentangan dengan akal atau kenyataan ,bertentangan dengan Al-


Qur’an atau hadis yang lebih kuat.Seperti hadis yang menyatakan bahwa umur dunia
7000 tahun.Hadis ini bertentangan dengan Al-Qur’an surat Al-A’rafayat 187
yangbmenyebutkan bahwa umur dunia hanya diketahui oleh Allah SWT.

d) Matannya menyebutkan janji yang sangat besar atas perbuatan yang kecil atau
ancaman yang sangat besar atas perkara yang kecil.Seperti hadis yang menyatakan
bahwa anaka hasil perzinaan tidak akan masuk surga hingga tujuh turunan .Hal ini
menyalahi Al-Qur’an surat Al-An’anayat 164 yang mrnyrbutkan bahwa tidaklah
seseorang (yang bersalah) memikul dosa.

e) Perawinya dikenal sebagai pendusta, Untuk menyelamatkan hadis Nabi,di tengah-


tengah gencarnya pembuatan hadis palsu ,ulama hadis menyusun berbagai kaidah
penelitian hadis .Tujuan penyusunan kaidah-kaidah hadis tersebut untuk mengetahui
keadaan matan hadis.8

C. Ciri-Ciri Hadis Palsu

1) Ciri-ciri yang terdapat pada sanad

8
Ibid. Hlm.272-273

11
Ciri penting hadis palsu adalah pada sanad hadis nya. Yaitu pembuat
hadis mengakui sendiri bahwa ia telah membuat hadis palsu, tetapi petujuk
bahwa ia telah memalsukan hadis haruslah jelas.

seperti contoh,ada yang mengatakan bahwa ia telah menerima hadis


dari guru nya padahal orang tersebut tidak pernah bertemu dengan gurunya
tersebut ataupun ia tedak pernah berguru kepada orang yang ia sebut sebagai
guru tadi.

Petunjuk yang menerangkan cecara langsung bahwa hadis yang diteliti


itu hadis palsu dengan melihat tingkah laku periwayatnya

Contoh, misalkan yang dimaksudkan mengindikasikan hasrat yang


tinggi dan ambisi tertentu pada kepentingan,ekonomi,politik,keimuan dan
selainnya sehingga untuk ambisi nya ia membuat hadis atau menambah-
nambah penyambungan sanad kepada dirinya agar orang lain mempercayainya
dan menghargai ia sebagaiorang penting dan tentunya terhomat.

2) Kepalsuan pada matan

Hadis yang palsu dapat juga dilihat dari matanya. Di anatara ciri
uatama yang di curigai adalah :

(Matanya bertentangan dengan akal atau kenyataan ,bertentangan


dengan Al-Qur’an) , (hadis mutawatir) , (hadis sahih),(dengan akal sehat) ,
(dan cenderung berpihak kepada periwayat tertentu).9

D. Contoh Contoh Hadis Palsu

Menurut buku yang kami baca diantara contoh –contoh hadis palsu yakni sebagai
berikut :

1).

9
Ibid. Hlm.274

12
“Sikap tegas itu tidak akan ada pada umatku yang shaleh dan yang paling baik,kemudian
akan sirna”

Hadis diatas maudhu, dan diriwayatkan oleh Bisyran dalam kitab al-Ameli dengan sanad dari
Bisyr bin Husain. Menurut buku ini ia mengatakan Bisyr ini pendusta. Bahkan oleh ad-Daru
Qhuthni dinyatakan tertolak riwayatnya.Kemudian Abu Hatim mengatakan bahwa Bisyr ini
telah berdusta kepada Zubair.10

2)

“ Barang siapa berbuat dosa sambil tertawa , maka pastilah ia masuk nraka sambil menangis”

Hadis diatas Maudhu (palsu) .ia diriwayatkan oleh Abu Naim. Dalam sanadnya terdapat
Umar Bin Ayub dari Muhammad bin Ziyad . Adz-Dzahabi mengatakan bahwa ia (Umar bin
Ayub) telah dkecam oleh Ibnu Hibban11

3.)

“Para nabi adalah pembimbing, fuqaha adalah, pemimpin, sedangkan majelis mereka adalah
penambahan kebijakan”

10
Muhammad Nashiruddin al-Albani.Silsilah Hadis Dhaif dan Maudhu.Jakarta.1995. Hlm.52
11
Ibid .Hlm.45

13
Hadis tersebut maudhu ( palsu) .Ad-Daru Qhutni telah meriwayatkan dalam sunnah halaman
332 dan Al-Qidha’i dalam musnad asy-syibab 1/23,dari sanad Abi Ishaq dari Haris.

Hadis ini sanad sangat lemal Al-Haris adalah Ibnu Abdullah al-Hamdani yang telah
dinyatakan lemah oleh jumhur ulama . Bahkan oleh Ibnul Mudaini dinyatakan sebagai
pendusta.12

4.)

“Barang siapa menziarahiku dan menziarahi kakekku Ibrahim dalam satu tahun ,ia masuk
surga.

Hadis tersebut tergolong kedalam hadis maudhu ( palsu ).Az-Zarkayi dalam kitab al-
La’ali al-Mantsurah menyatakan .” hadis tersebut maudhu ‘dan tak seorangpun pakar hadis
yang meriwayatkannya ,bahkan oleh Ibnu Taimiyah dan Imam Nawawi dinyatakan maudhu
dan tak ada sumbrrnya.

5)

“ barang siapa samapai padanya keutamaan dari allah kemudian ia tidak


membenarkannya, maka ia tidak akan mendapatkannya.”

Hadits ini mauduhu (palsu). Ibnu adi meriwayatkan dalam kitab al-kamil II/40, dengan
sanad dari bazi ‘ abu kholil al-kahashaf, dari Tsabit , dari annas r.a. kemudian berkata,
“saya tidak mengetahuinya kecuali sandnya dari bazi ‘ini.

Tentang bazi.’ Ini tadi telah kami kemukakan vonis muhadditsin bahwa ia
adslsh pendusta. Wallahu a’lam.13
12
Ibid. Hlm.61
13
Ibid.Hlm.358

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpualan

Dari urain materi diatas dapat kami tarik kesimpulan bahwasanya ,Al-maudu
adalah isim maf’ul dari kata wadha’a ,wadh’an ,yang memiliki pengertian
meletakan.mengada-adakan , membuat-buat dan meninggalkan .Sedangkan menurut
istilah yakni hadis yang disandarakan kepada rasulullah SAW.secara dibuat-buat dan
merupakan dusta belaka,padahal beliau tidak mengatakan dan tidak melakukannya.
Sebagian dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan maudhu ,ialah hadis
yang di buat-buat.

Hadits mauduhu (palsu) yang amat bertebaran di sekeliling kita. Baik dalam
ruang lingkup kuliah, mimbar pengajian, bahkan dalam kitab-kitab, termasuk kitab
tafsir dan syarah hadits. Teman-teman sekalian mungkin akan sangat terkejut
bahwasannya beberapa di antaranya adalah hadits yang sangat familiyar bagi kita.

Seorang zindiq diketahui telah memalsukan kurang lebih dari 4.000 hadits.
Bahkan dari 3 orang pemalsu bisa di pastikan telah keluar puluhan ribu hadits palsu.
Angka yang sangat banyak sekali bukan? Pemalsuan hadits ini bermacam-macam.

Ada yang bertendensi politis, panitsme, golongan, membela mazhab, dan


bahkan ada juga yang demi mendekatkan diri kepada allah seperti yang di akui
sekelompok firqah. Selain dari itu, ada pula kesalahan yang tidak di sengaja ataupun
karna kelemahan dalam mendeteksi hadits yang memang bukan bidang yang di
kuasinya.

Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwasannya hadis maudhu ialah


bukan hadi yang bersumber dari rasulullah atau bukan merupakan hadis rasul, paling
tidak sebagian,namun hadis tersebut disandarkan kepada rasul.

DAFTAR PUSTAKA

15
Mustofa Hasan, M. (2017). Studi Hadis. bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Khatib, M. A. (1999). Hadis Nabi Sebelum Dibukukan. Jakarta.

Drs. Munzier Suparta, M. (1993, 1996, 2002). Ilmu Hadis. Jakarta.

Albani, M. N. (1995). Silsilah Hadis Dha'if Dan maudhu jilid 1. Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai