Anda di halaman 1dari 12

Praktikum pengadilan

Agustin
Ibnu hadits
Surat kuasa

Surat kuasa adalah dokumen yang memberi wewenang kepada


pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama
pemberi kuasa, karena pihak pemberi kuasa sedang tidak dapat
melakukannya sendiri. Pihak lain ini bisa berupa pengacara,
keluarga, atau orang lain yang terkait.
Surat kuasa umumnya dibuat saat seseorang berurusan dengan
keputusan hukum seperti keuangan, properti, perawatan medis,
dan lain-lain.
ciri-ciri surat kuasa
o Surat kuasa harus menggunakan bahasa yang formal dan
baku. Selain itu, kalimat dalam surat kuasa harus disusun
dengan bahasa yang mudah dimengerti.
o Surat harus berisi pernyataan pengalihan kekuasaan atau
wewenang dari diri sendiri kepada pihak lain yang
ditunjuk untuk melakukan hal tertentu.
o Surat kuasa harus disusun secara singkat, padat, dan
jelas sesuai dengan fungsinya.
Jenis surat kuasa

Jika dilihat dari segi isi, surat kuasa dibagi menjadi dua jenis yaitu surat kuasa umum
dan surat kuasa khusus.
Surat kuasa umum adalah surat kuasa dari seseorang kepada orang lainnya untuk
mengurus beberapa atau seluruh perbuatan hukum yang menyangkut kepentingan dari
si pemberi kuasa. Misalnya, surat kuasa untuk mengurus semua harta bendanya. Maka,
yang diatur dalam surat kuasa umum adalah hal-hal yang sifatnya umum dan luas.
Sedangkan surat kuasa khusus adalah surat kuasa yang diberikan seseorang kepada
orang lainnya, yang isi dalamnya harus disebutkan secara khusus kuasa itu untuk
perbuatan hukum apa.
Misalnya surat kuasa dari klien kepada advokat untuk mengajukan gugatan utang
piutang kepada orang A. Atau surat kuasa khusus untuk menagih hutang orang C.
Syarat paling penting dari surat kuasa khusus menurut doktrin dan Yurisprudensi tetap
Mahkamah Agung RI, yaitu harus menyebutkan secara khusus dan rinci perbuatan
hukum apa yang dikehendaki pemberi kuasa.
Pengertian gugatan dan jawaban
Gugatan adalah proses formal di pengadilan di mana seorang pihak (penggugat)
mengajukan klaim atau tuntutan terhadap pihak lain (tergugat) atas suatu masalah
hukum yang memerlukan penyelesaian. Gugatan ini memulai proses peradilan untuk
menyelesaikan perselisihan hukum.

Jawaban dalam pengadilan adalah respons resmi dari pihak yang digugat (tergugat)
terhadap gugatan yang diajukan oleh pihak lain (penggugat). Jawaban ini berisi
tanggapan terhadap klaim atau tuntutan yang diajukan dalam gugatan, termasuk
argumen hukum dan fakta yang mendukung posisi tergugat. Biasanya, tergugat
diberikan waktu tertentu untuk menyiapkan dan mengajukan jawaban setelah
menerima gugatan.
o Bentuk Gugatan:

Judul : Biasanya mencakup informasi tentang pengadilan, nama-nama pihak, dan


nomor perkara.
Identifikasi Pihak : Menyebutkan identitas lengkap penggugat dan tergugat.
Kronologi Fakta : Menjelaskan kronologi kejadian atau peristiwa yang menjadi dasar
gugatan.
Tuntutan Hukum : Menyebutkan klaim atau tuntutan hukum yang diajukan oleh
penggugat.
Bukti-bukti : Jika ada, daftar atau lampiran bukti-bukti yang mendukung klaim dalam
gugatan.
Permintaan Relief : Menjelaskan apa yang diinginkan oleh penggugat dari pengadilan,
seperti ganti rugi atau injungsi.
o Bentuk Jawaban :

Judul : Sama seperti gugatan, berisi informasi tentang pengadilan, nomor perkara, dan
nama-nama pihak.
Tanggapan terhadap Fakta: Terdapat tanggapan terhadap kronologi fakta yang
disampaikan dalam gugatan.
Tanggapan terhadap Klaim : Terdapat tanggapan terhadap klaim atau tuntutan yang
diajukan dalam gugatan.
Bukti-bukti dan Penolakan : Terdapat daftar atau lampiran bukti-bukti yang digunakan
untuk mendukung tanggapan terhadap gugatan.
Permintaan Relief Alternatif : Terdapat permintaan relief alternatif jika pihak tergugat
meminta pengadilan untuk memberikan keputusan yang berbeda dari yang diminta oleh
penggugat.
Unsur gugatan dan jawaban
Unsur-unsur gugatan dan
jawaban dalam pengadilan dapat
bervariasi tergantung pada
yurisdiksi hukum dan jenis kasus
yang sedang dipertimbangkan.
Namun, secara umum, berikut
adalah unsur-unsur yang
biasanya terdapat dalam gugatan
dan jawaban:
Unsur gugatan
 Identitas Pihak : Termasuk nama lengkap, alamat, dan kontak
penggugat serta tergugat.
 Fakta-fakta Pokok: Kronologi kejadian atau peristiwa yang menjadi
dasar gugatan.
 Klaim Hukum: Penyebutan klaim atau tuntutan hukum yang
diajukan oleh penggugat.
 Dasar Hukum: Referensi kepada undang-undang atau peraturan
yang mendukung klaim atau tuntutan yang diajukan.
 Bukti-bukti: Jika ada, daftar atau lampiran bukti-bukti yang
mendukung klaim dalam gugatan.Permintaan.
 Relief: Penjelasan tentang apa yang diinginkan oleh penggugat dari
pengadilan, seperti ganti rugi atau injungsi.
Unsur jawaban
Tanggapan terhadap Identitas Pihak : Konfirmasi
terhadap identitas penggugat dan tergugat.
Tanggapan terhadap Fakta : Tanggapan terhadap
kronologi fakta yang disampaikan dalam gugatan.
Tanggapan terhadap klaim : Tanggapan terhadap klaim
atau tuntutan yang diajukan dalam gugatan.
Dasar Hukum : Referensi kepada undang-undang atau
peraturan yang mendukung tanggapan terhadap
gugatan.
Bukti-bukti dan Penolakan : Daftar atau lampiran
bukti-bukti yang digunakan untuk mendukung
tanggapan terhadap gugatan, serta penolakan
terhadap klaim yang tidak diakui.
Permintaan Relief Alternatif : Permintaan relief
alternatif jika pihak tergugat meminta pengadilan
untuk memberikan keputusan yang berbeda dari
yang diminta oleh penggugat.
Memahami dan mengidentifikasi unsur-unsur
ini penting bagi setiap pihak yang terlibat
dalam proses hukum untuk memastikan
bahwa klaim dan tanggapan mereka disajikan
dengan jelas dan sesuai dengan persyaratan
hukum yang berlaku.
Thank you so much

@Dhietz-3
+625267824347
ibnuhadits789@gmail.com

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai