Anda di halaman 1dari 2

INSTRUMEN PEMETAAN 03 PANTANG LARANG*

Nama : Yuda permana ............................................................................................................


NIM. :2132072 ............................................................................................................
HP. :087741284383 ............................................................................................................
Tempat Asal : Desa Terak ............................................................................................................
Matakuliah : Metedologi penelitian ............................................................................................................
Dosen : Adnan ............................................................................................................

No Nama Desa Deskripsi Keterangan


1 2 4 5
1 Nama Desa Desa terak,kecamatan Simpang katis, kab.bangka tengah
2 Ritual Kepunan(malet)
3 Pantang Larang (menuliskan pantang Kepunan” Adat Bangka Diceritakan oleh
larang, sumber yang menjelaskannya) Pernah mendengar istilah PAMALI ? ayah,ibu dann keluarga
dan masyarakat setempat
juga berpendapat sama
Pastinya hampir seluruh masyarakat di Indonesia mengenal istilah tersebut. tentang istilah kepunan
Namun uniknya, adat dan kebiasaan yang berlangsung turun temurun sejak jaman
neneknya moyang itu terus berlangsung hingga sekarang. Jika dikaji dengan Ushul
Seperti halnya Pamali, Tabu, Pantangan dan semacamnya di Bangka lebih dikenal fiqh ini hanyalah adat
kata-kata dengan sebutan arus, kepunan atau kepon, malet dan lainnya (bahasa kebiasaan masyarakat
bangka). dalam bentuk
Untuk kepon (kepunan) dan malet merupakan satu rangkaian adat dan perkataan,semuanya
kebiasaan bangka. Agak susah juga untuk didefinisikan lebih jelas. Pada dasarnya telah diatur oleh Allah
kedua kata itu (kepon dan malet) terdapat pada seperti uraian dibawah ini. SWT. Jika ad ditempat
Tidaklah baik kamu menolak makan/minum ataupun sekedar mencicipi suatu yang kurang aman seperti
makanan/minuman yang disuguhkan orang lain. Hal ini telah menjadi suatu hutan maka harus
kebiasaan yang telah lama melekat dalam adat istiadat masyarakat Bangka Belitung. berhati-hati .
Terlebih lagi bila kita akan pergi ke sungai, hutan, laut, atau kemana saja.
Imbas dari sikap kita yang “kalo” tidak mencicipi makanan/minuman tersebut,
kadangkala dan sering terjadi hal-hal yang bisa mendatangkan musibah. Katakanlah
nasib sial akan mengikuti kita. Misalnya mengalami kecelakaan, bertemu hantu,
digigit binatang buas/berbahaya dan lainnya.
Untuk menangkal dan sebagai tindakan penawar kepon, dikenal istilah
malet. Malet adalah sikap kita dengan mencicipi makanan atau minuman itu dengan
menyentuh menggunakan ujung jari dan dicicipi dilidah. Kadangkala ujung jari yang
sudah disentuh dengan makanan/minuman itu cukup disentuhkan pada tangan kita.
Untuk makanan dan minuman yang sangat vital akan adat istiadat kepon dan malet
ini adalah :
1. Kopi , terutama kopi hitam (kopi kampung). Kalo NESCAFE dan lainnya, tetep juga
katanya.
2. Nasi , bisa meliputi nasi bubur, nasi goreng dan semacamnya.
3. Makanan yang terbuat dari beras ketan dan berbagai hasil pertanian yang
dihasilkan sendiri.
Terlepas dari adanya korelasi KEBETULAN dan KETETAPAN ILAHI atas budaya kepon
dan malet ini, adat dan istiadat ini masih berkembang di masyarakat Bangka
Belitung hingga saat ini. Dan gak ada salahnya bila kita ditawari makanan/minuman
di Bangka, janganlah menolak untuk mencicipinya. Paling gak malet saja.
Waktu berlaku Saat ditawarkan makanan/minuman
5 Respon Masyarakat Tradisi yang turun temurun selalu melekat dikalangan masyarakat bangka

Anda mungkin juga menyukai