Disusun oleh:
FADILLA SYLVIANI
BAB I
SEPATAH KATA
Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan rasa syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat
rahmat dan karunia-Nya itulah kita dapat merasakan dalam alam kegelapan
ke alam terang menrangkan yang kita rasakan saat ini.
Shalawat beserta salam juga saya sampaikan kepada baginda
rasullah SAW. beserta para sahabatnya.yang telah membawa umat
manusia menuju jalan yang di ridhoi ALLAH SWT. dan dengan ajaran yang
dibawa baginda rasulla SAW. yaitu agama islam, maka sempurnalah adat
minangkabau: syarak mangato adat mamakai
1
2
Maka dari itu kesalahan atau kejanggalan dari tulisan ini, hanya ka
ganti siriah nan sakapua, rokok nan sabatang, kato nan sapatah, mohon
di maafkan. Papatah mangatokan:
Pengarang
(FADILLA SYLVIANI)
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita memasuki apa itu kearifan lokal Minangkabau,kita
harus memahami adat di Minangkabau terlebih dahulu.
Seandainya orang minang itu dikatakan bahwa mereka tidak beradat,
maka pastilah mereka itu akan sangat marah sekali, karena kata-kata
ataupun ucapan yang mengatakan mereka tidak beradat ita adalah
merupakan suatu salah satu penghinaan terhadap mereka, baik secara
individu ataupun kelompok atau hal tersebut juga dapat dikatakan
dikatagorikan sebagai penghinaan terhadap nenek moyang mereka yang
telah mewariskan adat itu secara turun temunin kepada mereka, mulai
semenjak adat itu diberlakukan di Ranah Minang sesuai dengan bunyi
pepatah minang :
Biriak- biriak tabang ka rimbo
Dari samak kahalaman
Nak taruih kasaruaso
Dari niniak turun ka mamak
Dari mamak ka manakan
Puaso balega kanan mudo
Apakah adat itu?
Adat adalah merupakan suatu peraturan-peraturun dan hukum-hukum
yang berlaku bagi masyarakat minang yang telah dibuat dan disusun
sedemikian rupa oleh nenek moyang orang minang pada zaman dahulu
kala. Dengan maksud dan tujuan untuk mencapai kehidupan yang bahagia
sejahtera di dunia dan diakhirat. lahir maupun batin
Adat itulah yang mengatur norma-norma kehidupan masyarakat
dalam bermasyarakat di Minangkabau yang dilandasi. Adat basandi syarak.
syarak basandi kitabullah, yang harus dipakai oleh setiap orang per orang
di Ranah Minang demi kelestarian adat itu sendiri.
Adat minang yang sangat di bangga-banggakan oleh masyarakat
minang, dan dikagumi oleh suku-suku lain disantero dunia, tidaklah akan
ada artinya dan fungsinya apabila orang minang itu sendiri tidaklah merasa
3
4
1. Manapuak bandua
Manapuak bandua ini sama dengan istilah perkenalan antara
orang tua dari mempelai pria dan wanita. Perkenalan ini dilakukan di
rumah kedua belah pihak dilakukan secara bergantian tanpa
membawa kedua mempelai di mana diadakan terlebih dahulu itu
tergantung kesepakatan kedua belah pihak untuk mengunjungi
kediaman terkait perekanalan tersebut tersebut keluarga hanya
membawa sedikit buah tangan untuk tuan rumah seperti kue ataupun
buah-buahan.
2. Maminang (batamu mamak)
Batamu mamak dilakukan antara Mamak puasko (kakak/adik
laki-laki dari ibu), baik mamak pusako mempelai laki-laki dengan
mamak pusako perempuan. Di nagari kampung tangah batamu
mamak dilakukan dengan cara mamak pusako mempelai laki-laki
mendatangi mamak dari mempelai perempuan mereka melakukan
perundingan yang membahas masalah uang adat, kapan diadakan
manyiriah, akad nikah dan baralek.
3. Manyiriah
Sebelum diadakannya baralek (sahari sebelum baralek di
adakan) berkumpul mamak-mamak pusako untuk mengundang
masyarakat kampung, kerabat, sanak saudara, itulah yang
dinamakan manyiriah. Manyiriah ini memberitahu kepada
masyarakat kapan diadakannya akad dan baralek.
4. Akad
Akad merupakan proses ijab Kabul untuk menyatukan mempelai
laki-laki dengan mempelai perempuan secara sah di mata agama.
Akad nikah dapat diselenggarakan di kantor KUA atau kediaman
mempelai Wanita, itu tergantung kepada kesepakatan kedua belah
pihak.
6
5. Manjapuik marakpulai
Proses manjapuik marakpulai dilakukak sebelum alek pacah
(baralek dimulai), di Nagari Kampung Tangah manjapuik marakpulai
di lakukan malam hari. Mamak pusako mendatangi kediaman
mempelai laki-laki dengan tujuan menjeput marakpulai. Proses
manjapuik marakpulai ini di awali dengan pasambahan antar mamak
puasko kedua mempelai dan ditutup juga dengan pasambahan.
Setelah itu barulah mempelai laki-laki di bawa ke diaman mempelai
Wanita,pakaian yang gunakan biasanya kemeja putih, sarung, peci,
serta lengkap sama sepatu dan kaus kaki.
6. Baralek
Setelah proses manjapuik marakpulai dilakukan, barulah
mempelai laki-laki duduk bersanding dengan mempelai wanita di
palaminan, inilah yang dinamakan baralek. Akan dating para tamu
undangan untuk menghadiri baralek, mereka akan menghadiahkan
uang, kado, kain saruang, Kampia maupun kain panjang. Para tamu
undangan akan dihidangkan makanan khas barale, seperti rendang,
sampadeh ikan/dagiang, gulai ikan dan lain-lain.
7. Baralek bako
Diamana mempelai laki-laki atau Wanita (kebanyakan mempelai
wanita) di jemput oleh keluarga dari pihak ayah mempelai (bako).
Baisanya di japuik bako di nagari kampuang tangah, kedua
mempelai akan diarak dengan tambua dari rumah bako menuju
tempat baralek. Sebagai hadiah pernikahan, bako biasanya
memberikan sapi, kambiang, atau paling emas. dan juga bako
menghadiahkan sapanatiangan(piriang, mangkok, gelas, dan
sendok)
8. Manutuik alek
Ini merupakan proses terakhir,manutuik alek di nagari kampung
tangah di lakukkan pada malam hari dirumah mempelai perempuan.
Ini semacam syukuran yang dilakukakan oleh pihak keluarga
7
B. Balimau
Balimau merupakan salah satu tradisi yang ada di kampuang
tangah. Balimau yang dimaksud adalah masyarakat disini akan
mengunjungi Pantai Tiku untuk berkumpul dengan sanak saudara
ataupun masyarakat setempat, mereka akan berbondong-bondong
mengunjugi Pantai Tiku tersebut, masyarakat akan bersantai—
santai bagi orang dewasa, sedangkan bagi anak-anak mereka akan
berenang di pantai.
Tradisi ini dilakukan setiap tahun, seperti sebelum masuknya
bulan Ramadhan. Sepulang dari pantai tiku, masyarakat akan mandi
(membersihkan diri) lalu setelah itu mereka akan menggunakan
limau(jeruk nipis), bunga kenanga, daun pandan, dan lainnya.
Bahan-bahan tersebut di satukan kedalam air, lalu dibasahkan ke
rambut.
Balimau merupakan bentuk kearifan lokal dalam falsafah, tradisi
dan kepercayaan. Filosofi balimau adalah untuk mensucikan diri
dalam rangka mempersiapkan diri untuk menyambut bulan
ramdahan dan menunaikan inadah puasa dan sholat tarawih.dan
sebagai sarana untuk mempererat rasa persaudaraan dengan saling
mengunjungi dan minta maaf.
C. Manjalang Mintuo
Manjalang mintuo sama artinya dengan mengunjungi mertua.
Suami dan istri yang baru menikah akan dating kerumah keluarga
dari suami dengan membawa rantang yang berisi makanan dan kue
sebagai pelengkap sebagai buah tangan dari menantu unruk mintuo.
Rantang makanan yang diberikan biasnya ada 4 tingkat yang berisi
nasi, rendang, satu ekor singgang ayam, telur mata sapi.
Rantang makanan tidah hanya diberikan kepada mertua atau
orangtua dari suami, akan tetapi juga diberikan kepada keluarga inti,
seperti adik atau kakak dari ibuk mertua (mamak atau etek suami)
dalam porsi rantang yang sedikit dibandingkan rantang untuk
mertua.
8
SUMBER REFERENSI
bakri bagindo nan sari. Adat lamo pusako usaung sarato pitaruah
mandeh.
Tokoh masyarakat: mamak pusako piliang di kampuang tangah:
Syofian Filnandho