Anda di halaman 1dari 30

SUKU

BATAK
THE TEAM

MAULANA KHOIRUNNISA NURUL FATTHIYA


HABIBURRAHMAN NUGROHO
SEJARAH
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia, tetapi
tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak
pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatra Timur.
Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum
(Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak,
maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru
bermigrasi ke Sumatera Utara pada zaman logam.
BAHASA
Bahasa yang digunakan oleh suku Batak memiliki tingkat kesamaan yang tinggi dengan
bahasa Melayu. Namun, bahasa Batak memiliki perbedaan struktur, kosakata, dan ejaan
dengan bahasa Melayu. Selain bahasa Batak, masing-masing sub-suku dalam suku Batak
juga memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda.

Bahasa Batak yang berada di Provinsi Sumatra Utara terdiri atas lima dialek, yaitu
Dialek Toba - Kabupaten Asahan, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten
Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dll
“Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!” atau "Horas Tondi Matogu, Pir Ma Tondi Madingin!"
Dialek Mandailing - bagian selatan Danau Toba, wilayah perbatasan Sumatra Barat, di daerah perbatasan
Provinsi Riau, dll
“Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”
Dialik Simalungun - Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Tanjung Balai
“Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
Dialek Pakpak - Kabupaten Dairi dan Kabupaten Tapanuli Utara
“Njuah-juah Mo Banta Karina!”
Dialek Karo - Desa Parit Rindu, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat; Desa Samura, Kecamatan Kabanjahe,
Kabupaten Karo; Desa Pengambaten, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, dll
“Mejuah-juah Kita Krina!”
AKSARA BATAK
PROSESI PERNIKAHAN
MANGALEHON
MANGARIRIT TANDA MARHUSIP
Tanda apabila laki-laki telah
Tahap memilih gadis yang akan menemukan perempuan sebagai calon
dijadikan istri yang sesuai dengan istrinya. Laki-laki biasanya
kriteria laki-laki atau keluarganya. memberikan uang kepada perempuan Sebuah pembicaraan yang bersifat
Biasanya ritual ini dilakukan kalau sedangkan perempuan menyerahkan rahasia atau disebut juga sebagai
calon mempelai laki-laki adalah kain sarung kepada laki-laki, setelah perundingan antara utusan calon
seseorang yang sering merantau, itu maka laki-laki dan perempuan pengantin laki-laki dengan wakil dari
sehingga calon laki-laki nggak tersebut telah terikat satu sama lain. calon pengantin perempuan.
sempat untuk mencari pasangannya Laki-laki lalu memberitahukan hal
sendiri. tersebut kepada orangtuanya, lalu
orangtua laki-laki akan menyuruh
perantara atau domu-domu yang
telah mengikat janji dengan putrinya.
PROSESI PERNIKAHAN
MARTUMPOL MARHATA SINAMOT MARTONGGO RAJA
Disebut juga sebagai acara
Pembicaraan tentang sinamot dari Mengumpulkan semua anggota
pertunangan. Upacara adat ini
pihak laki-laki, hewan apa yang akan keluarga karena pada adat Batak
diikuti oleh orangtua kedua calon
disembelih, berapa banyak jumlah acara pernikahan adalah urusan
pengantin dan keluarga mereka
ulos, jumlah undangan, dan di mana semua keluarga sehingga harus
beserta para undangan yang
upacara perkawinan akan dikumpulkan semua keluarga untuk
biasanya diadakan di dalam gereja,
dilaksanakan. . upacara.
karena yang mengadakan acara
martumpol ini kebanyakan adalah
masyarakat Batak Toba yang
beragama Kristen.
PROSESI PERNIKAHAN
MANJALO PASU- MARUNJUK / ALAON
DIALAP JUAL
PASU PARBAGASON UNJUK
Pemberkatan pernikahan kedua
pengantin dilaksanakan di gereja Disampaikan doa-doa sembari Jika pesta pernikahan
oleh pendeta. Setelah pemberkatan ditandakan dengan pemberian ulos. diselenggarakan di rumah pengantin
pernikahan selesai, maka kedua Jambar dibagikan ke pihak perempuan perempuan, maka dilaksanakanlah
pengantin telah sah menjadi suami adalah daging (jambar juhut) dan acara membawa pengantin perempuan
istri menurut gereja. Setelah uang (tuhor ni boru), sementara ke tempat mempelai laki-laki.
pemberkatan dari gereja selesai, lalu pihak laki-laki menerima ikan mas
kedua belah pihak pulang ke rumah arsik (dengke) dan ulos.
untuk mengadakan upacara adat
Batak di mana acara ini dihadiri
oleh seluruh undangan dari pihak
laki-laki dan perempuan.
PROSESI PERNIKAHAN
PAULAK UNE MANJAE
DITARUHON JUAL
Acara untuk saling berkunjung Setelah beberapa lama pengantin
Jika pesta pernikahan antara kedua belah pihak keluarga. laki-laki dan perempuan menjalani
diselenggarakan di rumah pengantin Kunjungan ini berselang beberapa hidup berumah tangga (kalau laki-laki
laki-laki, maka pengantin perempuan hari setelah upacara perkawinan tersebut bukan anak bungsu), maka
dibolehkan pulang ke tempat dilaksanakan. Biasanya pihak ia akan di-pajae, yaitu dipisah rumah
orangtuanya untuk kemudian diantar pengantin akan mengunjungi rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian.
lagi oleh para namboru-nya. keluarga laki-laki terlebih dahulu Biasanya kalau anak paling bungsu
kemudian mengunjungi keluarga lain mewarisi rumah orangtuanya.
dari pihak perempuan.
PROSESI PERNIKAHAN
MANINGKIR
TANGGA
Setelah acara kunjungan ke rumah
pihak laki-laki, kemudian dilanjutkan
dengan mengunjungi pengantin di
rumah laki-laki.
RUMAH ADAT
SUKU BATAK
RUMAH ADAT BOLON
Rumah adat Bolon adalah bangunan
adat Batak yang paling populer dan
berasal dari Suku Batak Toba.

Rumah ini pertama kali didirikan oleh


Raja Tuan Rahalim dan hanya
diperutukkan bagi kaum bangsawan.

Rumah Bolon berbentuk persegi panjang


memanjang ke belakang. Strukturnya
berupa rumah panggung dengan tiang-
tiang penyangga dengan ketinggian
mencapai 1,75 meter dari permukaan
tanah
RUMAH ADAT SIMALUNGUN
Suku Batak Simalungun sebagian besar mendiami
Kabupaten Simalungun. Rumah adatnya memiliki
struktur rumah panggung. Tiang-tiang
penyangganya terbuat dari jenis kayu yang
berukuran besar, sehingga rumah ini sangat kokoh.

Karakteristik unik dari rumah tradisional


Simalungun adalah kaki bangunannya berupa
susunan kayu yang masih berbentuk bulat. Selain
itu, pintunya dibuat pendek sehingga jika
seseorang hendak melewati pintu maka harus
menundukkan kepala. Pintu yang pendek ini
memiliki makna bahwa setiap orang yang
berkunjung harus menghormati penghuni rumah.
RUMAH ADAT
KARO
Rumah adat milik Suku Batak Karo ini lebih
dikenal dengan nama Siwaluh Jabu. Nama ini
bermakna rumah tersebut bisa dihuni oleh 8
keluarga sekaligus. Penempatan keluarga
ditentukan melalui tradisi Batak Karo secara
turun-temurun.

Pada bagian atapnya ditambah ornamen


berupa tanduk. Ukuran atapnya juga lebih
besar dibandingkan rumah adat Batak lainnya.
Bentuk atap ini juga sekaligus sebagai
penanda status sosial pemilik rumah tersebut.
RUMAH ADAT PAKPAK
Rumah Pakpak adalah rumah tradisional Suku Batak
Pakpak. Rumah ini mempunyai keunikan di bagian atapnya.
Masyarakat Pakpak sengaja mendesain atapnya dengan
bentuk melengkung.

Bentuk ini memiliki makna bahwa Suku Pakpak akan terus


berpegang teguh pada adat istiadat mereka dengan sekuat
tenaga. Ciri khas lainnya dapat dilihat dari adanya
ukiran-ukiran menarik khas Suku Pakpak yang menghiasi
bagian-bagian rumah.
Rumah adat Suku Pakpak pada umumnya tidak difungsikan
sebagai rumah tinggal, melainkan sebagai tempat untuk
mengadakan musyawarah. Hal-hal yang berkaitan tentang
masyarakat Pakpak atau ritual adat tertentu bisa dibahas
di rumah ini.
UPACARA ADAT
SUKU BATAK
GONDANG NAPOSO HORJA BIUS
jika di dalam kampung tertentu
Horja bius, ritual berusia
ada yang lama mendapatkan
ratusan tahun ini merupakan
jodoh, disepakatilah untuk
elemen dasar dalam sistem
menggelar Gondang Naposo.
kelembagaan masyarakat Toba.
Nantinya, para muda-mudi
Sebuah tradisi Ruas Parmalim,
kampung lain datang untuk
menyelesaikan masalah dengan
melihat calon kekasihnya.
mengedepankan musyawarah.
SIBASO Raja bersama tetua adat
berkumpul mengatur tatanan
Upacara adat Sibaso berasal
pemerintahan dan spiritual pada
dari suku Batak Mandailing. Pada
satu kampung di zaman dahulu.
dasarnya, upacara ini dilakukan
dengan tujuan menyembuhkan
penyakit maupun memberikan
keberuntungan untuk
masyarakat setempat.
SIGALE-GALE MARARI SABTU
Patung kayu yang menari diiringi Ugamo Malim menjadi salah satu
musik Batak. Konon, Sigale-gale kepercayaan leluhur yang hingga
dulunya bisa menari sendiri. kini dianut oleh sebagian etnis
Namun saat ini, gerakan Sigale- Batak. Marari Sabtu menjadi
gale sudah digerakkan oleh salah satu ritual ibadah Ugamo
manusia. Pertunjukan Sigale-gale Malim. Ibadah di gelar di Bale
masih eksis hingga kini. Namun, Pasogit pada hari Sabtu. Dilansir
di balik ketenaran Sigale-gale dari laketoba.travel, Ugamo
Tomok, ternyata ada tokoh- Malim berisi ajaran-ajaran
tokoh sejarah yang terlupakan. kebaikan dan sangat mencintai
Mereka termasuk orang-orang perdamaian. Ini terlihat dari doa
pertama yang memulai adanya dan perilaku para pengikutnya.
atraksi Sigale-gale di Pulau
Samosir.
ATURAN ADAT
SUKU BATAK
PERNIKAHAN
Perkawinan semarga dalam Adat Batak
merupakan perkawinan yang tabu dalam
kategori perkawinan yang dilarang.
Perkawinan semarga ini jika dilakukan
oleh masyarakat Adat Batak, maka ia
melanggar aturan adat sehingga mereka
disebut Na So Maradat (orang yang
tidak tahu dengan adat istiadat). Mereka
mendapat sanksi adat berupa tidak
boleh memberi solusi atau berbicara
dalam forum adat, dan juga dalam
sidang adat tidak ada lagi kedudukan
bagi mereka.
MANGULOSI
Tradisi Mangulosi adalah proses mengalungkan kain
Ulos ke pundak orang lain. Dirunut dari
sejarahnya, mangulosi punya makna memberi
perlindungan dari segala gangguan. Tradisi
mangulosi dilakukan orang yang dituakan kepada
kerabat yang memiliki partuturan, kedudukan yang
lebih rendah seecara adat, seperti orang tua pada
anak. Dalam upacara pernikahan Batak, ada
tradisi mangulosi dari tulang (Paman) kepada
kedua pengantin, hal yang menunjukkan kekhasan
relasi dalam keluarga Batak.
MARTAROMBO
Budaya kekeluargaan sangatlah erat dalam
adat istiadat dan keseharian masyarakat
Batak. Dalam hal ini, masyarakat Batak sendiri
memiliki adat yang disebut martarombo, yakni
sebuah tradisi bercengkrama satu sama lain
guna mencari hubungan saudara satu sama
lain. Biasanya dalam sebuah martarombo,
tetua keluarga akan menanyakan silsilah dari
keluarga lainnya guna mencari kekerabatan
dalam marga mereka. Tradisi Martarombo
dilakukan untuk mengeratkan tali
persaudaraandi antara sesama suku Batak.
MANGOKAL HOLI
Mangokkal Holi adalah ritual menggali makam leluhur dan
memindahkan tulang belulangnya ke tempat yang baru
sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur.
Etnis Batak percaya jika arwah yang sudah meninggal
akan hidup abadi sehingga untuk menghormatinya –
tulang-belulang perlu ditempatkan di tempat yang lebih
tinggi yang berarti dekat dengan sang Pencipta. Upacara
ini juga dianggap sebagai simbol tertinggi martabat
sebuah keluarga. Semakin mahal sebuah makam atau tugu,
maka semakin jelas status marga pemilik tugu tersebut.
PAKAIAN ADAT
SUKU BATAK
BATAK TOBA
Terbuat dari kain ulos atau kain tenun
tradisional, mulai dari bagian atas sampai
bawah. Pakaian adat pria bagian atas
disebut ampe-ampe dan bagian bawah
disebut singkot. Sementara untuk
perempuan, bagian atas berupa hoba-
hoba dan bagian bawah adalah haen.
Mengenakan busana ini juga dilengkapi
dengan aksesoris berupa penutup kepala
pada laki-laki yang disebut bulang-
bulang. Mereka juga mengenakan pengikat
kepala atau tali-tali pada perempuan,
serta memakai selendang ulos.
BATAK KARO
Pakaian adat Sumatera Utara khas Batak Karo
tampak serupa dengan Batak Toba.nPerbedaan
yang paling menonjol adalah penggunaan kain
tenun yang disebut uis gara. Dalam bahasa Karo,
uis berarti kain, dan gara berarti merah. Disebut
"kain merah" karena uis gara didominasi dengan
warna merah, atau kadang dipadukan dengan
warna lain seperti hitam dan putih. Kemudian
dihiasi dengan tenunan benang berwarna emas
dan perak yang membuatnya terlihat mahal dan
elegan. Dulunya, uis gara dipakai sebagai pakaian
sehari-hari untuk para perempuan Karo. Namun,
sekarang hanya dikenakan saat upacara adat dan
pesta pernikahan.
BATAK MANDAILING
Pakaian adat Batak Mandailing juga hampir serupa dengan
Batak Toba yaitu menggunakan kain ulos. Perbedaan yang
paling terlihat ada pada kain ulos yang dililitkan pada
bagian tengah badan, juga pada hiasan kepala pada pria
dan wanita. Hiasan kepala pria Batak Mandailing memiliki
bentuk khas dan berwarna hitam yang disebut ampu.
Sementara untuk wanita hiasan kepala disebut bulang
yang diikatkan ke kening. Bulang tersebut terbuat dari
emas, tetapi sekarang sudah banyak yang terbuat dari
logam dengan sepuhan emas. Bulang mengandung makna
sebagai lambang kebesaran atau kemuliaan sekaligus
sebagai simbol dari struktur masyarakat.
BATAK SIMALUNGUN
Orang Batak Simalungun juga menggunakan kain
ulos untuk pakaian adat mereka. Hanya saja
penyebutannya berbeda. Mereka menyebut pakaian
adat Sumatera Utara ini yakni kain hiou. Bentuk
dari pakaian adat Batak Simalungun hampir
menyerupai Batak Toba, namun hiasan kepala pada
kaum pria lebih tinggi dan lancip. Selain itu,
warnanya didominasi merah dan kuning emas.
THANK YOU
Apakah ada yang ingin ditanyakan?
SUMBER
https://rimbakita.com/rumah-adat-batak/

Anda mungkin juga menyukai