Anda di halaman 1dari 14

Sulawesi

Selatan
Kelompok :
1. Gesty Dolvi Olivia
2. Fela Novia Andersta
MATERI

Bahasa dan mata


01 04 Tari Tradisional
pencaharian

Adat Istiadat
02 Pakaian Adat 05 1. Kematian
2. Perkawinan

03 Senjata dan Alat


Musik
Mata Pencaharian Bahasa

Mata pencaharian penduduk di Sulawesi Selatan Di Sulawesi Selatan terdapat 14 bahasa


dominan di sektor pertanian, kehutanan, dan daerah, yaitu bahasa Bajo, Bonerate,
perikanan (Grafik 1). Pada desa yang Bugis, Bugis De, Konjo, Laiyolo,
penghasilan utama sebagian besar penduduk Lemolang, Makassar, Mandar,
adalah pertanian, kehutanan dan perikanan, Massenrengpulu, Rampi, Seko, Toraja,
sebanyak 64 persen desa yang dan Wotu.
komoditi/subsektornya adalah padi.
Pakaian Adat

1. Pakaian adat perempuan makassar yang sudah menjadi ikon


pakaian adat sulawesi selatan ini, Baju Bodo atau Baju
Bodo Gesung karena mempunyai bentuk menggelembung
di bagian punggung baju. Baju ini tidak memiliki lengan
dan jahitan di lubang leher. Jahitan yang ada hanya
digunakan untuk menyatukan sisi kiri dan sisi kanan kain.
Keunikan dari pakaian adat Sulawesi Selatan ini adalah pada
bawahan untuk melengkapi baju bodo adalah sarung bermotif
kotak-kotak dengan cara di gulung atau di pegang menggunakan
tangan kiri pemakainya.
Pakaian adat
2. Baju bella dada adalah baju model jas tutup
dengan lengan panjang dan kerah serta
kancing perekat yang di kenakan oleh kaum
pria. Baju yang di lengkapi dengan saku kiri
dan kanan biasa di kenakan bersama paroci
(celana), passapu (tutup kepala seperti peci),
dan lippa garusuk (sarung).

Kain untuk membuat pakaian bella dada lebih


tebal di bandingkan kain muslim untuk baju
bodo seperti lippa sabbe atau lippa garusuk.
Alat Musik Tradisional dari
Sulawesi Selatan

1. Pui-pui
Pui-pui disebut juga puik-puik yang merupakan alat musik
khas Sualwesi Selatan. Cara memainkan pui-pui dengan
ditiup. Alat musik ini biasa digunakan untuk mengiringi
berbagai acara kesenian maupun upacara adat di daerah
Sulawesi Selatan.
2. Talindo
Talindo merupakan alat musik tradisional yang terkenal di Bugis.
Talindo memiliki bentuk yang unik. Alat musik ini terbuat dari
kayu dan hanya mempunyai satu dawai. Pada bagian bawah yang
berfungsi sebagai penyangga terbuat dari tempurung kelapa. Di
Makassar, talindo disebut popondi. Awalnya, alat musik tardisional
ini dibuat untuk menghibur petani di sawah yang tengah panen.
Dalam perkembangannya, anak muda suku Bugis kerap
memainkan talindo untuk mengisi waktu luang.
Alat Musik Tradisional dari
Sulawesi Selatan

3. Gandrang Bulo
Gandrang bulo merupakan alat musik tradisional yang
berasal dari Makassar. Cara memainkannya dengan
dipukul. Gandrang bulo merupakan bahasa Makassar,
dimana gandrang berarti pukul dan bulo berarti
bambu. Bentuk gandrang bulo berupa tabung besar
yang terbuat dari kayu. Keunikkannya, alat musik ini
memiliki ukuran yang disesuaikan dengan tubuh
pemainnya
Senjata
01 Bessing
senjata tradisional berupa tombak yang
dibuat dari besi maupun logam. Penggunaan
dari bessing sendiri mirip dengan lembing,
di mana senjata ini akan dipasang pada
sebuah atau sebatang gagang kayu yang
cukup panjang
Bessing Banranga 02
Bessing Banranga merupakan tombak bercabang layaknya
sebuah trisula yang terbuat dari besi, sementara gagangnya
terbuat dari kayu dengan panjang lebih dari satu meter. Senjata
tradisional Sulawesi Selatan yang satu ini digunakan oleh orang
Bugis untuk bertempur dan berburu binatang.
Senjata
03 ● Tappi
Senjata tradisional tappi adalah keris yang
terbuat dari besi yang bentuknya akan
semakin kecil sehingga akan menghasilkan
ujung yang runcing. Tappi juga biasa disebut
dengan gajang.

Kanna 04
Kanna adalah senjata berbentuk perisai yang berfungsi untuk
melindungi diri dari serangan senjata para musuh. Kanna
sendiri sudah dikenal sejak zaman kejayaan kerajaan lokal di
kalangan masyarakat Bugis.
Upacara Pemakaman

● Bagi masyarakat suku Toraja, ● Rambu Solo adalah upacara


Rambu Solo merupakan upacara pemakaman adat Toraja,
pemakaman sebagai bentuk Sulawesi Selatan sebagai bentuk
penghormatan terakhir kepada 1 3 penghormatan terakhir kepada
orang yang telah meninggal. orang yang telah meninggal.

● Upacara ini juga bertujuan untuk ● Rambu Solo juga bertujuan untuk
mengantarkan arwah seseorang 2 4 mengantarkan arwah seseorang
yang telah meninggal ke alam yang telah meninggal ke alam roh.
roh. Nama lain dari upacara ini
adalah Aluk Rampe Matampu
Proses Upacara Pernikahan
1. Mammanu’-manu' 2. Mappetuada
Prosesi ini dilakukan sebelum upacara Acara mappetuada ini bertujuan untuk
3. Mappasau Botting &
pernikahan. Calon mempelai laki-laki akan mengumumkan apa yang telah disepakati
sebelumnya mengenai tanggal
Cemme Passih
mendatangi orangtua mempelai perempuan
dan meminta izin untuk mempersunting gadis pernikahan, mahar dan lain-lain.
Biasanya di mappetuada, pinangan mappasau botting, yang berarti
pujaannya merawat pengantin, adalah ritual
diresmikan dengan diberikan hantaran
berupa perhiasan kepada pihak awal dalam upacara pernikahan.
perempuan. Acara ini berlangsung selama tiga
hari berturut-turut sebelum hari H.
4. Mappanre Temme
Karena mayoritas suku Bugis memeluk agama 5. Mappacci / 6. Mappenre Botting
Islam, pada sore hari sehari sebelum hari
pernikahan, diadakan acara mappanre
Tudammpenni Mappenre botting berarti mengantar
temme atau khatam al-Quran dan Mappasili sendiri merupakan prosesi mempelai laki-laki ke rumah mempelai
pembacaan barzanji yang dipimpin oleh siraman. Prosesi siraman ini bertujuan perempuan. Mempelai laki-laki diantar oleh
seorang imam. untuk tolak bala dan membersihkan iring-iringan tanpa kehadiran orangtuanya
calon mempelai lahir dan batin.
Proses Upacara Pernikahan

7. Madduppa Botting 8. Mappasikarawa 9. Marola / Mapparola


Mempelai laki-laki dituntun menuju kamar
madduppa botting atau penyambutan kedatangan Pada tahapan ini, mempelai
mempelai perempuan untuk melakukan
mempelai laki-laki. Penyambutan ini biasanya perempuan melakukan kunjungan
sentuhan pertama. Bagi suku Bugis,
dilakukan oleh dua orang penyambut (satu remaja balasan ke rumah mempelai lelaki.
sentuhan pertama mempelai laki-laki
perempuan dan satu remaja laki-laki), dua orang Bersama dengan iring-iringannya,
memegang peran penting dalam
pakkusu-kusu (perempuan yang sudah menikah), pengantin perempuan membawa
keberhasilan kehidupan rumah tangga
dua orang pallipa sabbe (orangtua laki-laki dan sarung tenun sebagai hadiah
pengantin.
perempuan setengah baya sebagai wakil orangtua pernikahan untuk keluarga suami
mempelai perempuan) dan seorang perempuan
penebar wenno.

10. Mallukka Botting 11. Ziarah


Sehari setelah hari pernikahan berlangsung, 12. Massita Beseng
kedua pengantin menanggalkan busana kedua pengantin, bersama dengan
pengantin mereka. Setelah itu pengantin keluarga pengantin perempuan Sebagai penutup rangkaian acara
laki-laki umumnya mengenakan celana melakukan ziarah ke makam leluhur. pernikahan, kedua keluarga pengantin
panjang hitam, kemeja panjang putih dan Ziarah ini merupakan bentuk bertemu di rumah pengantin
kopiah, sementara pengantin perempuan penghormatan dan syukur atas perempuan. Kegiatan ini bertujuan
menggunakan rok atau celana panjang, pernikahan yang telah berlangsung untuk membangun tali silaturahmi
kebaya dan kerudung lancar. antara kedua keluarga.
TARI SULAWESI SELATAN (Pattennung)
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo,
Do youincluding
have anyicons by Flaticon, and infographics &
questions?
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai