bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh Suku Bima di pulau Sumbawa bagian timur, Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Bima, Dompu, dll. Contoh percakapan dasar dari bahasa bima: Bune Haba? “Apa kabar?” Loa ja ita bantu mada? “Bisakah anda membantu saya?” Sabune ta co-i na? “Berapa harganya?” Mboto kangampu “Banyak maaf” 2. Upacara adat Upacara Nggana Yang dimaksud upacara nggana (Upacara ialah rangkaian upcara adat yang kehamilan dan dimulai dari “Salama loko” sampai kelahiran dengan “dore ro boru” Upacara salama loko(kiri loko) dilakukan ketika kandungan seorang ibu berumur 7bulan dan upacara ini hanya dilakukan bagi seorang ibu yang pertama kali mengandung. Upacara dilakukan pada saat maci oi ndeu (waktu yang tepat untuk mandi). Sando nggana menggelar tujuh lapis sarung, setiap lapis ditaburi beras kuning dan uang perak sa ece(satu ketip). Upacara diakhiri dengan ngaha mangonco (makan rujak). Setelah itu saat bayi berumur 7hari maka dilaksanakan upacara cafi sari(upacara menyapu lantai), maksud upacara ini adalah menyampaikan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat- Nya karena sang ibu dan bayi sudah lahir dan selamat. Upacara dore ro boru: Upacara boru adalah upacara potong rambut bayi.Upacara dore ialah upacara menyentuhkan kaki bayi pada tanah. 3. Cerita rakyat/ pantun Wadu Ntada Adalah kisah legenda yang hidup Rahi dalam masyarakat bima sejak berabad-abad. Seputar kehidupan muda-mudi yang saling jatuh cinta kemudia disatukan tali perkawinan. Sayangnya walau sudah punya ladang sendiri plus istri cantik tak membuat La Nggusu betah tinggal di kampung halaman. Karena merasa ada yang kurang ia pun bertekad mencari pengalaman baru ke negeri jauh yang selama ini ia dengar. Kepergian La Nggusu merantau seperti istilah orang Minang “Marantau Cino”, artinya sekali pergi tak pernah kembali. Alih-alih mendengarkan “kata orang” La Nggini memencilkan diri ke atas bukit yang menghadap ke Teluk Bima. Setelah merasa lama La Nggusu akhirnya tergerak ingin pulang namun dalam perjalanan kapalnya tersapu badai, tak hanya melenyapkan harta yang bertahun- tahun dikumpulkan nyawa La Nggusu pun ikut lenyap. Berita ini pun sampai pada La Nggini, ia pun naik ke atas Gunung dua dan meminta kepada Allah agar segera mencabut nyawanya. Berahari-hari warga kampung mencarinya tetapi hanya melihat satu batu yang teronggok menyerupai manusia yang dipercai sebagi pergantian wujud dari wanita setia itu. 4. Tari-tarian 1. Tari Buja 1. Tari Buja Kadanda adalah tarian Kadanda tradisional berasal dari 2. Tari Lenggo Bima,NTB. Tarian ini 3. Tari Wura menggambarkan dua prajurit Bongi Monca yang sedang berperang. Tarian 4. Tari Lopi ini biasanya dibawakan oleh 2 Penge pria yang berpakaian prajurit 5. Tari Kalero dan bersenjatakan tombak dan Donggo perisai. 2. Tari Lenggo adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Bima, tarian ini dibagi menjadi 2 jenis tarian yaitu Tari Lenggo Melayu dan Tari Lenggo Mbojo. Pada tari lenggo melayu biasanya akan dimainkan para penari pria, sedangkan pada tari lenggo mbojo akan dimainkan oleh para penari wanita. Tarian lenggo awalnya merupakan sebuah tarian klasik yang muncul serta berkembang dilingkungan istana Kerajaan Bima, dan hanya ditampilkan diacara-acara tertentu. 3. Tari Wura Bongi Monca adalah salah satu tarian selamat datang atau penyabutan tamu dari Bima,NTB.Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai simbol penghormatan dan harapan.Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskan di berbagai acara di daerah Bima,NTB. 4. Tari Lopi Penge mengisahkan hubungan asmara antara puteri raja bima dengan putera mahkota Raja Gowa. Lopi adalah perahu atau biduk. Sedangkan penge ibarat seseorang yang kangen dan rindu. Jadi lopi penge adalah biduk yang selalu rindu. Tarian ini dimainkan oleh 7 orang wanita dan 1 orang pria. 6 orang penari perempuan adalah sebagai dayang-dayang. 5. Tarian Kalero berasal dari Donggo suatu desa yang terletak diatas gunung Salunga yang masuk diwilayah Kabupaten Bima, tarian Kalero merupakan tarian klasik yang masih tetap dipelajari oleh masyarakat Donggo. Tarian Kalero ini merupakan tarian spiritual masyarakat Donggo yang berhubungan dengan kepercayaan orang Donggo zaman dulu untuk menghormati orang yang meninggal. 5. Lagu Daerah Haju jati Pada awalnya, ini biasanya dinyanyikan sebagai pelepas lelah di kala sedang menebang kayu jati di tangah hutan belantara. Lagu ini berisikan pantun juga, pantunnya berisi pujian terhadap kekuatan serta ketahanan kayu jati untuk bahan bangunan rumah. 6. Lagu-laguan Saudi Arabia Bercerita tentang seorang laki-laki yang memiliki istri yang bekerja di Saudi dan sudah 2tahun. Istrinya itupun tidak ada memberi kabar apa-apa, sang suami pun sudah sangat merindukannya. No Obyek Budaya Nama Penjelasan . 1. Pakaian Adat 1. Rimpu 1. Rimpu sering diidentikan dengan 2. Sambolo mukena, rimpu terdiri dari dua bagian, sebagai penutup kepala sampai perut dan penutup perut sampai kaki. Secara fungsi rimpu dibagi menjadi dua jenis, rimpu cili dan rimpu colo. Rimpu cili khusus untuk perempuan Bima yang belum menikah, pada bagian atas rimpu cili yang terbuka adalah sepasang mata saja. Rimpu colo digunakan oleh kaum ibu yang sudah menikah. Rimpu colo menutup seluruh bagian tubuh kecuali wajah. 2. Sambolo merupakan ikat kepala yang terbuat dari kain tenun, motifnya serupa dengan sarung songket, sambolo kerap kali disebut sambolo songke. Cara memakainya yaitu menjalin masing-masing ujung sehingga melingkari kepala dalam keadaan tertutup. Kaum lelaki mengenakan sejenis kemeja berlengan dan berkerah pendek. Pada bagian bawah, lelaki Bima mengenakan sarung songket yang disebut tembe me’e. 2. Alat Musik 1. Silu 1. Silu termasuk golongan ufi yaitu alat 2. Sarone musik yang ditiup. Silu adalah salah satu jenis alat musik dari daerah bima Dompu. Silu termasuk jenis alat musik aerofon tipe hobo, karena silu memiliki lidah lebih dari satu. Lidah pada silu disebut pipi silu terdiri atas 4 lidah. Dalam pembuatan silu yang diutamakan adalah produksi suaranya. 2. Sarone termasuk golongan aerofon yang berlidah. Sarone dibuat dari dua bahan pokok yaitu buluh (jenis bambu kecil) dan daun lontar. 3. Rumah Adat Uma Lengge Rumah adat ini bentuknya hampir mirip sama lumbung. Atapnya berbentuk kerucut dan dibuat dari jerami. Rumah adat ini memiliki 3 lantai Lantai pertama digunakan sebagai ruang tamu. Lantai kedua digunakan untuk kamar tidur Lantai ketiga biasanya digunakan untuk tempat menyimpan makanan dan barang. Secara umum, struktur Uma Lengge berbentuk kerucut setinggi 5-7m, bertiang 4 dari bahan kayu, dan memiliki pintu masuk dibawah. 4. Senjata Parang (Cila) Cila mboko (Parang Bengkok). Bentuk Tradisional Cila Mboko parang ini diujungnya melengkung. Cila Gowa Cila ini memiliki panjang sekitar Cila Mbolo 30cm. Pembuatan cila mboko Cila Golo dilakukan selama 2hari, bahan Cila La Nggunti pembuatannya adalah besi sekitar 1kg Rante dengan harga sekitar RP. 12.000,- Cila Gowa merupakan cila pengaruh kebudayaan Gowa. Cila ini memiliki panjang 65cm. Cila ini diberi juga nama Cila Naru. Lama waktu pembuatan 1minggu. Bahan-bahanya sama seperti cila mboko yaitu besi 1kg. Cila Mbolo ini bentuknya agak bundar. Cila ini memiliki panjang sekitar 30cm. Sedangkan gagangnya memiliki panjang sekitar 20cm. Lama pembuatannya adalah 2 hari. Cila Golo ini hampir sama dengan golok hanya saja cila ini memiliki panjang 15cm, gagangnya ada sedikit ukiran. Lama pembuatannya 2 hari dan bahan baku utamanya besi 1kg dan kayu jati dan sonokling untuk gagangnya. Parang ini konon memiliki kesaktian terutama jika digunakan disaat-saat genting. Di juluki La Nggunti Rante karena konon dapat memotong apa saja termasuk baja dan besi. Parang ini dibuat pada abad ke-14 yaitu pada amsa pemerintahan Batara Indera Bima. La Nggunti Rante merupakan golok pendek dengan panjang 25cm dan lebar 10cm. Parang sakti ini masih ada dan tersimpan di Asi Mbojo. 5. Makanan Khas Uta Palumara Lauk ini terdiri dari ikan bandeng yang Londe diguyur santan yang didalamnya Kahangga terdapat bumbu bawang putih, bawang Tota Fo’o merah, cabe merah, kunyit, dan tomat. Bingka Dolu Rasa dari makanan ini manis,asam,pedas dan ada aroma kemanginya sehingga terasa wangi saat dimakan. Kue tradisional Bima yang dibuat dengan bahan dasar tepung beras dan gula. Rasanya gurih dan manis, dan bisa menutupi rasa lapar. Biasanya dihidangkan saat ada hajatan. Merupakan sambal khas bima yang bahan dasarnya terdiri dari cabai dan mangga. Rasa asam dari mangga dan pedas dari cabai membuatnya sangat segar. Merupakan kue khas bima yang sangat disukai oleh masyarkat sekitar. Teksturnya lembut dan mudah dikunyah. Warna hijaunya berasal dari daun suji. 6. Objek Wisata Pacuan Kuda Lokasi pacuan kuda terletak di Desa Pulau Ular Panda, Belo, 7km dari kota Bima. Pantai Lawata Pacuan kuda di bima sangat unik Pantai Amahami karena yang menungganginya adalah Pantai Kolo anak-anak yang berusia 5-8 tahun. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mengkalenderkan jadwal pacuan kuda sebanyak 4kali setahun yaitu April, Juli, Agustus, dan Desember. Salah satu pulau yang berada ditengah perairan bagian timur wilayah administrasi kecamatan wera, sekitar 80km dari kota Bima. Ular-ular yang mendiami pulau ular sangat unik dan bersahabt, dengan warna putih silver dan hitam mengkilat yang sangat eksotis. Pantai lawata merupakan salah satu tempat tujuan wisata utama bagi masyarakat kota bima. Di kawasan ini pengunjung dapat menikmati gai beryang tersedia dan melakukan seperti aktifitas berenang. Kawasan panai ini ramai terutama pada sore dan malam hari. Pantai ini berdekatan dengan pantai Lawata. Perjalanan dari pusat kota dengan menggunakan sepeda motor paling tidak membutuhkan 10menit. Sepanjang jalan menuju kolo akan menikmati pesona alam dengan aspal mulus menyisir sepanjang pantai. Sejak dari pendakian Ule ke utara, pesona alam bagian utara Kota Bima meninggalkan kesan. Sejauh mata memandang kearah barat biru laut membentang memanjakan mata.
Tape Merupakan Salah Satu Makanan Tradisional Indonesia Yang Dihasilkan Dari Proses Fermentasi Yang Berasal Dari Bahan Pangan Berkarbohidrat Seperti Singkong Dan Ketan