Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN KARAKTER

SUKU DAMPELAS

DOSEN PENGAMPUH :

NILUH NITA SILFIA, SST, M.Keb

S DISUSUN OLEH:

NEVI AMRIANI A. DJAMALUDDIN


SINDI SURYANI

POLTEKKES KEMENKES PALU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang “
Pendidikan Karakter Suku Dampelas" saya menyadari bahawa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman.

Palu, 10 september 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuaan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Asal Suku Dampelas..................................................................................................2


B. Pendidikan Karakter Suku Dampelas………………….……………………………2
C. Budaya Suku Dampelas Yang Diwariskan Hingga Sekarang……………………....3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suku Dampelas (bahasa Inggris: Dampelas tribe), merupakan suku bangsa
yang mendiami Dampelas Sojol, Kabupaten Donggala dan kabupaten Tolitoli di
provinsi Sulawesi Tengah. Suku ini terkenal karena memiliki tradisi adat yang unik
serta benda-benda pusaka sakti dan berkhasiat untuk menghadapi musuh. Orang yang
memakai benda-benda pusaka itu akan menjadi dan tidak mempan terhadap guna-
guna (santet) dan ilmu hitam lainnya.
Sebagian besar suku Dampelas beragama Islam namun mereka juga
mempertahankan kepercayaan animisme. Suku Dampelas mengenal berbagai nama
makhluk untuk kekuatan gaib dan juga sebagai tempat perlindungan dan tempat
memohon berkat dengan menggunakan cara-cara tertentu. Suku Dampelas juga
dikenal sebagai suku yang masih menggunakan benda-benda sakti yang berkhasiat
sebagai penangkal serangan musuh. Orang yang menggunakan alat itu seakan-akan
menjadi kebal, tidak diganggu oleh hantu, anti terhadap guna-guna yang lain dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
a. Asal Suku Dampelas
b. Pendidikan Karakter Suku Dampelas
c. Budaya suku dampelas yang diwariskan hingga sekarang
C. Tujuan
Mengetahui asal usul, pendidikan karakter dan budaya yang berada di suku dampelas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Suku Dampelas


Masyarakat Dampelas adalah salah satu masyarakat yang tinggal di kecamatan
Dampelas, kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Banyak adat istiadat
Sulawesi Tengah yang berasal dari Kabupaten Donggala, yang jarang diketahui
masyarakat luas. Seperti diketahui salah satunya bahasa daerah Sulawesi Tengah yang
sangat beragam.
Sebagian besar suku Dampelas beragama Islam namun mereka juga
mempertahankan kepercayaan animisme. Suku Dampelas mengenal berbagai nama
makhluk untuk kekuatan gaib dan juga sebagai tempat perlindungan dan tempat
memohon berkat dengan menggunakan cara-cara tertentu. Suku Dampelas juga
dikenal sebagai suku yang masih menggunakan benda-benda sakti yang berkhasiat
sebagai penangkal serangan musuh. Orang yang menggunakan alat itu seakan-akan
menjadi kebal, tidak diganggu oleh hantu, anti terhadap guna-guna yang lain dan
sebagainya.
Suku Dampelas masih memegang teguh adat istiadat para leluhurnya melalui
perjalan sejarah yang panjang. Kekuatan pemimpin tradisional mempengaruhi
dinamika perkembangan sejarah dan prosesi atau ritual budaya dan peradaban dalam
masyarakat dampelas dikabupeten donggala. Ada beberapa istilah kepemimpinan
dimasyarakat dampelas Sulawesi tengah antara lain, Paso Ngapang, sando, Tobarakat,
sobo, tuntun, sangaji, jogugu, kapitalau, ukum dan pasipi.

B. Pendidikan Karakter Suku Dampelas


a. Sili atau malu
b. Pekerja Keras
Masyarakat suku dampelas mereka mengerjakan apa yang seharusnya mereka
kerjakan, tak pernah mengeluh dan berdedikasi tinggi terhadap apa yang
mereka kerjakan.
c. Berperilaku sopan
Masyarakat suku dampelas menanamkan berperilaku sopan sejak dini,
misalnya ketika sedang berbicara dengan orang yang lebih tua harus
menggunakan bahasa atau tutur kata yang baik.
d. Mempertahankan tradisi
Masyarakat suku dampelas mempunyai suatu tradisi yaitu upacara kematian
yang merupakan perpaduan antara adat dan agama, antara lain:
mogupas, yaitu upacara adat sebagai penghormatan terakhir bagi orang yang
meninggal;
moguto bwuiyano, upacara mengusir wabah atau penyakit kronis;
mobuso, gabungan dua upacara adat, yaitu monilam yang berarti khitanan dan
malead yang berarti meratakan gigi bagi remaja putri;
moduai, upacara adat menyambut tamu
e. Suka menolong
Sikap saling tolong menolong dalam masyarakat suku dampelas sudah
diajarkan sejak dini, contonya ketika ada acara masyarakat suku dampelas
baik remaja ataupun orang tua akan saling membantu.
f. Penurut
Sifat penurut sudah di ajarkan sejak dini, misalnya kita orang tua menyuruh
anaknya pergi mengaji maka anak tersebut akan menuruti permintaan orang
tuanya selama itu masih dalam hal kebaikan.

C. Budaya Suku Dampelas Yang Diwariskan Hingga sekarang


 Bahasa
Di daerah dampelas, atau suku dampelas sendiri masih sangat kental
dengan bahasa daerahnya yaitu bahasa dampelas. Dipekirakan ada seitar 85%
yang mengunakan bahasa daerah dam pelas. Namun, ada sebagian masyarakat
yang sudah enggan menggunakan bahasa dampeupalas karena di anngap
sudah kuno, hal ini banyak dilakukan di kalangan para remaja dan anak-anak
dan diprkirakan mencapai 10%, dan 5% nya lagi merupakan pendatang yang
belum paham akan bahasa di daerah dampelas. Mereka lebih memilih
menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa melayu. Padahal, bahasa
dampelas ini merupakan suatu bahasa yang di angap sangat sakral di daerah
dampelas itu sendiri. Karena dengan berbahasa dampelas kita akan lebih
mudah untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat. Bukan hanya itu,
dengan berbahasa dampelas berarti secara tidak langsung kita ikut serta untuk
membangun dan mempertahankan kebudayaan untuk berbasa dampelas di
daerah kita sendiri agar bahasa dampelas tidak hilang di telan waktu.
(informan : Muhammad setiawan SE)
 Upacara Adat dan Sando Ngapang
Sando Ngapang merupakan upacara tradisional masyarakat dampelas
yang dilakukan dengan tujuan untuk menghindari segala kesialan, nasib buruk,
dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup agar terbebas dari
segalah marabahaya. Biasanya upacara ini dilakukan setahun sekali. Hal ini
merupakan salah satu bentuk dari fungsi kearifan lokal di masyarakat
Dampelas. Orang yang paling berpengaruh dalam peleksanaan Upacara Sando
ngapang adalah Paso Ngapang, yakni kepala kampung/kepala suku dampelas
yang diyakini mempunyai kelebihan untuk memimpin upacara adat. Paso
Ngapang berperan penting alam kehidupan masyarakat dampelas. Tempat
penyelanggaraan upacara Sando Ngapangmasyarakat dampelas dilaksanakan
di rumah Paso Ngapang.
Upacara Sando Ngapang merupakan salah satu jenis upacara adat
dalam tradisi masyarakatdampelas yang perlu dilestarikan keberadaannya.
Upacara adat ini termasuk ke dalam jenis upacara tolak bala yang sudah
dijalani oleh nenek moyang orang-orang dampelas sejak masa pra-islam. Pada
perkembangannya, Upacara jamuan Laut berkuturasi dengan budaya Islam.
Pelaksanaan Upacara Sando Ngapang masih diselenggarakan hingga sekarang.
Kearifan lokal yang terkandung didalam Upacara Sando Ngapang masyarakat
dampelas harus senantiasa dijaga dan dilestarikan.

Gambar 7. Upacara Sando Ngapang atau Upacara


Tolak Bala. (Sumber Data : Profil Desa, 2018).

 Dabang
Menurut salah seorang sesepuh Dampelas dahulu pernah lahir buaya
kembar di danau Dampelas, kembarannya disebut-sebut sebagai dabang.
Konon Dabang ini merupakan garis keturunan dari kembaran buaya tersebut,
tapi bukan keturunan buaya. Sampai saat ini tradisi Dabang masih
dipertahankan. Sebelum melaksanakan ritual ini harus membaca kalimat-
kalimat Allah terlebih dahulu untuk meminta kemudahan ataupun kesembuhan
untuk si penderita penyakit atau masalah tertentu. Dabang bisa dilakukan
apabila seseorang mengalami masalah tertentu atau penyakit yang memang
sudah tidak ada jalan lain untuk menyelesaikannya, biasanya untuk
mengetahui apakah harus dilaksanakan tradisi Dabang atau tidak harus di
lakukan ‘Tahiyao’ terlebih dahulu.
Tahiyao merupakan cara meminta petunjuk melalui Al-Qur’an, dan
hanya dilakukan oleh orang tertentu saja. Dalam ritualnya Dabang di bentuk
menyerupai Buaya yang dibentuk dari beras ketan atau nasi, jarinya
menggunakan pisang,telur, ada 1 ekor ayam bakar utuh yang sudah
dibersihkan diletakkan dibagian atas nasi berbentuk buaya. Sebagai
pelengkapnya ada tembako (rokok jaman dulu) , daun sirih, dll.

https://images.app.goo.gl/4rkQzDCA6tJ3WVMq7
 Upacara Adat Menembel
Upacara Menembel Suku Dampelas merupakan suatu ritual pengobatan
tradisional. Menembel diselenggarakan pada waktu tertentu tergantung dari
hasil musyawarah adat biasanya dilaksanakan sehari semalam. Masyarakat
dampelas adalah masyarakat yang menghargai adatnya. Barang-barang atau
benda-benda yang digunakan dalam ritual mengandung makna-makna sesuai
kearifan masyarakat dalam menterjemahkan alam. Upacara Menembel Suku
Dampelas juga memiliki kekuatan untuk menjaga keseimbangan alam dan
mengelola sumberdaya alam dan lingkungan secara bijaksana.Ritual
pengobatan tradisional (Menembel) ini dilaksanakan di Desa Talaga,
Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala dengan tujuan penyembuhan
penyakit tertentu yang tidak dapat disembuhkan dengan upacara adat. Sebelum
kegiatan upacara adat pengobatan tradisional (menembel) dimulai, prosesi
yang dilaksanakan adalah kegiatan mencerek. Mencerek merupakan prosesi
pengambilan darah manusia yang masih satu garis keturunan dengan
seseorang yang akan disembuhkan. Proses pengobatan tradisional menembel
bertujuan sebagai persembahan kepada leluhur masyarakat Dampelas.
Menembel sudah dilaksanakan sejak nenek moyang suku dampelas secara
turun temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini.

Gambar 8. Upacara Adat Menembel atau


Pengobatan Tradisional. (Sumber Data : Profil
Desa, 2018)

 Molead atau Menggosok Gigi dengan Batu


Maksud dan tujuan upacara tersebut adalah menyatakan bahwa sang gadis
tersebut sudah masuk ke tingkat (alam) masa dewasa, sehingga segala tingkah
laku kekanak-kanakan sudah (harus) dapat bertingkah sebagai orang dewasa
dalam seluruh aspek hidupnya. Selain itu pernyataan lain dari upacara ini
adalah memberikan suatu bukti pada orang lain bahwa gadis yang demikian
sudah dapat bersuami kalau ada yang mempersuntingnya. Serta sesudah
upacara ini, maka gigi sang gadis bertambah indah sehingga menambah cantik
paras muka dengan adanya gigi yang sudah diratakan tersebut.

Gambar 9. Pakaian Adat dan Aksesoris


Molead/Menggosok Gigi Tradisional. (Sumber
Data : Profil Desa, 2018)
 Kesenian
Kesenian merupakan hasil karya atau hasil cipta tangan dari manusia yang di
anggap baik menurutnya, kesenian sangatlah beragam, ada seni lukis, tari, dan
masih banyak lagi. Untuk daerah dampelas sendiri ada beragam jenis seni
yang dimilikinya antara lain:
Dalam masyarakat suku Dampelas terdapat beberapa upacara adat, yaitu:
 Mogupas, adalah suatu tradisi upacara kematian yang merupakan
kombinasi antara adat tradisional dengan agama yang mereka anut,
yaitu upacara adat sebagai penghormatan terakhir bagi orang yang
meninggal.
 Moguto Bwuiyano dan Mobuso, upacara adat untuk mengusir wabah
dan penyakit kronis.
 Monilam dan Malead, dua upacara adat ini digabungkan dan untuk
meratakan gigi remaja putri.
 Moduai, danUpacara adat menyambut tamu.(Muhammad setiawa SE)
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan
Suku Dampelas masih memegang teguh adat istiadat para leluhurnya melalui
perjalan sejarah yang panjang. Kekuatan pemimpin tradisional mempengaruhi
dinamika perkembangan sejarah dan prosesi atau ritual budaya dan peradaban dalam
masyarakat dampelas dikabupeten donggala. Suku Dampeles mempunyai suatu tradisi
yaitu upacara kematian yang merupakan perpaduan antara adat dan agama, antara
lain:
mogupas, yaitu upacara adat sebagai penghormatan terakhir bagi orang yang
meninggal;
moguto bwuiyano, upacara mengusir wabah atau penyakit kronis;
mobuso, gabungan dua upacara adat, yaitu monilam yang berarti khitanan dan
malead yang berarti meratakan gigi bagi remaja putri;
moduai, upacara adat menyambut tamu
REFERENSI

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Dampelas#:~:text=Suku%20Dampelas%20(bahasa
%20Inggris%3A%20Dampelas,dan%20berkhasiat%20untuk%20menghadapi%20musuh.
https://www.kompasiana.com/amp/diindaf16/5da7e4d00d82303bdd1d71a2/dabang-tradisi-
turun-temurun-suku-dampelas

Upacara Menembel Suku Dampelas Kabupaten Donggala | Wisata Palu

http://schayrulhadi.blogspot.com/2017/10/sekilas-tentang-suku-dampelas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai