Disusun Oleh:
Ariel Nababan
Daud Silalahi
Gina Sihombing
Hani Silalahi
Sepanya Silaban
Yenni Sihotang
02.PROFIL KEPOLISIAN RI
Pangkat POLRI dari Terendah sampai Tertinggi:
1. Tamtama
Pangkat polisi yang paling rendah adalah Tamtama. Pada pangkat ini, anggota jabatan yang
termasuk ke dalam golongan pangkat Tamtama terdiri dari:
a. Bhayangkara Dua (Bharada)
Pangkat ini hampir sama dengan pangkat Militer yaitu Prajurit Dua. Biasanya mereka
bertugas sebagai pendamai berbagai penyebab konflik agama atau antar suku.
b. Bhayangkara Satu (Bharatu)
Setelah Bharada, ada pangkat yang lebih tinggi di atasnya yaitu Bharatu. Nama tersebut sama
di tingkat kemiliteran Indonesia termasuk dalam militer terkuat di Asia Tenggara.
c. Bhayangkara Kepala (Bharaka)
Pangkat Bharaka dilambangkan dengan tanda tiga garis miring berwarna merah. Dulunya
nama pangkat ini masih Prajurit Kepala atau disingkat Praka.
Namun, pada tahun 2001 Indonesia mengalami perombakan nama pangkat di kepolisian,
sehingga pangkat yang semula bernama Praka menjadi Bharaka.
d. Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda)
Pangkat Abripda memegang posisi terbawah di posisi Ajun Brigadir. Pangkat ini
dilambangkan dengan tanda V terbalik dengan warna merah.
e. Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu)
Semula, pangkat ini bernama Kopral Satu. Setelah mengalami perubahan, pangkat ini
menjadi Ajun Brigadir Kepala Satu atau Abriptu.
f. Ajun Brigadir Polisi (Abrip)
Nama Abrip mengalami perubahan sampai dua kali. Nama yang pertama adalah Kopral
Kepala yang mana termasuk dalam personel militer terbaik di dunia. Kemudian nama
perubahan yang kedua adalah Bhayangkara Utama I. Pangkat ini merupakan yang tertinggi di
kelas Tamtama dan masih di bawah Bintara.
2. Bintara
Bintara polisi atau Bintara Polri merupakan pelayan untuk masyarakat terdepan dari
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pada pangkat ini, biasanya anggota kepolisian memberikan pelayanan kepada masyarakat
seperti mengurus SIM, melaporkan perkara, bahkan menanyakan jalan.
Pangkat Bintara sendiri terdiri dari:
a. Brigadir Polisi Dua (Bripda)
Brigadir Polisi Dua atau disingkat Bripda merupakan pangkat terbawah di kelas Bintara.
Dulu sebelum mengalami perubahan, nama Bripda adalah Sersan Dua Polisi. Bripda
memiliki posisi yang sama dengan Sersan Dua di dalam kemiliteran.
b. Brigadir Polisi Satu (Briptu)
Kemiliteran Indonesia juga termasuk dalam angkatan bersenjata terbaik di dunia dan
memiliki pangkat Sersan Satu.
Sersan Satu merupakan tingkat yang sama dengan salah satu pangkat di kepolisian yaitu
Brigadir Polisi Satu yang membawahi Bripda atau Brigadir Polisi Dua. Sebelum namanya
berubah menjadi Briptu, dulu namanya adalah Sersan Satu Polisi.
c. Brigadir Polisi (Brigpol)
Pangkat yang lebih tinggi dari Briptu yaitu Brigadir Polisi. Pangkat ini memastikan bahwa
pangkat Brigadir Polisi satu dan Brigadir Polisi Dua sudah menjalankan tugasnya secara
tertib dan konsisten.
d. Brigadir Polisi Kepala (Bripka)
Bripka sangat berperan penting di kelas Bintara. Mereka bertugas melakukan controlling dan
pengawasan terhadap semua Brigadir-brigadir bawahannya.
Bripka sendiri dulunya memiliki nama Sersan Mayor sebelum ada perubahan nama pada
tahun 2011 dan diganti namanya menjadi Brigadir Polisi Kepala (Bripka).
3. Perwira
Pangkat tertinggi dalam kepolisian adalah Perwira. Nah, pangkat Perwira dibagi lagi ke
dalam 3 posisi, yaitu Perwira Pertama, Perwira Menengah dan Perwira Tinggi.
a. Perwira Tinggi, yaitu struktur jabatan tertinggi dalam POLRI dan terdiri atas beberapa
jabatan. Di antaranya, ada Jenderal Polisi, Komisaris Jenderal Polisi (KOMJEN), Inspektur
Jenderal Polisi (IRJEN), dan Brigadir Jenderal Polisi (BRIGJEN).
b. Perwira Menengah, yaitu struktur jabatan penting di dalam POLRI dan terdiri atas
Komisaris Besar Polisi (KOMBESPOL), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dan
Komisaris Polisi (KOMPOL).
c. Perwira Pertama, yaitu struktur jabatan dalam POLRI dan terdiri atas Ajun Komisaris
Polisi (AKP), Inspektur Polisi Satu (IPTU), dan Inspektur Polisi Dua (IPDA).
B.Gegana
Presimen kedua dari unit Brigade Mobil (Brimob) yang memiliki pasukan Gegana adalah
bagian khusus atau kemampuan khusus seperti anti-teror, penjinakan bom, intelijen, anti
anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif).
C. Densus 88
Casis juara mungkin sudah tidak asing lagi dengan unit yang satu ini. Detasemen Khusus 88
Anti Teror yang selanjutnya disingkat Densus 88 AT adalah unsur pelaksana tugas pokok
Polri di bidang penanggulangan kejahatan terorisme pada tingkat Mabes Polri yang berada
di bawah Kapolri.
D.SPKT
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya disingkat SPKT adalah unsur
pelaksana tugas pokok di bidang pelayanan dan pengaduan kepolisian terkait identifikasi atau
pencegahan kejahatan.
E.Sat-Intelkam
Satuan Intelijen Keamanan yang selanjutnya disingkat Sat Intelkam adalah unsur pelaksana
tugas pokok fungsi Intelkam atau membina sistem keamanan.
F.Satreskrim
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) adalah unsur pelaksana tugas utama fungsi reserse
kriminal pada tingkat Polres yang bertugas melakukan penyelidikan pelanggaran hukum
dan tindak pidana.
G.Satresnarkoba
Satresnarkoba merupakan singkatan dari Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika dan Obat
Berbahaya dengan tugas khusus melakukan penyelidikan terhadap tindak tutur narkoba.
H. Sat-Binmas
Satuan Pembinaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Sat-Binmas adalah satuan
kepolisian yang bertugas melakukan kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
I. Sat-Sabhara
Sat Sabhara atau Satuan Samapta Bhayangkara yang bertugas melakukan pencegahan
terhadap pelanggaran hukum atau gangguan keamanan dengan kegiatan penjagaan,
pengawalan dan patroli.
J. Satlantas
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor dan pengemudi, dan penegakan hukum di bidang lalu lintas,
Sebagai aparat penegak hukum, polisi harus menjalankan semua tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan dengan melanggar aturan itu
sendiri.
Prosedur tilang yang benar dan sah sudah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (PP Tilang)
1) Petugas pemeriksa harus dilakukan oleh (Pasal 9 PP Tilang):
Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2) Syarat Pemeriksaan (Pasal 15 PP Tilang):
Petugas pemeriksa wajib dilengkapi dengan surat perintah tugas
Surat perintah tugas sebagaimana dimaksud di atas dikeluarkan oleh:
a. Atasan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia bagi petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia; dan
b. Atasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bagi
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Surat perintah tugas paling sedikit memuat:
a. Alasan dan pola pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
b. Waktu pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
c. Tempat pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
d. Penanggung jawab dalam pemeriksaan Kendaraan Bermotor; dan
e. Daftar Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Penyidik Pegawai Negeri
Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ditugaskan melakukan pemeriksaan
Kendaraan Bermotor.
3) Petugas yang melakukan penilangan wajib menggunakan seragam dan atribut (Pasal 16 PP
Tilang).
4) Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan secara berkala dan insidental dilakukan di
tempat dan dengan cara yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas (Pasal 21 PP Tilang).
5) Pada tempat Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan secara berkala dan insidental wajib
dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan adanya Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di
Jalan, kecuali tertangkap tangan (Pasal 22 PP Tilang).
6) Tanda yang menunjukan adanya pemeriksaan ditempatkan pada jarak paling sedikit 50
(lima puluh) meter sebelum tempat pemeriksaan dan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mudah terlihat oleh pengguna jalan.
7) Dalam hal Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dilakukan pada malam hari, petugas
wajib:
a. Menempatkan tanda paling sedikit 50 meter sebelum tempat pemeriksaan;
b. Memasang lampu isyarat bercahaya kuning; dan
c. Memakai rompi yang memantulkan cahaya.
K. Satpamobvit
Satuan Pengamanan Objek Vital yang selanjutnya disingkat Satpamobvit
adalah bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan objek vital meliputi proyek/instalasi
vital, objek wisata, kawasan tertentu, dan kegiatan VIP yang memerlukan
pengamanan kepolisian.
L. Satpolair
Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) adalah satuan yang bertugas melakukan patroli
perairan, penegakan hukum perairan, pembinaan masyarakat pesisir, serta pertolongan
kecelakaan di wilayah laut.
M. Sat-Tahti
Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang selanjutnya disingkat Sat-Tahti bertugas
menyelenggarakan pelayanan perawatan dan kesehatan tahanan, termasuk pembinaan
jasmani dan rohani, serta menerima, menyimpan dan memelihara barang bukti.
N. Sitipol
Seksi Teknologi Informasi Polri atau Sitipol bertugas melaksanakan pelayanan teknologi
informasi dan komunikasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi
keamanan dan keamanan.
O. Si-propam
Seksi Profesi dan Pengamanan yang selanjutnya disingkat Sipropam adalah unsur pengawas
dan pembantu pimpinan di bidang provos dan pengamanan internal.
04.STRUKTUR ORGANISASI KEPOLISIAN RI
Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke kewilayahan.
A. Polri tingkat pusat disebut Markas Besar Polisi Negara Republik Indonesia (Mabes Polri).
B. Polri tingkat kewilayahan disebut Kepolisian Republik Indonesia Daerah (Polda).
C .Di tingkat provinsi, Kepolisian Republik Indonesia Resor (Polres).
D .Di tingkat kabupaten/kota, dan Kepolisian Republik Indonesia Sektor (Polsek) di
wilayah kecamatan.
Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. Kapolri berpangkat Jenderal Polisi. Pada 27 Januari 2021, Jenderal Polisi Drs.
Listyo Sigit Prabowo, M.Si. resmi menjadi Kapolri baru menggantikan Jenderal Polisi Drs.
Idham Azis, M.Si.. Kapolri dibantu oleh seorang Wakil Kepala Polri berpangkat Komisaris
Jenderal Polisi. Wakapolri saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. Agus
Andrianto, S.H., M.H.
Dalam pasal 13 UU No 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah:
1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2. menegakkan hukum; dan
3. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Jika dijabarkan lagi (pasal 15 UU No 2 Tahun 2002) maka Polri dalam melaksanakan
atau menyelenggarakan tugas, Polri berwenang:
Menerima laporan dan/atau pengaduan;
Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban
umum;
Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa;
Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;
Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka
pencegahan;
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
Mencari keterangan dan barang bukti;
Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat;
Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;
Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Selain itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan lainnya juga berwenang:
1. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya (yang diatur oleh PP);
2. Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
3. Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;
4. Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik (yang diatur oleh PP);
5. Memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata
tajam;
6. Memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di
bidang jasa pengamanan;
7. Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas
pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;
8. Melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan
memberantas kejahatan internasional;
9. Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di
wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;
10. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;
11. Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.
06.GAJI KEPOLISIAN RI
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendapat gaji pokok bervariasi
sesuai dengan pangkatnya.
Berikut besaran gaji pokok anggota Polri yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
(PP) No. 17 Tahun 2019:
Golongan I (Tamtama)
Bhayangkara Dua (Bharada): Rp1.643.500-Rp2.538.100
Bhayangkara Satu (Bharatu): Rp1.694.900-Rp2.617.500
Bhayangkara Kepala (Bharaka): Rp1.747.900-Rp2.699.400
Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): Rp1.802.600-Rp2.783.900
Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu): Rp1.858.900-Rp2.870.900
Ajun Brigadir Polisi (Abrippol): Rp1.917.100-Rp2.960.700.
Golongan II (Bintara)
Brigadir Polisi Dua (Bripda): Rp2.103.700-Rp3.457.100
Brigadir Polisi Satu (Briptu): Rp2.169.500-Rp3.565.200
Brigadir Polisi (Brigpol): Rp2.237.400-Rp3.676.700
Brigadir Polisi Kepala (Bripka): Rp2.307.400-Rp3.791.700
Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): Rp2.379.500-Rp3.910.300
Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): Rp2.454.000-Rp4.032.600.
Golongan III (Perwira Pertama)
Inspektur Polisi Dua (Ipda): Rp2.735.300-Rp4.425.200
Inspektur Polisi Satu (Iptu): Rp2.820.800-Rp4.635.600
Ajun Komisaris Polisi (AKP): Rp2.909.100-Rp4.780.600.
Di samping gaji pokok, anggota Polri juga menerima tunjangan kinerja dengan besaran
bervariasi sesuai jabatan.
Kelas jabatan terendah mendapat tunjangan sebesar Rp1.968.000. Sedangkan tunjangan
untuk kelas jabatan tertinggi mencapai Rp34.902.000.