Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERAN LEMBAGA KEPOLISIAN REPUBLIK


INDONESIA DALAM MENJAGA KEADILAN
DAN PERDAMAIAN

Disusun Oleh:
Ariel Nababan
Daud Silalahi
Gina Sihombing
Hani Silalahi
Sepanya Silaban
Yenni Sihotang

Kelas XII MIPA 4


SMA NEGERI 1 SIDIKALANG
2023
01. SEJARAH TERBENTUKNYA KEPOLISIAN RI
Kepolisian Negara Republik Indonesia (disingkat Polri) adalah Lembaga Penegakhukum
Nasional dan Kepolisian negara di Indonesia, Yang bertanggung jawab langsung di bawah
Presiden Republik Indonesia.
Polisi Indonesia pada tanggal 21 Agustus 1945 menyatakan bahwa Kepolisian Indonesia
tidak lagi dibawah pemerintahan kekaisaran Jepang yang pada saat itu mayoritas anggota
sebagian besar adalah Polisi Istimewa. Kepolisian ini bernama Polisi Republik Indonesia
yang terdiri atas polisi istimewa dan polisi umum yang dipersatukan menjadi kepolisian
secara nasional pada tanggal 1 Juli 1946, lalu berubah nama menjadi Badan Polisi Negara
(BPN), Djawatan Polisi Negara (DPN) dan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (AKRI).
Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa.
Polri mengemban tugas-tugas kepolisian negara di seluruh wilayah Indonesia yaitu
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat menegakkan hukum; dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, penjabaran tugas kepolisian
di jelaskan pada pasal 14 Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia.

02.PROFIL KEPOLISIAN RI
Pangkat POLRI dari Terendah sampai Tertinggi:
1. Tamtama
Pangkat polisi yang paling rendah adalah Tamtama. Pada pangkat ini, anggota jabatan yang
termasuk ke dalam golongan pangkat Tamtama terdiri dari:
a. Bhayangkara Dua (Bharada)
Pangkat ini hampir sama dengan pangkat Militer yaitu Prajurit Dua. Biasanya mereka
bertugas sebagai pendamai berbagai penyebab konflik agama atau antar suku.
b. Bhayangkara Satu (Bharatu)
Setelah Bharada, ada pangkat yang lebih tinggi di atasnya yaitu Bharatu. Nama tersebut sama
di tingkat kemiliteran Indonesia termasuk dalam militer terkuat di Asia Tenggara.
c. Bhayangkara Kepala (Bharaka)
Pangkat Bharaka dilambangkan dengan tanda tiga garis miring berwarna merah. Dulunya
nama pangkat ini masih Prajurit Kepala atau disingkat Praka.
Namun, pada tahun 2001 Indonesia mengalami perombakan nama pangkat di kepolisian,
sehingga pangkat yang semula bernama Praka menjadi Bharaka.
d. Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda)
Pangkat Abripda memegang posisi terbawah di posisi Ajun Brigadir. Pangkat ini
dilambangkan dengan tanda V terbalik dengan warna merah.
e. Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu)
Semula, pangkat ini bernama Kopral Satu. Setelah mengalami perubahan, pangkat ini
menjadi Ajun Brigadir Kepala Satu atau Abriptu.
f. Ajun Brigadir Polisi (Abrip)
Nama Abrip mengalami perubahan sampai dua kali. Nama yang pertama adalah Kopral
Kepala yang mana termasuk dalam personel militer terbaik di dunia. Kemudian nama
perubahan yang kedua adalah Bhayangkara Utama I. Pangkat ini merupakan yang tertinggi di
kelas Tamtama dan masih di bawah Bintara.

2. Bintara
Bintara polisi atau Bintara Polri merupakan pelayan untuk masyarakat terdepan dari
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pada pangkat ini, biasanya anggota kepolisian memberikan pelayanan kepada masyarakat
seperti mengurus SIM, melaporkan perkara, bahkan menanyakan jalan.
Pangkat Bintara sendiri terdiri dari:
a. Brigadir Polisi Dua (Bripda)
Brigadir Polisi Dua atau disingkat Bripda merupakan pangkat terbawah di kelas Bintara.
Dulu sebelum mengalami perubahan, nama Bripda adalah Sersan Dua Polisi. Bripda
memiliki posisi yang sama dengan Sersan Dua di dalam kemiliteran.
b. Brigadir Polisi Satu (Briptu)
Kemiliteran Indonesia juga termasuk dalam angkatan bersenjata terbaik di dunia dan
memiliki pangkat Sersan Satu.
Sersan Satu merupakan tingkat yang sama dengan salah satu pangkat di kepolisian yaitu
Brigadir Polisi Satu yang membawahi Bripda atau Brigadir Polisi Dua. Sebelum namanya
berubah menjadi Briptu, dulu namanya adalah Sersan Satu Polisi.
c. Brigadir Polisi (Brigpol)
Pangkat yang lebih tinggi dari Briptu yaitu Brigadir Polisi. Pangkat ini memastikan bahwa
pangkat Brigadir Polisi satu dan Brigadir Polisi Dua sudah menjalankan tugasnya secara
tertib dan konsisten.
d. Brigadir Polisi Kepala (Bripka)
Bripka sangat berperan penting di kelas Bintara. Mereka bertugas melakukan controlling dan
pengawasan terhadap semua Brigadir-brigadir bawahannya.
Bripka sendiri dulunya memiliki nama Sersan Mayor sebelum ada perubahan nama pada
tahun 2011 dan diganti namanya menjadi Brigadir Polisi Kepala (Bripka).
3. Perwira
Pangkat tertinggi dalam kepolisian adalah Perwira. Nah, pangkat Perwira dibagi lagi ke
dalam 3 posisi, yaitu Perwira Pertama, Perwira Menengah dan Perwira Tinggi.
a. Perwira Tinggi, yaitu struktur jabatan tertinggi dalam POLRI dan terdiri atas beberapa
jabatan. Di antaranya, ada Jenderal Polisi, Komisaris Jenderal Polisi (KOMJEN), Inspektur
Jenderal Polisi (IRJEN), dan Brigadir Jenderal Polisi (BRIGJEN).
b. Perwira Menengah, yaitu struktur jabatan penting di dalam POLRI dan terdiri atas
Komisaris Besar Polisi (KOMBESPOL), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dan
Komisaris Polisi (KOMPOL).
c. Perwira Pertama, yaitu struktur jabatan dalam POLRI dan terdiri atas Ajun Komisaris
Polisi (AKP), Inspektur Polisi Satu (IPTU), dan Inspektur Polisi Dua (IPDA).

03.JENIS UNIT KEPOLISIAN RI


A.Korps Brigade Mobil (Brimob)
Brigade Mobil (Brimob) adalah satuan operasi khusus atau pasukan khusus yang bersifat
paramiliter milik Polri untuk menangani Kejahatan Intensitas tinggi dalam
menjaga keutuhan NKRI.

B.Gegana
Presimen kedua dari unit Brigade Mobil (Brimob) yang memiliki pasukan Gegana adalah
bagian khusus atau kemampuan khusus seperti anti-teror, penjinakan bom, intelijen, anti
anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif).
C. Densus 88
Casis juara mungkin sudah tidak asing lagi dengan unit yang satu ini. Detasemen Khusus 88
Anti Teror yang selanjutnya disingkat Densus 88 AT adalah unsur pelaksana tugas pokok
Polri di bidang penanggulangan kejahatan terorisme pada tingkat Mabes Polri yang berada
di bawah Kapolri.

D.SPKT
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu yang selanjutnya disingkat SPKT adalah unsur
pelaksana tugas pokok di bidang pelayanan dan pengaduan kepolisian terkait identifikasi atau
pencegahan kejahatan.
E.Sat-Intelkam
Satuan Intelijen Keamanan yang selanjutnya disingkat Sat Intelkam adalah unsur pelaksana
tugas pokok fungsi Intelkam atau membina sistem keamanan.

F.Satreskrim
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) adalah unsur pelaksana tugas utama fungsi reserse
kriminal pada tingkat Polres yang bertugas melakukan penyelidikan pelanggaran hukum
dan tindak pidana.

G.Satresnarkoba
Satresnarkoba merupakan singkatan dari Satuan Reserse Narkotika, Psikotropika dan Obat
Berbahaya dengan tugas khusus melakukan penyelidikan terhadap tindak tutur narkoba.
H. Sat-Binmas
Satuan Pembinaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Sat-Binmas adalah satuan
kepolisian yang bertugas melakukan kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.

I. Sat-Sabhara
Sat Sabhara atau Satuan Samapta Bhayangkara yang bertugas melakukan pencegahan
terhadap pelanggaran hukum atau gangguan keamanan dengan kegiatan penjagaan,
pengawalan dan patroli.
J. Satlantas
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor dan pengemudi, dan penegakan hukum di bidang lalu lintas,

Sebagai aparat penegak hukum, polisi harus menjalankan semua tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bukan dengan melanggar aturan itu
sendiri.
Prosedur tilang yang benar dan sah sudah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (PP Tilang)
1) Petugas pemeriksa harus dilakukan oleh (Pasal 9 PP Tilang):
Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2) Syarat Pemeriksaan (Pasal 15 PP Tilang):
Petugas pemeriksa wajib dilengkapi dengan surat perintah tugas
Surat perintah tugas sebagaimana dimaksud di atas dikeluarkan oleh:
a. Atasan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia bagi petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia; dan
b. Atasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bagi
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Surat perintah tugas paling sedikit memuat:
a. Alasan dan pola pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
b. Waktu pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
c. Tempat pemeriksaan Kendaraan Bermotor;
d. Penanggung jawab dalam pemeriksaan Kendaraan Bermotor; dan
e. Daftar Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Penyidik Pegawai Negeri
Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang ditugaskan melakukan pemeriksaan
Kendaraan Bermotor.
3) Petugas yang melakukan penilangan wajib menggunakan seragam dan atribut (Pasal 16 PP
Tilang).
4) Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan secara berkala dan insidental dilakukan di
tempat dan dengan cara yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas (Pasal 21 PP Tilang).
5) Pada tempat Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan secara berkala dan insidental wajib
dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan adanya Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di
Jalan, kecuali tertangkap tangan (Pasal 22 PP Tilang).
6) Tanda yang menunjukan adanya pemeriksaan ditempatkan pada jarak paling sedikit 50
(lima puluh) meter sebelum tempat pemeriksaan dan harus ditempatkan sedemikian rupa
sehingga mudah terlihat oleh pengguna jalan.
7) Dalam hal Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dilakukan pada malam hari, petugas
wajib:
a. Menempatkan tanda paling sedikit 50 meter sebelum tempat pemeriksaan;
b. Memasang lampu isyarat bercahaya kuning; dan
c. Memakai rompi yang memantulkan cahaya.

K. Satpamobvit
Satuan Pengamanan Objek Vital yang selanjutnya disingkat Satpamobvit
adalah bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan objek vital meliputi proyek/instalasi
vital, objek wisata, kawasan tertentu, dan kegiatan VIP yang memerlukan
pengamanan kepolisian.
L. Satpolair
Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) adalah satuan yang bertugas melakukan patroli
perairan, penegakan hukum perairan, pembinaan masyarakat pesisir, serta pertolongan
kecelakaan di wilayah laut.

M. Sat-Tahti
Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti yang selanjutnya disingkat Sat-Tahti bertugas
menyelenggarakan pelayanan perawatan dan kesehatan tahanan, termasuk pembinaan
jasmani dan rohani, serta menerima, menyimpan dan memelihara barang bukti.
N. Sitipol
Seksi Teknologi Informasi Polri atau Sitipol bertugas melaksanakan pelayanan teknologi
informasi dan komunikasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi
keamanan dan keamanan.

O. Si-propam
Seksi Profesi dan Pengamanan yang selanjutnya disingkat Sipropam adalah unsur pengawas
dan pembantu pimpinan di bidang provos dan pengamanan internal.
04.STRUKTUR ORGANISASI KEPOLISIAN RI
Polri disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke kewilayahan.
A. Polri tingkat pusat disebut Markas Besar Polisi Negara Republik Indonesia (Mabes Polri).
B. Polri tingkat kewilayahan disebut Kepolisian Republik Indonesia Daerah (Polda).
C .Di tingkat provinsi, Kepolisian Republik Indonesia Resor (Polres).
D .Di tingkat kabupaten/kota, dan Kepolisian Republik Indonesia Sektor (Polsek) di
wilayah kecamatan.

A.STRUKTUR ORGANISASI POLRI TINGKAT MABES


Struktur organisasi tingkat Mabes adalah struktur organisasi Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang berada di tingkat pusat. Mabes adalah singkatan dari Markas Besar. Struktur
organisasi Mabes Polri adalah struktur organisasi Polri tingkat pusat.Unsur pimpinan pada
struktur organisasi Polri tingkat Mabes adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Kapolri). Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden. Kapolri berpangkat Jenderal Polisi.

Unsur Pimpinan
Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).
Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. Kapolri berpangkat Jenderal Polisi. Pada 27 Januari 2021, Jenderal Polisi Drs.
Listyo Sigit Prabowo, M.Si. resmi menjadi Kapolri baru menggantikan Jenderal Polisi Drs.
Idham Azis, M.Si.. Kapolri dibantu oleh seorang Wakil Kepala Polri berpangkat Komisaris
Jenderal Polisi. Wakapolri saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. Agus
Andrianto, S.H., M.H.

Unsur Pengawas dan Pelaksana Pimpinan


Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum), bertugas membantu Kapolri dalam
penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan umum dan perbendaharaan dalam lingkungan
Polri termasuk satuan- satuan organsiasi non struktural yang berada di bawah pengendalian
Kapolri. Saat ini dipimpin oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. H. Ahmad Dofiri, M.Si.
Staf Kapoiri Bidang Operasi (As Ops), bertugas membantu Kapolri dalam
penyelenggaraan fungsi manajemen bidang operasional dalam lingkungan Polri termasuk
koordinasi dan kerjasama eksternal serta pemberdayaan masyarakat dan unsur-unsur
pembantu Polri lainnya. Asops saat ini dipegang oleh Inspektur Jenderal Polisi Verdianto
Iskandar Bitticaca, M.H.
Staf Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena), bertugas membantu
Kapolri dalam penyelenggaraan fungsi perencanaan umum dan pengembangan, termasuk
pengembangan sistem organisasi dan manajemen serta penelitian dan pengembangan dalam
lingkungan Poiri. Saat ini dijabat oleh Inspektur Jenderal Polisi Wahyu
Hadiningrat, S.I.K., M.H.
Staf Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AS SDM), bertugas membantu Kapolri
dalam penyelenggaraan fungsi manajemen bidang sumber daya manusia termasuk upaya
perawatan dan peningkatan kesejahteraan personel dalam lingkungan Polri. Saat ini dijabat
oleh Inspektur Jenderal Polisi Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Si.
Staf Kapolri Bidang Logistik (Aslog), bertugas membantu Kapolri dalam penyelenggaraan
fungsi logistik dalam lingkungan Polri. Aslog dijabat oleh Inspektur Jenderal Polisi Raden
Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.SI.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam). adalah unsur pelaksana staf khusus bidang
pertanggungjawaban profesi dan pengamanan internal Kadiv Propam saat ini ialah Inspektur
Jenderal Polisi Drs. Syahar Diantono, M.Si.
Divisi Hukum (Div Kum) adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan di bidang hukum
pada tingkat Mabes Polri yang berada di bawah Kapolri. dengan pimpinan Inspektur Jenderal
Polisi Viktor Theodorus Sihombing, S.I.K., M.Si.
Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) adalah unsur pengawas dan pembantu
pimpinan di bidang hubungan masyarakat pada tingkat Mabes Polri yang berada di bawah
Kapolri, dengan pimpinan Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum.
Divisi Hubungan Internasional (Div Hubinter), adalah unsur pembantu pimpinan bidang
hubungan internasional yang ada di bawah Kapolri. Bagian ini membawahi National Crime
Bureau Interpol (NCB Interpol), untuk menangani kejahatan internasional. Dengan pimpinan
Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti, S.I.K., M.SL.
Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Div TIK), adalah unsur pembantu pimpinan
di bidang informatika yang meliputi teknologi informasi dan komunikasi elektronika.
Dipimpin oleh Inspektur Jenderal Polisi Slamet Uliandi, S.I.K.
Staf Ahli Kapolri, bertugas memberikan telaahan mengenai masalah tertentu sesuai bidang
keahliannya. Koordinator Staf Ahli Kapolri adalah Inspektur Jenderal Polisi
Risyapudin Nursin, S.I.K.
Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) adalah unsur pelayanan yang bertugas membantu
Kapolri/Wakapolri dalam melaksanakan tugas kedinasan dan tugas khusus dari
Kapolri/Wakapolri. Dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi Dedy Murti Haryadi, S.I.K., M.Si.
Sekretariat Umum (Setum) adalah unsur pelayanan yang bertugas menyelenggarakan
pembinaan fungsi kesekretariatan atau administrasi umum baik yang bersifat umum dan
terpusat di lingkungan Mabes Polri. Dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi
Drs. Mochammad Seno.
UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK
Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam), bertugas membina dan menyelenggarakan
fungsi Intelijen dalam bidang keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas operasional dan
manajemen Polri maupun guna mendukung pelaksanaan tugas- tugas pemerintahan dalam
rangka mewujudkan keamanan dalam negeri. Kabaintelkam saat ini dijabat oleh Komisaris
Jenderal Polisi Drs. Suntana, M.Si.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan fungsi
laboratorium forensik, dalam rangka penegakan hukum. Dipimpin oleh seorang Komisaris
Jenderal Polisi. Kabareskrim saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs.
Wahyu Widada, M.Phil.
Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam), bertugas membina dan menyelenggarakan
fungsi pembinaan keamanan yang mencakup pemeliharaan dan upaya peningkatan kondisi
keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.
Kabaharkan saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Dr. H. Muhammad Fadil
Imran, M.Si.
Korps Brigade Mobil (Korbrimob), bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan
keamanan khususnya yang berkenaan dengan penanganan gangguan keamanan yang
berintensitas tinggi (separatisme,terorisme, pemakaran,Anarkisme) dalam rangka penegakan
keamanan dalam negeri. Korps ini dipimpin oleh seorang Komisaris Jenderal Polisi.
Dankorbrimob saat ini dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. Anang Revandoko,
M.I.Kom.
Korps Lalu Lintas (Korlantas), bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas
yang meliputi pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah lalu lintas,
registrasi, dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor, serta mengadakan patroli
jalan raya. Kakorlantas saat ini dijabat oleh Inspektur Jenderal Polisi Drs. Firman
Santyabudi, M.Si.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88 AT). bertugas menyelenggarakan
fungsi intelijen, pencegahan, investigasi, penindakan, dan bantuan operasional dalam rangka
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana terorisme. Kadensus 88 AT saat ini dijabat oleh
Inspektur Jenderal Polisi Martinus Hukom, S.I.K., M.Si.
UNSUR PENDUKUNG:
 Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara RI
 Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian(sespimpol)
 Akademi Kepolisian
 Sekolah Inspekturpolisi Sumber Sarjana
 Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian
 Sekolah Pembentukan Perwira
 Pendidikan dan Pelatihan Khusus Kejahatan Trans nasional
 Pendidikan dan Pelatihan Reserse
 Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri
 Pusat Keuangan Polri
 Pusat Penelitian dan Perkembangan Polri
 Pusat sejarah Polri

B.STRUKTUR ORGANISASI POLRI TINGKAT POLDA


Struktur organisasi Polri selanjutnya ada struktur organisasi Polri pada tingkat Polda.
Polda adalah singkatan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah. Struktur
organisasi Polri tingkat Polda adalah satuan pelaksana utama kewilayahan yang berada di
bawah Kapolri. Polda bertugas menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat kewilayahan.
Struktur organisasi Polri tingkat Polda dipimpin oleh Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Daerah (Kapolda), yang bertanggung jawab kepada Kapolri. Kapolda dibantu oleh
Wakil Kapolda (Wakapolda). Polda membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia
Resor (Polres) Struktur organisasi Polri tingkat Polda sendiri terbagi menjadi dua tipe yaitu
Polda tipe A dan Polda Tipe B.
Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah terdapat tiga tipe Polda, yakni Polda
Tipe A Khusus, Polda Tipe A, dan Polda Tipe B.
Jenis-jenis Polda, Polda Tipe A Khusus sebagaimana dijelaskan dalam regulasi kepolisian
tersebut merupakan kepolisian daerah yang berkedudukan di ibukota. Saat ini hanya terdapat
satu Polda Tipe A Khusus, yaitu Polda Metro Jaya. Polda Tipe A Khusus dan Tipe A
dipimpin perwira tinggi berpangkat Inspektur Jenderal Polisi bintang dua. Sementara Polda
Tipe B dipimpin perwira tinggi berpangkat Brigadir Jenderal Polisi bintang satu. Polda Tipe
A dan Tipe B berkedudukan di ibukota daerah provinsi atau daerah kota atau kabupaten di
wilayah provinsi. Terdapat 33 Polda di Indonesia.
Setiap Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) memiliki sejumlah Direktorat
dalam menangani tugas melayani dan melindungi, yaitu:

Direktorat Reserse Kriminal


 Subdit Keamanan Negara (Kamneg)
 Subdit Harta Benda Bangunan Tanah (Hardabangtah)
 Subdit Kriminal Umum (umum)
 Subdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras)
 Subdit Reserse Mobile (Resmob)
 Subdit Remaja Anak dan Wanita (PPA)
 Unit Inafis (Indonesia Automatic Finger Print Identification System) / Identifikasi
TKP (Tempat Kejadian Perkara)
Direktorat Reserse Kriminal Khusus
 Subdit Tindak Pidana Industri Perdagangan dan Investasi
 Subdit Tindak Pidana Perbankan
 Subdit Tindak Pidana KorupsiSubdit Tindak Pidana Tertentu
 Subdit Tindak Pidana Siber
Direktorat Reserse Narkoba
 Subdit Narkotika
 Subdit Psikotropika
Direktorat Intelijen dan Keamanan
Direktorat Lalu Lintas
 Subdit Pendidikan dan Rekavasa (Dikyasa)
 Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident)
 Subdit Penegakan Hukum (Gakkum)
 Subdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel)
 Subdit Patroli Pengawalan (Patwal)
 Subdit Patroli Jalan Raya (PJR)
Direktorat Pembinaan Masyarakat (Bimmas, dulu Bina Mitra)
 Bagian Pembinaan Operasional
 Subdit Pembinaan Ketertiban Sosial (Subditbintibsos)
 Subdit Pembinaan Satpam/Polsus (Satpam/Polsus)
 Subdit Pembinaan Perpolisian Masyarakat (Subditbinpolmas)
 Subdit Bhabinkamtibmas
Direktorat Samapta
 Bagian Pembinaan Operasional
 Subdit Gasum (Penugasan Umum)
 Subdit Dalmas (Pengendalian Massa)
Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pamobvit)
 Bagian Pembinaan Operasional
 Subdit Kawasan Tertentu (Waster)
 Subdit Pariwisata
 Subdit VIP
 Subdit Audit
Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud)
Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti)
Biro Operasional
Bag Kerma (Kerjasama)
Bag Dalops (Pengendalian Operasional)
Bag Binops (Pembinaan Operasional)
Biro SDM
Bag Binkar (Pembinaan Karir)
Bag Dalpers (Pengendalian Personel)
Bag Watpers (Perawatan Personel)
Bag Psi (Psikologi)
Biro Rena (Perencanaan Umum dan Anggaran)
Bag Strajemen
Bag ProgarBag RBP
Bag Renprogar
Biro Logistik
Bag Ada (Pengadaan)
Bag Faskon (Fasilitas dan Konstruksi)
Bag Bekum (Perbekalan Umum)
Bag Pal (Peralatan)
Bag Infolog (Informasi Logistik)

C.STRUKTUR ORGANISASI POLRI TIGKAT POLRES


Selanjutnya, di bawah struktur organisasi Polri tingkat Polda ada struktur organisasi Polri
tingkat Polres. Polres adalah singkatan dari Kepolisian Resor. Polres adalah struktur
organisasi Polri di tingkat daerah kabupaten atau kota. Struktur organisasi Polri tingkat Polres
membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota-kota besar, Polres
disebut dengan Kepolisian Resor Kota Besar. Struktur organisasi tingkat Polres memiliki
satuan tugas kepolisian yang lengkap, layaknya Polda, dan dipimpin oleh seorang Komisaris
Besar Polisi (Kombes) (untuk Polres).
05.TUGAS DAN WEWENANG POLRI
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini, tujuan dari Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri) adalah untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum,
terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, serta
terbinanya ketenteraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Dalam pasal 13 UU No 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah:
1. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2. menegakkan hukum; dan
3. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Lebih dijabarkan lagi (pasal 14 UU No 2 Tahun 2002) maka Polri bertugas,


diantaranya:
1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan;
3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan;
4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian
khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan
hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;
8. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium
forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
9. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup
dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan
pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
10. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan/atau pihak yang berwenang;
11. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam
lingkup tugas kepolisian; serta
12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Jika dijabarkan lagi (pasal 15 UU No 2 Tahun 2002) maka Polri dalam melaksanakan
atau menyelenggarakan tugas, Polri berwenang:
Menerima laporan dan/atau pengaduan;
Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban
umum;
Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa;
Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian;
Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka
pencegahan;
Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
Mencari keterangan dan barang bukti;
Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan
masyarakat;
Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat;
Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Selain itu, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan lainnya juga berwenang:
1. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya (yang diatur oleh PP);
2. Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
3. Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;
4. Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik (yang diatur oleh PP);
5. Memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak, dan senjata
tajam;
6. Memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di
bidang jasa pengamanan;
7. Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas
pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian;
8. Melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan
memberantas kejahatan internasional;
9. Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di
wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait;
10. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional;
11. Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

Dalam rangka menyelenggarakan tugas di bidang proses pidana, Kepolisian Negara


Republik Indonesia berwenang untuk :
1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;
2. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan;
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan;
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda
pengenal diri;
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
6. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara;
8. Mengadakan penghentian penyidikan;
9. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;
10. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di
tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk
mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana;
11. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta
menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada
penuntut umum; dan
12. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab yang memenuhi
syarat diantaranya tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum; selaras dengan
kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; harus patut,
masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; pertimbangan yang layak
berdasarkan keadaan yang memaksa; dan menghormati hak asasi manusia (HAM)
Pejabat Polri menjalankan tugas dan wewenangnya di seluruh wilayah negara Republik
Indonesia, khususnya di daerah hukum pejabat yang bersangkutan ditugaskan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Untuk kepentingan umum pejabat Polri dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri. Namun penilaian
sendiri tersbut hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan, serta Kode Etik Profesi Polri.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Polri harus senantiasa bertindak
berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mengutamakan tindakan pencegahan.

06.GAJI KEPOLISIAN RI
Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendapat gaji pokok bervariasi
sesuai dengan pangkatnya.
Berikut besaran gaji pokok anggota Polri yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
(PP) No. 17 Tahun 2019:
Golongan I (Tamtama)
 Bhayangkara Dua (Bharada): Rp1.643.500-Rp2.538.100
 Bhayangkara Satu (Bharatu): Rp1.694.900-Rp2.617.500
 Bhayangkara Kepala (Bharaka): Rp1.747.900-Rp2.699.400
 Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda): Rp1.802.600-Rp2.783.900
 Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu): Rp1.858.900-Rp2.870.900
 Ajun Brigadir Polisi (Abrippol): Rp1.917.100-Rp2.960.700.

Golongan II (Bintara)
 Brigadir Polisi Dua (Bripda): Rp2.103.700-Rp3.457.100
 Brigadir Polisi Satu (Briptu): Rp2.169.500-Rp3.565.200
 Brigadir Polisi (Brigpol): Rp2.237.400-Rp3.676.700
 Brigadir Polisi Kepala (Bripka): Rp2.307.400-Rp3.791.700
 Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): Rp2.379.500-Rp3.910.300
 Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): Rp2.454.000-Rp4.032.600.
Golongan III (Perwira Pertama)
 Inspektur Polisi Dua (Ipda): Rp2.735.300-Rp4.425.200
 Inspektur Polisi Satu (Iptu): Rp2.820.800-Rp4.635.600
 Ajun Komisaris Polisi (AKP): Rp2.909.100-Rp4.780.600.

Golongan IV (Perwira Menengah)


 Komisaris Polisi (Kompol): Rp3.000.100-Rp4.930.100
 Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): Rp3.093.900-Rp5.084.300
 Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol): Rp3.190.700-Rp5.243.400.

Golongan IV (Perwira Tinggi)


 Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol): Rp3.290.500-Rp5.407.400
 Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol): Rp3.393.400-Rp5.576.500
 Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol): Rp5.079.300-Rp5.750.900
 Jenderal Polisi: Rp5.238.200-Rp5.930.800

Di samping gaji pokok, anggota Polri juga menerima tunjangan kinerja dengan besaran
bervariasi sesuai jabatan.
Kelas jabatan terendah mendapat tunjangan sebesar Rp1.968.000. Sedangkan tunjangan
untuk kelas jabatan tertinggi mencapai Rp34.902.000.

Anda mungkin juga menyukai