Anda di halaman 1dari 14

Sejarah

Kepolisian RI
"apakah harus percaya polisi?"
Apa itu polisi
Kepolisiaan Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia,
yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mengemban tugas-tugas
kepolisian di seluruh wilayah Indonesia. Kepolisian merupakan salah satu institusi negara
yang terdepan penjaga masyarakat, Peran Polisi saat ini adalah sebagai pemelihara
Kamtibmas juga sebagai aparat penegak hukum dalam masyarakat yang berkaitan dengan
hukum Pidana, hendaknya polisi mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Salah
satu tugas aparat kepolisian adalah menangkap orang yang melakukan suatu tindak pidana,
masyarakat di luar kepolisisan menganggap bahwa tugas penangkapan selalu berjalan lancar
apabila dilakukan dengan ramah dan penuh kebijaksanaan. Memang banyak peristiwa
penangkapan dapat berjalan dengan lancar tanpa ada unsur perlawanan dari pihak tersangka
yang akan ditangkap.
Polis boleh mnembak?

Dalam keadaan yang sangat mendesak


Petugas memahami prinsip penegakan dimana penundaan waktu diperkirakan
01 hukum :
1. Legalitas 03 dapat mengakibatkan kematian atau
luka berat bagi petugas atau orang lain
2Nesesitas
disekitarnya
3.proporsionalitas

a. Menyebutkan dirinya sebagai petugas atau anggota polri yang sedang bertugas
02 b. Memberikan peringatan dengan ucapan secara jelas dan tegas kepada sasaran untuk
berhenti , angkat tangan , atau meletakkan senjatanya.
c. Memberikan waktu yang cukup agar peringatan dipatuhi.
SEJARAH
A KEPOLISIAN
Polri didirikan pada 1 Juli 1946. Namun, sejarah berdirinya Polri sudah ada sejak zaman
kerajaan Majapahit lalu, Satuan kepolisian mulai dibentuk pada masa Kerajaan Majapahit.
Saat itu, Pati Gaja Mada membentuk pasukan khusus pengamanan dengan sebutan
Bhayangkara. Tugas pasukan Bhayangkhara ini adalah untuk melindungi raja dan kerajaan
Majapahit.
Nama pasukan Bhayangkara inipun disematkan sebagai Hari Bhayangkara yang diperingati
setiap 1 Juli atau hari lahirnya Polri. Pasukan pengaman kerajaan itu terus berkembang dari
waktu ke waktu.
Masa Kolonial
Belanda
Pada masa kolonial Belanda, pembentukan pasukan
keamanan diawali oleh pembentukan pasukan-pasukan
jaga yang diambil dari orang-orang pribumi untuk
menjaga aset dan kekayaan orang-orang Eropa di Hindia
Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 sejumlah
warga Eropa di Semarang, merekrut 78 orang pribumi
untuk menjaga keamanan mereka.
Veld Politie (Polisi Cultur Politie (Polisi
Lapangan) Pertanian)

banyak bentuk kepolisian dengan berbagai istilah yang berbeda beda,


diantarnya:

Stands Politie
Bestuurs
(PolisiKota)
Politie (polisi PamongPraja)
Tidak lama setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, waktu
Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Secara resmi kepolisian menjadi kepolisian
Indonesia yang merdeka.
Inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin, Komandan
Polisi di Surabaya, pada tanggal 21 Agustus 1945 memproklamasikan
Periode 1945- Pasukan Polisi Republik Indonesia sebagai langkah awal yang dilakukan
selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara

1950 Jepang yang kalah perang. Sebelumnya pada tanggal 19 Agustus 1945
dibentuk Badan Kepolisian Negara (BKN) oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 29 September 1945
Presiden Soekarno melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi
Kepala Kepolisian Negara (KKN).
Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya
bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah
operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung.
Waktu kedudukan Polri kembali ke Jakarta, karena belum ada kantor
digunakan bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie di
Gedung Departemen Dalam Negeri. Kemudian R.S. Soekanto
merencanakan kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian
Periode 1950- Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai
sekarang.

1959 Sampai periode ini kepolisian berstatus tersendiri antara sipil dan militer
yang memiliki organisasi dan peraturan gaji tersendiri. Anggota Polri
terorganisir dalam Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (P3RI)
tidak ikut dalam Korpri, sedangkan bagi istri polisi semenjak zaman
revolusi sudah membentuk organisasi yang sampai sekarang dikenal
dengan nama Bhayangkari tidak ikut dalam Dharma Wanita ataupun
Dharma Pertiwi.
.
Masa Orde Baru
“Karena pengalaman yang pahit dari peristiwa G30S/PKI yang mencerminkan tidak adanya integrasi antar unsur-unsur ABRI,
maka untuk meningkatkan integrasi ABRI, tahun 1967 dengan SK Presiden No. 132/1967 tanggal 24 Agustus 1967
ditetapkan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Bidang Pertahanan dan Keamanan yang menyatakan ABRI merupakan
bagian dari organisasi Departemen Hankam meliputi AD, AL, AU , dan AK yang masing-masing dipimpin oleh Panglima
Angkatan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya kepada Menhankam/Pangab. Jenderal
Soeharto sebagai Menhankam/Pangab yang pertama.
Setelah Soeharto dipilih sebagai presiden pada tahun 1968, jabatan Menhankam/Pangab berpindah kepada Jenderal M.
Panggabean. Kemudian ternyata betapa ketatnya integrasi ini yang dampaknya sangat menyulitkan perkembangan Polri
yang secara universal memang bukan angkatan perang.
Pada tahun 1969 dengan Keppres No. 52/1969 sebutan Panglima Angkatan Kepolisian diganti kembali sesuai UU No. 13/1961
menjadi Kepala Kepolisian Negara RI, namun singkatannya tidak lagi KKN tetapi Kapolri. Pergantian sebutan ini
diresmikan pada tanggal 1 Juli 1969.
B
TUGAS DAN
WEWENANG
KEPOLISIAN
Tugas 1

menegakkan hukum

Tugas pokok
Tugas 2 Kepolisian
memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat
Tugas 3
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat
Kepolisian berwenang

Menerima laporan dan membantu menyelesaikan


memberikan surat izin
atau pengaduan perselisihan warga masyarakat mengemudi
yang dapat mengganggu kendaraan
ketertiban umum
bermotor
PERAN LEMBAGA
KEPOLISIAN
Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara untuk
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakan hukum
Thanks!
Bunga mawar bunga selasih, Warnanya
cerah tiada duanya. Cukup sekian dan
terima kasih, Saya harap tidak ada yang
bertanya
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai