PENDAHULUAN
1
2
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Korps Brimob Polri yang dikeluarkan
berdasarkan Keppres No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja (SOTK) dilingkungan Polri terjadi pembentukan
dua pasukan di lingkungan Korps Brimob yaitu Pasukan Pelopor (Pas
Pelopor) dan Pasukan Gegana (Pas Gegana). Perubahan SOTK juga
berdampak pada Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) antara Korps Brimob
Polri dengan Satbrimob Polda pada tingkat tipe A khusus, tipe A dan tipe
B.
Pada dasarnya unjuk rasa merupakan salah satu cara yang paling
efektif dalam menyampaikan protes ataupun aspiranya, baik terhadap
3
4
5
6
3. . Kewenangan Kepolisian
Pada Pasal 15 dan 16 UU Kepolisian RI adalah perincian mengenai tugas
dan wewenang Kepolisian RI, sedangkan Pasal 18 berisi tentang diskresi
Kepolisian yang didasarkan kepada Kode Etik Kepolisian.
Keamanaun yang asal katanya aman adalah suatu kondisi yang bebas
dari segala macam bentuk gangguan dan hambatan.Sedangkan
pengertian ketertiban adalah suatu keadaan dimana segala kegiatan
dapat berfungsi dan berperan sesuai ketentuan yang ada.
7
8
9
10
ofchangeatau
berwawasanluas,danagentofcontrolyangbertanggungjawabmengontrol
pemerintah, mengimbangi kebijakannya atas nama rakyat yang
berdaulat. Pada awalnya demonstran mendapatkan tempat di hati
masyarakat sebagai pahlawan atas sikap kepedulian yang revolusioner
dan kemampuan memperjuangkan kepentingan kaumtertindas.
Pergerakan demontrasi dan unjuk rasa dengan mengerahkan
massa oleh mahasiswa akhir-akhir ini mendapat sorotan yang tajam
secara publik di akui “issue” yang di angkat menjadi aspirasi dan
tuntutan legitimasi demokrasi sangat di harapkan oleh rakyat untuk
diaplikasikan sebagai bentuk keresahan yang dirasakan akibat dari
kebijakan pemeritah yang mengecewakan dilapangan. namun
praktisnya massa yang berunjuk rasa bertindak tidak sesuai dengan
pesan-pesan moral yang di sampaikan kepada pemerintah dari
harapkan rakyat, realitas ini mengarah pada perbuatan para
demonstran dan unjuk rasa tempo ini sering menimbulkan bahaya atau
ancaman bahaya bagi nyawa orang lain. Intinya terjadi instabilitas
keamanan-demonstrasi tidak lagi menjadi media yang di percaya untuk
membawakan aspirasi rakyat tertindas dan termarjinalkan karena
demonstrasi juga telah memarjilankan hak-hak warga dan secara
hukum telah melakukan tindakan pidana.Demonstrasi dapat bernilai
positif, dapat juga bernilai negatif.
Salah satu Korps Kepolisian yang memiliki peranan dalam
penanggulangan tindak pidana unjuk rasa adalah Korps Brigade Mobile
(Brimob).Surat Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Skep
Kapolri) No. Pol. KEP/53/X/2002 mengenai Brimob, dinyatakan bahwa
Korps Brimob ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan
penanggulangan terhadap gangguan keamananan berintensitas tinggi
antara lain terorisme, huru-hara atau kerusuhan massa, kejahatan
terorganisir bersenjata api atau bahan peledak, penanganan senjata
kimia, biologi dan radioaktif (KBR) serta pelaksanaan kegiatan SAR.
4
B. RumusanMasalah
2. Faktor-faktorapakahmenjadipenghambatpelaksanaanpenangananan
unjuk rasa mahasiswa yang berujung anarkis oleh Brigade Mobile?
a. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran bagi aparat penegak hukum dan Korps Brimob Polri
dalam hal menyelesaikan kasus unjuk rasa yanganarkis.
b. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperkaya
kajian ilmu hukum pidana, khususnya yang berkaitan dengan
peran Korps Brimob Polri dalam upaya menyelesaikan
pelanggaran unjuk rasa di KotaMakassar.
6
BAB II
TINJAUANPUSTAKA
a. Kepolisian khusus;
Kepolisian khusus adalah instansi dan/atau badan Pemerintah
yang oleh atau atas kuasa undang-undang (peraturan perundang-
undangan) diberi wewenang untuk melaksanakan fungsi
kepolisian dibidang teknisnya masing-masing.Wewenang bersifat
10
penyitaan;
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat
kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan;
c. Membawa dan menghadapkan orang pada penyidik dalam rangka
penyidikan;
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta
memeriksa tanda pengenal diri;
e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atau saksi;
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
dengan pemeriksaan perkara;
h. Mengadakan penghentian penyidikan;
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;
j. Mengajukan permintaan secara langsung pada pejabat imigrasi
yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan
mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal
orang yang disangka melakukan tindak pidana;
k. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik
Pegawai Negeri Sipil serta menerima hasil penyidikan dari
penyidik Pegawai Negeri Sipil untuk diserahkan kepada penuntut
umum;
l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung
jawab. Tindakan lain tersebut adalah tindakan penyelidikan dan
penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai
berikut:
1) Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;
2) Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan
tindakan tersebut dilakukan;
3) Harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan
jabatannya;
15
E. Pengertian Anarkis
Kata “anarki” berasal dari bahasa Yunani, awalan an (atau a),
berarti
“tidak”,“inginakan”,“ketiadaan”,atau“kekurangan”,ditambaharchosyang
berarti “suatu peraturan”, “pemimpin”, “kepala”, “penguasa”, atau
“kekuasaan”. Atau, seperti yang dikatakan Peter Kropotkin, anarki
berasal dari kata Yunani yang berarti “melawanpenguasa”.
Meskikata-
kataYunanianarchosdananarchiaseringkalidiartikan“tidak memiliki
pemerintah” atau “ada tanpa pemerintah”, sepertiyangdapat dilihat, arti
orisinil anarkisme yang tepat bukanlah sekedar“tidakada pemerintah”.
“Anarki” berarti “tanpa suatu peraturan” atau lebihumumlagi,“tanpa
kekuasaan”, dan dalam pemahaman inilah kaumanarkisterus
22
menggunakankataini.Anarkiberarti“bukannyatidakmemerlukantatanan,
sepertiyangdipikirkanpadaumumnya,namunsuatuketiadaanperaturan”.
A. Pendekatan Masalah
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan normatif
dan empiris.Pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan
dengan cara mempelajari perundang-undangan, teori-teori, dan
konsep-konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
Sedangkan pendekatan empiris adalah pendekatan yang dilakukan
dengan cara melakukan penelitian dilapangan, guna mendapatkan
data-data atau dokumen-dokumen serta keterangan yang konkret
mengenai permasalahan yang diteliti.
D. Analisis Data
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dengan cara
melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten dengan
objek penelitian, serta meminta data-data kepada pihak yang terkait
dengan penelitian ini. Data yang diperoleh penulis kelak akan
dituangkan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Dengan menggunakan deskriptif kualitatif dimaksudkan untuk
menggambarkan serta menguraikan secara keseluruhan data yang
30
Buku
Peraturan Perundang-Undangan
28